Wednesday, March 28, 2018

CARA PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN GENSET

1.    Hal Penting Dalam Pengoperasian Genset

Genset sebagai pembangkit daya listrik mempunyai kekhususan tersendiri dalam pengoperasiannya. Sudah seharusnya genset dioperasikan dalam kondisi ideal agar genset dapat beroperasi secara normal dan menghasilkan daya listrik yang optimal. Namun adakalanya genset beroperasi pada keadaan yang kurang ideal seperti posisi peletakkan atau kedudukkannya yang tidak stabil, ruangannya yang tidak mempunyai ventilasi yang baik, beban yang berlebihan atau lainnya yang disebabkan oleh situasi dan kondisi atau karena ketidaktahuan pemilik genset terhadap hal-hal penting yang perlu diketahui dan dipenuhi dalam pengoperasian genset.  

Berikut ini beberapa hal penting yang yang harus diperhatikan dalam pengoperasian genset:

a.    Mengoperasikan genset sesuai buku petunjuk operasional
Jalankan mesin genset sesuai buku petunjuk pengoperasian genset. Jangan menjalankan mesin genset jika belum mengetahui dengan baik perihal pengoperasian genset. Pastikan bahwa operator mengetahui cara-cara pengoperasian yang benar.

b.    Jaga sirkulasi udara dalam ruang genset
Jika genset dioperasikan di dalam ruangan tertutup, maka harus dibuat sistem sirkulasi udara yang baik. Asap gas buang yang sangat beracun harus terbuang ke luar ruangan dengan baik. Jauhkan gas buang mesin dari manusia dan hewan piaraan. Udara panas dari radiator juga harus dikeluarkan langsung melalui ducting /cerobong dan tidak boleh ada aliran balik agar mesin tidak mengalami panas berlebih (overheat).

c.    Hindari beban berlebih (Overload)
Generator mempunyai sebuah circuit breaker (MCCB) untuk pengaman beban lebih yang akan bekerja (trip) jika terjadi kelebihan beban. Jika hal ini terjadi maka harus dilakukan pengurangan beban sebelum menghidupkan genset kembali.

d.    Peletakkan kedudukan genset
Saat beroperasi genset bisa menimbulkan getaran yang cukup kuat, sehingga sebelum dioperasikan harus dipastikan bahwa genset diletakkan di tempat yang permukaannya rata atau di atas pondasi yang kuat dan stabil, tidak labil. Pondasi yang tidak kuat dan labil bisa menyebabkan kerusakan genset.

e.    Jauhkan genset dari tempat basah dan lembab
Menjalankan genset di tempat yang langsung terkena hujan, lembab atau genangan air dapat beresiko untuk terjadinya sengatan listrik. Hindarkan unit genset termasuk saluran pipa gas buang dari masuknya air hujan. Dianjurkan untuk memasang grounding pada genset dan beban serta memberikan atap pelindung untuk mesin genset.

f.    Menjaga kebersihan genset
Genset harus dijaga kebersihannya dengan baik. Perawatan yang baik akan membuat Genset selalu bersih dan berada pada kondisi optimal. Jangan biarkan kebocoran-kebocoran yang terjadi berlangsung lama, bersihkan debu atau kotoran yang menempel pada unit genset termasuk radiator. Jangan meletakkan barang-barang yang tidak diperlukan di sekitar genset.

g.    Matikan genset pada keadaan abnormal
Jika genset diketahui beroperasi secara tidak wajar atau menunjukkan ketidaknormalan seperti getaran yang sangat tinggi, suara yang kasar atau tersendat sendat, atau indikator ketidakwajaran lainnya maka segera matikan genset dan lakukan perbaikan.

h.    Pasang kabel-kabel dengan baik dan benar
Kabel power dan kabel-kabel lainnya harus terpasang dan tertata dengan baik dan benar untuk menghindari hubungan singkat. Perhatikan petunjuk / kode pada stiker di terminal output. Kencangkan setiap kabel yang dipasang, jangan sampai kendor karena dapat mengakibatkan bahaya.

i.    Jangan sentuh terminal tegangan keluaran (output)
Jangan menyentuh terminal output saat genset beroperasi karena dapat menimbulkan sengatan listrik. Putuskan circuit breaker (MCCB) saat akan melakukan pemasangan kabel power.

j.    Berhati-hatilah terhadap bahaya kebakaran
Bahan bakar dan pelumas adalah bahan yang mudah terbakar. Jagalah jangan sampai berceceran di sekitar genset. Jagalah kebersihan bagian dalam genset karena mudah terbakar jika terkontaminasi minyak. Jauhkan genset dari lingkungan kerja yang menggunakan api.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas diharapkan dapat tercipta kondisi ideal sehingga genset dapat beroperasi secara normal.


2.    Pengoperasian Genset Dalam Keadaan Normal

Pada dasarnya semua genset harus beroperasi secara otomatis, jika terjadi kegagalan atau gangguan pada sumber daya listrik utama maka panel AMF-ATS otomatis akan memutus jalur hubungan beban dengan sumber daya listrik utama, mengaktifkan genset dan menghubungkan jalur beban dengan sumber daya listrik genset.

Meskipun genset akan beroperasi secara otomatis jika terjadi kegagalan atau gangguan pada sumber daya listrik utama, namun pada saat genset beroperasi operator harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a.    Gunakan alat pelindung diri
Saat beroperasi genset menimbulkan getaran dan suara yang cukup keras (kecuali genset tipe silent yang menggunakan peredam khusus). Semakin besar kapasitas daya genset akan menimbulkan getaran dan suara yang semakin keras, untuk mengurangi dampak negatif dari getaran dan suara yang cukup keras, seorang operator genset hendaknya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa headset agar telinga tetap aman.

b.    Persediaan bahan bakar (BBM) solar pada level aman
Persediaan bahan bakar pada tangki BBM harus diperhatikan dan dijaga pada level aman, jangan sampai BBM habis pada saat genset beroperasi.

c.    Perhatikan indikator dan parameter
Saat genset beroperasi perhatikan indikator-indikator pada modul genset dan modul AMF-ATS dan pastikan semua indikator menunjukkan bahwa genset beroperasi dengan normal. Begitu juga parameter seperti tegangan keluaran, frekuensi, arus beban dan lainnya menunjukkan nilai normal dan dalam batas wajar. Tegangan keluaran normal berada pada 220VAC, frekuensi 50-60Hz dan total arus beban tidak melebihi 80% dari kapasitas daya maksimal genset.

d.    Pencatatan pengoperasian genset pada lembar Lifetime genset 
Catat data waktu dan tanggal genset mulai beroperasi dan saat genset berhenti beroperasi. Catat pula hal-hal lain yang dianggap penting yang terjadi saat genset beroperasi.

e.    Jaga keamanan ruangan genset
Setelah selesai mengoperasikan genset dan hendak meninggalkan ruang genset, pastikan ruang genset terkunci dengan aman dan tidak ada barang-barang tertinggal dalam ruang genset.


3.    Gangguan Pada Sistem Otomatis Genset (AMF-ATS)

Adakalanya sistem AMF-ATS mengalami kegagalan atau gangguan, gangguan atau kegagalan fungsi ini terjadi dalam 2 (dua) kondisi sebagai berikut:
a.    Gangguan pada saat sumber daya listrik utama (PLN) dalam keadaan normal
Gangguan ini bisa disebabkan karena adanya fluktuasi tegangan PLN, AMF-ATS membaca adanya kegagalan sumber daya listrik utama sehingga memutus hubungan beban dengan jalur PLN, pada kondisi yg sama AMF-ATS masih membaca adanya sumber daya listrik pada jalur PLN sehingga genset tidak diaktifkan.

Hal ini mengakibatkan COS pada ATS memutus hubungan beban dengan sumber listrik PLN namun tidak mengaktifkan genset dan tidak menghubungkan beban dengan sumber listrik genset, akibatnya terjadi efek listrik padam padahal sumber listrik PLN masih normal. 

Cara mengatasi gangguan ini adalah sebagai berikut:
  1. Lihat COS pada panel ATS, COS yang berada pada posisi menggantung (hang) dan indikator pada COS tidak menunjukkan posisi “ON”.
  2.  Pada genset 200kVA tekan tombol off / manual kemudian tekan kembali tombol auto hingga terdengar  pada Contaktor bekerja, indikator menunjukkan posisi “ON” dan hubungan beban dengan sumber listrik utama kembali normal.
  3. Pada genset 400kVA putar manual hendel motoris COS dan hubungan beban dengan sumber listrik utama kembali normal.
  4. Jika masalah yang terjadi diikuti dengan adanya indikator kesalahan (error) pada modul AMF-ATS, tekan tombol “MANUAL” pada modul AMF-ATS, kemudian tekan tombol “AUTO” pada modul hingga sistem otomatis AMF-ATS kembali bekerja normal.
  5. Apabila langkah-langkah telah dilakukan namun sistem otomatis masih belum bekerja normal, segera hubungi vendor untuk dilakukan perbaikan segera.
b.    Gangguan saat sumber listrik utama (PLN) mati
Hal lain yang mungkin terjadi adalah sistem otomatis AMF-ATS tidak bekerja baik saat sumber listrik utama padam, akibatnya tidak ada suplai listrik sama sekali baik dari sumber listrik utama ataupun sumber listrik cadangan (genset), padahal seharusnya sistem otomatis bekerja dan mengaktifkan genset jika sumber listrik utama padam.

Cara mengatasinya sama dengan cara mengatasi gangguan pada saat sumber daya listrik utama (PLN) dalam keadaan normal


4.    Pemeliharaan Genset

Agar genset selalu dalam keadaan baik, pemeliharaan rutin genset mutlak harus dilakukan. Perawatan atau pemeliharaan genset harus dilakukan dengan baik sesuai petunjuk pada buku manual genset. Gunakan bahan bakar, pelumas dan suku cadang yang sesuai spesifikasi genset dan direkomendasikan oleh pabrikan agar genset dapat beroperasi dalam jangka waktu lebih lama dan meminimalkan gangguan selama masa pengoperasian.

Pemeliharaan genset dilakukan secara rutin dengan rincian pemeliharaan yang akan dijelaskan dibawah ini.

I.    Pemeliharaan 2 (dua) Mingguan
Pemeliharaan mingguan dilakukan satu kali dalam satu pekan (7 hari) dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:  
1)    Pengecekan kapasitas air radiator
Pengecekkan kapasitas air radiator dilakukan untuk memastikan air radiator berada pada level cukup, jika air radiator berada pada level kurang harus ditambah sampai pada level cukup.
2)    Pengecekan kapasitas oli mesin
Seperti halnya air radiator, oli mesin juga harus dipastikan berada pada level yang cukup, tambahkan jika oli mesin berada pada level kurang.
3)    Pengecekan konektor dan kabel accumulator/battery
Konektor dan kabel accumulator/battery dibersihkan dari kemungkinan korosi yang timbul dan dikencangkan jika kendur.
4)    Pengecekan persediaan bahan bakar
Bahan bakar solar pada tangki induk dan tangki harian dipastikan cukup untuk beroperasi selama 6 (enam) jam. Jika bahan bakar pada tangki harian berada pada level kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan pengisian dari tangki induk. Tapi jika bahan bakar pada tangki induk telah kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan proses pengadaan bahan bakar solar kembali.  
5)    Pembersihan unit genset
Unit genset harus dibersihkan dari kotoran seperti debu, cairan atau kotoran lainnya agar kondisi unit genset selalu bersih. Gunakan kain bersih dan blower untuk membersihkan unit genset, jangan membersihkan unit genset dengan bahan pembersih yang bersifat korosif dan mudah terbakar.
6)    Pembersihan ruang genset
Selain unit genset, ruangan genset juga harus selalu dijaga kebersihannya untuk menghindari serangga atau hewan pengerat bersarang di ruang genset, ruang genset yang bersih akan membuat sirkulasi udara bersih lebih baik.
7)    Running test genset selama 15 menit
Genset yang berada pada posisi siaga (stand-by) harus secara rutin dipanaskan untuk menjaga

II.    Pemeliharaan Bulanan
Pemeliharaan bulanan dilakukan satu kali dalam satu bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:

1)    Jadwal mingguan ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:

2)    Pengecekan air accumulator/battery
Satu kali dalam satu bulan air accumulator/battery harus diperiksa kapasitas atau levelnya, level air accu yang baik berada diantara garis Low dan Full, jika ternyata air accu berada dibawah garis Low, tambahkan air accu sampai berada pada level antara garis Low dan Full.

3)    Pengecekan V-Belt
V-belt berhubungan dengan kipas radiator dan berpengaruh besar terhadap proses pendinginan mesin agar mesin tidak mengalami panas berlebih (overheat), V-belt yg terlalu kendor atau terlalu kencang bisa mempengaruhi kinerja mesin dan proses pendinginan mesin. Pastikan kondisi V-Belt berada pada keadaan ideal, tidak kendor dan tidak terlalu kencang.
Kondisi V-belt yg ideal adalah jika ditekan dengan jari maka defleksinya antara 9.5mm sampai 12.7mm, jika memakai alat pengukur maka defleksinya antara 360Nm sampai 490Nm. Selain defleksi, kondisi fisik V-Belt juga dilihat apakah masih bagus atau sudah mengalami pecah atau retak, lakukan penggantian jika ditemukan tanda-tanda V-Belt telah banyak retakan atau pecahan.

4)    Pengecekan control indicator genset
Control indicator berkaitan dengan parameter-parameter baik itu yang ada pada genset atau pada modul panel AMF-ATS. Perhatikan apakah parameter-parameter tersebut menunjukkan adanya ketidaknormalan/error atau semua indikator dan parameter menunjukkan bahwa genset masih beroperasi secara normal.
Jika ditemukan adanya indikator atau parameter yang menunjukkan ketidaknormalan segera perbaiki genset agar kembali beroperasi normal.

5)    Pengecekan instalasi kabel panel DC
Kabel-kabel DC berhubungan dengan sensor-sensor indikator, modul-modul dan pengisian accu genset. Kondisi kabel-kabel DC yang baik akan membuat sensor-sensor indikator, modul-modul dan pengisian accu genset juga bekerja baik.

III.    Pemeliharaan 3 (tiga) Bulanan
Pemeliharaan 3 (tiga) bulanan dilakukan satu kali dalam tiga bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:

1)    Pengecekan I + II ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan dan bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:

2)    Pembersihan filter udara
Filter udara adalah salah satu komponen penting pada mesin bakar termasuk mesin bakar diesel genset, filter udara yang terawat bersih menjamin udara yang masuk ke ruang pembakaran juga bersih sehingga mesin bekerja secara optimal.

3)    Pembuangan endapan pada tangki bahan bakar
Dalam waktu yang lama sedikit demi sedikit kotoran yang ikut terbawa bahan bakar masuk kedalam tangki akan mengendap di dasar tangki, untuk itu perlu dilakukan pembuangan endapan kotoran ini agar tidak ikut terbawa masuk ke ruang bakar dan mengganggu proses pembakaran dalam mesin.

Selain itu pembuangan endapan kotoran ini juga membuat bahan bakar dalam tangki lebih bersih. Pembuangan endapan dalam tangki bahan bakar baik tangki induk ataupun tangki harian dilakukan dengan membuka kran atau baud drain di dasar tangki hingga kotoran terbuang keluar, tutup kembali kran atau baud drain jika kotoran telah terbuang.

4)    Pengecekan system Charging Accu.
Sistem pengisian accu harus selalu bekerja normal untuk menjamin tegangan dan arus accu terjaga dalam kondisi baik sehingga genset dapat melakukan “Start” dengan mudah. Pengecekan sistem pengisian accu dilakukan dengan mengukur tegangan DC yang keluar, periksa perkabelan dan komponen lainnya, bersihkan bila perlu. 

IV.    Pemeliharaan 6 (enam) Bulanan
Pemeliharaan 6 (enam) bulanan dilakukan satu kali dalam enam bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:

1)    Pengecekan I + II + III ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan dan tiga bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:

2)    Ganti oli mesin
Pada pemeliharaan genset enam bulanan ini oli mesin harus diganti. Hal ini dilakukan karena viskositas oli mesin yang semakin jenuh serta banyaknya endapan gram-gram atau partikel-partikel pada oli pelumas yang disebabkan oleh gesekan komponen-komponen mesin selama mesin beroperasi mengakibatkan proses pelumasan mesin tidak sempurna. 

Untuk itu oli mesin harus di ganti dengan oli baru dengan cara menguras oli pada mesin genset. Pengurasan oli lama pada mesin genset dapat dilakukan dengan membuka baut “Oil Drain” pada bagian bawah mesin, pastikan oli lama terkuras secara maksimal, kemudian tutup lubang “Oil Drain” dan masukan oli pelumas baru. Spesifikasi oli pelumas harus sesuai dengan mesin genset, lihat buku petunjuk pengoperasian dan perawatan untuk melihat spesifikasi oli.

3)    Ganti filter oli
Pada pemeliharaan enam bulanan ini filter oli juga diganti dengan yang baru. Tidak jauh berbeda dengan pentingnya penggantian oli mesin genset, penggantian filter oli ini juga mempunyai tujuan utama agar proses pelumasan mesin bisa maksimal.

V.    Pemeliharaan 12 (dua belas) Bulanan
Pemeliharaan 12 (dua belas) bulanan dilakukan satu kali dalam dua belas bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:

1)    Pengecekan I + II + III + IV ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan, tiga bulanan dan enam bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:

2)    Ganti filter bahan bakar
Untuk menjaga kebersihan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar mesin genset, filter bahan bakar harus diganti setiap satu tahun sekali (setiap dua belas bulan). Gunakan filter bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin genset.

3)    Ganti filter udara
Begitu juga dengan filter udara. Perlu kita ketahui bahwa proses pembakaran dalam ruang bakar mesin terjadi dengan adanya pencampuran bahan bakar solar dengan udara (oksigen) dan dipantik oleh busi. Dengan mengganti filter udara diharapkan dapat menjaga kebersihan udara yang masuk ke ruang bakar mesin genset sehingga pembakaran dapat terjadi dengan sempurna. 
Dengan pembakaran sempurna selain bisa memperbaiki baku mutu gas buang genset, mengurangi pemborosan bahan bakar, juga yang terpenting adalah mesin genset dapat beroperasi secara optimal.

4)    Ganti air radiator
Air radiator (coolant) yang semakin jenuh juga harus diganti pada pemeliharaan tahunan, tujuannya adalah agar proses pendinginan mesin pada radiator dapat berlangsung secara maksimal untuk menjaga suhu mesin pada batas-batas normal saat genset beroparasi.

5)    Pengecekan grounding
Grounding yang baik menjadi pengaman mesin genset secara umum dan komponen-komponen elektrikal mesin genset secara khusus dari gangguan kelebihan arus, tegangan atau ketidak normalan aspek elektrikal yang terjadi pada genset yang berasal dari luar seperti terkena petir ataupun yang berasal dari dalam mesin genset sendiri. Selain menjadi pengaman bagi mesin genset, grounding yang baik juga bisa menjadi pengaman bagi operator genset. Oleh sebab itu grounding genset harus dijaga agar selalu dalam kondisi baik.









Demikian program rutin pengoperasian dan perawatan Genset ini, tetapa pada kenyataan di lapangan setiap user atau perusahaan mempunyai standar prosedur operasional nya masing masing, tetapi paling tidak ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbanga.

Tuesday, March 27, 2018

Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap dengan Silsilah, Letak dan Peninggalan

KERAJAAN SINGASARI – Sejarah kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Nusantara ini memang selalu menarik untuk dipelajari dan diteliti. Melalui sejarah tersebut, kita bisa belajar dari masa lalu dan dijadikan pembelajaran untuk masa depan.
Salah satu kerajaan besar yang pernah menguasai sebagian wilayah di Indonesia adalah kerajaan Singasari. Kerajaan yang dulunya berpusat di Malang ini merupakan salah satu kerajaan Hindu Budha. Tertarik untuk mengetahui seluk beluk kerajaan Singasari? Berikut ini artikel yang membahas terkait Kerajaan Singasari.

Sejarah Lengkap Kerajaan Singasari

kerajan singasari
zultravel.wordpress.com
Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan Hindu Budha yang pernah berdiri di Malang. Kerajaan ini pernah mencapai puncak kejayaannya hingga tidak ada yang mampu menandinginya. Berikut ini ulasan lengkap mengenai Kerajaan Singasari :

Sumber Sejarah Kerajaan Singasari

Sebagai salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Indonesia, Kerajaan Singasari tentu memiliki beberapa sumber sejarah yang bisa digali informasinya. Berikut ini beberapa sumber sejarah dari Kerajaan Singasari :

1. Kitab Negarakartagama

Kitab Negarakartagama merupakan peninggalan kerajaan Majapahit karangan dari Mpu Prapanca. Dalam kitab ini berisi tentang raja Majapahit yang berteman dengan raja Singasari. Selain itu, terdapat pula penjelasan lengkap mengenai raja-raja yang pernah berkuasa di Singasari hingga raja Hayam Wuruk.

2. Kitab Pararaton

Sumber sejarah kerajaan Singasari yang kedua adalah Kitab Pararaton. Kitab ini berisikan dongeng dan mitos. Namun dari kitab ini, kita bisa mengetahui awal mula Ken Arok mendirikan kerajaan Singasari. Sebelumnya menjadi raja, ken Arok pernah menjadi bupati Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya.
Hal ini dilakukannya karena dia menginginkan istri Tunggul Ametung yaitu Ken Dedes. Kemudian  dia melepaskan Kabupaten Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kediri yang diperintah oleh raja Kertajaya. Pada akhirnya, Ken Arok menyerang Kerajaan Kediri, membunuh raja Kertajaya dan mendirikan kerajaan Singasari.

3. Bangunan Candi

Keberadaan kerajaan Singasari juga bisa dibuktikan melalui candi-candi yang ditemukan di sekitar Singasari Malang dan Surabaya. Candi-candi tersebut antara lain candi Singasari, candi Kidal, candi Jago, dan patung Joko Dolok.

Runtuhnya Kerajaan Singasari

kerajaan singasari
sejarahbudayanusantara.weebly.com
Ada dua sebab runtuhnya Kerajaan Singasari yaitu tekanan dari luar dan pemberontakan dalam negeri. Tekanan dari luar datang dari Dinasti Yuan di Cina dan Khubilai Khan. Khubilai Khan mengehendaki Kerajaan Singasari berada di bawah kekuasaan Cina.
Kertanagara menolak hal ini dengan menghina utusan Khubilai Khan yang bernama Meng Chi. Sejak itu, Kartanegara lebih fokus terhadap pertahanan laut. Sehingga tidak terlalu memperhatikan pertahanan di dalam kerajaan.
Pada tahun 1292,  Jayakatwang penguasa Kediri memanfaatkan hal ini untuk melakukan pemberontakan. Dia berhasil menyerbu ibukota Singasari dan membunuh Kertanegara. Mulai saat itu, runtuhlah kerajaan Singasari.

Sejarah Kerajaan Singasari

Kerajaan Majapahit
Berikut ini ulasan sejarah kerajaan Singasari dimulai dari awal berdiri, kehidupan politik, perekonomian, sosial budaya dan masa kejayaan Singasari.

A. Awal Berdirinya Kerajaan Singasari

Pendiri kerajaan Singasari adalah Ken Arok. Asal-usul Ken Arok sendiri masih belum jelas. Menurut kitab Pararaton, Ken Arok adalah anak seorang petani dari gunung Kawi. Namun dia diasuh oleh Lembong seorang pencuri. Dia dididik agar menjadi penjahat.
Pada mulanya, Ken Arok menginginkan istri dari Tunggul Ametung Bupati Tumapel yang bernama Ken Dedes. Karena ambisinya itu, dia membunuh Tunggul Ametung. Setelah Tunggul Ametung meninggal, dia memperistri Ken Dedes dan diangkat menjadi Bupati Tumapel.
Pada waktu itu, Tumapel berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Raja Kertajaya. Namun kemudian dia melepaskan Kabupaten Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kediri. Tidak sampai disitu saja, dia menyusun strategi untuk menyerang Kerajaan Kediri.
Pada Tahun 1222 para pendeta dari Kerajaan Kediri meminta perlindungan dari perbuatan sewenang-wenang Kertajaya kepada Ken Arok. Ken Arok memanfaatkan kesempatan ini, menyusun barisan, melatih prajurit dan membuat rakyat memberontak Kerajaan Kediri.
Setelah semua siap, berangkatlah prajurit Tumapel untuk menyerang Kerajaan Kediri. Akhirnya, perang dasyatpun pecah di Daerah Ganter. Raja Kertajaya beserta prajurit-prajuritnya binasa. Kemudian Ken Arok diangkat menjadi raja dan menyatukan Tumapel dengan bekas Kerajaan Kediri yang kemudian disebut Kerajaan Singasari.

B. Kehidupan Politik

Sejarah Kehidupan Politik Kerajaan Singasari dapat dilihat dari kisah perebutan kekuasaan dari raja sebelumnya dengan raja setelahnya. Berikut ini penjelasannya:
1) Ken Arok
Ken Arok menjadi raja Singasari pertama dengan masa pemerintahan tahun 1222 sampai 1227.  Dialah yang mendirikan Kerajaan Singasari. Selain itu, dia memiliki gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Dari sini munculah dinasti baru yakni Dinasti Rajasa atau Girinda. Ken Arok dibunuh oleh suruhan anak tirinya bernama Anusapati pada tahun 1227 dan dimakamkan di Kagenengan.
2) Anusapati
Setelah ken Arok meninggal, takhta kerajaan jatuh ke tangan anak tirinya Anusapati. Pemerintahannya cukup lama yaitu tahun 1227 sampai 1248. Namun dia tidak banyak melakukan pembaharuan karena terlalu berfokus pada kegemarannya menyambung ayam. Penyebab kematian Ken Arok akhirnya diketahui oleh putra Ken Arok dengan Ken Umang yaitu Tohjaya.
Tohjaya kemudian mengundang Anusapati ke tempat kediamannya bermama Gedong Jiwa untuk mengadakan pesta sambung ayam. Ketika Anusapati asyik menyaksikan aduan ayam, Tohjaya langsung menusuk Anusapati dengan keris buatan Empu Gandring. Akhirnya Anusapati meninggal dan dimakamkan di Candi Kidal.
3) Tohjaya
Raja Singasari yang ke tiga yaitu Tohjaya. Tohjaya tidak lama dalam memerintah Kerajaan Singasari. Ranggawuni anak dari Anusapati membalas kematian ayahnya. Ranggawuni dibantu Mahesa Cempaka dan para pengikutnya meminta hak takhta kerajaan.
Kemudian Tohjaya memerintah pasukan untuk menangkap Ranggawuni dan Mahesa Cempaka. Namun rencana itu telah diketahui keduanya dan mereka berhasil melarikan diri. Pada akhirnya mereka berhasil menggulingkan tahkta Tohjaya dan menduduki singgasana.
4) Ranggawuni
Raja Ranggawuni memerintah Kerajaan Singasari pada tahun 1248 sampai tahun 1268. Dia memiliki gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Ranggawuni memerintah bersama Mahesa Cempaka sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Pada tahun 1254, Ranggawuni mengangkat putranya Kartanegara menjadi raja muda.
Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan Kartanegara menjadi raja besar selanjutnya di Singasari. Pada tahun 1268, Ranggawuni meninggal dunia dan dimakamkan di Candi Jago sebagai Budha dan di Candi Waleri sebagai Siwa.
5) Kartanegara
Setelah ayahnya Ranggawuni meninggal, takhta kerajaan jatuh ke tangan Kartanegara. Dia adalah raja terakhir dan terbesar selama masa kerajaan Singasari. Pemerintahan pada masa raja Kartanegara ini sangat baik, banyak yang diperbaiki dan disempurnakan.
Hingga Raja Kartanegara berani melangkah keluar wilayah Jawa Timur untuk mewujudkan cita-citanya yaitu menyatukan Nusanatara. Dia memerintah kerajaan Singasari pada tahun 1268 hingga 1292.

C. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Singasari

Pusat Kerajaan Singasari berada di sekitar lembah sungai Brantas. Dari situ, maka sektor pertanianlah yang dijadikan masyarakat Singasari untuk menggantungkan kehidupannya. Hasil bumi yang melimpah membuat Raja Kartanegara mampu memperluas wilayah strategis untuk perdagangan.
Selain itu, perdagangan juga menjadi sektor perekonomian masyarakat Singasari. Melalui sungai Brantas ini, maka memudahkan lalu lintas perdagangan antar wilayah pedalaman dengan wilayah luar.

D. Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Singasari

Kehidupan masyarakat Singasari mengalami pasang surut dari pemerintahan Ken Arok hingga Wisnuwardana. Pada masa Ken Arok, kemakmuran masyarakat terjamin. Hal ini terbukti dengan adanya para pendeta yang meminta perlindungan kepada Ken Arok dari perilaku Raja Kertajaya.
Pada masa pemerintahan Anusapati, kehidupan masyarakat Singasari terabaikan. Raja Anusapati lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menyambung ayam bukan mengurusi rakyatnya dan membangun kerajaannya.
Setelah Wisnuwardana diangkat menjadi raja, kehidupan masyarakat mulai membaik kembali. Kemakmuran masyarakat semakin meningkat setelah Kertanegara naik takhta.
Masyarakat bisa hidup aman, tenteram dan sejahtera. Berkat usaha dari Raja Kertanegara, Singasari dapat memperluas wilayah kekuasaannya hingga Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Melayu, Semenanjung Malaka, kalimantan, Sulawesi dan Maluku.

E. Masa Kejayaan Kerajaan Singasari

Raja Kartanegara mampu membawa Singasari mencapai puncak kejayaan. Pada masa pemerintahannya, Raja Kartanegara mengutus tiga maha menteri yaitu mahamenteri I hino, mahamenteri I halu dan mahamenteri I sirikan. Raja menempatkan pejabat sesuai bidang kemampuannya.
Dia juga tidak ragu untuk mengganti pejabat yang tidak berkualitas. Raja Kartanegara juga menjalin persahabatan dengan kerajaan-kerajaan besar. Berkat pemerintahannya, Singasari menjadi salah satu kerajaan terkuat dalam bidang militer dan perdagangan.

Letak Kerajaan Singasari

kerajaan singasari
hamzahzein.deviantart.com
Ken Arok mendirikan kerajaan Singasari pada tahun 1222 yang diperkirakan berlokasi di  Singasari Malang. Tepatnya di kawasan yang bernama Kutaraja dan beribukota di Tumapel.

Silsilah Kerajaan Singasari

kerajaan singasari
sejarah-negara.com
Ken Arok mendirikan keluarga kerajaan bernama Wangsa Rajasa yang menjadi penguasa Singasari. Jika dilihat dari dua sumber yaitu kitab Pararaton dan kitab Negarakertagama, terdapat perbedaan silsilah. Silsilah yang disebutkan dalam kitab Pararaton, kesuksesan raja-raja Singasari diperoleh melalui pertumpahan darah dan balas dendam.
Sedangkan dalam kitab Negarakertagama tidak menyebutkan adanya pertumpahan darah antara raja pengganti dengan raja sebelumnya. Karena kitab ini merupakan kitab pujian untuk Hayam Wuruk sehingga menutupi aib leluhurnya. Berikut ini silsilah kerajaan Singasari dari generasi ke generasi berikutnya:

a. Generasi Pertama

Pada generasi pertama ini terjadi pembunuhan Ken Arok terhadap Tunggul Ametung dan memperistri Ken Dedes (mantan istri Tunggu Ametung). Dari pernikahannya dengan Ken Dedes, Ken Arok mempunyai empat orang anak yaitu Mahisa Wongga Teleng, Panji Saprang, Agnibaya dan Dewi Rimba.
Ken Arok memiliki anak tiri dari pernikahan Ken Dedes dengan Tunggul Ametung bernama Anusapati (Raja ke dua Singasari). Kemudian ken Arok menikah lagi dengan Ken Umang dan memiliki 4 keturunan yaitu Panji Tohjaya (Raja ke tiga Singasari), Sudhatu, wregda dan Dewi Rambi.

b. Generasi Kedua

Generasi kedua diwarnai dengan bergabungnya Anusapati yaitu anak tiri Ken Arok dengan Mahisa Wongga Teleng anak kandung ken Arok dengan Ken Dedes. Mereka bekerjasama memimpin Singasari. Anusapati memiliki anak bernama Ranggawuni yang kelak membunuh Tohjaya dan menjadi Raja ke 4 Singasari.
Sedangkan Mahisa Wongga Teleng mempunyai dua anak bernama Mahisa Cempaka dan Waning Hyung yang kelak menjadi permaisuri ke 4 Singasari.

c. Generasi Ketiga

Generasi ketiga ini terjadi persatuan darah Ken Arok dengan darah Tunggul Ametung dalam diri Raja terbesar Singasari yaitu Kartanegara. Kartanegara merupakan anak pertama dari hasil pernikahan Ranggawuni dengan Waning Hyung.
Dari generasi ini pula cikal bakal Raja Majapahit. Sedangkan mahisa Cempaka memiliki keturunan bernama Dyah lembu Tal yang bekerja sama dengan Kertanagara membangun Singasari.

d. Generasi Keempat

Dyah lembu Tal menikah dengan putra mahkota kerajaan Padjajaran yaitu Rakeyan Jayadarma. Dari pernikahan mereka, kelak lahirlah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit yang bernama Sangrama Wijaya.

Peninggalan Kerajaan Singasari

kerajaan singasari
slideplayer.info
Ada beberapa peninggalan Kerajaan  Singasari, antara lain:

a. Candi Singasari

Candi ini terletak di Kecamatan Singasari Kabupaten Malang. Tepatnya di di lembah antara pengunungan Tengger dan Gunung Arjuna. Menurut Kitab negarakertagama dan Prasasti Gajah Mada, candi ini dulunya digunakan sebagai tempat pendharmaan Raja Kertanegara.

b. Candi Jago

Candi jago berbentuk sperti teras punden berundak. Bagian atasnya tersisa sebagian karena tersambar petir. Terdapat relief Kunjarakarna dan Pancatantra di candi ini. Bahan candi ini keseluruhan berasal dari batu andesit.

c. Candi Sumberawan

Candi Sumberawan terletak 6 km dari Candi Singasari. Berada di dekat telaga yang sangat bening airnya sehingga diberi nama Candi rawan. Dulunya, candi ini digunakan oleh umat Budha dan berbentuk stupa.

d. Arca Dwarapala

Archa Dwarapala memiliki  bentuk menyerupai monster dan memiliki ukuran sangat besar. Dulunya, peninggalan kerajaan Singasari ini merupakan pertanda masuk wilayah Kotaraja.. Hingga saat ini sayangnya belum ditemukan dimana letak Kotaraja Singasari.

e. Prasasti Manjusri

Peninggalan Singasari yang satu ini dulunya ditempatkan di Candi Jago. Namun sekarang sudah disimpan di Museum Nasional Jakarta. Berbentuk manuskrip yang dipahatkan pada bagian belakang Archa Manjusri dan bertuliskan tahun 1343.

f. Prasasti Mula Malurung

Pada tahun 1975 ditemukan sepuluh lempeng prasasti Mula Malurung di dekat Kota Kediri. Kemudian pada Mei 2001 ditemukan kembali tiga lempeng di penjualan barang loak. Saat ini, semua lempeng disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
Prasasti ini adalah pigam pengesahan penganugrahan dua Desa yaitu Desa Mula dan Desa Malurung. Tokoh dari dua desa ini yaitu Pranaraja. Diterbitkan oleh Raja Muda Kartanegara pada tahun 1255 atas perintah ayahnya Wisnuwardana.

g. Prasasti Singasari

Prasasti ini bertuliskan aksara Jawa dan bertarikh tahun 1351. Ditemukan di Singasari Malang dan sekarang disimpan di Museum Gajah. Prasasti ini dulunya dibuat untuk mengenang pembangunan candi pemakaman yang dilaksanakan oleh Gajah Mada.

h. Candi Jawi

Berlokasi di pertengahan jalan raya Kecamatan Pandaan, Prigen dan Pringebukan, candi ini dulunya merupakan tempat penyimpanan abu Raja Kartanegara. Sebagian abu juga disimpan di Candi Singasari.

i. Prasasti Wurare

Prasasti Wurare digunakan sebagai bentuk penghormatan dan perlambang Raja Kertanagara yang dianggap telah mencapai derajat Jina atau Buddha Agung.  Tulisan prasastinya melingkar pada bagian bawahnya dan berbahasa Sansekerta. Bertarikh 1211 Saka atau 21 November 1289, prasasti ini isinya memperingati penobatan arca Mahaksbya di tempat yang bernama Wurare.

j. Candi Kidal

Candi ini merupakan salah satu candi peninggalan Singasari yang dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Anusapati. Raja kedua dari Singasari ini telah memerintah selama 20 tahun dan meninggal karena dibunuh oleh Tohjaya.

k. Candi Songgoriti

Nama candi ini sebenarnya Candi Supo karena dibangun oleh Mpu Supo. Candi ini merupakan tempat pertemuan Ken Arok dengan Ken Dedes. Berlokasi di sebelah utara lereng Gunung Kawi dan bagian selatan Gunung Arjuna.
Demikianlah sejarah Kerajaan Singasari. Semoga dapat menambah pengetahuan anda dan bisa dijadikan pembelajaran. Sebagai generasi bangsa seharusnya kita terus mempelajari sejarah dan menjaga situs-situs peninggalan sejarah khususnya di Indonesia. Tujuannya tentu agar generasi selanjutnya masih bisa mempelajari sejarah panjang Indonesia.
Pembahasan artikel: kerajaan singosari, letak kerajaan singasari, silsilah kerajaan singasari, peninggalan kerajaan singasari, candi singosari, kerajaan singasari didirikan oleh, kehidupan politik kerajaan singasari, ekspedisi pamalayu, dan masa kejayaan kerajaan singasari.

DAFTAR PUSTAKA KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR ALDI KENEDI - BALOON GARJO

DAFTAR PUSTAKA Amri dan Kanna. 2008. Budidaya Udang Vannamei Secara Intensif, Semi  Intensif, dan Tradisional. Gramedia Pustaka. Jakarta A...