Tuesday, March 27, 2018

Laporan Genset Oleh Aldi Kenedi . Generator set.. modul



PENGOPERASIAN MESIN GENSET TENAGA DIESEL PADA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus Vannamei) di PT. SIDOJOYO GROUP
KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI
 PROVINSI JAWA TIMUR


LAPORAN
 PRAKTEK KERJA LAPANG III
PROGAM STUDI MEKANISASI PERIKANAN
SEMESTER IV











Oleh :
ALDI KENEDI
NIT. 16.2.02.001



KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN RISET SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO
2018






KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapang III. Penyusunan Laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan serta masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Bapak Dr. Bambang Suprakto, A.Pi, S.Pi, MT, selaku Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo.
2.    Bapak Sutrisno, A.Pi, M.Si selaku Ketua Program Studi Mekanisasi Perikanan yang telah memberikan kesempatan dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapang III.
3.    Bapak M. Rizal Fahlivi, S.St, Pi, M.Sc.  selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun Laporan Praktek Kerja Lapang III.
4.    Semua pihak yang telah membantu penulis menyusun Laporan ini. Penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan, kesalahan dalam penyusunan Laporan ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan Laporan ini.

                                                                                          Sidoarjo, Juli 2017

                                                                                                   Penulis





 
I. PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat pesat, hal ini memberi tanda bahwa semakin majunya peradaban manusia. Salah satu wujudnya adalah kesibukan manusia yang kian meningkat, hal inilah yang menuntut para ilmuwan untuk berusaha menciptakan suatu alat atau mesin yang berfungsi membantu kinerja manusia.
Mesin diesel merupakan sistem penggerak utama yang banyak digunakan baik untuk sistem transportasi maupun penggerak stasioner. Dikenal sebagai jenis motor bakar yang mempunyai efisiensi tinggi, penggunaan mesin diesel berkembang pula dalam bidang otomotif, antara lain untuk angkutan berat, traktor, bulldozer, pembangkit listrik di desa-desa, generator listrik darurat di rumah-sakit, Hotel dsb. Namun disamping keunggulan yang dimiliki, mesin diesel juga memiliki problem khusus yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan, yaitu asap (jelaga) serta gas buang khususnya Nitrogen Oxide (NOx). Kedua polutan ini saling bertolak belakang dalam pemunculannya. Asap terbentuk ketika bahan bakar tidak mampu tercampur dengan baik dengan oksigen sehingga reaksi pembakaran tidak sempurna, dalam kondisi seperti ini suhu pembakaran tidak terlalu tinggi sehingga nitrogen oxide tidak banyak terbentuk. Gas-gas beracun hasil dari pembakaran bahan bakar ini biasanya berupa oksida-oksida karbon (karbon dioksida, karbon monokisida) dan nitrogen (nitrogen monoksida, nitrogen dioksida, dinitrogen oksida) dan senyawa-senyawa hidrokarbon. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan. Ada beberapa cara yang efektif untuk mengurangi gas buang pada kendaraan bermotor, untuk variasi pada mesin bisa dengan memberikan tambahan, turbo, intercooler, oxydation catalyst, SCR (Selective Catalytic Reduction) dan EGR (Exhaust Gas Recirculation). EGR (Exhaust Gas Recirculation) merupakan salah satu metode yang dilakukan untuk mengurangi emisi gas buang sekaligus untuk meningkatkan performa enginePrinsip kerja dari EGR adalah dengan mensirkulasikan sebagian aliran gas buang kembali ke engine sehingga diharapkan pembakaran didalam silinder lebih sempurna sehingga performa engine akan meningkat dan emisi gas buang akan semakin rendah. 2 Penggunaan EGR sangat tepat diterapkan pada mesin diesel karena mesin diesel merupakan jenis engine yang memerlukan udara kompresi bertekanan tinggi untuk dapat menghasilkan penyalaan didalam silinder. Pada penelitian ini menggunakan jenis venture scrubber EGR pada mesin diesel berbahan bakar solar untuk mengetahui kandungan emisi jelaga (soot) yang dihasilkan mesin diesel setelah dimodifikasi dengan EGR tipe venture scrubber.Pemilihan tempat praktek di tambak intensif milik PT. Sidojoayo Group dikarenakan tempat ini sudah memiliki pengalaman yang banyak dalam pengoperasian maupun perawatan dan dalam mengatasi masalah yang terjadi pada Genset tenaga Diesel. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka penulis ingin mempelajari lebih lanjut tentang Pengoperasian Genset Tenaga Diesel tersebut (Budiman, 2012).
Sedangkan genset sendiri menurut (Triw Sugeng, 2012), Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama di bidang teknologi mengakibatkan beberapa efek yang mempengaruhi kehidupan masyarakat untuk melangkah lebih maju (modernisasi), berfikiran praktis dan simpel. Hal semacam ini memerlukan sarana pendukung yang sederhana, praktis dan berteknologi tinggi. Salah satunya teknologi komunikasi elektronika yang berperan di segala bidang kehidupan manusia. Sistem pengamanan generator merupakan sebuah sistem yang penting, di mana untuk mengamankan beban yang terpasang dan juga generator itu sendiri. Generator merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga kinerja dan keandalannya adalah suatu hal yang sangat penting. Generator mempunyai konstruksi yang kompleks dan besar sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk pemeliharaan dan perbaikan jika mengalami kerusakan sangat besar. Pentingnya peran generator dan besarnya biaya perbaikan generator menuntut adanya sistem proteksi yang handal. Sistem proteksi harus dapat melindungi generator dari gangguan yang terjadi. Gangguan ini dapat berupa 2 gangguan luar generator (jaringan kelistrikan) maupun dari dalam generator itu sendiri. Sistem proteksi generator harus memenuhi dua kriteria, yaitu mesti cukup sensitivitas untuk mendeteksi semua jenis gangguan pada generator, sedangkan di sisi lain tidak mengganggu jalannya sistem saat terjadi gangguan yang tidak parah. Salah satu gangguan yang paling sering terjadi pada generator adalah gangguan suhu berlebih. Pemanasan lebih pada stator umumnya terjadi karena beban lebih, adanya kerusakan atau tidak lancarnya pada sistem pendingin ataupun adanya kerusakan isolasi pada lapisan inti. Pemanasan lebih yang di sebabkan karena kerusakan isolasi dari lapisan inti yang terjadi hanya setempat, sukar di deteksi kecuali telah terjadi kerusakan pada isolasi lilitan stator dan terjadi hubung singkat lilitan stator ke tanah. Dengan adanya hal tersebut maka di perlukan suatu pengaman generator yang dapat mendeteksi suhu tinggi pada generator sebelum terjadi kerusakan pada generator. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi rangkaian elektronik berbasis mikrokontroler. Mikrokontroler berfungsi sebagai pengontrol dan pengolah data dari inputan sensor suhu. Berdasarkan latar belakang serta pertimbangan tersebut maka dirancang suatu alat yang dapat memproteksi generator dari suhu tinggi. Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk membuat sistem pengaman pada generator yang berfungsi untuk melindungi generator itu sendiri dari berbagai kerusakan yang di akibatkan oleh suhu tinggi.

1.2.    Maksud dan Tujuan
1.2.1  Maksud
         Maksud dari Praktek Kerja Lapang III adalah ikut serta dalam kegiatan pengoperasian mesin genset tenaga diesel di tambak intensif udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di PT. Sidojoyo Groups Desa Badean Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Selama 30 hari mulai tanggal 15 Mei sampai 16 Juni 2017.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang III adalah sebagai berikut :
a)    Untuk mengetahui Memahami prinsip kerja komponen-komponen Genset tenaga Diesel.
b)    Untuk mengetahui cara perawatan Genset tenaga Diesel pada budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) secara intensif.
c)    Untuk mengetahui cara pengoperasian Genset tenaga Diesel pada budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) secara intensif.




II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Mesin Genset Tenaga Diesel
2.1.1.   Mesin Genset
Michael Faraday pada tahun 1831-1832, pada penelitiannya menemukan bahwa terdapat perbedaan potensial yang dihasilkan antara ujung-ujung konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet. 
Kemudian Faraday membuat generator pembangkit listrik elektromagnetik yang pertama yang di dasarkan pada efek ini dengan menggunakan sebuah cakram tembaga yang berputar diantara kutub magnet tapal kuda. Namun pada proses ini hanya menghasilkan arus searah yang kecil.
Cakram Faraday merupakan sejarah awal tercipta nya generator listrik. Adanya aliran arus listrik yang berlawanan arahnya sehingga menghasilkan listrik searah yang kecil menyebabkan cakram Faraday ini tidak efisien. Arus yang diinduksi langsung di bawah magnet akan mengalir kembali ke bagian cakram di luar pengaruh medan magnet. Arus balik itu membatasi tenaga yang dialirkan ke kawat penghantar dan menginduksi panas yang dihasilkan cakram tembaga. 
Generator homopolar yang dikembangkan selanjutnya menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan sejumlah magnet yang disusun mengelilingi tepi cakram untuk mempertahankan efek medan magnet yang stabil. Kelemahan yang lain adalah amat kecilnya tegangan listrik yang dihasilkan alat ini, dikarenakan jalur arus tunggal yang melalui fluks magnetik (Faraday, 1831-1832)
2.1.2 Klasifikasi Mesin Genset
Generator Set atau yang biasa dikenal dengan nama genset merupakan sebuah mesin pembangkit listrik dalam bentuk sederhana. Energi listrik yang dihasilkan berasal dari energi mekanik mesin yang ada di dalamnya.Tentunya, sebuah mesin akan bekerja karena terdapat bahan bakar di dalamnya. Bahan bakar tersebut yang akan memicu terjadinya pembakaran di dalam mesin hingga akhirnya mampu menghasilkan energi mekanik.
Begitu pula dengan genset. Untuk menjalankan mesinnya, genset memerlukan bahan bakar. Ada beberapa jenis bahan bakar yang bisa digunakan untuk menggerakan mesin genset. Namun bahan bakar tersebut hanya diperuntukan bagi tipe genset yang mensupport bahan bakar tersebut. Berdasarkan bahan bakarnya, genset terbagi menjadi 6 tipe :
1.   Genset Berbahan Bakar Solar
Genset berbahan bakar solar biasa disebut juga dengan genset diesel atau diesel generators. Solar menjadi bahan bakar utama untuk menggerakan genset jenis ini. Genset ini mampu menghasilkan daya listrik berkapasitas besar, yaitu di kisaran 10.000 hingga 100.000 watt/100 KVA. Karena itu, genset jenis ini biasa digunakan dalam acara-acara besar seperti pentas seni atau hajatan.
2.   Genset Berbahan Bakar Bensin
   Genset berbahan bakar bensin biasa disebut juga dengan istilah gasoline generators. Lain halnya dengan genset diesel, genset gasoline ini menggunakan bensin sebagai bahan bakar utama untuk menjalankan mesinnya.
          3. Genset Berbahan Bakar Gas
       Gas alamlah yang digunakan sebagai bahan bakar untuk menggerakan mesin genset tipe ini. Gas CNG (Compressed Natural Gas) atau LPG bisa menjadi pilihannya. Biasanya gas CNG digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar karena digunakan dalam pemakaian jangka panjang
4.   Genset Berbahan Bakar Tenaga Matahari
 Sama seperti genset berbahan bakar gas, jenis genset yang satu ini juga biasanya digunakan sebagai genset rumah tangga. Biasanya, jenis genset yang satu ini digunakan di tempat-tempat komersial dan diletakkan bersamaan dengan panel surya. Genset ini juga biasa digunakan untuk alat-alat elektronik yang membutuhkan daya besar seperti pendingin ruangan dan pemanas air.
5.Genset Urine
Genset ini merupakan genset yang masih tergolong baru yang ditemukan oleh 4 pelajar pintar di Afrika. Genset yang mereka ciptakan ini dapat menyalurkan listrik selama 6 jam penuh dengan hanya menggunakan 1L (liter) urine.
6.Genset Turbin
Genset dengan menggunakan mesin turbin sudah dapat untuk dikategorikan sebagai power generator. Genset ini biasanya memiliki kapasistas daya yang besar, yaitu 2MW atau 2.000.000 Watt dan biasanya genset dengan mesin turbin ini dapat menerangi 1 kota kecil. Ada banyak jenis mesin genset dengan turbin, seperti turbin angin, turbin uap, ataupun turbin air. (Setiawan, 2011)         

2.1.3 Komponen Genset
                 Dalam pengoperasiannya, suatu instalasi Genset memerlukan sistem pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami gangguan. Berikut beberapa jumlah komponen – komponen yang terdapat pada mesin genset, antara lain sebagai berikut :
1.    Mesin
       Mesin adalah sumber energi input mekanis untuk generator. Agar lebih  jelasnya dapat dilhat pada gambar 1.
Gambar 1. Mesin Diesel
Sumber : Data sekunder

2.     Alternator
       Alternator, juga dikenal sebagai ‘genhead’, adalah bagian dari generator yang menghasilkan output listrik dari input mekanis yang diberikan oleh mesin. Ini berisi perakitan bagian-bagian diam dan bergerak terbungkus dalam perumahan. Komponen bekerja sama untuk menyebabkan gerakan relatif antara medan magnet dan listrik, yang pada gilirannya menghasilkan listrik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Alternator Pada Mesin Genset
Sumber : Data Sekunder


3.     Sistem Bahan Bakar
       Tangki bahan bakar atau penampung bahan bakar adalah bagian dari dasar skid generator atau dipasang di atas bingkai generator. Berukuran menurut kapasitas gensetnya.

sistem bahan bakar genset
Gambar 3. Sistem Bahan Bakar
                                    Sumber : Data Sekunder

Keterangan nomor yang ada pada gambar :
1.    Pompa penyemprot bahan bakar
2.    Pompa bahan bakar
3.    Pompa tangan untuk bahan bakar
4.    Saringan bahan bakar/penyaringan pendahuluan
5.    Saringan bahan bakar/penyaring akhir
6.    Penutup bahan bakar otomatis
7.    Injector
8.    Tanki
9.    Pipa pengambilan bahan bakar
10.  Pipa bahan bakar tekanan tinggi
11.  Pipa peluap.
4.    Voltage Regulator
       Sesuai namanya, komponen ini mengatur tegangan keluaran dari generator.
5.      Pendingin dan Exhaust Sistem
       Penggunaan terus menerus menyebabkan berbagai komponen memanas, Maka dari itu dibutuhkan pendingin :

Gambar 4. Sistem Pendingin Mesin
Sumber : Data Sekunder

Adapun keterangan nomor yang ada pada gambar adalah sebagai berikut:
1.    Pompa air untuk pendingin mesin
2.    Pompa air untuk pendinginan intercooler
3.    Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
4.    Radiator
5.    Thermostat
6.    Bypass (jalan potong)
7.    Saluran pengembalian lewat radiator
8.    Kipas.

6.    Sistem Pelumasan
       Mesin Genset memerlukan pelumasan untuk memastikan operasi daya tahan dan halus untuk jangka waktu yang panjang. Mesin generator dilumasi oleh minyak disimpan dalam pompa.
Gambar 5. Sistem Pelumasan Pada Mesin Genset
Sumber : Data Sekunder

Keterangan nomor yang terdapat pada gambar diatas adalah sebagai berikut.
1.    Bak minyak
2.    Pompa pelumas
3.    Pompa minyak pendingin
4.    Pipa hisap
5.    Pendingin minyak pelumas
6.    Bypass untuk pendingin
7.    Saringan untuk minyak pelumas
8.    Katup bypass untuk saringan
9.    Pipa pembagi
10.  Bearing poros engkol ( lager duduk )
11.  Bearing ujung besar (lager putar)
12.  Bearing poros bubungan
13.  Sprayer atau nozzle penyemprot pendinginan piston
14.  Piston
15.  Pengetuk tangkai
16.  Tangkai penolak
17.  Ayunan
18.  Pemadat udara I system turbine gas)
19.  Pipa ke pipa penyemprot
20.  Saluran pengembalian
7.    Charger Baterai
       Genset dioperasikan dengan baterai. fungsi baterai sebagai suplier listrik awal ketika pertama dihidupkan mengambil listrik dari baterai.
8.    Control Panel
       Control Panel adalah antarmuka pengguna dari generator dan mengatur beberapa ketentuan untuk outlet listrik dan kontrol. (Fajar, 2013).

2.1.4    Macam-macam Jenis Genset
Seperti yang sudah kita pahami sebelumnya, bahwa genset adalah alat yang berfungsi menghasilkan energi listrik, energi yang dihasilkan ini dapat digunakan sebagai pengganti energi listrik yang terputus, atau sebagai sumber listrik untuk area yang belum terdapat listrik. Jenis-jenis genset Secara umum, jenis genset dibedakan menjadi dua berdasarkan bahan bakar yang digunakan, yaitu :
1. Gasoline generators.
Gasoline generators, adalah jenis dari genset yang menggunakan bensin (gasoline) sebagai bahan bakar utama pada genset tersebut. Penggunaan bahan bakar jenis ini merupakan pengembangan dari teknologi genset terdahulu, dimana mayoritas menggunakan bahan bakar solar. Berdasarkan teknologi yang diterapkan pada mesinnya, jenis genset gasoline diciptakan menjadi dua jenis yaitu genset mesin 2 tak dan genset mesin 4 tak. Perbedaan pada kedua jenis genset diatas yaitu pada fungsi kerjanya, dimana pada jenis mesin 2 tak memiliki karakteristik torsi yang besar dan memiliki komponen mesin yang lebih sedikit dari jenis 4 tak, sehingga diciptakan dalam bentuk kecil dengan kapasitas yang kecil pula. Jenis genset 2 tak biasa digunakan untuk usaha dagang dan lain-lain yang membutuhkan daya kecil (kurang dari 1000 watt). Sedangkan pada jenis genset 4 tak, pengembangan produk sangat bervariatif, produk diciptakan dari kapasitas 1500 watt, hingga 10.000 watt, sehingga membuat produk banyak digunakan pada berbagai kebutuhan, baik untuk pribadi hingga  untuk usaha. Selain itu keuntungan lain dari genset jenis ini adalah hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Pada output listrik genset jenis ini, masih banyak yang menerapkan arus single phase, hanya pada tipe yang outputnya 10.000 watt menggunakan 3 phase.

2. Diesel generators.
Sebelum populernya jenis genset gasoline, penggunaan genset berbahan bakar diesel menjadi pilihan utama pada pengguna, kita mungkin masih ingat dengan nama populer pada produk genset yang menggunakan mesin diesel dengan merk “Dongfeng”. Saking populernya, banyak masyarakat menyebut genset diesel merk apapun dengan sebutan Dongfeng. Penggunaan genset jenis ini biasa digunakan untuk menyuplai daya ketika ada acara besar, seperti hajatan, pentas seni, dan lain-lain yang membutuhkan suplai daya yang besar. Generator jenis diesel memang banyak diciptakan dengan kapasitas yang besar, dengan daya  outputnya berkisar 10.000 hingga 100.000 watt/100 KVA. Seiring dengan perkembangan teknologi, fitur yang dikembangkan pada genset berbahan bakar diesel diantaranya seperti Compact size (ukuran produk yang tidak terlalu besar), Silent (suara kerja mesin yang tidak berisik), dan low emission (emisi gas buang yang rendah). Selain itu, hal lain yang diterapkan dalam teknologi pada semua genset yaitu adanya fitur-fitur menarik, diantaranya double starterautomatic chokelow oil indicatorlow tank indicatorengine wheelremote engine system dan lain-lain. (Aji, 2015)

2.1.5.   Prinsip Kerja Genset
                 Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektro magnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas. Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Genset merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai).Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor (Putra, 2016)

2.2.   Pedoman Menjalankan Mesin
2.2.1    Bahan Bakar Diesel Putaran Tinggi
                 Menurut Wiranto Arismunandar (2002), pedoman untuk menjalankan mesin adalah sebagai berikut :
1.      Sebelum bahan bakar dialirkan dari tangki penyimpan ke tangki bahan bakar harian. Sebaiknya bahan bakar didalam tangki dibiarkan dulu selama satu hari. Hal tersebut supaya air dan kotoran yang ada didalamnya sempat mengendap. Maka bagian atas dari bahan bakar itu merupakan yang bersih. Bagian inilah yang diambil dan dialirkan ke tangki bahan bahan bakar mesin. Hindarilah goncangan pada waktu pengambilan atau pengisapannya.
2.      Sebelum membuka tutup kedua tangki tersebut. Diatas usahakanlah supaya tidak ada kotoran yang dapat masuk kedalam tangki. Kotoran yang dapat masuk kedalam tangki bahan bakar misalnya, pemakaian selang yang kotor, ember yang kotor, corong yamg kotor, tangan yang kotor dan sebagainya.
3.      Sebaiknya dipergunakan kain untuk menyaring bahan bakar, pada waktu menuangkan bahan bakarkedalam tangki mesin.
4.      Hendaknya tangki bahan bakar selalu diisi penuh jika mesin selesai digunakan. Dengan demikian udara  yang didalam tangki akan berkurang.
5.      Sekali sekali bukalah keran yang berada dibagian bawah tangki tersebut. Dengan tujuan mengeluarkan air dan endapan kotoran yang ada, atau sebaiknya tangki dibersihkan atau dicuci.

2.2.2     Minyak Pelumas Motor Diesel Putaran Tinggi
                 Minyak pelumas untuk motor diesel menurut Wiranto (2002), harus memiliki persyaratan sebagai berikut :
1.      Stabilitas terhadap panas dan oksidasi. Pelumasan yang paling sukar adalah pelumasan bagian mesin yang panas, yaitu pelumasan antar torak dengan dinding silinder.
2.      Kekentalannya tidak banyak berpengaruh oleh perubahan temperature. Untuk mempermudah start pada temperature rendah, sebaiknya dipakai dipakai minyak pelumas yang encer.
3.      Tidak menyebabkan korosi pada logam.

2.2.3      Menjalankan Mesin Baru
                 Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan mesin baru meliputi beberapa hal diantaraanya sebagai berikut :       
1.      Periksalah semua sekrup dan baut. Kencangkan apabila ada yang longgar. Jangan lupa memeriksa keadaan saringan udara, sebab umur mesin akan menjadi pendek apabila saringan udara tidak dalam keadaan baik.
2.       Pakailah minyak pelumas daan gemuk sesuai  dengan yang dicantumkan dalam buku pedoman mesin.
3.      Untuk motor diesel pendingin air, isilah radiator dengan air yang berssih.,
4.      Periksalah bahan bakar apaakah dalam keadaan bersih.
5.      Periksalah semua bagian yang akan bergerak, supaya dapat diketaahui apakah ada yang kurang baik atau rusak.    

2.2.4      Pemeriksaan sebelum Menyetart Mesin
1.      Periksalah jumlah minyak pelumas dengan menggunakan batang pengukur minyak pelumas.   
2.      Periksalah keadaan air pendingin
3.      Periksalah jumlah bahan bakar yang ada didalam tangki, jika berkurang penuhilah.
4.      Periksalah hubungan listrik dari baterai ke motor stator atau tekanan udara yang diperlukan untuk menyetar mesin.
5.      Periksalah apakah mesin sudah  tidak dibebani.

2.2.5     Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Mesin Dapat Start
                 Menurut Wiranto (2002), hal-hal yang perlu diperhatikan saat mesin dapat distart adalah sebagai beriku :
1.      Tekanan minyak pelumas. Untuk setiap mesin diberitahukan berapa tekanan minyak pelumas yang normal,tetapi pada umunya berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm2      
2.     Bunyi dan getaran. Biasanya mesin berbunyi keras pada saat start awal,tetapi bunyi tersebut berangsur-angsur hilang pada saat mesin sudah menjadi panas.
3.      Warna gas buang
4.      Kebocoran air atau minyak pelumas

2.2.6            Mematikan Mesin
                 Dijelaskan oleh Wiranto (2002), ada dua cara untuk mematikan mesin. Yang pertama adalah menutup aliran bahan bakar dan yang kedua adalah dengan cara menekan atau menarik tuas dekompresi sehingga tidak terjadi proses kompresi.
1.      Setel governor untuk daya maksimum, yaitu membuka selebar-lebarnya katup udara dari ruang tekanan udara. Setelah itu tarik juga tuas penyetopnya.
2.      Pasang beban / jalankan alat peredam (jika ada), yaitu suatu cara mematikan mesin dengan m lebih jelasemberikan berat momen punter.
Tutup atau sumbat pipa buang dengan kayu atau apa saja yang dapat menghalangi udara atmosfir masuk kedalam mesin.

2.3.   Pengoperasian Mesin Genset Tenaga Diesel
2.3.1.   Pengoperasian Mesin Genset
                        Dalam mengoperasikan sebuah alat tentunya harus mengoperasikan sesuai dengan prosedur agar aman dan berjalan lancar. Begitupun juga dengan genset, sebelum mengoperasikannya kita harus memperhatikan SOP genset atau cara pengoperasian genset. Berikut ini SOP genset atau cara pengoperasian genset:
            Periksa air radiator. Jika air radiator dirasa kurang segera tambahkan. Periksa oli mesin. Jika dirasa kurang segera tambahkan. Periksa bahan bakar (posisi kran pada daily tank harus ON atau tetap terbuka. Periksa air ACCU. Jika dirasa kurang, segera tambahkan.Periksa kabel R-S-T-N apakah sudah terpasang dengan benar. Pasang kabel ACCU dengan benar dan kuat. Warna merah adalah positif (+), sedangkan warna hitam (-). Buka box panel, kemudian naikkan semua MCB. Waktu Menghidupkan, hidupkan mesin tanpa beban (warming up) kurang lebih selama 10 menit. Periksa Oil Meter, Battery Charge, Water Temperature, Volt Meter AC, Frequency Meter dan Hour Counter Meter), apakah sudah dalam keadaan baik ketika mesin dalam keadaan hidup. Cara Mematikan Diesel Genset, turunkan breaker atau matikan beban terlebih dahulu. Kemudian tunggu sekitar 5 menit untuk pendinginan mesin (cooling down), setelah itu baru matikan mesin.Jika menyimpang dari ketentuan, AVR generator pada mesin akan cepat rusak (Muamar, 2016)

2.3.2.   Cara Kerja Mesin Genset
            Generator set atau yang biasa disebut dengan genset adalah sebuah perangkat yang terdiri dari mesin (engine) dan generator /alternator. Generator adalah sebuah kumparan yang terbuat dari tembaga yang terdiri atas strator (kumparan statis) dan rotor (kumparan berputar). Sedangkan alternator merupakan sebutan dari generator arus bolak-balik (AC). Mesin ini dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik. Mesin pembangkit listrik ini menggunakan solar atau bensin sebagai bahan bakarnya. Dengan generator, tenaga mekanis tersebut diubah menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Sebelumnya generator ini telah mendapatkan energi mekanis dari prime mover.  Prime mover atau penggerak ini merupakan peralatan yang berfungsi untuk menghasilkan energi mekanis, yang nantinya energi mekanis tersebut digunakan untuk memutar rotor generator. Pada mesin genset, generator terpasang satu poros dengan motor diesel.
                 Cara kerja mesin genset menurut ilmu fisika, mesin (engine) memutar rotor dalam sebuah generator, hal ini akan menimbulkan medan magnet pada kumparan generator. Setelah itu medan magnet ini akan membuat rotor berputar yang kemudian akan menghasilkan arus listrik (Rohma, 2013)
                 Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenagalistrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebutdigunakan untuk beban prioritas.Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Gensetmerupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Gensetatau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapatdigunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung ataskebutuhan pemakai).Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakansumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secarakomersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkronterdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator inikapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor (Putra, 2016)
2.4.     Perawatan Mesin Genset
            Generator set tentu saja seperti alat lainnya yang membutuhkan perawatan khusus agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dan tetap berjalan dengan optimal. Dengan perawatan yang tepat maka genset pun dapat bekerja secara efektif dan awet. Berikut ini beberapa tips cara perawatan genset yang tepat.
10 Cara perawatan genset yang tepat :
1.     Letakkan genset pada tempat yang kering
Genset merupakan sala satu alat yang harus dirawat dalam hal peletakannya, karena bila mesin genset diletakkan sembarangan,air,terik matahari,dan lainnya dapat membuat genset cepat rusak, bahkan dapat mendatangkan sengatan listrik.
2.     Jaga kebersihan Genset 
Dengan memperhatikan kebersihan genset,maka genset akan jauh lebih optimal dan tetap awet. Bersihkan minyak, debu, kotoran, air yang menempel pada genset terutama dibagian radiator genset ini secara teratur, sehingga genset tidak akan mudah rusak.
3.     Ganti spare part Genset yang sudah aus termakan usia
        Ketika sudah digunakan dalam waktu yang tertentu, dan ada sparepart dari genset yang sudah tidak bisa bekerja secara optimal, maka gantilah sparepart tersebut sebelum komponen genset lainnya ikut rusak dan tentu saja dapat membuat genset mati secara keseluruhan jika tidak segera diatasi. Untuk mengetahui komponen – komponen genset apa saja dan kapan waktu yang tepat untuk memeriksa atau mengganti bagian tersebut, makan dapat mengetahuinya dengan membaca buku panduan yang tersedia ketika membeli genset tersebut.
4.     Pastikan ada sirkulasi udara yang baik
        Ketika genset dioperasikan pada sebuah ruangan,maka pastikan ruangan tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik. Hal ini ditunjukan untuk membuat gas buang dari pembakaran genset yang ada dalam asap  knalpot dari genset tersebut dengan baik. Dengan sirkulasi udara yang baik, selain dapat membuat pengguna lebih aman dari racun, juga dapat membuat mesin genset tidak gampang panas.
5.    Pastika pengoperasian Genset dengan benar
       Ketika hendak menggunakan genset baik genset baru maupun genset bekas, maka dipastikan dengan benar bagaimana cara menggunakannya sehingga tidak akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan dan terjadinya kerusakan pada genset. Sebaiknya baca buku petunjuk penggunaan genset.
6.    Segera matikan jika terjadi hal yang mengganjal
       Ketika sedang mengoperasikan genset dan terjadi sesuatu yang tidak wajar atau tidak normal, contohnya seperti suara yang begitu kencang ( lebih keras dari biasanya ), atau juga getar yang terlalu kuat, maka segera matikan genset tersebut. Segera cek ulang kondisi genset tersebut dalam kondisi  mati. 
7.   Perhatikan kabel kabel instrument
Pada bagian genset terdapat kabel kabel yang harus diperhatikan, dan sangat perlu di rawat karena kabel tersebut merupakan bagian dari perlengkapan penting dalam sebuah mesin genset itu sendiri.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              
8.        Periksa bahan bakar

Bahan bakar merupakan hal penting yang patut diperhatikan sebelum menggunakan mesin genset itu sendiri. Karena dengan bahan bakar yang tidak mencukupi/tidak tepat, maka genset akanmudah mengalami kekeringan bahan bakar.
9.        Lakukan pemeriksaan Distilled Water pada bagian Battery
Pada battery tersedia distelled yang harus diisi ulang dalam kurun waktu yang tertentu, biasanya 2 hingga 3 tahun para pemilik diwajibkan untuk mengisi ulang battery tersebut, jika tidak akan berpengaruh pada kinerja pada kinerja genset itu sendiri.
10.      Cek oli mesin Genset secara berkala.
Oli mesin genset merupakan sala satu bagian penting Genset. Lakukan pemeriksaan secara berkala, dan gantilah oli mesin genset apabila sudah mulai hitam / keruh, atau volume oli yang sudah berkurang dibawah kadar normal. Sebaiknya diwajibkan mengganti setiap 6 bulan sekali atau bila kondisi oli sudah tidak normal (Wiranto,2002).




2.5.        Analisa Biaya
 Cara mengetahui konsumsi bahan bakar mesin diesel yang dibutuhkan  untuk menggerakkan generator set atau genset tanpa melihat flow meter per jam jamnya sebagai berikut :
K = 0,21 (faktor ketetapan konsumsi solar per kilowatt per jam)
P = Daya genset (KVA = Kilo Volt Ampere)
T = waktu per jam (jam)
Rumus = 0,21 x P x t (Taufan, 2010)

2.6.        Keselamatan, Kesehatan Keamanan Kerja ( K3 )
2.6.1    Definisi Keselamatan Kerja
       Yang dimaksud dengan keselamatan kerja disini adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan pada tempat kerja pada lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan adanya keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Menjamin keselamatan setiap orang yang ditempat kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisiensi.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.
 Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.


2.6.2   Keselamatan Tempat Kerja di Bidang Mesin
            Keselamatan di tempat kerja khususnya di bagian mesin dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berhubungan, diantaranya yaitu: faktor manusia, faktor lingkungan kerja, dan faktor mesin itu sendiri.
1.      Faktormanusia/pribadi
            Faktor manusia disini meliputi, antara lain kemampuan fisik, mental dan psikologi, pengetahuan, keterampilan, dan kelalaian. Pekerja yang sedang mengalami gangguan pada fisik, mental, dan psikologinya tidak dibenarkan melakukan pekerjaan apalagi yang berhubungan dengan mesin karena pekerjaan di bidang mesin memerlukan konsentrasi dan kewaspadaan yang tinggi sehingga dapat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan ketentuan agar tidak terjadi kecelakaan yang mungkin dapat menyebabkan kecacatan pada tenaga kerja. Selain itu, faktor pengetahuan dan keterampilan yang cukup juga diperlukan pekerja sebelum melakukan pekerjaannya khususnya di bidang mesin sehingga pekerja mampu mengoperasikan mesin dengan baik tanpa menyebabkan bahaya pada dirinya sendiri.  Selain faktor-faktor diatas, sebelum memasuki tempat kerja (di bagian mesin) juga terhadapat hal-hal yang perlu dilakukan oleh pekerja agar meminimalisir kecelakaan kerja yaitu dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
2.    Faktor lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang atau keryawan dalam beraktifitas bekerja. Lingkungan kerja yang mendukung keselamatan dalam aktivitas bekerja di bidang mesin antara lain: pencahayaan, Suhu, kebersihan tempat kerja, dan pemasangan tanda-tanda peringatan seperti poster.
3.    Faktor Mesin
Faktor yang disebabkan oleh mesin yang dapat menyebabkan kecelakaan pada pekerja adalah keadaan mesin yang tidak baik (ada bagian yang rusak), mesin tanpa alat pengaman, dan kebisingan yang disebabkan oleh mesin (Ririn Purwasi,2012).


II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Mesin Genset Tenaga Diesel
2.1.1.   Mesin Genset
Michael Faraday pada tahun 1831-1832, pada penelitiannya menemukan bahwa terdapat perbedaan potensial yang dihasilkan antara ujung-ujung konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet. 
Kemudian Faraday membuat generator pembangkit listrik elektromagnetik yang pertama yang di dasarkan pada efek ini dengan menggunakan sebuah cakram tembaga yang berputar diantara kutub magnet tapal kuda. Namun pada proses ini hanya menghasilkan arus searah yang kecil.
Cakram Faraday merupakan sejarah awal tercipta nya generator listrik. Adanya aliran arus listrik yang berlawanan arahnya sehingga menghasilkan listrik searah yang kecil menyebabkan cakram Faraday ini tidak efisien. Arus yang diinduksi langsung di bawah magnet akan mengalir kembali ke bagian cakram di luar pengaruh medan magnet. Arus balik itu membatasi tenaga yang dialirkan ke kawat penghantar dan menginduksi panas yang dihasilkan cakram tembaga. 
Generator homopolar yang dikembangkan selanjutnya menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan sejumlah magnet yang disusun mengelilingi tepi cakram untuk mempertahankan efek medan magnet yang stabil. Kelemahan yang lain adalah amat kecilnya tegangan listrik yang dihasilkan alat ini, dikarenakan jalur arus tunggal yang melalui fluks magnetik (Faraday, 1831-1832)
2.1.2 Klasifikasi Mesin Genset
Generator Set atau yang biasa dikenal dengan nama genset merupakan sebuah mesin pembangkit listrik dalam bentuk sederhana. Energi listrik yang dihasilkan berasal dari energi mekanik mesin yang ada di dalamnya.Tentunya, sebuah mesin akan bekerja karena terdapat bahan bakar di dalamnya. Bahan bakar tersebut yang akan memicu terjadinya pembakaran di dalam mesin hingga akhirnya mampu menghasilkan energi mekanik.
Begitu pula dengan genset. Untuk menjalankan mesinnya, genset memerlukan bahan bakar. Ada beberapa jenis bahan bakar yang bisa digunakan untuk menggerakan mesin genset. Namun bahan bakar tersebut hanya diperuntukan bagi tipe genset yang mensupport bahan bakar tersebut. Berdasarkan bahan bakarnya, genset terbagi menjadi 6 tipe :
1.   Genset Berbahan Bakar Solar
Genset berbahan bakar solar biasa disebut juga dengan genset diesel atau diesel generators. Solar menjadi bahan bakar utama untuk menggerakan genset jenis ini. Genset ini mampu menghasilkan daya listrik berkapasitas besar, yaitu di kisaran 10.000 hingga 100.000 watt/100 KVA. Karena itu, genset jenis ini biasa digunakan dalam acara-acara besar seperti pentas seni atau hajatan.
2.   Genset Berbahan Bakar Bensin
   Genset berbahan bakar bensin biasa disebut juga dengan istilah gasoline generators. Lain halnya dengan genset diesel, genset gasoline ini menggunakan bensin sebagai bahan bakar utama untuk menjalankan mesinnya.
          3. Genset Berbahan Bakar Gas
       Gas alamlah yang digunakan sebagai bahan bakar untuk menggerakan mesin genset tipe ini. Gas CNG (Compressed Natural Gas) atau LPG bisa menjadi pilihannya. Biasanya gas CNG digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar karena digunakan dalam pemakaian jangka panjang
4.   Genset Berbahan Bakar Tenaga Matahari
 Sama seperti genset berbahan bakar gas, jenis genset yang satu ini juga biasanya digunakan sebagai genset rumah tangga. Biasanya, jenis genset yang satu ini digunakan di tempat-tempat komersial dan diletakkan bersamaan dengan panel surya. Genset ini juga biasa digunakan untuk alat-alat elektronik yang membutuhkan daya besar seperti pendingin ruangan dan pemanas air.
5.Genset Urine
Genset ini merupakan genset yang masih tergolong baru yang ditemukan oleh 4 pelajar pintar di Afrika. Genset yang mereka ciptakan ini dapat menyalurkan listrik selama 6 jam penuh dengan hanya menggunakan 1L (liter) urine.
6.Genset Turbin
Genset dengan menggunakan mesin turbin sudah dapat untuk dikategorikan sebagai power generator. Genset ini biasanya memiliki kapasistas daya yang besar, yaitu 2MW atau 2.000.000 Watt dan biasanya genset dengan mesin turbin ini dapat menerangi 1 kota kecil. Ada banyak jenis mesin genset dengan turbin, seperti turbin angin, turbin uap, ataupun turbin air. (Setiawan, 2011)         

2.1.3 Komponen Genset
                 Dalam pengoperasiannya, suatu instalasi Genset memerlukan sistem pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami gangguan. Berikut beberapa jumlah komponen – komponen yang terdapat pada mesin genset, antara lain sebagai berikut :
1.    Mesin
       Mesin adalah sumber energi input mekanis untuk generator. Agar lebih  jelasnya dapat dilhat pada gambar 1.
Gambar 1. Mesin Diesel
Sumber : Data sekunder

2.     Alternator
       Alternator, juga dikenal sebagai ‘genhead’, adalah bagian dari generator yang menghasilkan output listrik dari input mekanis yang diberikan oleh mesin. Ini berisi perakitan bagian-bagian diam dan bergerak terbungkus dalam perumahan. Komponen bekerja sama untuk menyebabkan gerakan relatif antara medan magnet dan listrik, yang pada gilirannya menghasilkan listrik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Alternator Pada Mesin Genset
Sumber : Data Sekunder


3.     Sistem Bahan Bakar
       Tangki bahan bakar atau penampung bahan bakar adalah bagian dari dasar skid generator atau dipasang di atas bingkai generator. Berukuran menurut kapasitas gensetnya.

sistem bahan bakar genset
Gambar 3. Sistem Bahan Bakar
                                    Sumber : Data Sekunder

Keterangan nomor yang ada pada gambar :
1.    Pompa penyemprot bahan bakar
2.    Pompa bahan bakar
3.    Pompa tangan untuk bahan bakar
4.    Saringan bahan bakar/penyaringan pendahuluan
5.    Saringan bahan bakar/penyaring akhir
6.    Penutup bahan bakar otomatis
7.    Injector
8.    Tanki
9.    Pipa pengambilan bahan bakar
10.  Pipa bahan bakar tekanan tinggi
11.  Pipa peluap.
4.    Voltage Regulator
       Sesuai namanya, komponen ini mengatur tegangan keluaran dari generator.
5.      Pendingin dan Exhaust Sistem
       Penggunaan terus menerus menyebabkan berbagai komponen memanas, Maka dari itu dibutuhkan pendingin :

Gambar 4. Sistem Pendingin Mesin
Sumber : Data Sekunder

Adapun keterangan nomor yang ada pada gambar adalah sebagai berikut:
1.    Pompa air untuk pendingin mesin
2.    Pompa air untuk pendinginan intercooler
3.    Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
4.    Radiator
5.    Thermostat
6.    Bypass (jalan potong)
7.    Saluran pengembalian lewat radiator
8.    Kipas.

6.    Sistem Pelumasan
       Mesin Genset memerlukan pelumasan untuk memastikan operasi daya tahan dan halus untuk jangka waktu yang panjang. Mesin generator dilumasi oleh minyak disimpan dalam pompa.
Gambar 5. Sistem Pelumasan Pada Mesin Genset
Sumber : Data Sekunder

Keterangan nomor yang terdapat pada gambar diatas adalah sebagai berikut.
1.    Bak minyak
2.    Pompa pelumas
3.    Pompa minyak pendingin
4.    Pipa hisap
5.    Pendingin minyak pelumas
6.    Bypass untuk pendingin
7.    Saringan untuk minyak pelumas
8.    Katup bypass untuk saringan
9.    Pipa pembagi
10.  Bearing poros engkol ( lager duduk )
11.  Bearing ujung besar (lager putar)
12.  Bearing poros bubungan
13.  Sprayer atau nozzle penyemprot pendinginan piston
14.  Piston
15.  Pengetuk tangkai
16.  Tangkai penolak
17.  Ayunan
18.  Pemadat udara I system turbine gas)
19.  Pipa ke pipa penyemprot
20.  Saluran pengembalian
7.    Charger Baterai
       Genset dioperasikan dengan baterai. fungsi baterai sebagai suplier listrik awal ketika pertama dihidupkan mengambil listrik dari baterai.
8.    Control Panel
       Control Panel adalah antarmuka pengguna dari generator dan mengatur beberapa ketentuan untuk outlet listrik dan kontrol. (Fajar, 2013).

2.1.4    Macam-macam Jenis Genset
Seperti yang sudah kita pahami sebelumnya, bahwa genset adalah alat yang berfungsi menghasilkan energi listrik, energi yang dihasilkan ini dapat digunakan sebagai pengganti energi listrik yang terputus, atau sebagai sumber listrik untuk area yang belum terdapat listrik. Jenis-jenis genset Secara umum, jenis genset dibedakan menjadi dua berdasarkan bahan bakar yang digunakan, yaitu :
1. Gasoline generators.
Gasoline generators, adalah jenis dari genset yang menggunakan bensin (gasoline) sebagai bahan bakar utama pada genset tersebut. Penggunaan bahan bakar jenis ini merupakan pengembangan dari teknologi genset terdahulu, dimana mayoritas menggunakan bahan bakar solar. Berdasarkan teknologi yang diterapkan pada mesinnya, jenis genset gasoline diciptakan menjadi dua jenis yaitu genset mesin 2 tak dan genset mesin 4 tak. Perbedaan pada kedua jenis genset diatas yaitu pada fungsi kerjanya, dimana pada jenis mesin 2 tak memiliki karakteristik torsi yang besar dan memiliki komponen mesin yang lebih sedikit dari jenis 4 tak, sehingga diciptakan dalam bentuk kecil dengan kapasitas yang kecil pula. Jenis genset 2 tak biasa digunakan untuk usaha dagang dan lain-lain yang membutuhkan daya kecil (kurang dari 1000 watt). Sedangkan pada jenis genset 4 tak, pengembangan produk sangat bervariatif, produk diciptakan dari kapasitas 1500 watt, hingga 10.000 watt, sehingga membuat produk banyak digunakan pada berbagai kebutuhan, baik untuk pribadi hingga  untuk usaha. Selain itu keuntungan lain dari genset jenis ini adalah hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Pada output listrik genset jenis ini, masih banyak yang menerapkan arus single phase, hanya pada tipe yang outputnya 10.000 watt menggunakan 3 phase.

2. Diesel generators.
Sebelum populernya jenis genset gasoline, penggunaan genset berbahan bakar diesel menjadi pilihan utama pada pengguna, kita mungkin masih ingat dengan nama populer pada produk genset yang menggunakan mesin diesel dengan merk “Dongfeng”. Saking populernya, banyak masyarakat menyebut genset diesel merk apapun dengan sebutan Dongfeng. Penggunaan genset jenis ini biasa digunakan untuk menyuplai daya ketika ada acara besar, seperti hajatan, pentas seni, dan lain-lain yang membutuhkan suplai daya yang besar. Generator jenis diesel memang banyak diciptakan dengan kapasitas yang besar, dengan daya  outputnya berkisar 10.000 hingga 100.000 watt/100 KVA. Seiring dengan perkembangan teknologi, fitur yang dikembangkan pada genset berbahan bakar diesel diantaranya seperti Compact size (ukuran produk yang tidak terlalu besar), Silent (suara kerja mesin yang tidak berisik), dan low emission (emisi gas buang yang rendah). Selain itu, hal lain yang diterapkan dalam teknologi pada semua genset yaitu adanya fitur-fitur menarik, diantaranya double starterautomatic chokelow oil indicatorlow tank indicatorengine wheelremote engine system dan lain-lain. (Aji, 2015)

2.1.5.   Prinsip Kerja Genset
                 Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektro magnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas. Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Genset merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai).Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor (Putra, 2016)

2.2.   Pedoman Menjalankan Mesin
2.2.1    Bahan Bakar Diesel Putaran Tinggi
                 Menurut Wiranto Arismunandar (2002), pedoman untuk menjalankan mesin adalah sebagai berikut :
1.      Sebelum bahan bakar dialirkan dari tangki penyimpan ke tangki bahan bakar harian. Sebaiknya bahan bakar didalam tangki dibiarkan dulu selama satu hari. Hal tersebut supaya air dan kotoran yang ada didalamnya sempat mengendap. Maka bagian atas dari bahan bakar itu merupakan yang bersih. Bagian inilah yang diambil dan dialirkan ke tangki bahan bahan bakar mesin. Hindarilah goncangan pada waktu pengambilan atau pengisapannya.
2.      Sebelum membuka tutup kedua tangki tersebut. Diatas usahakanlah supaya tidak ada kotoran yang dapat masuk kedalam tangki. Kotoran yang dapat masuk kedalam tangki bahan bakar misalnya, pemakaian selang yang kotor, ember yang kotor, corong yamg kotor, tangan yang kotor dan sebagainya.
3.      Sebaiknya dipergunakan kain untuk menyaring bahan bakar, pada waktu menuangkan bahan bakarkedalam tangki mesin.
4.      Hendaknya tangki bahan bakar selalu diisi penuh jika mesin selesai digunakan. Dengan demikian udara  yang didalam tangki akan berkurang.
5.      Sekali sekali bukalah keran yang berada dibagian bawah tangki tersebut. Dengan tujuan mengeluarkan air dan endapan kotoran yang ada, atau sebaiknya tangki dibersihkan atau dicuci.

2.2.2     Minyak Pelumas Motor Diesel Putaran Tinggi
                 Minyak pelumas untuk motor diesel menurut Wiranto (2002), harus memiliki persyaratan sebagai berikut :
1.      Stabilitas terhadap panas dan oksidasi. Pelumasan yang paling sukar adalah pelumasan bagian mesin yang panas, yaitu pelumasan antar torak dengan dinding silinder.
2.      Kekentalannya tidak banyak berpengaruh oleh perubahan temperature. Untuk mempermudah start pada temperature rendah, sebaiknya dipakai dipakai minyak pelumas yang encer.
3.      Tidak menyebabkan korosi pada logam.

2.2.3      Menjalankan Mesin Baru
                 Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan mesin baru meliputi beberapa hal diantaraanya sebagai berikut :       
1.      Periksalah semua sekrup dan baut. Kencangkan apabila ada yang longgar. Jangan lupa memeriksa keadaan saringan udara, sebab umur mesin akan menjadi pendek apabila saringan udara tidak dalam keadaan baik.
2.       Pakailah minyak pelumas daan gemuk sesuai  dengan yang dicantumkan dalam buku pedoman mesin.
3.      Untuk motor diesel pendingin air, isilah radiator dengan air yang berssih.,
4.      Periksalah bahan bakar apaakah dalam keadaan bersih.
5.      Periksalah semua bagian yang akan bergerak, supaya dapat diketaahui apakah ada yang kurang baik atau rusak.    

2.2.4      Pemeriksaan sebelum Menyetart Mesin
1.      Periksalah jumlah minyak pelumas dengan menggunakan batang pengukur minyak pelumas.   
2.      Periksalah keadaan air pendingin
3.      Periksalah jumlah bahan bakar yang ada didalam tangki, jika berkurang penuhilah.
4.      Periksalah hubungan listrik dari baterai ke motor stator atau tekanan udara yang diperlukan untuk menyetar mesin.
5.      Periksalah apakah mesin sudah  tidak dibebani.

2.2.5     Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Mesin Dapat Start
                 Menurut Wiranto (2002), hal-hal yang perlu diperhatikan saat mesin dapat distart adalah sebagai beriku :
1.      Tekanan minyak pelumas. Untuk setiap mesin diberitahukan berapa tekanan minyak pelumas yang normal,tetapi pada umunya berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm2      
2.     Bunyi dan getaran. Biasanya mesin berbunyi keras pada saat start awal,tetapi bunyi tersebut berangsur-angsur hilang pada saat mesin sudah menjadi panas.
3.      Warna gas buang
4.      Kebocoran air atau minyak pelumas

2.2.6            Mematikan Mesin
                 Dijelaskan oleh Wiranto (2002), ada dua cara untuk mematikan mesin. Yang pertama adalah menutup aliran bahan bakar dan yang kedua adalah dengan cara menekan atau menarik tuas dekompresi sehingga tidak terjadi proses kompresi.
1.      Setel governor untuk daya maksimum, yaitu membuka selebar-lebarnya katup udara dari ruang tekanan udara. Setelah itu tarik juga tuas penyetopnya.
2.      Pasang beban / jalankan alat peredam (jika ada), yaitu suatu cara mematikan mesin dengan m lebih jelasemberikan berat momen punter.
Tutup atau sumbat pipa buang dengan kayu atau apa saja yang dapat menghalangi udara atmosfir masuk kedalam mesin.

2.3.   Pengoperasian Mesin Genset Tenaga Diesel
2.3.1.   Pengoperasian Mesin Genset
                        Dalam mengoperasikan sebuah alat tentunya harus mengoperasikan sesuai dengan prosedur agar aman dan berjalan lancar. Begitupun juga dengan genset, sebelum mengoperasikannya kita harus memperhatikan SOP genset atau cara pengoperasian genset. Berikut ini SOP genset atau cara pengoperasian genset:
            Periksa air radiator. Jika air radiator dirasa kurang segera tambahkan. Periksa oli mesin. Jika dirasa kurang segera tambahkan. Periksa bahan bakar (posisi kran pada daily tank harus ON atau tetap terbuka. Periksa air ACCU. Jika dirasa kurang, segera tambahkan.Periksa kabel R-S-T-N apakah sudah terpasang dengan benar. Pasang kabel ACCU dengan benar dan kuat. Warna merah adalah positif (+), sedangkan warna hitam (-). Buka box panel, kemudian naikkan semua MCB. Waktu Menghidupkan, hidupkan mesin tanpa beban (warming up) kurang lebih selama 10 menit. Periksa Oil Meter, Battery Charge, Water Temperature, Volt Meter AC, Frequency Meter dan Hour Counter Meter), apakah sudah dalam keadaan baik ketika mesin dalam keadaan hidup. Cara Mematikan Diesel Genset, turunkan breaker atau matikan beban terlebih dahulu. Kemudian tunggu sekitar 5 menit untuk pendinginan mesin (cooling down), setelah itu baru matikan mesin.Jika menyimpang dari ketentuan, AVR generator pada mesin akan cepat rusak (Muamar, 2016)

2.3.2.   Cara Kerja Mesin Genset
            Generator set atau yang biasa disebut dengan genset adalah sebuah perangkat yang terdiri dari mesin (engine) dan generator /alternator. Generator adalah sebuah kumparan yang terbuat dari tembaga yang terdiri atas strator (kumparan statis) dan rotor (kumparan berputar). Sedangkan alternator merupakan sebutan dari generator arus bolak-balik (AC). Mesin ini dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik. Mesin pembangkit listrik ini menggunakan solar atau bensin sebagai bahan bakarnya. Dengan generator, tenaga mekanis tersebut diubah menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Sebelumnya generator ini telah mendapatkan energi mekanis dari prime mover.  Prime mover atau penggerak ini merupakan peralatan yang berfungsi untuk menghasilkan energi mekanis, yang nantinya energi mekanis tersebut digunakan untuk memutar rotor generator. Pada mesin genset, generator terpasang satu poros dengan motor diesel.
                 Cara kerja mesin genset menurut ilmu fisika, mesin (engine) memutar rotor dalam sebuah generator, hal ini akan menimbulkan medan magnet pada kumparan generator. Setelah itu medan magnet ini akan membuat rotor berputar yang kemudian akan menghasilkan arus listrik (Rohma, 2013)
                 Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenagalistrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebutdigunakan untuk beban prioritas.Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Gensetmerupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Gensetatau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapatdigunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung ataskebutuhan pemakai).Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakansumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secarakomersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkronterdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator inikapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor (Putra, 2016)
2.4.     Perawatan Mesin Genset
            Generator set tentu saja seperti alat lainnya yang membutuhkan perawatan khusus agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dan tetap berjalan dengan optimal. Dengan perawatan yang tepat maka genset pun dapat bekerja secara efektif dan awet. Berikut ini beberapa tips cara perawatan genset yang tepat.
10 Cara perawatan genset yang tepat :
1.     Letakkan genset pada tempat yang kering
Genset merupakan sala satu alat yang harus dirawat dalam hal peletakannya, karena bila mesin genset diletakkan sembarangan,air,terik matahari,dan lainnya dapat membuat genset cepat rusak, bahkan dapat mendatangkan sengatan listrik.
2.     Jaga kebersihan Genset 
Dengan memperhatikan kebersihan genset,maka genset akan jauh lebih optimal dan tetap awet. Bersihkan minyak, debu, kotoran, air yang menempel pada genset terutama dibagian radiator genset ini secara teratur, sehingga genset tidak akan mudah rusak.
3.     Ganti spare part Genset yang sudah aus termakan usia
        Ketika sudah digunakan dalam waktu yang tertentu, dan ada sparepart dari genset yang sudah tidak bisa bekerja secara optimal, maka gantilah sparepart tersebut sebelum komponen genset lainnya ikut rusak dan tentu saja dapat membuat genset mati secara keseluruhan jika tidak segera diatasi. Untuk mengetahui komponen – komponen genset apa saja dan kapan waktu yang tepat untuk memeriksa atau mengganti bagian tersebut, makan dapat mengetahuinya dengan membaca buku panduan yang tersedia ketika membeli genset tersebut.
4.     Pastikan ada sirkulasi udara yang baik
        Ketika genset dioperasikan pada sebuah ruangan,maka pastikan ruangan tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik. Hal ini ditunjukan untuk membuat gas buang dari pembakaran genset yang ada dalam asap  knalpot dari genset tersebut dengan baik. Dengan sirkulasi udara yang baik, selain dapat membuat pengguna lebih aman dari racun, juga dapat membuat mesin genset tidak gampang panas.
5.    Pastika pengoperasian Genset dengan benar
       Ketika hendak menggunakan genset baik genset baru maupun genset bekas, maka dipastikan dengan benar bagaimana cara menggunakannya sehingga tidak akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan dan terjadinya kerusakan pada genset. Sebaiknya baca buku petunjuk penggunaan genset.
6.    Segera matikan jika terjadi hal yang mengganjal
       Ketika sedang mengoperasikan genset dan terjadi sesuatu yang tidak wajar atau tidak normal, contohnya seperti suara yang begitu kencang ( lebih keras dari biasanya ), atau juga getar yang terlalu kuat, maka segera matikan genset tersebut. Segera cek ulang kondisi genset tersebut dalam kondisi  mati. 
7.   Perhatikan kabel kabel instrument
Pada bagian genset terdapat kabel kabel yang harus diperhatikan, dan sangat perlu di rawat karena kabel tersebut merupakan bagian dari perlengkapan penting dalam sebuah mesin genset itu sendiri.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              
8.        Periksa bahan bakar

Bahan bakar merupakan hal penting yang patut diperhatikan sebelum menggunakan mesin genset itu sendiri. Karena dengan bahan bakar yang tidak mencukupi/tidak tepat, maka genset akanmudah mengalami kekeringan bahan bakar.
9.        Lakukan pemeriksaan Distilled Water pada bagian Battery
Pada battery tersedia distelled yang harus diisi ulang dalam kurun waktu yang tertentu, biasanya 2 hingga 3 tahun para pemilik diwajibkan untuk mengisi ulang battery tersebut, jika tidak akan berpengaruh pada kinerja pada kinerja genset itu sendiri.
10.      Cek oli mesin Genset secara berkala.
Oli mesin genset merupakan sala satu bagian penting Genset. Lakukan pemeriksaan secara berkala, dan gantilah oli mesin genset apabila sudah mulai hitam / keruh, atau volume oli yang sudah berkurang dibawah kadar normal. Sebaiknya diwajibkan mengganti setiap 6 bulan sekali atau bila kondisi oli sudah tidak normal (Wiranto,2002).




2.5.        Analisa Biaya
 Cara mengetahui konsumsi bahan bakar mesin diesel yang dibutuhkan  untuk menggerakkan generator set atau genset tanpa melihat flow meter per jam jamnya sebagai berikut :
K = 0,21 (faktor ketetapan konsumsi solar per kilowatt per jam)
P = Daya genset (KVA = Kilo Volt Ampere)
T = waktu per jam (jam)
Rumus = 0,21 x P x t (Taufan, 2010)

2.6.        Keselamatan, Kesehatan Keamanan Kerja ( K3 )
2.6.1    Definisi Keselamatan Kerja
       Yang dimaksud dengan keselamatan kerja disini adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan pada tempat kerja pada lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan adanya keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Menjamin keselamatan setiap orang yang ditempat kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisiensi.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.
 Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.


2.6.2   Keselamatan Tempat Kerja di Bidang Mesin
            Keselamatan di tempat kerja khususnya di bagian mesin dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berhubungan, diantaranya yaitu: faktor manusia, faktor lingkungan kerja, dan faktor mesin itu sendiri.
1.      Faktormanusia/pribadi
            Faktor manusia disini meliputi, antara lain kemampuan fisik, mental dan psikologi, pengetahuan, keterampilan, dan kelalaian. Pekerja yang sedang mengalami gangguan pada fisik, mental, dan psikologinya tidak dibenarkan melakukan pekerjaan apalagi yang berhubungan dengan mesin karena pekerjaan di bidang mesin memerlukan konsentrasi dan kewaspadaan yang tinggi sehingga dapat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan ketentuan agar tidak terjadi kecelakaan yang mungkin dapat menyebabkan kecacatan pada tenaga kerja. Selain itu, faktor pengetahuan dan keterampilan yang cukup juga diperlukan pekerja sebelum melakukan pekerjaannya khususnya di bidang mesin sehingga pekerja mampu mengoperasikan mesin dengan baik tanpa menyebabkan bahaya pada dirinya sendiri.  Selain faktor-faktor diatas, sebelum memasuki tempat kerja (di bagian mesin) juga terhadapat hal-hal yang perlu dilakukan oleh pekerja agar meminimalisir kecelakaan kerja yaitu dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
2.    Faktor lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang atau keryawan dalam beraktifitas bekerja. Lingkungan kerja yang mendukung keselamatan dalam aktivitas bekerja di bidang mesin antara lain: pencahayaan, Suhu, kebersihan tempat kerja, dan pemasangan tanda-tanda peringatan seperti poster.
3.    Faktor Mesin
Faktor yang disebabkan oleh mesin yang dapat menyebabkan kecelakaan pada pekerja adalah keadaan mesin yang tidak baik (ada bagian yang rusak), mesin tanpa alat pengaman, dan kebisingan yang disebabkan oleh mesin (Ririn Purwasi,2012).







 V. HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1. Mesin Genset Tenaga Diesel
Budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan sistem intensif haruslah memiliki cadangan persediaan listrik  terutama saat listrik sedang padam menggunakan genset tenaga disel salah satunya yang digunakan untuk menghasilkan listrik. Generator Set atau yang biasa dikenal dengan nama genset merupakan sebuh mesin pembangkit listrik dalam bentuk sederhana. Tentunya sebuah mesin akan bekerja karena terdapat bahan bakar di dalamnya. Bahan bakar tersebut akan memicu terjadinya pembakaran di dalam mesin hingga akhirnya mampu menghasilkan energi mekanik.
Begitu pula dengan genset, Untuk menjalankan mesinnya genset memerlukan bahan bakar. Genset berbahan bakar solar salah satunya yang biasa digunakan di tambak-tambak budidaya udang vannamei. Genset ini mampu menghasilkan daya listrik berkapasitas besar. Pada mesin genset tenaga diesel terdapat beberapa komponen yang penting yang menunjang kelancaran dalam proses pembangkit listrik. Apabila terdapat masalah pada mesin genset tenaga diesel tidak dapat dioperasikan. Maka penting juga untuk dapat memeriksa sebelum genset dioperasikan, merawat dan memelihara serta memperbaikinya. Seperti milik PT. Sidojoyo menggunakan generator set atau genset pada budidaya udang vannamei. Seperti pada gambar berikut.

Gambar 7. Mesin Mitsubisi Genset Tenaga Diesel

Sumber : Data Primer (2017)

5.1.1 Spesifikasi Mesin Genset Tenaga Diesel
Pada setiap mesin genset tenaga diesel terdapat spesifikasi atau rincian tentang kekuatan yang dimiliki mesin tersebut. Berikut adalah spesifikasi mesin genset tenaga diesel pada tambak udang vannamei milik PT. Sidojoyo Group :
1.      Nama                               : Mesin Genset Tenaga Diesel
2.      Merk                                : Mitsubishi
3.      Tipe                                  : 10DC11
4.      Kode                                 :  8M21-4
5.      Silinder                             : 10
6.      Mesin                               : Mitsubishi 10DC11
7.      Bahan Bakar                    : Solar
8.      Kapasitas Bahan Bakar   : Modifikasi 1 drum
9.      Berat                                : 4320 kg
10.   Material                            : Besi Baja
11.   Phase                               : 3 Phase
12.   Alternator                         : Stamford Plot 49-A
13.   Tingkat Dasar KVA          : 500 KVA
14.   Hz                                     : 50

Gambar 8. Spesifikasi Alternator Mesin Genset Tenaga Diesel
Sumber : Data Primer ( 2017 )


Dari data spesifikasi yang diperoleh terdapat persamaan gambar 1,2 dan 3 pada tinjauan pustaka, hal ini menunjukkan adanya persamaan spesifikasi pengunaan genset tenaga diesel pada sistem bahan bakarnya menggunakan bahan bakar solar serta penggunaan alternator sebagai suplai listrik.
 .
5.1.2      Cara Pengoperasian
Kegunaan genset tenaga diesel di tambak pembesaran udang vannamei sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik, untuk persediaan listrik biasanya memang diperlukan jika memang pasokan listrik kurang ataupun digunakan untuk cadangan listrik saat padam terjadi. Mesin genset tenaga diesel pada tambak udang vannamei milik PT. Sidojoyo Group Desa Badean sama seperti pada umumnya.
Dalam mengoperasikan sebuah alat tentunya harus mengoperasikan sesuai dengan prosedur agar aman dan berjalan lancar. Begitupun juga dengan genset, sebelum mengoperasikannya kita harus memperhatikan sop genset atau cara pengoperasian genset. Berikut cara pengoperasian mesin genset tenaga diesel :
a.      Sebelum Menyalakan Genset Tenaga Diesel :
1.      Periksa bahan bakar (posisi kran pada daily tank harus ON atau tetap terbuka), Sebagai tahap paling awal sebelum menyalakan sebuah generator set adalah wajib memeriksa ketersediaan bahan bakar kecuali jenis generator tanpa bahan bakar. Jika kosong, isi secukupnya jangan terlalu penuh dan jangan pula terlampau sedikit.
2.      Periksa pelumas mesin, Langkah kedua dalam menggunakan genset adalah memastikan Oli atau pelumas terisi penuh. Umumnya menggunakan oli tipe SAE 20-40 sesuai merk genset yang dimiliki.
3.      Periksa air radiator. Jika air radiator dirasa kurang, segera tambahkan air radiator. Cara melakukan pengecekan bisa dengan melakukan start langsung, jika masih baik maka sontak mesin akan menyala, namun jika beberapa kali ditekan tetapi tidak terjadi aktivitas mesin maka bisa jadi accu kurang baik. Lakukan pengecekan pada accu dan beberapa konektor yang berhubungan langsung dengan pembangkit mesin untuk memicu bergerak. Jika tidak ada masalah dengan konektor dan kabel maka ganti accu Anda.
4.      Periksa air ACCU. Jika dirasa kurang, segera tambahkan. Cara melakukan pengecekan bisa dengan melakukan start langsung, jika masih baik maka sontak mesin akan menyala, namun jika beberapa kali ditekan tetapi tidak terjadi aktivitas mesin maka bisa jadi accu kurang baik. Lakukan pengecekan pada accu dan beberapa konektor yang berhubungan langsung dengan pembangkit mesin untuk memicu bergerak. Jika tidak ada masalah dengan konektor dan kabel maka ganti accu.
5.      Periksa kabel R-S-T-N apakah sudah terpasang dengan benar
6.      Pasang kabel ACCU dengan benar dan kuat. Warna merah adalah positif (+), sedangkan warna hitam (-)
7.    Buka box panel, kemudian naikkan semua MCB Ini harus dilakukan, karena jangan sampai arus yang nantinya akan dialirkan listrik menjadi bermasalah dan akhirnya menjadi short. Termasuk kabel yang menopang beban arus listrik. Pastikan MCB panel menuju generator dan saklar PLN pada posisi OFF. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran arus yang tidak teratur dan menyebabkan kecelakaan kerja.

b.     Saat Menyalakan Genset Tenaga Diesel :
1.      Hidupkan mesin tanpa beban (warming up), menggunakan genset urutan ini mirip dengan ketika Anda menghidupkan kendaraan motor atau mobil, biarkan mesin melakukan pemanasa dengan sendirinya hingga 5 sampai 10 menit, hal ini juga untuk menjaga agar putaran sistem kerja mesin lebih stabil karena semua komponen dan pelumas sudah bekerja dengan sempurna. Setelah itu bisa menambahkan beban dengan menghidupkan panel yang ada secara berurutan satu-persatu.
2.      Periksa Oil Meter, Battery Charge, temperatur air, Volt Meter AC, apakah sudah dalam keadaan baik ketika mesin dalam keadaan hidup. Hal ini sesuai dengan (Wiranto, 2002) hal yang harus diperhatikan saat mesin start atau menyala yang perlu diperhatikan tekanan minyak pelumas, kebocoran air atau minyak pelumas.
c.      Cara Mematikan Genset Tenaga Diesel :
Turunkan breaker atau matikan beban terlebih dahulu. Kemudian tunggu sekitar 5 menit untuk pendinginan mesin (cooling down), setelah itu baru matikan mesin. Jika menyimpang dari ketentuan, AVR generator pada mesin akan cepat rusak. Hal ini tidak sesuai menurut Wiranto (2002), untuk mematikan mesin yang pertama adalah menutup aliran bahan bakar dan yang kedua adalah dengan cara menekan atau menarik tuas dekompresi sehingga tidak terjadi proses kompresi.

5.1.3      Fungsi Genset Tenaga Diesel
Genset adalah sebuah alat yang memiliki kemampuan menghasilkan daya listrik sebagai energi pengganti dengan prinsip kerja mengubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi listrik. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan industri dimana-mana, ketersedian listrik semakin menipis oleh sebab itu pemerintah cukup gencar mencanangkan penghematan listrik dan juga dilakukan penggiliran pemadaman listrik di beberapa daerah dalam rangka menghemat listrik. Pada jaman sekarang sumber energi listrik bisa dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu bisa diperbarui dan tak bisa diperbarui. Contoh Energi listrik yang bisa diperbarui disini adalah tenaga surya, gelombang laut, angin yang saat ini masih sangat terbatas sekali pemanfaatannya di Indonesia. Sedangkan energi listrik yang tidak bisa diperbarui adalah pembangkit listrik tenaga gas, energi listrik tenaga nuklir, energi listrik tenaga air dan lain sebagainya. Dari kelangkaan ini diharapkan bagi manusia untuk selalu bisa memanfaatkannya secara hemat dan seperlunya saja, sebab dikhawatirkan energi ini semakin lama akan semakin berkurang, dan tidak menutup kemungkin pula bisa musnah.
Berhubung negara ini sering terjadi pemadaman listrik secara mendadak, tanpa pemberitahuan (sudah tradisi), banyak pengusaha menggunakan alternative lain yang bisa mengurangi resiko terancamnya usaha mereka. Tentu saja segala aktivitas yang berhubungan dengan listrik akan mempengaruhi kinerja dan pendapatan mereka dalam hitungan hari, bahkan dalam hitungan jam. Penggunaan mesin Generator genset menjadi salah satu faktor dominan yang sangat dicari sebagai solusi dari pemadaman listrik di tanah air. Genset juga sangat terasa manfaatnya di daerah daerah terpencil, karena di Indonesia ini tetap saja masih ada kawasan yang belum terjangkau oleh listrik, selain itu generator set ini juga bisa digunakan ketika di adakan acara acara hajatan, pentas atau semisalnya yang membutuhkan pasokan listrik yang cukup besar.
Ditambah lagi jika sering terjadi bencana alam semisal banjir, puting beliung dan lain-lain yang biasa di alami negeri Indonesia ini, yang kesemua itu menyebabkan rusaknya instalasi listrik, dan tentu butuh waktu cukup lama untuk dapat diperbaiki kembali. Maka Genset pada saat itu cukup menjadi kebutuhan pokok masyarakat, demikian pula pada sektor perikanan tentunya pasokan listrik sangatlah diperlukan. Jika pada tambak PT. Sidojoyo Group Desa Badean penggunaan genset ini sering digunakan sebagai cadangan pasokan listrik saat padam, pengunaannya juga cukup banyak meliputi penggunaan listrik untuk kincir listrik, Pompa listrik, Lampu-lampu ditiap tambak dan kantor dan lain sebagainya. Fungsi genset tesebut sesuai dengan Setiawan (2011), pada tipe genset berbahan bakar solar mampu menghasilkan daya listrik besar dan biasa digunakan dalam acara-acara besar.

5.1.4    Bagian-Bagian Genset
Dalam pengoperasian mesin genset tenaga diesel ada beberapa komponen yang penting yang perlu diperhatikan bagian dan fungsi kegunaannya, berikut beberapa bagian-bagian yang terdapat pada mesin genset tenaga diesel :

1.      Mesin Genset
Generator Set terdiri dari atas mesin engine (motor penggerak) dan juga generator atau alternator, mesin engine yang satu ini menggunakan bahan bakar berupa solar (mesin diesel). Sedangkan untuk generatornya sendiri merupakan sebuah gulungan kawat yang dibuat dari tembaga yang terdiri atas kumparan statis atau stator dan dilengkapi pula dengan kumparan berputar atau rotor.

Gambar 9. Mesin Genset Tenaga Diesel

Sumber : Data Primer (2017)
Dalam proses kerjanya, engine memutar rotor dalam sebuah generator yang selanjutnya hal ini menimbulkan adanya medan magnet pada bagian kumparan generator. Selajutnya medan magnet ini kemudian akan melakukan interaksi dengan rotor yang kemudian akan berputar dan akan menghasilkan sebuah arus listrik yang kemudian arus listrik ini akan di salurkan ke penggunaan listrik di tambak PT. Sidojoyo Group.
2.      Automatic Voltage Regulator
Sistem pengoperasian unit AVR atau stavol memiliki fungsi untuk menjaga tegangan generator tetap stabil dan tidak terpengaruh oleh perubahan beban listrik yang selalu berubah-ubah dimana tegangan yang berubah-ubah itu sangat berpengaruh terhadap tegangan di output generator.

Gambar 10. Automatic Voltage Regulator (AVR)

Sumber : Data Primer (2017)

Prinsip kerja AVR generator adalah mengatur arus penguatan, Apabila tegangan output generator dibawah tegangan batas normal, maka AVR atau stavol akan memperbesar arus tegangan begitu sebaliknya. Maka jika perubahan tegangan pada output generator, AVR atau stavol akan menstabilkannya dengan otomatis tanpa perlu kita mensettingnya secara manual.
3.      Panel Control
Panel distribusi genset berguna untuk mengalirkan energi listrik dari pusat induk. Panel distribusi memudahkan pembagian daya secara merata, memudahkan perawatan dan dan pemeriksaan secara merata. Dalam pemasangan. Pada umumnya panel di pasang terpisah antara panel daya instalasi dan panel daya tenaga. Panel tenaga dan panel pengaman biasa di di pisahkan pemasangannya untuk mencegah terjadi gangguan dari salah satu panel. Panel ini harus di lengkapi dengan grounding pada saat pemasangannya agar mencegah terjadinya kebocoran listrik. Panel juga memiliki alat kontrol seperti saklar, lampu indikator, alat tekan, saklar dan alat penghubung. Alat alat kontrol itu di pasang harus sesuai dengan fungsinya masing masing. Hal ini sesuai menurut Fajar (2013), control panel adalah antarmuka dari generator dan mengatur beberapa ketentuan outlet listrik dan kontrol.
Gambar 11. Panel Control Genset Tenaga Diesel

Sumber : Data Primer (2017)

5.1.5      Perawatan Genset Tenaga Diesel
Pada tambak milik PT. Sidojoyo Group, setiap akan menghidupan genset tenaga diesel dilakukan pengecekan disetiap bagian mesin, misalnya seperti selang bahan bakar, bahan bakar, oli, dan sebagainya. Karena pentingnya pengecekan adalah untuk menghidari kerusakan mesin genset yang disebabkan oleh kurangnya perawatan. Agar genset selalu dalam keadaan baik, pemeliharaan rutin genset mutlak harus dilakukan. Perawatan atau pemeliharaan genset harus dilakukan dengan baik sesuai petunjuk pada buku manual genset. Pemeliharaan genset dilakukan secara rutin dengan rincian pemeliharaan sebagai berikut :
Pemeliharaan dilakukan mingguan, bulanan ataupun setahun sekali dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut: 
1.      Pengecekan kapasitas air radiator
Pengecekkan kapasitas air radiator dilakukan untuk memastikan air radiator berada pada level cukup, jika air radiator berada pada level kurang harus ditambah sampai pada level cukup.
2.      Pengecekan kapasitas oli mesin
Seperti halnya air radiator, oli mesin juga harus dipastikan berada pada level yang cukup, tambahkan jika oli mesin berada pada level kurang.
3.      Pengecekan konektor dan kabel accumulator/battery
Konektor dan kabel accumulator/battery dibersihkan dari kemungkinan korosi yang timbul dan dikencangkan jika kendur.
4.      Pengecekan persediaan bahan bakar
Bahan bakar solar pada tangki dipastikan cukup untuk beroperasi. Jika bahan bakar pada tangki harian berada pada level kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan pengisian dari tangki induk. Tapi jika bahan bakar pada tangki induk telah kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan proses pengadaan bahan bakar solar kembali.
5.      Pembersihan unit genset
Unit genset harus dibersihkan dari kotoran seperti debu, cairan atau kotoran lainnya agar kondisi unit genset selalu bersih. Gunakan kain bersih dan blower untuk membersihkan unit genset, jangan membersihkan unit genset dengan bahan pembersih yang bersifat korosif dan mudah terbakar.
6.      Pembersihan ruang genset
Selain unit genset, ruangan genset juga harus selalu dijaga kebersihannya untuk menghindari serangga atau hewan pengerat bersarang di ruang genset, ruang genset yang bersih akan membuat sirkulasi udara bersih lebih baik.
7.      Running test genset selama 15 menit
8.      Pengecekan air accumulator/battery
Satu kali dalam satu bulan air accumulator/battery harus diperiksa kapasitas atau levelnya, level air accu yang baik berada diantara garis Low dan Full, jika ternyata air accu berada dibawah garis Low, tambahkan air accu sampai berada pada level antara garis Low dan Full.
9.    Pengecekan V-Belt
V-belt berhubungan dengan kipas radiator dan berpengaruh besar terhadap proses pendinginan mesin agar mesin tidak mengalami panas berlebih (overheat), V-belt yg terlalu kendor atau terlalu kencang bisa mempengaruhi kinerja mesin dan proses pendinginan mesin. Pastikan kondisi V-Belt berada pada keadaan ideal, tidak kendor dan tidak terlalu kencang.
10.  Pengecekan instalasi kabel panel DC
Kabel-kabel DC berhubungan dengan sensor-sensor indikator, dan pengisian accu genset. Kondisi kabel-kabel DC yang baik akan membuat sensor-sensor indikator, pengisian accu genset juga bekerja baik.
11.  Pembersihan filter udara
Filter udara adalah salah satu komponen penting pada mesin bakar termasuk mesin bakar diesel genset, filter udara yang terawat bersih menjamin udara yang masuk ke ruang pembakaran juga bersih sehingga mesin bekerja secara optimal.
12.   Pembuangan endapan pada tangki bahan bakar
Dalam waktu yang lama sedikit demi sedikit kotoran yang ikut terbawa bahan bakar masuk kedalam tangki akan mengendap di dasar tangki, untuk itu perlu dilakukan pembuangan endapan kotoran ini agar tidak ikut terbawa masuk ke ruang bakar dan mengganggu proses pembakaran dalam mesin. Selain itu pembuangan endapan kotoran ini juga membuat bahan bakar dalam tangki lebih bersih. Pembuangan endapan dalam tangki bahan bakar baik tangki induk ataupun tangki harian dilakukan dengan membuka kran atau baud drain di dasar tangki hingga kotoran terbuang keluar, tutup kembali kran atau baud drain jika kotoran telah terbuang.
13.  Ganti filter udara
Begitu juga dengan filter udara. Perlu kita ketahui bahwa proses pembakaran dalam ruang bakar mesin terjadi dengan adanya pencampuran bahan bakar solar dengan udara (oksigen) dan dipantik oleh busi. Dengan mengganti filter udara diharapkan dapat menjaga kebersihan udara yang masuk ke ruang bakar mesin genset sehingga pembakaran dapat terjadi dengan sempurna. Dengan pembakaran sempurna selain bisa memperbaiki baku mutu gas buang genset, mengurangi pemborosan bahan bakar, juga yang terpenting adalah mesin genset dapat beroperasi secara optimal.
14.  Ganti filter oli
Pada pemeliharaan enam bulanan ini filter oli juga diganti dengan yang baru. Tidak jauh berbeda dengan pentingnya penggantian oli mesin genset, penggantian filter oli ini juga mempunyai tujuan utama agar proses pelumasan mesin bisa maksimal. Ganti filter bahan bakar untuk menjaga kebersihan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar mesin genset, filter bahan bakar harus diganti setiap satu tahun sekali (setiap dua belas bulan). Gunakan filter bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin genset.
15.  Ganti oli mesin
Pada pemeliharaan genset enam bulanan ini oli mesin harus diganti. Hal ini dilakukan karena viskositas oli mesin yang semakin jenuh serta banyaknya endapan gram-gram atau partikel-partikel pada oli pelumas yang disebabkan oleh gesekan komponen-komponen mesin selama mesin beroperasi mengakibatkan proses pelumasan mesin tidak sempurna. Untuk itu oli mesin harus di ganti dengan oli baru dengan cara menguras oli pada mesin genset. Pengurasan oli lama pada mesin genset dapat dilakukan dengan membuka baut “Oil Drain” pada bagian bawah mesin, pastikan oli lama terkuras secara maksimal, kemudian tutup lubang “Oil Drain” dan masukan oli pelumas baru. Spesifikasi oli pelumas harus sesuai dengan mesin genset, lihat buku petunjuk pengoperasian dan perawatan untuk melihat spesifikasi oli. Cara Perawatan tersebut sesuai menurut Wiranto (2002), lakukan pemeriksaan secara berkala, dan gantilah oli mesin genset apabila sudah mulai hitam atau keruh, atau volume oli yang sudah berkurang dibawah kadar normal.

5.2.        Pengoperasian Genset
Seperti pada umumnya bahwa kebutuhan akan penyediaan listrik sangat dibutuhkan terutama di sektor perikanan, baik itu untuk pasokan pada rumah tangga maupun konsumen untuk industry pengolahan ikam. PT. Sidojoyo Group sebagai perusahaan yang bergerak dibidang budidaya udang vannamei yang salah satu divisinya bergerak dibidang budidaya udang vannamei juga sangat membutuhkan tenaga listrik yang cukup besar. Karena selain untuk digunakan sebagai penerangan,pengoperasian kincir, kebutuhan listrik juga digunakan untuk mesin-mesin dan peralatan lainnya yang pengoperasiannya secara terusmenerus bahkan diharuskan beroperasi 24 jam jika listrik PLN mati atau padam.



5.2.1    Kegunaan Genset
            Dalam pengoperasian genset tenaga diesel di tambak PT. Sidojoyo Group tentunya ada beberapa kegunaan yang mana sangat dibutuhkan dalam pengoperasiannya secara terus menerus bahkan beroperasi selama berhari-hari jika pln mati atau padam. Adapun pengoperasian genset tenaga diesel tersebut digunakan diantaranya sebagai berikut :
1.    Lampu listrik
2.    Alat setrika listrik
3.    Alat listrik untuk memasak
4.    Alat pompa air listrik
5.    Peralatan komunikasi
6.    Perangkat laptop
7.    Penyimpan dan pendingin makanan
8.    Kincir listrik
9.    Televisi
10.  Perangkat charger hp dan lain sebagainya.

5.2.2    Waktu Pengoperasian
Dalam pengoperasian genset tenaga diesel perlu adanya pendataan untuk memudahkan penghitungan waktu lamanya pengoperasian genset tenaga diesel. Karena pada jangka waktu tertentu harus ada perawatan rutin untuk mencegah terjadinya kerusakan pada genset tenaga diesel. Berikut adalah data waktu pengoperasian genset tenaga diesel pada tambak milik PT. Sidojoyo Group kabupaten Banyuwangi pada tanggal 13 Mei 2017 hingga 16 Juni 2017.
 Rata-rata penggunaan genset tenaga diesel ini sendiri digunakan pada saat ada listrik PLN mati atau padam. dalam  pemakaiannya di tambak PT.Sidojoyo tergantung pada tingkat tidak berfungsinya saluran listrik utama atau PLN maka penggunaan genset tenaga diesel akan digunakan, adapun data waktu pengoperasian tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Waktu Pengoperasian Genset di PT. Sidojoyo Group
No
Hari/Tanggal
Jam Operasi (WIB)
Rata-rata waktu pengoperasian
1
Minggu, 21-5-2017
11.00-16.00
5 Jam
2
Selasa, 23-5-2017
14.00-15.30
1 Jam 30 Menit
3
Minggu, 28-5-2017
09.30-15.30
6 Jam
4
Kamis, 1-6-2017
06.00-20.00
14 Jam
5
Sabtu, 3-6-2017
09.15-22.00
13 Jam 15 Menit
6
Minggu, 4-6-2017
13.00-18.00
5 Jam
7
Senin, 5-6-2017
05.00-18.30
13 Jam 30 Menit
8
Selasa, 6-6-2017
09.30-15.00
6 Jam 30 Menit
9
Rabu, 7-6-2017
14.00-17.30
3 Jam 30 Menit
Total Waktu Pengoperasian
68 Jam 15 Menit
Sumber : Data Primer (2017)
            Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan untuk penggunaan genset tenaga diesel pada tambak PT.Sidojoyo hanya aktif digunakan pada saat terjadi listrik mati atau padam.

5.2.  Analisa Usaha
5.2.1  Biaya Solar Genset
Mesin genset tenaga diesel putaran tinggi (>1000 RPM) akan mengkonsumsi lebih banyak bahan bakar dari pada mesin putaran menengah maupun putaran rendah. Pada grafik terlihat besarnya porsi biaya bahan bakar pada total biaya operational mesin diesel. Besarnya konsumsi bahan bakar sangat dipengaruhi kualitas bahan bakar, kondisi operasi dan perawatan.
Solar memiliki kinerja dan kekuatan atau tenaga yang timbul sangatlah baik dan bagus dibandingkan dengan mesin berbahan bakar bensin. Genset mulai dari genset kecil sampai genset besar pada umumnya adalah mesin diesel dengan bahan bakar solar, karena memiliki kinerja dan kekuatan atau tenaga yang timbul sangatlah baik dan bagus dibandingkan dengan mesin berbahan bakar bensin.
Berikut adalah jumlah konsumsi solar untuk mesin Generator Set atau Genset yang ada di tambak PT. Sidojoyo Group tanpa perlu melihat flow meter per jamnya sebagai berikut :
k = 0.21 (faktor ketetapan konsumsi solar per kilowatt per jam)
P = Daya Genset (KVA=KiloVoltAmpere)
t = waktu ( jam)
Rumus : 0.21 x P x t
Dari data yang diperoleh kapasitas Genset adalah 500 KVA dan kapasitas bahan bakar genset tenaga diesel sendiri menggunakan drum pertamina berbahan solar yang dihubungkan langsung pada genset tenaga diesel. Sedangkan pada pengoperasiannya mesin genset tenaga diesel digunakan sebanyak 68 jam 15 menit, Jadi solar yang  dibutuhkan adalah 0.21 x 500 x 68,15 = 7.155,75 liter dan bila dihitung perjam solar yang dihabiskan adalah 0,21 x 500 x 1 = 105 liter. Hal ini sesuai dengan (Taufan,2010) cara mengetahui konsumsi bahan bakar diesel untuk menggerakkan generator tanpa melihat flow meter perjamnya menggunakan rumus 0,21 x p x t.
Gambar 12. Tangki Bahan Bakar Genset Tenaga Diesel

Sumber : Data Primer (2017)

Namun pada rumus perhitungan data tersebut tidak sesuai dengan yang ada di lapangan praktek karena daya mesin diesel  yang digunakan tidak mencapai 500 KVA dan jika mesin beroprasi pada 500KVA akan berakibat rusaknya mesin genset tersebut.

5.2.2  Biaya Perawatan
Baik genset perkantoran, pabrik ataupun tambak budidaya udang vannamei akan berpikir pentingya penggunaan genset tenaga diesel. Dalam pengunaan genset tenaga diesel di PT. Sidojoyo masih dikatagorikan tidak terlalu aktif dalam pengunaannya namun, hal inilah yang menjadi perhatian khusus karena mesin yang tidak digunakan terus menerus tentunya juga perlu dalam perawatannya. Bahwa perawatan merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana, hal ini untuk mengantisipasi masalah-masalah yang terdpat kerusakan pada genset tenaga diesel selama beroprasi seperti halnya :
v  Penambahan bahan bakar
v  Pergantian oli
v  Pembersihan mesin
v  Pembelian baut yang rusak
v  Tune Up
v  Perawatan mesin
v  Perawatan sistem listrik

5.3.   Keselamatan, Kesehatan Keamanan Kerja (K3)
Dalam pengoperasian mesin genset tenaga diesel perlu adanya standart keamanan kerja agar kesalahan atau kecelakaan kerja tidak terjadi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kecelakaan kerja tidak terjadi atau setidaknya mengurangi resiko kecelakaan kerja. Berikut adalah beberapa K3 yang ada di PT. Sidojoyo Group dalam pengelolaan pengoperasian mesin genset tenaga diesel :
v  Kontruksi ruangan mesin genset yang aman untuk digunakan sebagai rumah mesin genset tenaga diesel.
v  Pemasangan stiker rambu-rambu larangan merokok di area mesin genset dan rambu selain petugas dilarang masuk.
v  Sistem ventilasi udara ruangan genset
v  Pemberian lampu atau pencahayaan diruang genset
v  Memakai alat pelindung diri atau standart bekerja diruang genset
v  Selalu periksa sambungan kabel sebelum menghidupkan genset untuk menghindari kebocoran arus listrik. Pengaturan tata letak jaringan instalasi listrik termasuk kabel yang sesuai dengan syarat kesehatan dan keselamatan kerja. Perlindungan terhadap kabel dengan menggunakan pipa pelindung.
v  Penggunaan central stabilizer untuk menghindari over/under voltage. Penggunaan stop kontak yang sesuai dengan kebutuhan (tidak berlebihan) hal ini untuk menghindari terjadinya hubungan pendek dan kelebihan beban.
v  Memelihara kebersihan ruang dan alat kerja serta alat penunjang kerja. Hal ini sesuai dengan (Ririn Purwasi,2012) lingkungan kerja yang mendukung dalam aktivitas bekerja dibidang mesin antara lain : pencahayaan, Suhu, Kebersihan tempat kerja, dan pemasangan tanda-tanda peringatan seperti poster.









VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.      Kesimpulan
            Kegiatan Praktek Kerja Lapang III dilakukan sebagai bahan untuk pembelajaran lapangan dunia kerja pada taruna atau mahasiswa lain dengan kegiatan dan pelatihan di tempat praktek guna mendukung pengembangan keterampilan dan wawasan dalam bidang praktek masing-masing. Adapun yang dapat disimpulkan pada kegiatan Praktek Kerja Lapang III sebagai berikut :
  1. Mesin genset tenaga diesel Mitsubishi 10DC11 dengan kapasitas 500 KVA, 3 Phase, 50 Hz, 10 Silinder, Bahan bakar Solar, Modifikasi Kapasitas Solar 1 Drum, merupakan salah satu peralatan yang sangat penting untuk budidaya udang karena kegunaannya untuk mensuplai arus listrik untuk digunakan menghidupkan kincir aau prasarana yang ada di dalam tambak tersebut.
  2. Perawatan ini dilakukan sejak awal sebelum terjadi kerusakan terjadi, seperti : perbaikan pelumasan, pergantian unit pengecekan pada bahan bakar dan kerusakan sedang lainnya, sehingga mesin maupun peralatannya terhindar dari kerusakan selama beroprasi.
  3. Mesin dengan kapasitas 500 KVA menghabiskan solar perjam adalah 0,21 x 500 x 1 = 105 liter dan telah dioperasikan selama PKL sebanyak 68 jam 15 menit dengan total solar yang dihabiskan adalah 0.21 x 500 x 68,15 = 7.155,75 liter
6.2.      Saran
1.    Seharusnya perawatan genset harus sering dilakukan seperti membersihkan genset dari debu serta pengecekan suku cadang, pengencangan baut dan perawatan lainnya untuk meminimalisir kerusakan.
2.    Perawatan genset membutuhkan tenaga mekanik khusus untuk perbaikan dan penanganan mesin pada kegiatan budidaya.
           





No comments:

Post a Comment

DAFTAR PUSTAKA KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR ALDI KENEDI - BALOON GARJO

DAFTAR PUSTAKA Amri dan Kanna. 2008. Budidaya Udang Vannamei Secara Intensif, Semi  Intensif, dan Tradisional. Gramedia Pustaka. Jakarta A...