PENGOPERASIAN MESIN GENSET TENAGA DIESEL PADA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus Vannamei) di PT. SIDOJOYO
GROUP
KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI
PROVINSI JAWA TIMUR
KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI
PROVINSI JAWA TIMUR
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANG III
PROGAM STUDI MEKANISASI PERIKANAN
SEMESTER IV
Oleh
:
ALDI KENEDI
NIT. 16.2.02.001
NIT. 16.2.02.001
KEMENTERIAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN
RISET SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN
PERIKANAN SIDOARJO
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Praktek Kerja Lapang III. Penyusunan Laporan ini tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan serta masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak
Dr. Bambang Suprakto, A.Pi, S.Pi, MT, selaku Direktur Politeknik Kelautan dan
Perikanan Sidoarjo.
2.
Bapak
Sutrisno, A.Pi, M.Si selaku Ketua Program Studi Mekanisasi Perikanan yang telah
memberikan kesempatan dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapang III.
3.
Bapak
M. Rizal Fahlivi, S.St, Pi, M.Sc. selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun Laporan
Praktek Kerja Lapang III.
4.
Semua
pihak yang telah membantu penulis menyusun Laporan ini. Penulis menyadari
kemungkinan adanya kekurangan, kesalahan dalam penyusunan Laporan ini, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan Laporan ini.
Sidoarjo,
Juli 2017
Penulis
|
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini
sangat pesat, hal ini memberi tanda bahwa semakin majunya peradaban manusia.
Salah satu wujudnya adalah kesibukan manusia yang kian meningkat, hal inilah
yang menuntut para ilmuwan untuk berusaha menciptakan suatu alat atau mesin
yang berfungsi membantu kinerja manusia.
Mesin diesel merupakan sistem penggerak utama yang banyak
digunakan baik untuk sistem transportasi maupun penggerak stasioner. Dikenal
sebagai jenis motor bakar yang mempunyai efisiensi tinggi, penggunaan mesin
diesel berkembang pula dalam bidang otomotif, antara lain untuk angkutan berat,
traktor, bulldozer, pembangkit listrik di desa-desa, generator listrik darurat
di rumah-sakit, Hotel dsb. Namun disamping keunggulan yang dimiliki, mesin
diesel juga memiliki problem khusus yang berhubungan dengan pencemaran
lingkungan, yaitu asap (jelaga) serta gas buang khususnya Nitrogen Oxide (NOx).
Kedua polutan ini saling bertolak belakang dalam pemunculannya. Asap terbentuk
ketika bahan bakar tidak mampu tercampur dengan baik dengan oksigen sehingga
reaksi pembakaran tidak sempurna, dalam kondisi seperti ini suhu pembakaran
tidak terlalu tinggi sehingga nitrogen oxide tidak banyak terbentuk. Gas-gas
beracun hasil dari pembakaran bahan bakar ini biasanya berupa oksida-oksida
karbon (karbon dioksida, karbon monokisida) dan nitrogen (nitrogen monoksida,
nitrogen dioksida, dinitrogen oksida) dan senyawa-senyawa hidrokarbon. Masalah
pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh
kalangan masyarakat. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat
perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat
menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat
mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan. Ada
beberapa cara yang efektif untuk mengurangi gas buang pada kendaraan bermotor,
untuk variasi pada mesin bisa dengan memberikan tambahan, turbo, intercooler,
oxydation catalyst, SCR (Selective Catalytic Reduction) dan EGR (Exhaust Gas
Recirculation). EGR (Exhaust Gas Recirculation) merupakan salah satu metode
yang dilakukan untuk mengurangi emisi gas buang sekaligus untuk meningkatkan
performa enginePrinsip kerja dari EGR adalah dengan mensirkulasikan sebagian
aliran gas buang kembali ke engine sehingga diharapkan pembakaran didalam
silinder lebih sempurna sehingga performa engine akan meningkat dan emisi gas
buang akan semakin rendah. 2 Penggunaan EGR sangat tepat diterapkan pada mesin
diesel karena mesin diesel merupakan jenis engine yang memerlukan udara
kompresi bertekanan tinggi untuk dapat menghasilkan penyalaan didalam silinder.
Pada penelitian ini menggunakan jenis venture scrubber EGR pada mesin diesel
berbahan bakar solar untuk mengetahui kandungan emisi jelaga (soot) yang
dihasilkan mesin diesel setelah dimodifikasi dengan EGR tipe venture scrubber.Pemilihan
tempat praktek di tambak intensif milik PT.
Sidojoayo Group dikarenakan tempat ini sudah memiliki
pengalaman yang banyak dalam pengoperasian
maupun perawatan dan dalam mengatasi masalah yang terjadi
pada Genset tenaga Diesel. Berdasarkan
pertimbangan di atas, maka penulis ingin mempelajari lebih lanjut tentang Pengoperasian Genset Tenaga Diesel tersebut (Budiman, 2012).
Sedangkan genset sendiri menurut (Triw Sugeng, 2012), Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama di bidang
teknologi mengakibatkan beberapa efek yang mempengaruhi kehidupan masyarakat
untuk melangkah lebih maju (modernisasi), berfikiran praktis dan simpel. Hal
semacam ini memerlukan sarana pendukung yang sederhana, praktis dan
berteknologi tinggi. Salah satunya teknologi komunikasi elektronika yang
berperan di segala bidang kehidupan manusia. Sistem pengamanan generator
merupakan sebuah sistem yang penting, di mana untuk mengamankan beban yang
terpasang dan juga generator itu sendiri. Generator merupakan komponen yang
sangat penting dalam sistem tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan
energi listrik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga kinerja dan
keandalannya adalah suatu hal yang sangat penting. Generator mempunyai
konstruksi yang kompleks dan besar sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk
pemeliharaan dan perbaikan jika mengalami kerusakan sangat besar. Pentingnya
peran generator dan besarnya biaya perbaikan generator menuntut adanya sistem
proteksi yang handal. Sistem proteksi harus dapat melindungi generator dari
gangguan yang terjadi. Gangguan ini dapat berupa 2 gangguan luar generator
(jaringan kelistrikan) maupun dari dalam generator itu sendiri. Sistem proteksi
generator harus memenuhi dua kriteria, yaitu mesti cukup sensitivitas untuk
mendeteksi semua jenis gangguan pada generator, sedangkan di sisi lain tidak
mengganggu jalannya sistem saat terjadi gangguan yang tidak parah. Salah satu
gangguan yang paling sering terjadi pada generator adalah gangguan suhu
berlebih. Pemanasan lebih pada stator umumnya terjadi karena beban lebih,
adanya kerusakan atau tidak lancarnya pada sistem pendingin ataupun adanya
kerusakan isolasi pada lapisan inti. Pemanasan lebih yang di sebabkan karena
kerusakan isolasi dari lapisan inti yang terjadi hanya setempat, sukar di
deteksi kecuali telah terjadi kerusakan pada isolasi lilitan stator dan terjadi
hubung singkat lilitan stator ke tanah. Dengan adanya hal tersebut maka di
perlukan suatu pengaman generator yang dapat mendeteksi suhu tinggi pada
generator sebelum terjadi kerusakan pada generator. Salah satunya dengan
menggunakan aplikasi rangkaian elektronik berbasis mikrokontroler.
Mikrokontroler berfungsi sebagai pengontrol dan pengolah data dari inputan
sensor suhu. Berdasarkan latar belakang serta pertimbangan tersebut maka
dirancang suatu alat yang dapat memproteksi generator dari suhu tinggi. Tujuan
dari perancangan sistem ini adalah untuk membuat sistem pengaman pada generator
yang berfungsi untuk melindungi generator itu sendiri dari berbagai kerusakan
yang di akibatkan oleh suhu tinggi.
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari Praktek Kerja Lapang III adalah ikut serta dalam kegiatan pengoperasian mesin genset tenaga diesel di tambak intensif udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di PT. Sidojoyo Groups Desa Badean
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
Selama 30 hari mulai tanggal 15 Mei sampai 16 Juni 2017.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang III adalah sebagai berikut :
a)
Untuk
mengetahui Memahami prinsip kerja komponen-komponen Genset tenaga
Diesel.
b) Untuk
mengetahui cara perawatan Genset tenaga Diesel
pada budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) secara intensif.
c) Untuk
mengetahui cara pengoperasian Genset tenaga Diesel pada budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) secara intensif.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mesin Genset Tenaga Diesel
2.1.1.
Mesin Genset
Michael
Faraday pada tahun 1831-1832, pada penelitiannya menemukan bahwa terdapat
perbedaan potensial yang dihasilkan antara ujung-ujung konduktor listrik yang
bergerak tegak lurus terhadap medan magnet.
Kemudian
Faraday membuat generator
pembangkit listrik elektromagnetik yang pertama yang di dasarkan
pada efek ini dengan menggunakan sebuah cakram tembaga yang berputar diantara
kutub magnet tapal kuda. Namun pada proses ini hanya menghasilkan arus searah
yang kecil.
Cakram Faraday merupakan sejarah awal tercipta nya
generator listrik. Adanya aliran arus listrik yang berlawanan arahnya sehingga
menghasilkan listrik searah yang kecil menyebabkan cakram Faraday ini tidak
efisien. Arus yang diinduksi langsung di bawah magnet akan mengalir kembali ke
bagian cakram di luar pengaruh medan magnet. Arus balik itu membatasi tenaga
yang dialirkan ke kawat penghantar dan menginduksi panas yang dihasilkan cakram
tembaga.
Generator homopolar
yang dikembangkan selanjutnya menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan
sejumlah magnet yang disusun mengelilingi tepi cakram untuk mempertahankan efek
medan magnet yang stabil. Kelemahan yang lain adalah amat kecilnya tegangan
listrik yang dihasilkan alat ini, dikarenakan jalur arus tunggal yang melalui
fluks magnetik (Faraday, 1831-1832)
2.1.2 Klasifikasi
Mesin Genset
Generator Set atau yang biasa dikenal dengan nama genset merupakan
sebuah mesin pembangkit listrik dalam bentuk sederhana. Energi listrik yang
dihasilkan berasal dari energi mekanik mesin yang ada di dalamnya.Tentunya,
sebuah mesin akan bekerja karena terdapat bahan bakar di dalamnya. Bahan bakar
tersebut yang akan memicu terjadinya pembakaran di dalam mesin hingga akhirnya
mampu menghasilkan energi mekanik.
Begitu pula dengan genset. Untuk menjalankan mesinnya, genset memerlukan
bahan bakar. Ada beberapa jenis bahan bakar yang bisa digunakan untuk
menggerakan mesin genset. Namun bahan bakar tersebut hanya diperuntukan bagi
tipe genset yang mensupport bahan bakar tersebut. Berdasarkan
bahan bakarnya, genset terbagi menjadi 6 tipe :
1.
Genset Berbahan Bakar
Solar
Genset berbahan bakar solar biasa disebut juga dengan genset diesel atau diesel generators. Solar menjadi bahan bakar utama
untuk menggerakan genset jenis ini. Genset ini mampu menghasilkan daya listrik
berkapasitas besar, yaitu di kisaran 10.000 hingga 100.000 watt/100 KVA. Karena
itu, genset jenis ini biasa digunakan dalam acara-acara besar seperti pentas
seni atau hajatan.
2.
Genset Berbahan Bakar
Bensin
Genset berbahan
bakar bensin biasa disebut juga dengan istilah gasoline generators. Lain halnya dengan genset diesel,
genset gasoline ini menggunakan bensin sebagai bahan bakar utama untuk
menjalankan mesinnya.
3. Genset Berbahan Bakar Gas
3. Genset Berbahan Bakar Gas
Gas alamlah yang digunakan
sebagai bahan bakar untuk menggerakan mesin genset tipe ini. Gas CNG
(Compressed Natural Gas) atau LPG bisa menjadi pilihannya. Biasanya gas CNG
digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar karena digunakan dalam pemakaian
jangka panjang
4.
Genset Berbahan Bakar
Tenaga Matahari
Sama seperti genset berbahan
bakar gas, jenis genset yang satu ini juga biasanya digunakan sebagai genset
rumah tangga. Biasanya, jenis genset yang satu ini digunakan di tempat-tempat
komersial dan diletakkan bersamaan dengan panel surya. Genset ini juga biasa
digunakan untuk alat-alat elektronik yang membutuhkan daya besar seperti
pendingin ruangan dan pemanas air.
5.Genset Urine
Genset ini merupakan genset yang masih tergolong baru yang ditemukan
oleh 4 pelajar pintar di Afrika. Genset yang mereka ciptakan ini dapat
menyalurkan listrik selama 6 jam penuh dengan hanya menggunakan 1L (liter)
urine.
6.Genset Turbin
Genset dengan menggunakan mesin turbin sudah dapat untuk dikategorikan
sebagai power generator. Genset ini biasanya memiliki kapasistas daya yang
besar, yaitu 2MW atau 2.000.000 Watt dan biasanya genset dengan mesin turbin
ini dapat menerangi 1 kota kecil. Ada banyak jenis mesin genset dengan turbin,
seperti turbin angin, turbin uap, ataupun turbin air. (Setiawan,
2011)
2.1.3 Komponen
Genset
Dalam pengoperasiannya, suatu instalasi Genset
memerlukan sistem pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami
gangguan. Berikut beberapa jumlah komponen – komponen yang terdapat pada mesin
genset, antara lain sebagai berikut :
1.
Mesin
Mesin adalah sumber energi input mekanis untuk generator. Agar lebih jelasnya dapat dilhat pada gambar 1.
Gambar 1. Mesin Diesel
Sumber : Data sekunder
2.
Alternator
Alternator, juga
dikenal sebagai ‘genhead’, adalah bagian dari generator yang menghasilkan
output listrik dari input mekanis yang diberikan oleh mesin. Ini berisi
perakitan bagian-bagian diam dan bergerak terbungkus dalam perumahan. Komponen
bekerja sama untuk menyebabkan gerakan relatif antara medan magnet dan listrik,
yang pada gilirannya menghasilkan listrik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 2.
Gambar 2. Alternator Pada Mesin Genset
Sumber : Data Sekunder
3.
Sistem Bahan Bakar
Tangki bahan
bakar atau penampung bahan bakar adalah bagian dari dasar skid generator atau
dipasang di atas bingkai generator. Berukuran menurut kapasitas gensetnya.
Gambar 3. Sistem Bahan
Bakar
Sumber : Data Sekunder
Keterangan nomor yang ada pada gambar :
1.
Pompa penyemprot bahan bakar
2.
Pompa bahan bakar
3.
Pompa tangan untuk bahan bakar
4.
Saringan bahan bakar/penyaringan pendahuluan
5.
Saringan bahan bakar/penyaring akhir
6.
Penutup bahan bakar otomatis
7.
Injector
8.
Tanki
9.
Pipa pengambilan bahan bakar
10. Pipa bahan
bakar tekanan tinggi
11. Pipa peluap.
4.
Voltage Regulator
Sesuai namanya,
komponen ini mengatur tegangan keluaran dari generator.
5.
Pendingin dan Exhaust Sistem
Penggunaan terus
menerus menyebabkan berbagai komponen memanas, Maka dari itu dibutuhkan
pendingin :
Gambar 4. Sistem
Pendingin Mesin
Sumber :
Data Sekunder
Adapun keterangan nomor yang ada pada
gambar adalah sebagai berikut:
1.
Pompa air untuk pendingin mesin
2.
Pompa air untuk pendinginan intercooler
3.
Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
4.
Radiator
5.
Thermostat
6.
Bypass (jalan potong)
7.
Saluran pengembalian lewat radiator
8.
Kipas.
6.
Sistem Pelumasan
Mesin Genset
memerlukan pelumasan untuk memastikan operasi daya tahan dan halus untuk jangka
waktu yang panjang.
Mesin generator dilumasi oleh minyak disimpan dalam pompa.
Gambar 5. Sistem Pelumasan Pada Mesin Genset
Sumber : Data Sekunder
Keterangan
nomor yang terdapat pada gambar diatas adalah sebagai berikut.
1.
Bak minyak
2.
Pompa pelumas
3.
Pompa minyak pendingin
4.
Pipa hisap
5.
Pendingin minyak pelumas
6.
Bypass untuk pendingin
7.
Saringan untuk minyak pelumas
8.
Katup bypass untuk saringan
9.
Pipa pembagi
10. Bearing poros engkol ( lager duduk )
11. Bearing ujung besar (lager putar)
12. Bearing poros bubungan
13. Sprayer atau nozzle penyemprot pendinginan
piston
14. Piston
15. Pengetuk tangkai
16. Tangkai penolak
17. Ayunan
18. Pemadat udara I system turbine gas)
19. Pipa ke pipa penyemprot
20. Saluran pengembalian
7.
Charger Baterai
Genset
dioperasikan dengan baterai. fungsi baterai sebagai suplier listrik awal ketika
pertama dihidupkan mengambil listrik dari baterai.
8.
Control Panel
Control Panel
adalah antarmuka pengguna dari generator dan mengatur beberapa ketentuan untuk
outlet listrik dan kontrol. (Fajar, 2013).
2.1.4 Macam-macam Jenis Genset
Seperti yang sudah kita pahami sebelumnya, bahwa genset adalah alat yang
berfungsi menghasilkan energi listrik, energi yang dihasilkan ini dapat
digunakan sebagai pengganti energi listrik yang terputus, atau sebagai sumber
listrik untuk area yang belum terdapat listrik. Jenis-jenis genset Secara umum, jenis genset dibedakan menjadi dua
berdasarkan bahan bakar yang digunakan, yaitu :
1. Gasoline generators.
Gasoline generators, adalah jenis dari genset yang menggunakan bensin (gasoline)
sebagai bahan bakar utama pada genset tersebut. Penggunaan bahan bakar jenis
ini merupakan pengembangan dari teknologi genset terdahulu, dimana mayoritas
menggunakan bahan bakar solar. Berdasarkan teknologi yang diterapkan pada
mesinnya, jenis genset gasoline diciptakan menjadi dua jenis yaitu genset mesin 2 tak dan genset mesin 4 tak.
Perbedaan pada kedua jenis genset diatas yaitu pada fungsi kerjanya, dimana
pada jenis mesin 2 tak memiliki karakteristik torsi yang besar dan memiliki
komponen mesin yang lebih sedikit dari jenis 4 tak, sehingga diciptakan dalam
bentuk kecil dengan kapasitas yang kecil pula. Jenis genset 2 tak biasa
digunakan untuk usaha dagang dan lain-lain yang membutuhkan daya kecil (kurang
dari 1000 watt). Sedangkan pada jenis genset 4 tak, pengembangan produk sangat
bervariatif, produk diciptakan dari kapasitas 1500 watt, hingga 10.000 watt,
sehingga membuat produk banyak digunakan pada berbagai kebutuhan, baik untuk pribadi
hingga untuk usaha. Selain itu keuntungan lain dari genset jenis ini
adalah hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Pada output listrik genset jenis
ini, masih banyak yang menerapkan arus single phase, hanya pada tipe yang
outputnya 10.000 watt menggunakan 3 phase.
2. Diesel generators.
Sebelum populernya jenis genset gasoline, penggunaan genset
berbahan bakar diesel menjadi pilihan utama pada pengguna, kita mungkin masih
ingat dengan nama populer pada produk genset yang menggunakan mesin diesel dengan
merk “Dongfeng”. Saking populernya, banyak masyarakat menyebut genset diesel
merk apapun dengan sebutan Dongfeng. Penggunaan genset jenis ini biasa
digunakan untuk menyuplai daya ketika ada acara besar, seperti hajatan, pentas
seni, dan lain-lain yang membutuhkan suplai daya yang besar. Generator
jenis diesel memang banyak diciptakan dengan kapasitas yang
besar, dengan daya outputnya berkisar 10.000 hingga 100.000
watt/100 KVA. Seiring dengan perkembangan teknologi, fitur yang dikembangkan
pada genset berbahan bakar diesel diantaranya seperti Compact size (ukuran
produk yang tidak terlalu besar), Silent (suara kerja mesin
yang tidak berisik), dan low emission (emisi gas buang yang
rendah). Selain itu, hal lain yang diterapkan dalam teknologi pada semua genset
yaitu adanya fitur-fitur menarik, diantaranya double starter, automatic
choke, low oil indicator, low tank indicator, engine
wheel, remote engine system dan lain-lain. (Aji, 2015)
2.1.5. Prinsip Kerja Genset
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga listrik melalui proses
induksi elektro magnetik. Generator ini
memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada
saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas. Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari
generator. Genset merupakan suatu alat yang
dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator
listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau
"off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai).Genset sering digunakan oleh rumah sakit
dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang
tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan
listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya
menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama
yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar, medan
magnetnya berputar karena terletak pada rotor (Putra, 2016)
2.2. Pedoman Menjalankan Mesin
2.2.1 Bahan Bakar Diesel Putaran Tinggi
Menurut
Wiranto Arismunandar (2002), pedoman untuk menjalankan mesin adalah sebagai
berikut :
1. Sebelum bahan bakar
dialirkan dari tangki penyimpan ke tangki bahan bakar harian. Sebaiknya bahan
bakar didalam tangki dibiarkan dulu selama satu hari. Hal tersebut supaya air
dan kotoran yang ada didalamnya sempat mengendap. Maka bagian atas dari bahan
bakar itu merupakan yang bersih. Bagian inilah yang diambil dan dialirkan ke
tangki bahan bahan bakar mesin. Hindarilah goncangan pada waktu pengambilan
atau pengisapannya.
2. Sebelum membuka tutup kedua
tangki tersebut. Diatas usahakanlah supaya tidak ada kotoran yang dapat masuk
kedalam tangki. Kotoran yang dapat masuk kedalam tangki bahan bakar misalnya,
pemakaian selang yang kotor, ember yang kotor, corong yamg kotor, tangan yang
kotor dan sebagainya.
3.
Sebaiknya
dipergunakan kain untuk menyaring bahan bakar, pada waktu menuangkan bahan
bakarkedalam tangki mesin.
4.
Hendaknya
tangki bahan bakar selalu diisi penuh jika mesin selesai digunakan. Dengan
demikian udara yang didalam tangki akan
berkurang.
5.
Sekali
sekali bukalah keran yang berada dibagian bawah tangki tersebut. Dengan tujuan
mengeluarkan air dan endapan kotoran yang ada, atau sebaiknya tangki
dibersihkan atau dicuci.
2.2.2 Minyak
Pelumas Motor Diesel Putaran Tinggi
Minyak
pelumas untuk motor diesel menurut Wiranto (2002), harus memiliki persyaratan
sebagai berikut :
1.
Stabilitas
terhadap panas dan oksidasi. Pelumasan yang paling sukar adalah pelumasan
bagian mesin yang panas, yaitu pelumasan antar torak dengan dinding silinder.
2.
Kekentalannya
tidak banyak berpengaruh oleh perubahan temperature. Untuk mempermudah start
pada temperature rendah, sebaiknya dipakai dipakai minyak pelumas yang encer.
3. Tidak menyebabkan korosi
pada logam.
2.2.3 Menjalankan
Mesin Baru
Persiapan
yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan mesin baru meliputi beberapa hal
diantaraanya sebagai berikut :
1. Periksalah semua sekrup dan
baut. Kencangkan apabila ada yang longgar. Jangan lupa memeriksa keadaan
saringan udara, sebab umur mesin akan menjadi pendek apabila saringan udara
tidak dalam keadaan baik.
2. Pakailah minyak pelumas daan gemuk sesuai dengan yang dicantumkan dalam buku pedoman
mesin.
3. Untuk motor diesel
pendingin air, isilah radiator dengan air yang berssih.,
4. Periksalah bahan bakar
apaakah dalam keadaan bersih.
5. Periksalah semua bagian
yang akan bergerak, supaya dapat diketaahui apakah ada yang kurang baik atau rusak.
2.2.4 Pemeriksaan
sebelum Menyetart Mesin
1. Periksalah jumlah minyak
pelumas dengan menggunakan batang pengukur minyak pelumas.
2. Periksalah keadaan air
pendingin
3. Periksalah jumlah bahan
bakar yang ada didalam tangki, jika berkurang penuhilah.
4. Periksalah hubungan listrik
dari baterai ke motor stator atau tekanan udara yang diperlukan untuk menyetar
mesin.
5. Periksalah apakah mesin
sudah tidak dibebani.
2.2.5 Hal-hal
yang Harus Diperhatikan Saat Mesin Dapat Start
Menurut
Wiranto (2002), hal-hal yang perlu
diperhatikan saat mesin dapat distart adalah sebagai beriku :
1. Tekanan minyak pelumas.
Untuk setiap mesin diberitahukan berapa tekanan minyak pelumas yang
normal,tetapi pada umunya berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm2.
2.
Bunyi dan getaran. Biasanya mesin berbunyi
keras pada saat start awal,tetapi bunyi tersebut berangsur-angsur hilang pada
saat mesin sudah menjadi panas.
3. Warna gas buang
4. Kebocoran air atau minyak
pelumas
2.2.6
Mematikan Mesin
Dijelaskan
oleh Wiranto (2002), ada dua cara untuk mematikan mesin. Yang pertama adalah
menutup aliran bahan bakar dan yang kedua adalah dengan cara menekan atau
menarik tuas dekompresi sehingga tidak terjadi proses kompresi.
1. Setel governor untuk daya
maksimum, yaitu membuka selebar-lebarnya katup udara dari ruang tekanan udara.
Setelah itu tarik juga tuas penyetopnya.
2. Pasang beban / jalankan
alat peredam (jika ada), yaitu suatu cara mematikan mesin dengan m lebih
jelasemberikan berat momen punter.
Tutup
atau sumbat pipa buang dengan kayu atau apa saja yang dapat menghalangi udara
atmosfir masuk kedalam mesin.
2.3. Pengoperasian Mesin Genset Tenaga Diesel
2.3.1. Pengoperasian Mesin Genset
Dalam mengoperasikan sebuah alat tentunya harus mengoperasikan
sesuai dengan prosedur agar aman dan berjalan lancar. Begitupun juga dengan
genset, sebelum mengoperasikannya kita harus memperhatikan SOP
genset atau cara pengoperasian genset. Berikut ini SOP genset atau
cara pengoperasian genset:
Periksa
air radiator. Jika air radiator dirasa kurang segera tambahkan. Periksa oli
mesin. Jika dirasa kurang segera tambahkan. Periksa bahan bakar (posisi kran
pada daily tank harus ON atau tetap terbuka. Periksa air ACCU. Jika dirasa
kurang, segera tambahkan.Periksa kabel R-S-T-N apakah sudah terpasang dengan
benar. Pasang kabel ACCU dengan benar dan kuat. Warna merah adalah positif (+),
sedangkan warna hitam (-). Buka box panel, kemudian naikkan semua MCB. Waktu
Menghidupkan, hidupkan mesin tanpa beban (warming up) kurang lebih selama 10
menit. Periksa Oil Meter, Battery Charge, Water Temperature, Volt Meter AC,
Frequency Meter dan Hour Counter Meter), apakah sudah dalam keadaan baik ketika
mesin dalam keadaan hidup. Cara Mematikan Diesel Genset, turunkan breaker atau
matikan beban terlebih dahulu. Kemudian tunggu sekitar 5 menit untuk
pendinginan mesin (cooling down), setelah itu baru matikan mesin.Jika
menyimpang dari ketentuan, AVR generator pada mesin akan cepat rusak (Muamar,
2016)
2.3.2. Cara Kerja Mesin Genset
Generator set atau yang biasa disebut
dengan genset adalah sebuah perangkat yang terdiri dari mesin (engine) dan
generator /alternator. Generator adalah sebuah kumparan yang terbuat dari
tembaga yang terdiri atas strator (kumparan statis) dan rotor (kumparan
berputar). Sedangkan alternator merupakan sebutan dari generator arus
bolak-balik (AC). Mesin ini dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
listrik. Mesin pembangkit listrik ini menggunakan solar atau bensin sebagai
bahan bakarnya. Dengan generator, tenaga mekanis tersebut diubah menjadi tenaga
listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Sebelumnya generator ini telah
mendapatkan energi mekanis dari prime mover. Prime mover atau penggerak
ini merupakan peralatan yang berfungsi untuk menghasilkan energi mekanis, yang
nantinya energi mekanis tersebut digunakan untuk memutar rotor generator. Pada
mesin genset, generator terpasang satu poros dengan motor diesel.
Cara kerja mesin genset menurut ilmu fisika,
mesin (engine) memutar rotor dalam sebuah generator, hal ini akan menimbulkan
medan magnet pada kumparan generator. Setelah itu medan magnet ini akan membuat
rotor berputar yang kemudian akan menghasilkan arus listrik (Rohma, 2013)
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenagalistrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebutdigunakan untuk beban prioritas.Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Gensetmerupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Gensetatau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapatdigunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung ataskebutuhan pemakai).Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakansumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secarakomersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkronterdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator inikapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor (Putra, 2016)
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenagalistrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebutdigunakan untuk beban prioritas.Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Gensetmerupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Gensetatau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapatdigunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung ataskebutuhan pemakai).Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakansumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secarakomersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkronterdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator inikapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor (Putra, 2016)
2.4. Perawatan
Mesin Genset
Generator set tentu saja seperti alat lainnya yang membutuhkan
perawatan khusus agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dan tetap
berjalan dengan optimal. Dengan perawatan yang tepat maka genset pun dapat
bekerja secara efektif dan awet. Berikut ini beberapa tips cara perawatan
genset yang tepat.
10 Cara perawatan genset yang tepat :
1.
Letakkan genset pada
tempat yang kering
Genset merupakan sala satu
alat yang harus dirawat dalam hal peletakannya, karena bila mesin genset
diletakkan sembarangan,air,terik matahari,dan lainnya dapat membuat genset
cepat rusak, bahkan dapat mendatangkan sengatan listrik.
2.
Jaga kebersihan
Genset
Dengan memperhatikan
kebersihan genset,maka genset akan jauh lebih optimal dan tetap awet. Bersihkan
minyak, debu, kotoran, air yang menempel pada genset terutama dibagian radiator
genset ini secara teratur, sehingga genset tidak akan mudah rusak.
3.
Ganti spare part Genset yang sudah aus
termakan usia
Ketika sudah
digunakan dalam waktu yang tertentu, dan ada sparepart dari genset yang sudah
tidak bisa bekerja secara optimal, maka gantilah sparepart tersebut sebelum
komponen genset lainnya ikut rusak dan tentu saja dapat membuat genset mati
secara keseluruhan jika tidak segera diatasi. Untuk mengetahui komponen –
komponen genset apa saja dan kapan waktu yang tepat untuk memeriksa atau
mengganti bagian tersebut, makan dapat mengetahuinya dengan membaca buku
panduan yang tersedia ketika membeli genset tersebut.
4. Pastikan ada sirkulasi udara yang baik
Ketika genset
dioperasikan pada sebuah ruangan,maka pastikan ruangan tersebut memiliki
sirkulasi udara yang baik. Hal ini ditunjukan untuk membuat gas buang dari
pembakaran genset yang ada dalam asap
knalpot dari genset tersebut dengan baik. Dengan sirkulasi udara yang baik,
selain dapat membuat pengguna lebih aman dari racun, juga dapat membuat mesin
genset tidak gampang panas.
5.
Pastika
pengoperasian Genset dengan benar
Ketika hendak menggunakan genset baik genset
baru maupun genset bekas, maka dipastikan dengan benar bagaimana cara
menggunakannya sehingga tidak akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan dan
terjadinya kerusakan pada genset. Sebaiknya baca buku petunjuk penggunaan
genset.
6.
Segera matikan jika terjadi hal yang
mengganjal
Ketika sedang mengoperasikan genset dan
terjadi sesuatu yang tidak wajar atau tidak normal, contohnya seperti suara
yang begitu kencang ( lebih keras dari biasanya ), atau juga getar yang terlalu
kuat, maka segera matikan genset tersebut. Segera cek ulang kondisi
genset tersebut dalam kondisi mati.
7.
Perhatikan kabel kabel
instrument
Pada bagian genset
terdapat kabel kabel yang harus diperhatikan, dan sangat perlu di rawat karena
kabel tersebut merupakan bagian dari perlengkapan penting dalam sebuah mesin
genset itu sendiri.
8.
Periksa bahan bakar
Bahan bakar merupakan hal penting yang
patut diperhatikan sebelum menggunakan mesin genset itu sendiri. Karena dengan
bahan bakar yang tidak mencukupi/tidak tepat, maka genset akanmudah mengalami
kekeringan bahan bakar.
9.
Lakukan pemeriksaan Distilled Water pada bagian Battery
Pada battery tersedia distelled yang harus
diisi ulang dalam kurun waktu yang tertentu, biasanya 2 hingga 3 tahun para
pemilik diwajibkan untuk mengisi ulang battery tersebut, jika tidak akan
berpengaruh pada kinerja pada kinerja genset itu sendiri.
10.
Cek oli mesin Genset secara berkala.
Oli mesin genset merupakan
sala satu bagian penting Genset. Lakukan pemeriksaan secara berkala, dan
gantilah oli mesin genset apabila sudah mulai hitam / keruh, atau volume oli
yang sudah berkurang dibawah kadar normal. Sebaiknya diwajibkan mengganti
setiap 6 bulan sekali atau bila kondisi oli sudah tidak normal (Wiranto,2002).
2.5.
Analisa Biaya
Cara mengetahui
konsumsi bahan bakar mesin diesel yang dibutuhkan untuk menggerakkan generator set atau genset
tanpa melihat flow meter per jam jamnya sebagai berikut :
K = 0,21 (faktor ketetapan
konsumsi solar per kilowatt per jam)
P = Daya genset (KVA = Kilo
Volt Ampere)
T = waktu per jam (jam)
Rumus = 0,21 x P x t
(Taufan, 2010)
2.6.
Keselamatan, Kesehatan Keamanan Kerja ( K3 )
2.6.1 Definisi Keselamatan Kerja
Yang dimaksud dengan keselamatan kerja disini adalah
keselamatan yang berhubungan dengan peralatan pada tempat kerja pada
lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan adanya keselamatan
kerja adalah sebagai berikut:
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melaksanakan pekerjaan.
b. Menjamin keselamatan setiap orang yang ditempat
kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara
aman dan efisiensi.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.
Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.
Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
2.6.2 Keselamatan Tempat Kerja di Bidang Mesin
Keselamatan di tempat
kerja khususnya di bagian mesin dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling
berhubungan, diantaranya yaitu: faktor manusia, faktor lingkungan kerja, dan faktor
mesin itu sendiri.
1. Faktormanusia/pribadi
Faktor manusia disini meliputi, antara lain kemampuan fisik,
mental dan psikologi, pengetahuan, keterampilan, dan kelalaian. Pekerja yang
sedang mengalami gangguan pada fisik, mental, dan psikologinya tidak dibenarkan
melakukan pekerjaan apalagi yang berhubungan dengan mesin karena pekerjaan di
bidang mesin memerlukan konsentrasi dan kewaspadaan yang tinggi sehingga dapat
melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan ketentuan agar tidak terjadi
kecelakaan yang mungkin dapat menyebabkan kecacatan pada tenaga kerja. Selain
itu, faktor pengetahuan dan keterampilan yang cukup juga diperlukan pekerja
sebelum melakukan pekerjaannya khususnya di bidang mesin sehingga pekerja mampu
mengoperasikan mesin dengan baik tanpa menyebabkan bahaya pada dirinya sendiri. Selain faktor-faktor diatas, sebelum memasuki tempat
kerja (di bagian mesin) juga terhadapat hal-hal yang perlu dilakukan oleh
pekerja agar meminimalisir kecelakaan kerja yaitu dengan menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD).
2. Faktor lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang atau
keryawan dalam beraktifitas bekerja. Lingkungan kerja yang mendukung
keselamatan dalam aktivitas bekerja di bidang mesin antara lain: pencahayaan,
Suhu, kebersihan tempat kerja, dan pemasangan tanda-tanda peringatan seperti
poster.
3. Faktor Mesin
Faktor yang disebabkan oleh mesin yang dapat menyebabkan
kecelakaan pada pekerja adalah keadaan mesin yang tidak baik (ada bagian yang
rusak), mesin tanpa alat pengaman, dan kebisingan yang disebabkan oleh mesin
(Ririn Purwasi,2012).
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mesin Genset Tenaga Diesel
2.1.1.
Mesin Genset
Michael
Faraday pada tahun 1831-1832, pada penelitiannya menemukan bahwa terdapat
perbedaan potensial yang dihasilkan antara ujung-ujung konduktor listrik yang
bergerak tegak lurus terhadap medan magnet.
Kemudian
Faraday membuat generator
pembangkit listrik elektromagnetik yang pertama yang di dasarkan
pada efek ini dengan menggunakan sebuah cakram tembaga yang berputar diantara
kutub magnet tapal kuda. Namun pada proses ini hanya menghasilkan arus searah
yang kecil.
Cakram Faraday merupakan sejarah awal tercipta nya
generator listrik. Adanya aliran arus listrik yang berlawanan arahnya sehingga
menghasilkan listrik searah yang kecil menyebabkan cakram Faraday ini tidak
efisien. Arus yang diinduksi langsung di bawah magnet akan mengalir kembali ke
bagian cakram di luar pengaruh medan magnet. Arus balik itu membatasi tenaga
yang dialirkan ke kawat penghantar dan menginduksi panas yang dihasilkan cakram
tembaga.
Generator homopolar
yang dikembangkan selanjutnya menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan
sejumlah magnet yang disusun mengelilingi tepi cakram untuk mempertahankan efek
medan magnet yang stabil. Kelemahan yang lain adalah amat kecilnya tegangan
listrik yang dihasilkan alat ini, dikarenakan jalur arus tunggal yang melalui
fluks magnetik (Faraday, 1831-1832)
2.1.2 Klasifikasi
Mesin Genset
Generator Set atau yang biasa dikenal dengan nama genset merupakan
sebuah mesin pembangkit listrik dalam bentuk sederhana. Energi listrik yang
dihasilkan berasal dari energi mekanik mesin yang ada di dalamnya.Tentunya,
sebuah mesin akan bekerja karena terdapat bahan bakar di dalamnya. Bahan bakar
tersebut yang akan memicu terjadinya pembakaran di dalam mesin hingga akhirnya
mampu menghasilkan energi mekanik.
Begitu pula dengan genset. Untuk menjalankan mesinnya, genset memerlukan
bahan bakar. Ada beberapa jenis bahan bakar yang bisa digunakan untuk
menggerakan mesin genset. Namun bahan bakar tersebut hanya diperuntukan bagi
tipe genset yang mensupport bahan bakar tersebut. Berdasarkan
bahan bakarnya, genset terbagi menjadi 6 tipe :
1.
Genset Berbahan Bakar
Solar
Genset berbahan bakar solar biasa disebut juga dengan genset diesel atau diesel generators. Solar menjadi bahan bakar utama
untuk menggerakan genset jenis ini. Genset ini mampu menghasilkan daya listrik
berkapasitas besar, yaitu di kisaran 10.000 hingga 100.000 watt/100 KVA. Karena
itu, genset jenis ini biasa digunakan dalam acara-acara besar seperti pentas
seni atau hajatan.
2.
Genset Berbahan Bakar
Bensin
Genset berbahan
bakar bensin biasa disebut juga dengan istilah gasoline generators. Lain halnya dengan genset diesel,
genset gasoline ini menggunakan bensin sebagai bahan bakar utama untuk
menjalankan mesinnya.
3. Genset Berbahan Bakar Gas
3. Genset Berbahan Bakar Gas
Gas alamlah yang digunakan
sebagai bahan bakar untuk menggerakan mesin genset tipe ini. Gas CNG
(Compressed Natural Gas) atau LPG bisa menjadi pilihannya. Biasanya gas CNG
digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar karena digunakan dalam pemakaian
jangka panjang
4.
Genset Berbahan Bakar
Tenaga Matahari
Sama seperti genset berbahan
bakar gas, jenis genset yang satu ini juga biasanya digunakan sebagai genset
rumah tangga. Biasanya, jenis genset yang satu ini digunakan di tempat-tempat
komersial dan diletakkan bersamaan dengan panel surya. Genset ini juga biasa
digunakan untuk alat-alat elektronik yang membutuhkan daya besar seperti
pendingin ruangan dan pemanas air.
5.Genset Urine
Genset ini merupakan genset yang masih tergolong baru yang ditemukan
oleh 4 pelajar pintar di Afrika. Genset yang mereka ciptakan ini dapat
menyalurkan listrik selama 6 jam penuh dengan hanya menggunakan 1L (liter)
urine.
6.Genset Turbin
Genset dengan menggunakan mesin turbin sudah dapat untuk dikategorikan
sebagai power generator. Genset ini biasanya memiliki kapasistas daya yang
besar, yaitu 2MW atau 2.000.000 Watt dan biasanya genset dengan mesin turbin
ini dapat menerangi 1 kota kecil. Ada banyak jenis mesin genset dengan turbin,
seperti turbin angin, turbin uap, ataupun turbin air. (Setiawan,
2011)
2.1.3 Komponen
Genset
Dalam pengoperasiannya, suatu instalasi Genset
memerlukan sistem pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami
gangguan. Berikut beberapa jumlah komponen – komponen yang terdapat pada mesin
genset, antara lain sebagai berikut :
1.
Mesin
Mesin adalah sumber energi input mekanis untuk generator. Agar lebih jelasnya dapat dilhat pada gambar 1.
Gambar 1. Mesin Diesel
Sumber : Data sekunder
2.
Alternator
Alternator, juga
dikenal sebagai ‘genhead’, adalah bagian dari generator yang menghasilkan
output listrik dari input mekanis yang diberikan oleh mesin. Ini berisi
perakitan bagian-bagian diam dan bergerak terbungkus dalam perumahan. Komponen
bekerja sama untuk menyebabkan gerakan relatif antara medan magnet dan listrik,
yang pada gilirannya menghasilkan listrik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 2.
Gambar 2. Alternator Pada Mesin Genset
Sumber : Data Sekunder
3.
Sistem Bahan Bakar
Tangki bahan
bakar atau penampung bahan bakar adalah bagian dari dasar skid generator atau
dipasang di atas bingkai generator. Berukuran menurut kapasitas gensetnya.
Gambar 3. Sistem Bahan
Bakar
Sumber : Data Sekunder
Keterangan nomor yang ada pada gambar :
1.
Pompa penyemprot bahan bakar
2.
Pompa bahan bakar
3.
Pompa tangan untuk bahan bakar
4.
Saringan bahan bakar/penyaringan pendahuluan
5.
Saringan bahan bakar/penyaring akhir
6.
Penutup bahan bakar otomatis
7.
Injector
8.
Tanki
9.
Pipa pengambilan bahan bakar
10. Pipa bahan
bakar tekanan tinggi
11. Pipa peluap.
4.
Voltage Regulator
Sesuai namanya,
komponen ini mengatur tegangan keluaran dari generator.
5.
Pendingin dan Exhaust Sistem
Penggunaan terus
menerus menyebabkan berbagai komponen memanas, Maka dari itu dibutuhkan
pendingin :
Gambar 4. Sistem
Pendingin Mesin
Sumber :
Data Sekunder
Adapun keterangan nomor yang ada pada
gambar adalah sebagai berikut:
1.
Pompa air untuk pendingin mesin
2.
Pompa air untuk pendinginan intercooler
3.
Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
4.
Radiator
5.
Thermostat
6.
Bypass (jalan potong)
7.
Saluran pengembalian lewat radiator
8.
Kipas.
6.
Sistem Pelumasan
Mesin Genset
memerlukan pelumasan untuk memastikan operasi daya tahan dan halus untuk jangka
waktu yang panjang.
Mesin generator dilumasi oleh minyak disimpan dalam pompa.
Gambar 5. Sistem Pelumasan Pada Mesin Genset
Sumber : Data Sekunder
Keterangan
nomor yang terdapat pada gambar diatas adalah sebagai berikut.
1.
Bak minyak
2.
Pompa pelumas
3.
Pompa minyak pendingin
4.
Pipa hisap
5.
Pendingin minyak pelumas
6.
Bypass untuk pendingin
7.
Saringan untuk minyak pelumas
8.
Katup bypass untuk saringan
9.
Pipa pembagi
10. Bearing poros engkol ( lager duduk )
11. Bearing ujung besar (lager putar)
12. Bearing poros bubungan
13. Sprayer atau nozzle penyemprot pendinginan
piston
14. Piston
15. Pengetuk tangkai
16. Tangkai penolak
17. Ayunan
18. Pemadat udara I system turbine gas)
19. Pipa ke pipa penyemprot
20. Saluran pengembalian
7.
Charger Baterai
Genset
dioperasikan dengan baterai. fungsi baterai sebagai suplier listrik awal ketika
pertama dihidupkan mengambil listrik dari baterai.
8.
Control Panel
Control Panel
adalah antarmuka pengguna dari generator dan mengatur beberapa ketentuan untuk
outlet listrik dan kontrol. (Fajar, 2013).
2.1.4 Macam-macam Jenis Genset
Seperti yang sudah kita pahami sebelumnya, bahwa genset adalah alat yang
berfungsi menghasilkan energi listrik, energi yang dihasilkan ini dapat
digunakan sebagai pengganti energi listrik yang terputus, atau sebagai sumber
listrik untuk area yang belum terdapat listrik. Jenis-jenis genset Secara umum, jenis genset dibedakan menjadi dua
berdasarkan bahan bakar yang digunakan, yaitu :
1. Gasoline generators.
Gasoline generators, adalah jenis dari genset yang menggunakan bensin (gasoline)
sebagai bahan bakar utama pada genset tersebut. Penggunaan bahan bakar jenis
ini merupakan pengembangan dari teknologi genset terdahulu, dimana mayoritas
menggunakan bahan bakar solar. Berdasarkan teknologi yang diterapkan pada
mesinnya, jenis genset gasoline diciptakan menjadi dua jenis yaitu genset mesin 2 tak dan genset mesin 4 tak.
Perbedaan pada kedua jenis genset diatas yaitu pada fungsi kerjanya, dimana
pada jenis mesin 2 tak memiliki karakteristik torsi yang besar dan memiliki
komponen mesin yang lebih sedikit dari jenis 4 tak, sehingga diciptakan dalam
bentuk kecil dengan kapasitas yang kecil pula. Jenis genset 2 tak biasa
digunakan untuk usaha dagang dan lain-lain yang membutuhkan daya kecil (kurang
dari 1000 watt). Sedangkan pada jenis genset 4 tak, pengembangan produk sangat
bervariatif, produk diciptakan dari kapasitas 1500 watt, hingga 10.000 watt,
sehingga membuat produk banyak digunakan pada berbagai kebutuhan, baik untuk pribadi
hingga untuk usaha. Selain itu keuntungan lain dari genset jenis ini
adalah hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Pada output listrik genset jenis
ini, masih banyak yang menerapkan arus single phase, hanya pada tipe yang
outputnya 10.000 watt menggunakan 3 phase.
2. Diesel generators.
Sebelum populernya jenis genset gasoline, penggunaan genset
berbahan bakar diesel menjadi pilihan utama pada pengguna, kita mungkin masih
ingat dengan nama populer pada produk genset yang menggunakan mesin diesel dengan
merk “Dongfeng”. Saking populernya, banyak masyarakat menyebut genset diesel
merk apapun dengan sebutan Dongfeng. Penggunaan genset jenis ini biasa
digunakan untuk menyuplai daya ketika ada acara besar, seperti hajatan, pentas
seni, dan lain-lain yang membutuhkan suplai daya yang besar. Generator
jenis diesel memang banyak diciptakan dengan kapasitas yang
besar, dengan daya outputnya berkisar 10.000 hingga 100.000
watt/100 KVA. Seiring dengan perkembangan teknologi, fitur yang dikembangkan
pada genset berbahan bakar diesel diantaranya seperti Compact size (ukuran
produk yang tidak terlalu besar), Silent (suara kerja mesin
yang tidak berisik), dan low emission (emisi gas buang yang
rendah). Selain itu, hal lain yang diterapkan dalam teknologi pada semua genset
yaitu adanya fitur-fitur menarik, diantaranya double starter, automatic
choke, low oil indicator, low tank indicator, engine
wheel, remote engine system dan lain-lain. (Aji, 2015)
2.1.5. Prinsip Kerja Genset
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga listrik melalui proses
induksi elektro magnetik. Generator ini
memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada
saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas. Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari
generator. Genset merupakan suatu alat yang
dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator
listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau
"off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai).Genset sering digunakan oleh rumah sakit
dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang
tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan
listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya
menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama
yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar, medan
magnetnya berputar karena terletak pada rotor (Putra, 2016)
2.2. Pedoman Menjalankan Mesin
2.2.1 Bahan Bakar Diesel Putaran Tinggi
Menurut
Wiranto Arismunandar (2002), pedoman untuk menjalankan mesin adalah sebagai
berikut :
1. Sebelum bahan bakar
dialirkan dari tangki penyimpan ke tangki bahan bakar harian. Sebaiknya bahan
bakar didalam tangki dibiarkan dulu selama satu hari. Hal tersebut supaya air
dan kotoran yang ada didalamnya sempat mengendap. Maka bagian atas dari bahan
bakar itu merupakan yang bersih. Bagian inilah yang diambil dan dialirkan ke
tangki bahan bahan bakar mesin. Hindarilah goncangan pada waktu pengambilan
atau pengisapannya.
2. Sebelum membuka tutup kedua
tangki tersebut. Diatas usahakanlah supaya tidak ada kotoran yang dapat masuk
kedalam tangki. Kotoran yang dapat masuk kedalam tangki bahan bakar misalnya,
pemakaian selang yang kotor, ember yang kotor, corong yamg kotor, tangan yang
kotor dan sebagainya.
3.
Sebaiknya
dipergunakan kain untuk menyaring bahan bakar, pada waktu menuangkan bahan
bakarkedalam tangki mesin.
4.
Hendaknya
tangki bahan bakar selalu diisi penuh jika mesin selesai digunakan. Dengan
demikian udara yang didalam tangki akan
berkurang.
5.
Sekali
sekali bukalah keran yang berada dibagian bawah tangki tersebut. Dengan tujuan
mengeluarkan air dan endapan kotoran yang ada, atau sebaiknya tangki
dibersihkan atau dicuci.
2.2.2 Minyak
Pelumas Motor Diesel Putaran Tinggi
Minyak
pelumas untuk motor diesel menurut Wiranto (2002), harus memiliki persyaratan
sebagai berikut :
1.
Stabilitas
terhadap panas dan oksidasi. Pelumasan yang paling sukar adalah pelumasan
bagian mesin yang panas, yaitu pelumasan antar torak dengan dinding silinder.
2.
Kekentalannya
tidak banyak berpengaruh oleh perubahan temperature. Untuk mempermudah start
pada temperature rendah, sebaiknya dipakai dipakai minyak pelumas yang encer.
3. Tidak menyebabkan korosi
pada logam.
2.2.3 Menjalankan
Mesin Baru
Persiapan
yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan mesin baru meliputi beberapa hal
diantaraanya sebagai berikut :
1. Periksalah semua sekrup dan
baut. Kencangkan apabila ada yang longgar. Jangan lupa memeriksa keadaan
saringan udara, sebab umur mesin akan menjadi pendek apabila saringan udara
tidak dalam keadaan baik.
2. Pakailah minyak pelumas daan gemuk sesuai dengan yang dicantumkan dalam buku pedoman
mesin.
3. Untuk motor diesel
pendingin air, isilah radiator dengan air yang berssih.,
4. Periksalah bahan bakar
apaakah dalam keadaan bersih.
5. Periksalah semua bagian
yang akan bergerak, supaya dapat diketaahui apakah ada yang kurang baik atau rusak.
2.2.4 Pemeriksaan
sebelum Menyetart Mesin
1. Periksalah jumlah minyak
pelumas dengan menggunakan batang pengukur minyak pelumas.
2. Periksalah keadaan air
pendingin
3. Periksalah jumlah bahan
bakar yang ada didalam tangki, jika berkurang penuhilah.
4. Periksalah hubungan listrik
dari baterai ke motor stator atau tekanan udara yang diperlukan untuk menyetar
mesin.
5. Periksalah apakah mesin
sudah tidak dibebani.
2.2.5 Hal-hal
yang Harus Diperhatikan Saat Mesin Dapat Start
Menurut
Wiranto (2002), hal-hal yang perlu
diperhatikan saat mesin dapat distart adalah sebagai beriku :
1. Tekanan minyak pelumas.
Untuk setiap mesin diberitahukan berapa tekanan minyak pelumas yang
normal,tetapi pada umunya berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm2.
2.
Bunyi dan getaran. Biasanya mesin berbunyi
keras pada saat start awal,tetapi bunyi tersebut berangsur-angsur hilang pada
saat mesin sudah menjadi panas.
3. Warna gas buang
4. Kebocoran air atau minyak
pelumas
2.2.6
Mematikan Mesin
Dijelaskan
oleh Wiranto (2002), ada dua cara untuk mematikan mesin. Yang pertama adalah
menutup aliran bahan bakar dan yang kedua adalah dengan cara menekan atau
menarik tuas dekompresi sehingga tidak terjadi proses kompresi.
1. Setel governor untuk daya
maksimum, yaitu membuka selebar-lebarnya katup udara dari ruang tekanan udara.
Setelah itu tarik juga tuas penyetopnya.
2. Pasang beban / jalankan
alat peredam (jika ada), yaitu suatu cara mematikan mesin dengan m lebih
jelasemberikan berat momen punter.
Tutup
atau sumbat pipa buang dengan kayu atau apa saja yang dapat menghalangi udara
atmosfir masuk kedalam mesin.
2.3. Pengoperasian Mesin Genset Tenaga Diesel
2.3.1. Pengoperasian Mesin Genset
Dalam mengoperasikan sebuah alat tentunya harus mengoperasikan
sesuai dengan prosedur agar aman dan berjalan lancar. Begitupun juga dengan
genset, sebelum mengoperasikannya kita harus memperhatikan SOP
genset atau cara pengoperasian genset. Berikut ini SOP genset atau
cara pengoperasian genset:
Periksa
air radiator. Jika air radiator dirasa kurang segera tambahkan. Periksa oli
mesin. Jika dirasa kurang segera tambahkan. Periksa bahan bakar (posisi kran
pada daily tank harus ON atau tetap terbuka. Periksa air ACCU. Jika dirasa
kurang, segera tambahkan.Periksa kabel R-S-T-N apakah sudah terpasang dengan
benar. Pasang kabel ACCU dengan benar dan kuat. Warna merah adalah positif (+),
sedangkan warna hitam (-). Buka box panel, kemudian naikkan semua MCB. Waktu
Menghidupkan, hidupkan mesin tanpa beban (warming up) kurang lebih selama 10
menit. Periksa Oil Meter, Battery Charge, Water Temperature, Volt Meter AC,
Frequency Meter dan Hour Counter Meter), apakah sudah dalam keadaan baik ketika
mesin dalam keadaan hidup. Cara Mematikan Diesel Genset, turunkan breaker atau
matikan beban terlebih dahulu. Kemudian tunggu sekitar 5 menit untuk
pendinginan mesin (cooling down), setelah itu baru matikan mesin.Jika
menyimpang dari ketentuan, AVR generator pada mesin akan cepat rusak (Muamar,
2016)
2.3.2. Cara Kerja Mesin Genset
Generator set atau yang biasa disebut
dengan genset adalah sebuah perangkat yang terdiri dari mesin (engine) dan
generator /alternator. Generator adalah sebuah kumparan yang terbuat dari
tembaga yang terdiri atas strator (kumparan statis) dan rotor (kumparan
berputar). Sedangkan alternator merupakan sebutan dari generator arus
bolak-balik (AC). Mesin ini dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
listrik. Mesin pembangkit listrik ini menggunakan solar atau bensin sebagai
bahan bakarnya. Dengan generator, tenaga mekanis tersebut diubah menjadi tenaga
listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Sebelumnya generator ini telah
mendapatkan energi mekanis dari prime mover. Prime mover atau penggerak
ini merupakan peralatan yang berfungsi untuk menghasilkan energi mekanis, yang
nantinya energi mekanis tersebut digunakan untuk memutar rotor generator. Pada
mesin genset, generator terpasang satu poros dengan motor diesel.
Cara kerja mesin genset menurut ilmu fisika,
mesin (engine) memutar rotor dalam sebuah generator, hal ini akan menimbulkan
medan magnet pada kumparan generator. Setelah itu medan magnet ini akan membuat
rotor berputar yang kemudian akan menghasilkan arus listrik (Rohma, 2013)
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenagalistrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebutdigunakan untuk beban prioritas.Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Gensetmerupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Gensetatau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapatdigunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung ataskebutuhan pemakai).Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakansumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secarakomersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkronterdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator inikapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor (Putra, 2016)
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenagalistrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebutdigunakan untuk beban prioritas.Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Gensetmerupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Gensetatau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapatdigunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung ataskebutuhan pemakai).Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakansumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secarakomersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkronterdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator inikapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor (Putra, 2016)
2.4. Perawatan
Mesin Genset
Generator set tentu saja seperti alat lainnya yang membutuhkan
perawatan khusus agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dan tetap
berjalan dengan optimal. Dengan perawatan yang tepat maka genset pun dapat
bekerja secara efektif dan awet. Berikut ini beberapa tips cara perawatan
genset yang tepat.
10 Cara perawatan genset yang tepat :
1.
Letakkan genset pada
tempat yang kering
Genset merupakan sala satu
alat yang harus dirawat dalam hal peletakannya, karena bila mesin genset
diletakkan sembarangan,air,terik matahari,dan lainnya dapat membuat genset
cepat rusak, bahkan dapat mendatangkan sengatan listrik.
2.
Jaga kebersihan
Genset
Dengan memperhatikan
kebersihan genset,maka genset akan jauh lebih optimal dan tetap awet. Bersihkan
minyak, debu, kotoran, air yang menempel pada genset terutama dibagian radiator
genset ini secara teratur, sehingga genset tidak akan mudah rusak.
3.
Ganti spare part Genset yang sudah aus
termakan usia
Ketika sudah
digunakan dalam waktu yang tertentu, dan ada sparepart dari genset yang sudah
tidak bisa bekerja secara optimal, maka gantilah sparepart tersebut sebelum
komponen genset lainnya ikut rusak dan tentu saja dapat membuat genset mati
secara keseluruhan jika tidak segera diatasi. Untuk mengetahui komponen –
komponen genset apa saja dan kapan waktu yang tepat untuk memeriksa atau
mengganti bagian tersebut, makan dapat mengetahuinya dengan membaca buku
panduan yang tersedia ketika membeli genset tersebut.
4. Pastikan ada sirkulasi udara yang baik
Ketika genset
dioperasikan pada sebuah ruangan,maka pastikan ruangan tersebut memiliki
sirkulasi udara yang baik. Hal ini ditunjukan untuk membuat gas buang dari
pembakaran genset yang ada dalam asap
knalpot dari genset tersebut dengan baik. Dengan sirkulasi udara yang baik,
selain dapat membuat pengguna lebih aman dari racun, juga dapat membuat mesin
genset tidak gampang panas.
5.
Pastika
pengoperasian Genset dengan benar
Ketika hendak menggunakan genset baik genset
baru maupun genset bekas, maka dipastikan dengan benar bagaimana cara
menggunakannya sehingga tidak akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan dan
terjadinya kerusakan pada genset. Sebaiknya baca buku petunjuk penggunaan
genset.
6.
Segera matikan jika terjadi hal yang
mengganjal
Ketika sedang mengoperasikan genset dan
terjadi sesuatu yang tidak wajar atau tidak normal, contohnya seperti suara
yang begitu kencang ( lebih keras dari biasanya ), atau juga getar yang terlalu
kuat, maka segera matikan genset tersebut. Segera cek ulang kondisi
genset tersebut dalam kondisi mati.
7.
Perhatikan kabel kabel
instrument
Pada bagian genset
terdapat kabel kabel yang harus diperhatikan, dan sangat perlu di rawat karena
kabel tersebut merupakan bagian dari perlengkapan penting dalam sebuah mesin
genset itu sendiri.
8.
Periksa bahan bakar
Bahan bakar merupakan hal penting yang
patut diperhatikan sebelum menggunakan mesin genset itu sendiri. Karena dengan
bahan bakar yang tidak mencukupi/tidak tepat, maka genset akanmudah mengalami
kekeringan bahan bakar.
9.
Lakukan pemeriksaan Distilled Water pada bagian Battery
Pada battery tersedia distelled yang harus
diisi ulang dalam kurun waktu yang tertentu, biasanya 2 hingga 3 tahun para
pemilik diwajibkan untuk mengisi ulang battery tersebut, jika tidak akan
berpengaruh pada kinerja pada kinerja genset itu sendiri.
10.
Cek oli mesin Genset secara berkala.
Oli mesin genset merupakan
sala satu bagian penting Genset. Lakukan pemeriksaan secara berkala, dan
gantilah oli mesin genset apabila sudah mulai hitam / keruh, atau volume oli
yang sudah berkurang dibawah kadar normal. Sebaiknya diwajibkan mengganti
setiap 6 bulan sekali atau bila kondisi oli sudah tidak normal (Wiranto,2002).
2.5.
Analisa Biaya
Cara mengetahui
konsumsi bahan bakar mesin diesel yang dibutuhkan untuk menggerakkan generator set atau genset
tanpa melihat flow meter per jam jamnya sebagai berikut :
K = 0,21 (faktor ketetapan
konsumsi solar per kilowatt per jam)
P = Daya genset (KVA = Kilo
Volt Ampere)
T = waktu per jam (jam)
Rumus = 0,21 x P x t
(Taufan, 2010)
2.6.
Keselamatan, Kesehatan Keamanan Kerja ( K3 )
2.6.1 Definisi Keselamatan Kerja
Yang dimaksud dengan keselamatan kerja disini adalah
keselamatan yang berhubungan dengan peralatan pada tempat kerja pada
lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan adanya keselamatan
kerja adalah sebagai berikut:
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melaksanakan pekerjaan.
b. Menjamin keselamatan setiap orang yang ditempat
kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara
aman dan efisiensi.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.
Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.
Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
2.6.2 Keselamatan Tempat Kerja di Bidang Mesin
Keselamatan di tempat
kerja khususnya di bagian mesin dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling
berhubungan, diantaranya yaitu: faktor manusia, faktor lingkungan kerja, dan faktor
mesin itu sendiri.
1. Faktormanusia/pribadi
Faktor manusia disini meliputi, antara lain kemampuan fisik,
mental dan psikologi, pengetahuan, keterampilan, dan kelalaian. Pekerja yang
sedang mengalami gangguan pada fisik, mental, dan psikologinya tidak dibenarkan
melakukan pekerjaan apalagi yang berhubungan dengan mesin karena pekerjaan di
bidang mesin memerlukan konsentrasi dan kewaspadaan yang tinggi sehingga dapat
melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan ketentuan agar tidak terjadi
kecelakaan yang mungkin dapat menyebabkan kecacatan pada tenaga kerja. Selain
itu, faktor pengetahuan dan keterampilan yang cukup juga diperlukan pekerja
sebelum melakukan pekerjaannya khususnya di bidang mesin sehingga pekerja mampu
mengoperasikan mesin dengan baik tanpa menyebabkan bahaya pada dirinya sendiri. Selain faktor-faktor diatas, sebelum memasuki tempat
kerja (di bagian mesin) juga terhadapat hal-hal yang perlu dilakukan oleh
pekerja agar meminimalisir kecelakaan kerja yaitu dengan menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD).
2. Faktor lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang atau
keryawan dalam beraktifitas bekerja. Lingkungan kerja yang mendukung
keselamatan dalam aktivitas bekerja di bidang mesin antara lain: pencahayaan,
Suhu, kebersihan tempat kerja, dan pemasangan tanda-tanda peringatan seperti
poster.
3. Faktor Mesin
Faktor yang disebabkan oleh mesin yang dapat menyebabkan
kecelakaan pada pekerja adalah keadaan mesin yang tidak baik (ada bagian yang
rusak), mesin tanpa alat pengaman, dan kebisingan yang disebabkan oleh mesin
(Ririn Purwasi,2012).
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Mesin Genset Tenaga Diesel
Budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan sistem
intensif haruslah memiliki cadangan persediaan listrik terutama saat
listrik sedang padam menggunakan
genset
tenaga disel salah satunya
yang digunakan untuk menghasilkan listrik. Generator Set atau yang biasa
dikenal dengan nama genset merupakan sebuh mesin pembangkit listrik dalam
bentuk sederhana. Tentunya sebuah
mesin akan bekerja karena terdapat bahan bakar di dalamnya. Bahan bakar tersebut
akan memicu terjadinya pembakaran di dalam mesin hingga akhirnya mampu
menghasilkan energi mekanik.
Begitu pula dengan genset, Untuk
menjalankan mesinnya genset memerlukan bahan bakar. Genset berbahan bakar solar
salah satunya yang biasa digunakan di tambak-tambak budidaya udang vannamei.
Genset ini mampu menghasilkan daya listrik berkapasitas besar. Pada mesin
genset tenaga diesel terdapat
beberapa komponen yang penting yang menunjang kelancaran dalam proses
pembangkit listrik.
Apabila terdapat masalah pada mesin genset tenaga diesel tidak dapat
dioperasikan. Maka penting juga untuk dapat memeriksa sebelum genset
dioperasikan, merawat dan memelihara serta memperbaikinya. Seperti milik PT. Sidojoyo menggunakan generator set
atau genset
pada budidaya udang vannamei. Seperti pada gambar berikut.
Gambar 7. Mesin Mitsubisi Genset
Tenaga Diesel
Sumber : Data Primer (2017)
5.1.1 Spesifikasi Mesin Genset Tenaga Diesel
Pada setiap mesin genset
tenaga diesel
terdapat spesifikasi atau rincian tentang kekuatan yang dimiliki mesin
tersebut. Berikut adalah spesifikasi mesin genset tenaga diesel pada tambak udang vannamei milik PT. Sidojoyo
Group :
1.
Nama : Mesin Genset
Tenaga Diesel
2.
Merk : Mitsubishi
3.
Tipe : 10DC11
4.
Kode : 8M21-4
5.
Silinder :
10
6.
Mesin : Mitsubishi 10DC11
7.
Bahan
Bakar : Solar
8.
Kapasitas
Bahan Bakar : Modifikasi 1 drum
9.
Berat : 4320 kg
10.
Material :
Besi Baja
11.
Phase :
3 Phase
12.
Alternator :
Stamford Plot 49-A
13.
Tingkat Dasar KVA :
500 KVA
14.
Hz :
50
Gambar 8. Spesifikasi Alternator Mesin Genset Tenaga Diesel
Sumber : Data Primer ( 2017 )
Sumber : Data Primer ( 2017 )
Dari data spesifikasi
yang diperoleh terdapat persamaan gambar 1,2 dan 3 pada tinjauan pustaka, hal
ini menunjukkan adanya persamaan spesifikasi pengunaan genset tenaga diesel pada
sistem bahan bakarnya menggunakan bahan bakar solar serta penggunaan alternator
sebagai suplai listrik.
.
5.1.2
Cara Pengoperasian
Kegunaan genset tenaga
diesel di
tambak pembesaran udang
vannamei sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik, untuk persediaan
listrik
biasanya memang diperlukan jika memang pasokan listrik kurang ataupun digunakan
untuk cadangan listrik saat padam terjadi. Mesin genset tenaga diesel pada tambak udang vannamei
milik PT. Sidojoyo Group Desa Badean sama seperti pada umumnya.
Dalam mengoperasikan sebuah alat
tentunya harus mengoperasikan sesuai dengan prosedur agar aman dan berjalan
lancar. Begitupun juga dengan genset, sebelum mengoperasikannya kita harus
memperhatikan sop genset atau cara pengoperasian genset. Berikut cara
pengoperasian mesin genset tenaga diesel
:
a. Sebelum
Menyalakan Genset Tenaga Diesel :
1.
Periksa
bahan bakar (posisi kran pada daily tank harus ON atau tetap terbuka), Sebagai tahap
paling awal sebelum menyalakan sebuah generator set adalah wajib memeriksa
ketersediaan bahan bakar kecuali jenis generator tanpa bahan bakar. Jika
kosong, isi secukupnya jangan terlalu penuh dan jangan pula terlampau sedikit.
2.
Periksa pelumas mesin, Langkah kedua dalam menggunakan
genset adalah memastikan Oli atau pelumas terisi penuh. Umumnya menggunakan oli
tipe SAE 20-40 sesuai merk genset yang dimiliki.
3.
Periksa
air radiator. Jika air radiator dirasa kurang, segera tambahkan air radiator. Cara melakukan
pengecekan bisa dengan melakukan start langsung, jika masih baik maka sontak
mesin akan menyala, namun jika beberapa kali ditekan tetapi tidak terjadi
aktivitas mesin maka bisa jadi accu kurang baik. Lakukan pengecekan pada accu
dan beberapa konektor yang berhubungan langsung dengan pembangkit mesin untuk
memicu bergerak. Jika tidak ada masalah dengan konektor dan kabel maka ganti
accu Anda.
4.
Periksa
air ACCU. Jika dirasa kurang, segera tambahkan. Cara melakukan pengecekan bisa
dengan melakukan start langsung, jika masih baik maka sontak mesin akan
menyala, namun jika beberapa kali ditekan tetapi tidak terjadi aktivitas mesin
maka bisa jadi accu kurang baik. Lakukan pengecekan pada accu dan beberapa
konektor yang berhubungan langsung dengan pembangkit mesin untuk memicu
bergerak. Jika tidak ada masalah dengan konektor dan kabel maka ganti accu.
5.
Periksa
kabel R-S-T-N apakah sudah terpasang dengan benar
6.
Pasang
kabel ACCU dengan benar dan kuat. Warna merah adalah positif (+), sedangkan
warna hitam (-)
7.
Buka
box panel, kemudian naikkan semua MCB Ini harus dilakukan, karena jangan sampai arus yang
nantinya akan dialirkan listrik menjadi bermasalah dan akhirnya menjadi short.
Termasuk kabel yang menopang beban arus listrik. Pastikan MCB panel menuju
generator dan saklar PLN pada posisi OFF. Hal ini dilakukan untuk menghindari
penyebaran arus yang tidak teratur dan menyebabkan kecelakaan kerja.
b. Saat Menyalakan Genset Tenaga Diesel :
1.
Hidupkan
mesin tanpa beban (warming up), menggunakan genset urutan ini mirip dengan ketika Anda
menghidupkan kendaraan motor atau mobil, biarkan mesin melakukan pemanasa
dengan sendirinya hingga 5 sampai 10 menit, hal ini juga untuk menjaga agar
putaran sistem kerja mesin lebih stabil karena semua komponen dan pelumas sudah
bekerja dengan sempurna. Setelah itu bisa menambahkan beban dengan menghidupkan
panel yang ada secara berurutan satu-persatu.
2.
Periksa
Oil Meter, Battery Charge, temperatur air, Volt Meter AC, apakah sudah dalam keadaan baik ketika
mesin dalam keadaan hidup. Hal ini sesuai dengan (Wiranto, 2002) hal yang harus
diperhatikan saat mesin start atau menyala yang perlu diperhatikan tekanan
minyak pelumas, kebocoran air atau minyak pelumas.
c. Cara Mematikan Genset Tenaga Diesel :
Turunkan breaker atau matikan beban terlebih dahulu. Kemudian tunggu
sekitar 5 menit untuk pendinginan mesin (cooling down), setelah itu baru
matikan mesin. Jika menyimpang dari ketentuan, AVR generator pada mesin akan
cepat rusak. Hal ini tidak sesuai menurut Wiranto (2002), untuk mematikan mesin
yang pertama adalah menutup aliran bahan bakar dan yang kedua adalah dengan
cara menekan atau menarik tuas dekompresi sehingga tidak terjadi proses
kompresi.
5.1.3
Fungsi Genset Tenaga Diesel
Genset adalah sebuah alat yang
memiliki kemampuan menghasilkan daya listrik sebagai energi pengganti dengan
prinsip kerja mengubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi listrik. Dengan adanya
perkembangan dan kemajuan industri dimana-mana, ketersedian listrik semakin
menipis oleh sebab itu pemerintah cukup gencar mencanangkan penghematan listrik
dan juga dilakukan penggiliran pemadaman listrik di beberapa daerah dalam
rangka menghemat listrik. Pada jaman sekarang sumber energi listrik bisa
dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu bisa diperbarui dan tak bisa diperbarui.
Contoh Energi listrik yang bisa diperbarui disini adalah tenaga surya,
gelombang laut, angin yang saat ini masih sangat terbatas sekali pemanfaatannya
di Indonesia. Sedangkan energi listrik yang tidak bisa diperbarui adalah
pembangkit listrik tenaga gas, energi listrik tenaga nuklir, energi listrik
tenaga air dan lain sebagainya. Dari kelangkaan ini diharapkan bagi manusia
untuk selalu bisa memanfaatkannya secara hemat dan seperlunya saja, sebab
dikhawatirkan energi ini semakin lama akan semakin berkurang, dan tidak menutup
kemungkin pula bisa musnah.
Berhubung negara ini sering terjadi
pemadaman listrik secara mendadak, tanpa pemberitahuan (sudah tradisi), banyak
pengusaha menggunakan alternative lain yang bisa mengurangi resiko terancamnya
usaha mereka. Tentu saja segala aktivitas yang berhubungan dengan listrik akan
mempengaruhi kinerja dan pendapatan mereka dalam hitungan hari, bahkan dalam
hitungan jam. Penggunaan mesin Generator genset menjadi salah satu faktor
dominan yang sangat dicari sebagai solusi dari pemadaman listrik di tanah air.
Genset juga sangat terasa manfaatnya di daerah daerah terpencil, karena di
Indonesia ini tetap saja masih ada kawasan yang belum terjangkau oleh listrik,
selain itu generator set ini juga bisa digunakan ketika di adakan acara acara
hajatan, pentas atau semisalnya yang membutuhkan pasokan listrik yang cukup
besar.
Ditambah lagi jika sering terjadi
bencana alam semisal banjir, puting beliung dan lain-lain yang biasa di alami
negeri Indonesia ini, yang kesemua itu menyebabkan rusaknya instalasi listrik,
dan tentu butuh waktu cukup lama untuk dapat diperbaiki kembali. Maka Genset
pada saat itu cukup menjadi kebutuhan pokok masyarakat, demikian pula pada
sektor perikanan tentunya pasokan listrik sangatlah diperlukan. Jika pada
tambak PT. Sidojoyo Group Desa Badean penggunaan genset ini sering digunakan
sebagai cadangan pasokan listrik saat padam, pengunaannya juga cukup banyak
meliputi penggunaan listrik untuk kincir listrik, Pompa listrik, Lampu-lampu
ditiap tambak dan kantor dan lain sebagainya. Fungsi genset tesebut sesuai
dengan Setiawan (2011), pada tipe genset berbahan bakar solar mampu
menghasilkan daya listrik besar dan biasa digunakan dalam acara-acara besar.
5.1.4 Bagian-Bagian
Genset
Dalam pengoperasian mesin genset
tenaga diesel ada beberapa komponen yang penting yang perlu diperhatikan bagian
dan fungsi kegunaannya, berikut beberapa bagian-bagian yang terdapat pada mesin
genset tenaga diesel :
1.
Mesin Genset
Generator Set terdiri dari atas
mesin engine (motor penggerak) dan juga generator atau alternator, mesin engine
yang satu ini menggunakan bahan bakar berupa solar (mesin diesel). Sedangkan
untuk generatornya sendiri merupakan sebuah gulungan kawat yang dibuat dari
tembaga yang terdiri atas kumparan statis atau stator dan dilengkapi pula
dengan kumparan berputar atau rotor.
Gambar 9. Mesin Genset
Tenaga Diesel
Sumber : Data Primer (2017)
Dalam proses
kerjanya, engine memutar rotor dalam sebuah generator yang selanjutnya hal ini
menimbulkan adanya medan magnet pada bagian kumparan generator. Selajutnya
medan magnet ini kemudian akan melakukan interaksi dengan rotor yang kemudian
akan berputar dan akan menghasilkan sebuah arus listrik yang kemudian arus
listrik ini akan di salurkan ke penggunaan listrik di tambak PT. Sidojoyo
Group.
2.
Automatic Voltage Regulator
Sistem pengoperasian unit AVR atau
stavol memiliki fungsi untuk menjaga tegangan generator tetap stabil dan tidak
terpengaruh oleh perubahan beban listrik yang selalu berubah-ubah dimana
tegangan yang berubah-ubah itu sangat berpengaruh terhadap tegangan di output
generator.
Gambar 10. Automatic Voltage Regulator (AVR)
Sumber : Data Primer (2017)
Prinsip kerja AVR
generator adalah mengatur arus penguatan, Apabila tegangan output generator
dibawah tegangan batas normal, maka AVR atau stavol akan memperbesar arus
tegangan begitu sebaliknya. Maka jika perubahan tegangan pada output generator,
AVR atau stavol akan menstabilkannya dengan otomatis tanpa perlu kita
mensettingnya secara manual.
3.
Panel Control
Panel distribusi genset berguna
untuk mengalirkan energi listrik dari pusat induk. Panel distribusi memudahkan
pembagian daya secara merata, memudahkan perawatan dan dan pemeriksaan secara
merata. Dalam pemasangan. Pada umumnya panel di pasang terpisah antara panel
daya instalasi dan panel daya tenaga. Panel tenaga dan panel pengaman biasa di di
pisahkan pemasangannya untuk mencegah terjadi gangguan dari salah satu panel.
Panel ini harus di lengkapi dengan grounding pada saat pemasangannya agar
mencegah terjadinya kebocoran listrik. Panel juga memiliki alat kontrol seperti
saklar, lampu indikator, alat tekan, saklar dan alat penghubung. Alat alat
kontrol itu di pasang harus sesuai dengan fungsinya masing masing. Hal ini
sesuai menurut Fajar (2013), control panel adalah antarmuka dari generator dan
mengatur beberapa ketentuan outlet listrik dan kontrol.
Gambar 11. Panel Control Genset Tenaga Diesel
Sumber : Data Primer (2017)
5.1.5 Perawatan Genset Tenaga Diesel
Pada tambak milik PT. Sidojoyo
Group, setiap
akan menghidupan genset tenaga diesel dilakukan pengecekan disetiap bagian mesin, misalnya seperti selang
bahan bakar, bahan bakar, oli, dan sebagainya. Karena pentingnya pengecekan
adalah untuk menghidari kerusakan mesin genset yang disebabkan oleh kurangnya
perawatan. Agar genset selalu dalam keadaan baik, pemeliharaan rutin genset mutlak
harus dilakukan. Perawatan atau pemeliharaan genset harus dilakukan dengan baik
sesuai petunjuk pada buku manual genset. Pemeliharaan genset dilakukan secara
rutin dengan rincian pemeliharaan sebagai berikut :
Pemeliharaan dilakukan mingguan,
bulanan ataupun setahun sekali dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai
berikut:
1.
Pengecekan kapasitas air radiator
Pengecekkan kapasitas air radiator
dilakukan untuk memastikan air radiator berada pada level cukup, jika air
radiator berada pada level kurang harus ditambah sampai pada level cukup.
2.
Pengecekan kapasitas oli mesin
Seperti halnya air radiator, oli
mesin juga harus dipastikan berada pada level yang cukup, tambahkan jika oli
mesin berada pada level kurang.
3.
Pengecekan konektor dan kabel accumulator/battery
Konektor dan kabel
accumulator/battery dibersihkan dari kemungkinan korosi yang timbul dan
dikencangkan jika kendur.
4.
Pengecekan persediaan bahan bakar
Bahan bakar solar pada tangki
dipastikan cukup untuk beroperasi. Jika bahan bakar pada tangki harian berada
pada level kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan pengisian dari
tangki induk. Tapi jika bahan bakar pada tangki induk telah kurang dari
setengah tangki maka harus dilakukan proses pengadaan bahan bakar solar
kembali.
5.
Pembersihan unit genset
Unit genset harus dibersihkan dari
kotoran seperti debu, cairan atau kotoran lainnya agar kondisi unit genset
selalu bersih. Gunakan kain bersih dan blower untuk membersihkan unit genset,
jangan membersihkan unit genset dengan bahan pembersih yang bersifat korosif
dan mudah terbakar.
6.
Pembersihan ruang genset
Selain unit genset, ruangan genset
juga harus selalu dijaga kebersihannya untuk menghindari serangga atau hewan
pengerat bersarang di ruang genset, ruang genset yang bersih akan membuat
sirkulasi udara bersih lebih baik.
7.
Running test genset selama 15 menit
8.
Pengecekan air accumulator/battery
Satu kali dalam satu bulan air
accumulator/battery harus diperiksa kapasitas atau levelnya, level air accu
yang baik berada diantara garis Low dan Full, jika ternyata air accu berada
dibawah garis Low, tambahkan air accu sampai berada pada level antara garis Low
dan Full.
9.
Pengecekan V-Belt
V-belt berhubungan dengan kipas
radiator dan berpengaruh besar terhadap proses pendinginan mesin agar mesin
tidak mengalami panas berlebih (overheat), V-belt yg terlalu kendor atau
terlalu kencang bisa mempengaruhi kinerja mesin dan proses pendinginan mesin.
Pastikan kondisi V-Belt berada pada keadaan ideal, tidak kendor dan tidak
terlalu kencang.
10.
Pengecekan instalasi kabel panel DC
Kabel-kabel DC berhubungan dengan
sensor-sensor indikator, dan pengisian accu genset. Kondisi kabel-kabel DC yang
baik akan membuat sensor-sensor indikator, pengisian accu genset juga bekerja
baik.
11.
Pembersihan filter udara
Filter udara adalah salah satu
komponen penting pada mesin bakar termasuk mesin bakar diesel genset, filter
udara yang terawat bersih menjamin udara yang masuk ke ruang pembakaran juga
bersih sehingga mesin bekerja secara optimal.
12.
Pembuangan endapan pada tangki bahan bakar
Dalam waktu yang lama sedikit demi
sedikit kotoran yang ikut terbawa bahan bakar masuk kedalam tangki akan
mengendap di dasar tangki, untuk itu perlu dilakukan pembuangan endapan kotoran
ini agar tidak ikut terbawa masuk ke ruang bakar dan mengganggu proses
pembakaran dalam mesin. Selain itu pembuangan endapan kotoran ini juga membuat
bahan bakar dalam tangki lebih bersih. Pembuangan endapan dalam tangki bahan
bakar baik tangki induk ataupun tangki harian dilakukan dengan membuka kran
atau baud drain di dasar tangki hingga kotoran terbuang keluar, tutup kembali
kran atau baud drain jika kotoran telah terbuang.
13.
Ganti filter udara
Begitu juga dengan filter udara.
Perlu kita ketahui bahwa proses pembakaran dalam ruang bakar mesin terjadi
dengan adanya pencampuran bahan bakar solar dengan udara (oksigen) dan dipantik
oleh busi. Dengan mengganti filter udara diharapkan dapat menjaga kebersihan
udara yang masuk ke ruang bakar mesin genset sehingga pembakaran dapat terjadi
dengan sempurna. Dengan pembakaran sempurna selain bisa memperbaiki baku mutu
gas buang genset, mengurangi pemborosan bahan bakar, juga yang terpenting
adalah mesin genset dapat beroperasi secara optimal.
14.
Ganti filter oli
Pada pemeliharaan enam bulanan ini
filter oli juga diganti dengan yang baru. Tidak jauh berbeda dengan pentingnya
penggantian oli mesin genset, penggantian filter oli ini juga mempunyai tujuan
utama agar proses pelumasan mesin bisa maksimal. Ganti filter bahan bakar untuk
menjaga kebersihan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar mesin genset, filter
bahan bakar harus diganti setiap satu tahun sekali (setiap dua belas bulan).
Gunakan filter bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin genset.
15.
Ganti oli mesin
Pada pemeliharaan genset enam
bulanan ini oli mesin harus diganti. Hal ini dilakukan karena viskositas oli
mesin yang semakin jenuh serta banyaknya endapan gram-gram atau
partikel-partikel pada oli pelumas yang disebabkan oleh gesekan
komponen-komponen mesin selama mesin beroperasi mengakibatkan proses pelumasan
mesin tidak sempurna. Untuk itu oli mesin harus di ganti dengan oli baru dengan
cara menguras oli pada mesin genset. Pengurasan oli lama pada mesin genset
dapat dilakukan dengan membuka baut “Oil Drain” pada bagian bawah mesin,
pastikan oli lama terkuras secara maksimal, kemudian tutup lubang “Oil Drain”
dan masukan oli pelumas baru. Spesifikasi oli pelumas harus sesuai dengan mesin
genset, lihat buku petunjuk pengoperasian dan perawatan untuk melihat
spesifikasi oli. Cara Perawatan tersebut sesuai menurut Wiranto (2002), lakukan
pemeriksaan secara berkala, dan gantilah oli mesin genset apabila sudah mulai
hitam atau keruh, atau volume oli yang sudah berkurang dibawah kadar normal.
5.2.
Pengoperasian
Genset
Seperti pada umumnya bahwa kebutuhan
akan penyediaan listrik sangat dibutuhkan terutama di sektor perikanan, baik
itu untuk pasokan pada rumah tangga maupun konsumen untuk industry pengolahan
ikam. PT. Sidojoyo Group sebagai perusahaan yang
bergerak dibidang budidaya udang vannamei yang salah satu divisinya bergerak
dibidang budidaya udang vannamei juga
sangat membutuhkan tenaga listrik yang cukup besar. Karena selain untuk
digunakan sebagai penerangan,pengoperasian kincir, kebutuhan listrik juga digunakan
untuk mesin-mesin dan peralatan lainnya yang pengoperasiannya secara
terusmenerus bahkan diharuskan beroperasi 24 jam jika listrik PLN mati atau padam.
5.2.1 Kegunaan Genset
Dalam pengoperasian
genset tenaga diesel di tambak PT. Sidojoyo Group tentunya ada beberapa
kegunaan yang mana sangat dibutuhkan dalam pengoperasiannya secara terus menerus
bahkan beroperasi selama berhari-hari jika pln mati atau padam. Adapun pengoperasian
genset tenaga diesel tersebut digunakan diantaranya sebagai berikut :
1.
Lampu listrik
2.
Alat setrika listrik
3.
Alat listrik untuk memasak
4.
Alat pompa air listrik
5.
Peralatan komunikasi
6.
Perangkat laptop
7.
Penyimpan dan pendingin makanan
8.
Kincir listrik
9.
Televisi
10. Perangkat charger hp dan lain
sebagainya.
5.2.2 Waktu Pengoperasian
Dalam pengoperasian genset tenaga
diesel perlu
adanya pendataan untuk memudahkan penghitungan waktu lamanya pengoperasian
genset tenaga diesel. Karena pada jangka waktu tertentu harus ada perawatan
rutin untuk mencegah terjadinya kerusakan pada genset tenaga diesel. Berikut adalah data waktu
pengoperasian genset tenaga diesel pada
tambak milik PT. Sidojoyo Group kabupaten Banyuwangi
pada
tanggal 13 Mei 2017 hingga 16 Juni 2017.
Rata-rata penggunaan genset tenaga diesel ini sendiri
digunakan pada saat ada listrik PLN mati atau padam. dalam pemakaiannya di tambak PT.Sidojoyo tergantung
pada tingkat tidak berfungsinya saluran listrik utama atau PLN maka penggunaan
genset tenaga diesel akan digunakan, adapun data waktu pengoperasian tersebut dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel
3. Waktu Pengoperasian Genset di PT. Sidojoyo Group
No
|
Hari/Tanggal
|
Jam Operasi (WIB)
|
Rata-rata waktu pengoperasian
|
1
|
Minggu, 21-5-2017
|
11.00-16.00
|
5 Jam
|
2
|
Selasa, 23-5-2017
|
14.00-15.30
|
1 Jam 30 Menit
|
3
|
Minggu, 28-5-2017
|
09.30-15.30
|
6 Jam
|
4
|
Kamis, 1-6-2017
|
06.00-20.00
|
14 Jam
|
5
|
Sabtu, 3-6-2017
|
09.15-22.00
|
13 Jam 15 Menit
|
6
|
Minggu, 4-6-2017
|
13.00-18.00
|
5 Jam
|
7
|
Senin, 5-6-2017
|
05.00-18.30
|
13 Jam 30 Menit
|
8
|
Selasa, 6-6-2017
|
09.30-15.00
|
6 Jam 30 Menit
|
9
|
Rabu, 7-6-2017
|
14.00-17.30
|
3 Jam 30 Menit
|
Total Waktu
Pengoperasian
|
68 Jam 15 Menit
|
Sumber : Data Primer (2017)
Dari
data yang diperoleh dapat disimpulkan untuk penggunaan genset tenaga diesel
pada tambak PT.Sidojoyo hanya aktif digunakan pada saat terjadi listrik mati
atau padam.
5.2. Analisa Usaha
5.2.1 Biaya Solar Genset
Mesin genset tenaga diesel putaran tinggi
(>1000 RPM) akan mengkonsumsi lebih banyak bahan bakar dari pada mesin
putaran menengah maupun putaran rendah. Pada grafik terlihat
besarnya porsi biaya bahan bakar pada total biaya operational mesin diesel.
Besarnya konsumsi bahan bakar sangat dipengaruhi kualitas bahan bakar, kondisi
operasi dan perawatan.
Solar memiliki kinerja dan kekuatan
atau tenaga yang timbul sangatlah baik dan bagus dibandingkan dengan mesin
berbahan bakar bensin. Genset mulai dari genset kecil sampai genset besar pada
umumnya adalah mesin diesel dengan bahan bakar solar, karena memiliki kinerja
dan kekuatan atau tenaga yang timbul sangatlah baik dan bagus dibandingkan
dengan mesin berbahan bakar bensin.
Berikut adalah jumlah konsumsi solar untuk mesin
Generator Set atau Genset yang ada di tambak PT. Sidojoyo Group tanpa perlu melihat flow meter per
jamnya sebagai berikut :
k = 0.21 (faktor ketetapan konsumsi
solar per kilowatt per jam)
P = Daya Genset
(KVA=KiloVoltAmpere)
t = waktu ( jam)
Rumus : 0.21 x P x t
Dari data yang diperoleh kapasitas
Genset adalah 500 KVA
dan kapasitas bahan bakar genset tenaga diesel sendiri menggunakan drum
pertamina berbahan solar yang dihubungkan langsung pada genset tenaga diesel.
Sedangkan pada pengoperasiannya mesin genset tenaga diesel digunakan sebanyak
68 jam 15 menit,
Jadi solar
yang dibutuhkan adalah 0.21 x 500 x 68,15 = 7.155,75 liter
dan bila dihitung perjam solar yang dihabiskan adalah 0,21 x 500 x 1 = 105
liter. Hal ini sesuai dengan (Taufan,2010) cara mengetahui konsumsi bahan bakar
diesel untuk menggerakkan generator tanpa melihat flow meter perjamnya
menggunakan rumus 0,21 x p x t.
Gambar 12. Tangki Bahan Bakar Genset Tenaga
Diesel
Sumber : Data Primer (2017)
Namun pada rumus perhitungan data
tersebut tidak sesuai dengan yang ada di lapangan praktek karena daya mesin
diesel yang digunakan tidak mencapai 500
KVA dan jika mesin beroprasi pada 500KVA akan berakibat rusaknya mesin genset
tersebut.
5.2.2 Biaya Perawatan
Baik genset perkantoran, pabrik
ataupun tambak budidaya udang vannamei akan berpikir pentingya penggunaan
genset tenaga diesel. Dalam pengunaan genset tenaga diesel di PT. Sidojoyo
masih dikatagorikan tidak terlalu aktif dalam pengunaannya namun, hal inilah
yang menjadi perhatian khusus karena mesin yang tidak digunakan terus menerus
tentunya juga perlu dalam perawatannya. Bahwa perawatan merupakan tindakan
pemeliharaan yang terjadwal dan terencana, hal ini untuk mengantisipasi
masalah-masalah yang terdpat kerusakan pada genset tenaga diesel selama
beroprasi seperti halnya :
v Penambahan bahan
bakar
v Pergantian oli
v Pembersihan mesin
v Pembelian baut
yang rusak
v Tune Up
v Perawatan mesin
v Perawatan sistem
listrik
5.3. Keselamatan, Kesehatan Keamanan Kerja (K3)
Dalam
pengoperasian mesin genset tenaga diesel perlu adanya standart keamanan kerja
agar kesalahan atau kecelakaan kerja tidak terjadi. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar kecelakaan kerja tidak terjadi atau setidaknya mengurangi
resiko kecelakaan kerja. Berikut adalah beberapa K3 yang ada di PT. Sidojoyo
Group dalam pengelolaan pengoperasian mesin genset tenaga diesel :
v Kontruksi ruangan
mesin genset yang aman untuk digunakan sebagai rumah mesin genset tenaga
diesel.
v Pemasangan stiker
rambu-rambu larangan merokok di area mesin genset dan rambu selain petugas
dilarang masuk.
v Sistem ventilasi
udara ruangan genset
v Pemberian lampu
atau pencahayaan diruang genset
v Memakai alat
pelindung diri atau standart bekerja diruang genset
v Selalu periksa
sambungan kabel sebelum menghidupkan genset untuk menghindari kebocoran arus
listrik. Pengaturan tata letak jaringan instalasi listrik termasuk kabel yang
sesuai dengan syarat kesehatan dan keselamatan kerja. Perlindungan terhadap
kabel dengan menggunakan pipa pelindung.
v Penggunaan
central stabilizer untuk menghindari over/under voltage. Penggunaan stop kontak
yang sesuai dengan kebutuhan (tidak berlebihan) hal ini untuk menghindari
terjadinya hubungan pendek dan kelebihan beban.
v Memelihara
kebersihan ruang dan alat kerja serta alat penunjang kerja. Hal ini sesuai
dengan (Ririn Purwasi,2012) lingkungan kerja yang mendukung dalam aktivitas
bekerja dibidang mesin antara lain : pencahayaan, Suhu, Kebersihan tempat
kerja, dan pemasangan tanda-tanda peringatan seperti poster.
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Lapang III dilakukan sebagai bahan untuk
pembelajaran lapangan dunia kerja pada taruna atau mahasiswa lain dengan
kegiatan dan pelatihan di tempat praktek guna mendukung pengembangan keterampilan
dan wawasan dalam bidang praktek masing-masing. Adapun yang dapat disimpulkan
pada kegiatan Praktek Kerja Lapang III sebagai berikut :
- Mesin genset tenaga diesel Mitsubishi 10DC11 dengan kapasitas 500 KVA, 3 Phase,
50 Hz, 10 Silinder, Bahan bakar Solar, Modifikasi Kapasitas Solar 1 Drum,
merupakan salah satu peralatan yang sangat penting untuk budidaya udang
karena kegunaannya untuk mensuplai arus listrik untuk digunakan
menghidupkan kincir aau prasarana yang ada di dalam tambak tersebut.
- Perawatan ini
dilakukan sejak awal sebelum terjadi kerusakan terjadi, seperti :
perbaikan pelumasan, pergantian unit pengecekan pada bahan bakar dan
kerusakan sedang lainnya, sehingga mesin maupun peralatannya terhindar
dari kerusakan selama beroprasi.
- Mesin dengan
kapasitas 500 KVA menghabiskan solar perjam adalah 0,21 x 500 x 1 = 105
liter dan telah dioperasikan selama PKL sebanyak 68 jam 15 menit dengan
total solar yang dihabiskan adalah 0.21 x 500 x 68,15 = 7.155,75
liter
6.2. Saran
1.
Seharusnya perawatan genset harus sering dilakukan seperti
membersihkan genset dari debu serta pengecekan suku cadang, pengencangan baut
dan perawatan lainnya untuk meminimalisir kerusakan.
2.
Perawatan genset membutuhkan tenaga mekanik khusus untuk
perbaikan dan penanganan mesin pada kegiatan budidaya.
No comments:
Post a Comment