KERAJAAN SINGASARI – Sejarah kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Nusantara ini memang selalu menarik untuk dipelajari dan diteliti. Melalui sejarah tersebut, kita bisa belajar dari masa lalu dan dijadikan pembelajaran untuk masa depan.
Salah satu kerajaan besar yang pernah menguasai sebagian wilayah di Indonesia adalah kerajaan Singasari. Kerajaan yang dulunya berpusat di Malang ini merupakan salah satu kerajaan Hindu Budha. Tertarik untuk mengetahui seluk beluk kerajaan Singasari? Berikut ini artikel yang membahas terkait Kerajaan Singasari.
Sejarah Lengkap Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan Hindu Budha yang pernah berdiri di Malang. Kerajaan ini pernah mencapai puncak kejayaannya hingga tidak ada yang mampu menandinginya. Berikut ini ulasan lengkap mengenai Kerajaan Singasari :
Sumber Sejarah Kerajaan Singasari
Sebagai salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Indonesia, Kerajaan Singasari tentu memiliki beberapa sumber sejarah yang bisa digali informasinya. Berikut ini beberapa sumber sejarah dari Kerajaan Singasari :
1. Kitab Negarakartagama
Kitab Negarakartagama merupakan peninggalan kerajaan Majapahit karangan dari Mpu Prapanca. Dalam kitab ini berisi tentang raja Majapahit yang berteman dengan raja Singasari. Selain itu, terdapat pula penjelasan lengkap mengenai raja-raja yang pernah berkuasa di Singasari hingga raja Hayam Wuruk.
2. Kitab Pararaton
Sumber sejarah kerajaan Singasari yang kedua adalah Kitab Pararaton. Kitab ini berisikan dongeng dan mitos. Namun dari kitab ini, kita bisa mengetahui awal mula Ken Arok mendirikan kerajaan Singasari. Sebelumnya menjadi raja, ken Arok pernah menjadi bupati Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya.
Hal ini dilakukannya karena dia menginginkan istri Tunggul Ametung yaitu Ken Dedes. Kemudian dia melepaskan Kabupaten Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kediri yang diperintah oleh raja Kertajaya. Pada akhirnya, Ken Arok menyerang Kerajaan Kediri, membunuh raja Kertajaya dan mendirikan kerajaan Singasari.
3. Bangunan Candi
Keberadaan kerajaan Singasari juga bisa dibuktikan melalui candi-candi yang ditemukan di sekitar Singasari Malang dan Surabaya. Candi-candi tersebut antara lain candi Singasari, candi Kidal, candi Jago, dan patung Joko Dolok.
Runtuhnya Kerajaan Singasari
Ada dua sebab runtuhnya Kerajaan Singasari yaitu tekanan dari luar dan pemberontakan dalam negeri. Tekanan dari luar datang dari Dinasti Yuan di Cina dan Khubilai Khan. Khubilai Khan mengehendaki Kerajaan Singasari berada di bawah kekuasaan Cina.
Kertanagara menolak hal ini dengan menghina utusan Khubilai Khan yang bernama Meng Chi. Sejak itu, Kartanegara lebih fokus terhadap pertahanan laut. Sehingga tidak terlalu memperhatikan pertahanan di dalam kerajaan.
Pada tahun 1292, Jayakatwang penguasa Kediri memanfaatkan hal ini untuk melakukan pemberontakan. Dia berhasil menyerbu ibukota Singasari dan membunuh Kertanegara. Mulai saat itu, runtuhlah kerajaan Singasari.
Sejarah Kerajaan Singasari
Berikut ini ulasan sejarah kerajaan Singasari dimulai dari awal berdiri, kehidupan politik, perekonomian, sosial budaya dan masa kejayaan Singasari.
A. Awal Berdirinya Kerajaan Singasari
Pendiri kerajaan Singasari adalah Ken Arok. Asal-usul Ken Arok sendiri masih belum jelas. Menurut kitab Pararaton, Ken Arok adalah anak seorang petani dari gunung Kawi. Namun dia diasuh oleh Lembong seorang pencuri. Dia dididik agar menjadi penjahat.
Pada mulanya, Ken Arok menginginkan istri dari Tunggul Ametung Bupati Tumapel yang bernama Ken Dedes. Karena ambisinya itu, dia membunuh Tunggul Ametung. Setelah Tunggul Ametung meninggal, dia memperistri Ken Dedes dan diangkat menjadi Bupati Tumapel.
Pada waktu itu, Tumapel berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Raja Kertajaya. Namun kemudian dia melepaskan Kabupaten Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kediri. Tidak sampai disitu saja, dia menyusun strategi untuk menyerang Kerajaan Kediri.
Pada Tahun 1222 para pendeta dari Kerajaan Kediri meminta perlindungan dari perbuatan sewenang-wenang Kertajaya kepada Ken Arok. Ken Arok memanfaatkan kesempatan ini, menyusun barisan, melatih prajurit dan membuat rakyat memberontak Kerajaan Kediri.
Setelah semua siap, berangkatlah prajurit Tumapel untuk menyerang Kerajaan Kediri. Akhirnya, perang dasyatpun pecah di Daerah Ganter. Raja Kertajaya beserta prajurit-prajuritnya binasa. Kemudian Ken Arok diangkat menjadi raja dan menyatukan Tumapel dengan bekas Kerajaan Kediri yang kemudian disebut Kerajaan Singasari.
B. Kehidupan Politik
Sejarah Kehidupan Politik Kerajaan Singasari dapat dilihat dari kisah perebutan kekuasaan dari raja sebelumnya dengan raja setelahnya. Berikut ini penjelasannya:
1) Ken Arok
Ken Arok menjadi raja Singasari pertama dengan masa pemerintahan tahun 1222 sampai 1227. Dialah yang mendirikan Kerajaan Singasari. Selain itu, dia memiliki gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Dari sini munculah dinasti baru yakni Dinasti Rajasa atau Girinda. Ken Arok dibunuh oleh suruhan anak tirinya bernama Anusapati pada tahun 1227 dan dimakamkan di Kagenengan.
2) Anusapati
Setelah ken Arok meninggal, takhta kerajaan jatuh ke tangan anak tirinya Anusapati. Pemerintahannya cukup lama yaitu tahun 1227 sampai 1248. Namun dia tidak banyak melakukan pembaharuan karena terlalu berfokus pada kegemarannya menyambung ayam. Penyebab kematian Ken Arok akhirnya diketahui oleh putra Ken Arok dengan Ken Umang yaitu Tohjaya.
Tohjaya kemudian mengundang Anusapati ke tempat kediamannya bermama Gedong Jiwa untuk mengadakan pesta sambung ayam. Ketika Anusapati asyik menyaksikan aduan ayam, Tohjaya langsung menusuk Anusapati dengan keris buatan Empu Gandring. Akhirnya Anusapati meninggal dan dimakamkan di Candi Kidal.
3) Tohjaya
Raja Singasari yang ke tiga yaitu Tohjaya. Tohjaya tidak lama dalam memerintah Kerajaan Singasari. Ranggawuni anak dari Anusapati membalas kematian ayahnya. Ranggawuni dibantu Mahesa Cempaka dan para pengikutnya meminta hak takhta kerajaan.
Kemudian Tohjaya memerintah pasukan untuk menangkap Ranggawuni dan Mahesa Cempaka. Namun rencana itu telah diketahui keduanya dan mereka berhasil melarikan diri. Pada akhirnya mereka berhasil menggulingkan tahkta Tohjaya dan menduduki singgasana.
4) Ranggawuni
Raja Ranggawuni memerintah Kerajaan Singasari pada tahun 1248 sampai tahun 1268. Dia memiliki gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Ranggawuni memerintah bersama Mahesa Cempaka sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Pada tahun 1254, Ranggawuni mengangkat putranya Kartanegara menjadi raja muda.
Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan Kartanegara menjadi raja besar selanjutnya di Singasari. Pada tahun 1268, Ranggawuni meninggal dunia dan dimakamkan di Candi Jago sebagai Budha dan di Candi Waleri sebagai Siwa.
5) Kartanegara
Setelah ayahnya Ranggawuni meninggal, takhta kerajaan jatuh ke tangan Kartanegara. Dia adalah raja terakhir dan terbesar selama masa kerajaan Singasari. Pemerintahan pada masa raja Kartanegara ini sangat baik, banyak yang diperbaiki dan disempurnakan.
Hingga Raja Kartanegara berani melangkah keluar wilayah Jawa Timur untuk mewujudkan cita-citanya yaitu menyatukan Nusanatara. Dia memerintah kerajaan Singasari pada tahun 1268 hingga 1292.
C. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Singasari
Pusat Kerajaan Singasari berada di sekitar lembah sungai Brantas. Dari situ, maka sektor pertanianlah yang dijadikan masyarakat Singasari untuk menggantungkan kehidupannya. Hasil bumi yang melimpah membuat Raja Kartanegara mampu memperluas wilayah strategis untuk perdagangan.
Selain itu, perdagangan juga menjadi sektor perekonomian masyarakat Singasari. Melalui sungai Brantas ini, maka memudahkan lalu lintas perdagangan antar wilayah pedalaman dengan wilayah luar.
D. Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Singasari
Kehidupan masyarakat Singasari mengalami pasang surut dari pemerintahan Ken Arok hingga Wisnuwardana. Pada masa Ken Arok, kemakmuran masyarakat terjamin. Hal ini terbukti dengan adanya para pendeta yang meminta perlindungan kepada Ken Arok dari perilaku Raja Kertajaya.
Pada masa pemerintahan Anusapati, kehidupan masyarakat Singasari terabaikan. Raja Anusapati lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menyambung ayam bukan mengurusi rakyatnya dan membangun kerajaannya.
Setelah Wisnuwardana diangkat menjadi raja, kehidupan masyarakat mulai membaik kembali. Kemakmuran masyarakat semakin meningkat setelah Kertanegara naik takhta.
Masyarakat bisa hidup aman, tenteram dan sejahtera. Berkat usaha dari Raja Kertanegara, Singasari dapat memperluas wilayah kekuasaannya hingga Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Melayu, Semenanjung Malaka, kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
E. Masa Kejayaan Kerajaan Singasari
Raja Kartanegara mampu membawa Singasari mencapai puncak kejayaan. Pada masa pemerintahannya, Raja Kartanegara mengutus tiga maha menteri yaitu mahamenteri I hino, mahamenteri I halu dan mahamenteri I sirikan. Raja menempatkan pejabat sesuai bidang kemampuannya.
Dia juga tidak ragu untuk mengganti pejabat yang tidak berkualitas. Raja Kartanegara juga menjalin persahabatan dengan kerajaan-kerajaan besar. Berkat pemerintahannya, Singasari menjadi salah satu kerajaan terkuat dalam bidang militer dan perdagangan.
Letak Kerajaan Singasari
Ken Arok mendirikan kerajaan Singasari pada tahun 1222 yang diperkirakan berlokasi di Singasari Malang. Tepatnya di kawasan yang bernama Kutaraja dan beribukota di Tumapel.
Silsilah Kerajaan Singasari
Ken Arok mendirikan keluarga kerajaan bernama Wangsa Rajasa yang menjadi penguasa Singasari. Jika dilihat dari dua sumber yaitu kitab Pararaton dan kitab Negarakertagama, terdapat perbedaan silsilah. Silsilah yang disebutkan dalam kitab Pararaton, kesuksesan raja-raja Singasari diperoleh melalui pertumpahan darah dan balas dendam.
Sedangkan dalam kitab Negarakertagama tidak menyebutkan adanya pertumpahan darah antara raja pengganti dengan raja sebelumnya. Karena kitab ini merupakan kitab pujian untuk Hayam Wuruk sehingga menutupi aib leluhurnya. Berikut ini silsilah kerajaan Singasari dari generasi ke generasi berikutnya:
a. Generasi Pertama
Pada generasi pertama ini terjadi pembunuhan Ken Arok terhadap Tunggul Ametung dan memperistri Ken Dedes (mantan istri Tunggu Ametung). Dari pernikahannya dengan Ken Dedes, Ken Arok mempunyai empat orang anak yaitu Mahisa Wongga Teleng, Panji Saprang, Agnibaya dan Dewi Rimba.
Ken Arok memiliki anak tiri dari pernikahan Ken Dedes dengan Tunggul Ametung bernama Anusapati (Raja ke dua Singasari). Kemudian ken Arok menikah lagi dengan Ken Umang dan memiliki 4 keturunan yaitu Panji Tohjaya (Raja ke tiga Singasari), Sudhatu, wregda dan Dewi Rambi.
b. Generasi Kedua
Generasi kedua diwarnai dengan bergabungnya Anusapati yaitu anak tiri Ken Arok dengan Mahisa Wongga Teleng anak kandung ken Arok dengan Ken Dedes. Mereka bekerjasama memimpin Singasari. Anusapati memiliki anak bernama Ranggawuni yang kelak membunuh Tohjaya dan menjadi Raja ke 4 Singasari.
Sedangkan Mahisa Wongga Teleng mempunyai dua anak bernama Mahisa Cempaka dan Waning Hyung yang kelak menjadi permaisuri ke 4 Singasari.
c. Generasi Ketiga
Generasi ketiga ini terjadi persatuan darah Ken Arok dengan darah Tunggul Ametung dalam diri Raja terbesar Singasari yaitu Kartanegara. Kartanegara merupakan anak pertama dari hasil pernikahan Ranggawuni dengan Waning Hyung.
Dari generasi ini pula cikal bakal Raja Majapahit. Sedangkan mahisa Cempaka memiliki keturunan bernama Dyah lembu Tal yang bekerja sama dengan Kertanagara membangun Singasari.
d. Generasi Keempat
Dyah lembu Tal menikah dengan putra mahkota kerajaan Padjajaran yaitu Rakeyan Jayadarma. Dari pernikahan mereka, kelak lahirlah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit yang bernama Sangrama Wijaya.
Peninggalan Kerajaan Singasari
Ada beberapa peninggalan Kerajaan Singasari, antara lain:
a. Candi Singasari
Candi ini terletak di Kecamatan Singasari Kabupaten Malang. Tepatnya di di lembah antara pengunungan Tengger dan Gunung Arjuna. Menurut Kitab negarakertagama dan Prasasti Gajah Mada, candi ini dulunya digunakan sebagai tempat pendharmaan Raja Kertanegara.
b. Candi Jago
Candi jago berbentuk sperti teras punden berundak. Bagian atasnya tersisa sebagian karena tersambar petir. Terdapat relief Kunjarakarna dan Pancatantra di candi ini. Bahan candi ini keseluruhan berasal dari batu andesit.
c. Candi Sumberawan
Candi Sumberawan terletak 6 km dari Candi Singasari. Berada di dekat telaga yang sangat bening airnya sehingga diberi nama Candi rawan. Dulunya, candi ini digunakan oleh umat Budha dan berbentuk stupa.
d. Arca Dwarapala
Archa Dwarapala memiliki bentuk menyerupai monster dan memiliki ukuran sangat besar. Dulunya, peninggalan kerajaan Singasari ini merupakan pertanda masuk wilayah Kotaraja.. Hingga saat ini sayangnya belum ditemukan dimana letak Kotaraja Singasari.
e. Prasasti Manjusri
Peninggalan Singasari yang satu ini dulunya ditempatkan di Candi Jago. Namun sekarang sudah disimpan di Museum Nasional Jakarta. Berbentuk manuskrip yang dipahatkan pada bagian belakang Archa Manjusri dan bertuliskan tahun 1343.
f. Prasasti Mula Malurung
Pada tahun 1975 ditemukan sepuluh lempeng prasasti Mula Malurung di dekat Kota Kediri. Kemudian pada Mei 2001 ditemukan kembali tiga lempeng di penjualan barang loak. Saat ini, semua lempeng disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
Prasasti ini adalah pigam pengesahan penganugrahan dua Desa yaitu Desa Mula dan Desa Malurung. Tokoh dari dua desa ini yaitu Pranaraja. Diterbitkan oleh Raja Muda Kartanegara pada tahun 1255 atas perintah ayahnya Wisnuwardana.
g. Prasasti Singasari
Prasasti ini bertuliskan aksara Jawa dan bertarikh tahun 1351. Ditemukan di Singasari Malang dan sekarang disimpan di Museum Gajah. Prasasti ini dulunya dibuat untuk mengenang pembangunan candi pemakaman yang dilaksanakan oleh Gajah Mada.
h. Candi Jawi
Berlokasi di pertengahan jalan raya Kecamatan Pandaan, Prigen dan Pringebukan, candi ini dulunya merupakan tempat penyimpanan abu Raja Kartanegara. Sebagian abu juga disimpan di Candi Singasari.
i. Prasasti Wurare
Prasasti Wurare digunakan sebagai bentuk penghormatan dan perlambang Raja Kertanagara yang dianggap telah mencapai derajat Jina atau Buddha Agung. Tulisan prasastinya melingkar pada bagian bawahnya dan berbahasa Sansekerta. Bertarikh 1211 Saka atau 21 November 1289, prasasti ini isinya memperingati penobatan arca Mahaksbya di tempat yang bernama Wurare.
j. Candi Kidal
Candi ini merupakan salah satu candi peninggalan Singasari yang dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Anusapati. Raja kedua dari Singasari ini telah memerintah selama 20 tahun dan meninggal karena dibunuh oleh Tohjaya.
k. Candi Songgoriti
Nama candi ini sebenarnya Candi Supo karena dibangun oleh Mpu Supo. Candi ini merupakan tempat pertemuan Ken Arok dengan Ken Dedes. Berlokasi di sebelah utara lereng Gunung Kawi dan bagian selatan Gunung Arjuna.
Demikianlah sejarah Kerajaan Singasari. Semoga dapat menambah pengetahuan anda dan bisa dijadikan pembelajaran. Sebagai generasi bangsa seharusnya kita terus mempelajari sejarah dan menjaga situs-situs peninggalan sejarah khususnya di Indonesia. Tujuannya tentu agar generasi selanjutnya masih bisa mempelajari sejarah panjang Indonesia.
Pembahasan artikel: kerajaan singosari, letak kerajaan singasari, silsilah kerajaan singasari, peninggalan kerajaan singasari, candi singosari, kerajaan singasari didirikan oleh, kehidupan politik kerajaan singasari, ekspedisi pamalayu, dan masa kejayaan kerajaan singasari.
No comments:
Post a Comment