Saturday, April 21, 2018

PENEMPATAN GENSET YANG BAIK

PENEMPATAN GENSET YANG BAIK

PENEMPATAN GENSET YANG BAIK - Lokasi penempatan genset menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan saat anda membeli genset. Lokasi genset yang baik tentu berdampak dengan kinerja genset dan tentunya berdampak bagi kenyaman lingkungan sekitar genset ditempatkan. Berikut beberapa tips penempatan genset yang baik :

Tips Penempatan Genset

PENEMPATAN GENSET YANG BAIK

Pertama, Penempatan genset baiknya mempunyai ruangan genset sendiri, ruangan genset harus memiliki sirkulasi udara yang baik. Ruangan genset harus memiliki ventilasi ataupun dengan exhaust agar sirkulasi udara menjadi lancar. Ruangan genset dengan sirkulasi yang baik membuat genset tidak cepat panas.Ruangan khusus genset juga harus memperhatikan gas pembuangannya, pastikan gas terbuang di ruangan terbuka agar tidak menganggu kenyamanan orang - orang di sekitar penempatan genset.Selain hal itu, ada baiknya kita memilih genset yang gas pembuangannya ramah lingkungan.  


Kedua, Jika mengharuskan penempatan genset di outdoor, minimal genset terhindar dari panas matahari dan hujan, hal ini berrtujuan agar kanopi genset tidak berkarat. Jika melakukan penempatan genset di outdoor, genset juga boleh ditempatkan dalam kerangka besi agar genset terhindar dari benturan dan untuk meminimalisir terjadinya pencurian.


Ketiga, Jika lokasi penempatan genset sangat berdekatan dengan rumah, maka lebih baik tempatkan genset di ruangan genset yang bisa meminimalisir suara yang dihasilkan, ataupun genset dengan tipe silent mungkin menjadi pilihan yang tepat karena genset dengan tipe silent bisa menurukan suara genset yang cukup siginifikan sehingga tidak menganggu aktifitas di sekitar lokasi penempatan genset.


Keempat, Jika harus mengharuskan genset dipindah secara berkala maka sebaiknya genset bisa ditempatkan di trailer,trailer berfungsi untuk memindahkan genset mengingat genset memiliki massa yang berat dan dimensi yang cukup besar.


Kelima, Sebaiknya lokasi penempatan genset tidak terlalu jauh dengan panel listik agar tidak terlalu memerlukan kabel yang panjang. Kabel dengan harga yang lumayan mahal. Pastikan kabel tertata rapi untuk menjaga estetika


Ke-enam, Penempatan genset dengan ruangan bawah tanah harus memerlukan perhatian dari segi sirkulasi udara mengingat ruangan bawah tanah minim oksigen yang dapat membuat engine genset menjadi panas dan padam. Selain itu pastikan ruangan genset di bawah tanah memiliki spare tempat agar memudahkan teknisi untuk melakukan maintance genset dan perbaikan jika genset memiliki trouble.


Ketujuh, Penempatan genset jauh dari sumber api dan jangkauan anak2. Tempatkanlah genset jauh dari sumber api agar tidak terjadi kebakaran dan jauhkan dari jangkauan anak - anak agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Jika anda masih bingung akan lokasi penempatan genset, anda bisa langsung menghubungi PT. INDOTARA PERSADA, kami memiliki teknisi dan sales yang telah berpengalaman yang dapat memberikan saran lokasi penempatan genset dan equipment pendukung apa saja yang dibutuhkan.
PT. Indotara Persada merupakan distributor Genset Berkualitas. Indotara merupakan distributor tunggal dengan brand IWATA dan FALCON di Indonesia. PT. Indotara Persada jual genset diesel dan bensin murah dengan spesifikasi terbaik. Dengan garansi selama 1 tahun untuk engine, ketersediaan sparepart yang lengkap, serta teknisi yang handal, PT. Indotara Persada siap untuk memberikan layanan purna jual genset bensin yang terbaik.

SELALU PERCAYAKAN INDOTARA SEBAGAI MITRA TERPERCAYA ANDA

Penulis: NANTO


Editor: IQBAL

KOMPONEN PADA GENSET

KOMPONEN PADA GENSET

KOMPONEN PADA GENSETDalam membeli suatu peralatan atau mesin, cukup penting bagi kita jika mengetahui komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam peralatan atau mesin tersebut. Hal tersebut akan berguna jika suatu saat peralatan atau mesin yang kita beli mengalami kerusakan, kita bisa tahu komponen apa yang rusak dan kita bisa terhindar dari oknum-oknum teknisi nakal yang membuat kita harus mengeluarkan biaya lebih guna memperbaiki peralatan atau mesin tersebut. Contohnya, oknum teknisi nakal berkata bahwa bagian/part “A” dari mesin kita mengalami kerusakan sehingga harus diganti, padahal tidak terjadi kerusakan apa-apa pada bagian 
Saat ini saya akan bahas mengenai komponen-
komponen yang terdapat di dalam sebuah Generator Set atau yang biasa disebut Genset. Berikut adalah komponen utama dari Generator Set atau Genset : 






1. KOMPONEN PADA GENSET - Mesin / Engine

MESIN ENGINEMesin merupakan komponen utama dari Generator Set atau Genset. Mesin merupakan sumber energi input mekanis untuk generator. Ada beberapa bahan bakar yang digunakan agar mesin generator bisa beroperasi, diantaranya bensin, gas, atau diesel (solar). Bensin biasa digunakan di generator dengan kapasitas kecil sedangkan gas dan diesel biasanya digunakan di generator dengan kapasitas besar.


2. KOMPONEN PADA GENSET - Alternator

AlternatorInput mekanis dari mesin menghasilkan output listrik, alternator inilah bagian generator yang menghasilkan output listrik tersebut. Stator dan Rotor atau Amature merupakan komponen yang bekerja di dalam generator. Stator merupakan komponen stasioner. Rotor atau Amature merupakan komponen yang bergerak menghasilkan medan magnet..


3. KOMPONEN PADA GENSET - Tangki Bahan Bakar

Fuel TankBesarnya kapasitas tangki bahan bakar berbanding lurus lamanya genset mampu beroperasi. Biasanya tangki bahan bakar mampu menjaga genset untuk beroperasi selama 6 hingga 8 jam. Dan untuk aplikasi yang komersial biasanya menggunakan tangki bahan bakar eksternal yang tentunya berguna untuk memperlama waktu operasional dari genset.


4. KOMPONEN PADA GENSET - Voltage Regulator

Voltage GeneratorVoltage Regulator merupakan komponen yang mengatur besarnya tegangan yang keluar dari generator. Hal ini sangat penting, karena jika listrik yang dihasilkan genset memiliki tegangan yang tidak stabil, tentu akan merusak alat-alat yang dipakai dengan genset tersebut, bahkan alat listrik bisa tidak berfungsi.


5. KOMPONEN PADA GENSET - Exhaust Cooling System

Exhaust CoolingPenggunaan genset pasti akan menimbulkan panas. Jika panas tersebut tidak dilepaskan maka akan sangat berbahaya bagi generator, generator bisa rusak bahkan meledak karena overheating (kelebihan panas). Pendingin dan exhaust sistem inilah yang berperan sebagai ventilasi untuk melepaskan panas tersebut. Pelepasan panas tersebut biasanya dengan sistem pembuangan gas melalui kenalpot, radiator, dan kipas.


6. KOMPONEN PADA GENSET - System Lubricant

LubricantPelumasan tentu diperlukan agar genset mampu beroperasi dengan halus dan tahan lama. Di dalam pompa tersimpan minyak yang berfungsi untuk melumasi mesin generator. Kadar minyak pelumas ini perlu dicek setiap generator beroperasi selama 8 jam.


7. KOMPONEN PADA GENSET - Baterai

BateraiPada mulanya generator berfungsi karena adanya daya dari baterai. Jika baterai dalam kondisi rusak, sudah pasti tidak akan mampu menghidupkan generator. Baterai di charge secara otomatis ketika genset beroperasi.


8. KOMPONEN PADA GENSET - Control Panel

Control PanelControl Panel merupakan user interface dari generator yang berfungsi untuk mengontrol dan mengatur outlet listrik serta settingan generator


9. KOMPONEN PADA GENSET - Frame / Kerangka Utama

FramePendesainan frame atau kerangka utama cukup penting. Frame atau kerangka utama harus didesain sedemikian rupa agar betul-betul menjadi rumah yang aman bagi generator. rame atau kerangka utama harus didesain memiliki grounding, ini sangat penting untuk keselamatan pengguna.
Itulah tadi beberapa komponen yang terdapat di dalam genset. Komponen tersebut perlu dimaintenance dengan baik agar genset tetap selalu prima.

banner percayakan indotara



Penulis: STEFANUS
Editor: IQBAL

CARA KERJA GENSET

CARA KERJA GENSET




Genset merupakan peralatan yang berguna yang memasok daya listrik selama pemadaman listrik dan mencegah diskontinuitas kegiatan sehari-hari atau gangguan operasi bisnis. Generator tersedia dalam konfigurasi listrik dan fisik yang berbeda untuk digunakan dalam aplikasi yang berbeda. Pada artikel ini akan dibahas bagaimana cara kerja genset, komponen utama dari genset, dan bagaimana generator beroperasi sebagai sumber sekunder dari daya listrik dalam aplikasi perumahan dan industri.

Bagaimana Cara kerja genset?

Sebuah genset listrik adalah sebuah alat yang mengubah energi mekanik diperoleh dari sumber eksternal menjadi energi listrik sebagai output. Penting untuk memahami bahwa generator tidak benar-benar "membuat" energi listrik. Sebaliknya, genset menggunakan energi mekanik disediakan untuk itu untuk memaksa pergerakan muatan listrik hadir dalam kawat gulungan melalui sebuah sirkuit listrik eksternal. Genset mengubah energy pada bahan bakar menjadi energy gerak oleh engine yang kemudian diubah menjadi energy listrik oleh alternator. Aliran muatan listrik merupakan arus keluaran listrik dipasok oleh generator. Cara perawatan genset yang baik dan benar harus diperhatikan untuk memastikan kinerja genset tetap berjalan baik.
Mekanisme ini dapat dipahami dengan mempertimbangkan generator menjadi analog dengan pompa air, yang menyebabkan aliran air tapi tidak benar-benar 'membuat' air yang mengalir melalui itu. Generator modern bekerja pada prinsip induksi elektromagnetik ditemukan oleh Michael Faraday pada 1831-1832. Faraday menemukan bahwa aliran listrik bisa dihasilkan dengan memindahkan konduktor listrik, seperti kawat yang mengandung muatan listrik dalam medan magnet. Gerakan ini menciptakan perbedaan tegangan antara kedua ujung konduktor kawat atau listrik, yang pada gilirannya menyebabkan biaya listrik mengalir, sehingga menghasilkan arus listrik.
Cara kerja genset

Komponen yang bekerja pada genset

Cara kerja genset tentu bergantung pada komponen utama yang ada didalamnya. Ada beberapa komponen utama yang bekerja pada genset untuk menghasilkan energi listrik. Komponen tersebut adalah:

  1. Engine
  2. Alternator
  3. Fuel System
  4. Voltage Regulator
  5. Cooling and Exhaust Systems
  6. Lubrication System
  7. Battery Charger
  8. Control Panel
  9. Main Assembly / Frame

9 komponen utama ini akan saling mendukung agar genset menghasilkan listrik sesuai dengan kapasitas genset tersebut. 
Untuk informasi mengenai genset ini, Agen genset di Indonesia tentu akan dapat menjelaskan secara detil dan bagaimana memilih produk genset yang baik.

TIPS CARA MEMILIH DAN MEMBELI GENSET

TIPS CARA MEMILIH DAN MEMBELI GENSET

Iwata Genset 1
Genset adalah Solusi Mati Lampu yang paling efektif & efisien untuk saat ini. Genset sangat umum digunakan untuk mengatasi masalah mati listrik. Memilih genset yang tepat bukanlah hal yang gampang jika kita tidak mengerti tentang hal2 seputar genset. Sangat penting bagi anda untuk memilih genset yang berkualitas bagus dengan harga yang ekonomis. Mahal bukan jaminan genset yang anda beli akan bagus karena sebuah genset memerlukan spareparts dan after sales yang baik untuk mendukung genset
tersebut agar dapat beroperasi terus menerus dalam jangka waktu yang panjang. Genset yang murah pun bukan jaminan anda akan berhemat, karena biaya operasi sebuah genset lah yang akan menentukan murah atau mahalnya sebuah genset.
Genset ekonomis dengan kualitas tinggilah yang perlu anda cari sampai dapat. Nilai beli yang wajar dengan ketetersediaan spareparts yang lengkap & dukungan after sales yang baik & responsive.
Hal2 utama yang harus diperhatikan dalam memilih genset :
Kebutuhan Daya
    1. Kebutuhan daya
      Langkah pertama dalam membeli genset adalah : anda perlu menentukan daya yang anda butuhkan pada genset yang akan anda beli. Biasanya dalam satuan KVA atau KW. Caranya bisa dengan mengukur ampere yang bekerja pada panel utama, atau meminta supplier genset untuk melakukan audit power & energy pada fasilitas anda.

      Daya (Kw) pada system 3 phase = V* √3*Pf*A
      V = voltage (400v)
      Pf = Power Factor (diasumsikan 0.8 untuk instalasi listrik majemuk)
      A = Ampere
      Misalnya  Ampere  tertinggi hasil pengukuran = 500A
      Daya = 400* √3*0.8*500 = 278 Kw
      Kekuatan genset harus 20% lebih besar daripada kebutuhan netto untuk keperluan fluktuasi arus listrik. Maka Genset yang dibutuhkan minimal :
      278Kw/0.8 = 347.5Kw
      347.5Kw/0.8 = 434.4Kva à 450Kva (minimal, bisa lebih besar)
      ** Sebaiknya berkonsultasi dengan supplier genset berpengalaman untuk mendapatkan rekomendasi yang benar.

      2. Jenis Engine yang cocok.
      Iwata Diesel Engine
      a. Engine jenis diesel dengan bahan bakar solar.
        Pada umumnya genset berbahan bakar solar karena relative mudah didapatkan dan efisiensinya tinggi sekali (Kwh/liter yang tinggi). Selain itu Solar sangat aman untuk disimpan karena tidak mudah terbakar, tidak menguap , tidak beracun & relatif tidak berbau. Dan genset dengan engine diesel pun harganya relatif terjangkau, mudah dirawat, bandel & banyak pilihan enginenya. Genset 10Kva atau lebih sudah menggunakan pendingin air (water cooled).

          b. Engine Gasoline (Bensin)
            Genset bensin sangat umum digunakan, tetapi biasanya hanya dalam format kecil ≤ 10Kva. Format Gasoline tidak tersedia untuk genset besar diatas 10Kva karena sudah tidak efisien (boros). Salah satu kekurangan genset gasoline adalah bahaya dalam penyimpanan bahan bakar bensin karena mudah terbakar, menguap & berbau. Genset Gasoline relatif murah & bobotnya ringan dibandingkan genset Diesel karena konstruksi mesin yang simple (Engine OHV).  Genset Bensin biasanya dalam format open & berpendingin udara (air cooled).
              c. Engine LPG
                Genset dengan bahan bakar LPG tersedia dalam format kecil maupun besar. Genset jenis ini masih jarang digunakan karena berbagai alasan. Salah satunya adalah masalah safety & kesulitan dalam memperoleh bahan bakar terutama dalam kemasan besar (bulk). Biasanya digunakan untuk genset format besar (Megawatt).
                ** Anda bisa berkonsultasi dengan supplier genset berpengalaman untuk jenis engine yang cocok untuk anda. Pada umumnya genset Diesel bisa meng-cover kebutuhan pemakai genset rumah tangga maupun industry pada umumnya.

                  3. Type silent atau open
                    Genset dari soundproofing nya bisa dibedakan menjadi :
                    Iwata Genset Open1. Genset Open
                    Yaitu genset dengan format terbuka (open), tidak menggunakan cover & peredam akustik sehingga bunyi yang dihasilkan tidak diredam sama sekali. Genset jenis ini biasanya digunakan ditempat2 terbuka yang tidak bermasalah dengan bunyi, atau diletakkan dalam ruangan kedap suara (engine room). Genset open lebih murah dibandingkan genset silent. Salah satu kekurangannya yaitu tidak mempunyai proteksi terhadap cuaca (panas, hujan & debu) karena tidak mempunyai cover.
                        Iwata Genset Silent2. Genset Silent
                        Yaitu genset dengan format tertutup (Silent), menggunakan cover pelat berperedam akustik sehingga bunyi yang dihasilkan engine sebagian besar diredam sehingga suara yang timbul tinggal sedikit. Genset jenis ini tidak “silent” 100%, masih ada bunyi yang dihasilkan, tetapi sudah jauh berkurang dibandingkan genset jenis Open.
                        Fungsi cover juga untuk memproteksi terhadap cuaca (panas, hujan & debu) dan memperindah genset dari sisi estetika, dan nilai jual kembali juga cukup tinggi karena lebih banyak peminatnya dibanding genset open. Genset Silent bisa diletakkan dimana saja, karena suaranya tidak akan mengganggu karena masih dalam batas yang wajar. Misalnya bisa diletakkan di ruko2, rumah2, pabrik, keramaian, dll.


                        4. Dimensi Genset & penempatan 
                        Iwata Genset Installation
                        Dimensi genset sangat penting untuk diperhatikan karena genset tersebut harus muat terpasang & bisa dimobilisasi ke tempat yang anda rencanakan. Tanpa perencanaan dimensi & penempatan, akan menyulitkan teknisi dalam meng-install genset tersebut, atau bahkan akan merusak bangunan anda. Penempatan Genset harus direncanakan pada tempat/ ruang dengan sirkulasi udara baik, suhu ruang yang sesuai, kelembapan yang minim, tidak banjir, beratap, ruang tidak terlalu sempit, ketinggian atap yang cukup, ada akses untuk pembuangan asap genset, jauh dari jangkauan anak2, dan tentunya aman dari pencurian & sabotase.


                          5. Memilih supplier yang tepat.
                            Dalam memilih supplier yang tepat, perlu memperhatikan hal2 berikut :
                            a. Reputasi Supplier
                            Supplier genset dengan reputasi baik tercermin dari portfolio clientnya. Portfolio bisa diketahui dari website supplier tersebut, terutama yang menyertakan foto2 proyeknya sehingga meyakinkan. Sangat penting untuk menemukan supplier yang bertanggung jawab, bukan asal murah ataupun asal mahal. Supplier yang bertanggung jawab akan memberikan jaminan yang full, dan support yang berkesinambungan sehingga anda dapat memanfaatkan genset yang anda beli semaksimal mungkin dalam jangka waktu yang selama mungkin.
                            Reputation
                              b. Ketersediaan sparepart
                              Supplier yang bertanggung jawab akan selalu menyediakan suku cadang asli dalam jumlah cukup & berkesinambungan. Karena bagaimanapun suatu mesin pasti akan memerlukan suku cadang selama operasionalnya. Oleh karena itu ketergantungan buyer kepada supplier sangat tinggi suka atau tidak suka.
                              Iwata Spareparts
                                c. Layanan after sales
                                Selain spareparts, ketergantungan lain adalah layanan after sales. Buyer perlu dukungan teknisi2 berpengalaman untuk training, trouble shooting ataupun regular maintenance. Bahkan kebutuhan2 khusus pun harus mampu diberikan oleh supplier, misalnya pemindahan genset ataupun penambahan panel2 dengan fungsi khusus.
                                Iwata Genset Service
                                  d. Reputasi Brand.
                                  Pilih brand2 yang sudah terbukti dengan reputasi internasional dan diproduksi oleh pabrikan dengan teknologi yang mapan sehingga genset yang dihasilkan pun berteknologi baik. Panel elektrikal standard international adalah nilai plus untuk safety & performance. Controller, speed controller, AVR , sensor, sangat berpengaruh terhadap kinerja genset secara keseluruhan. Oleh karena itu genset yang baik biasanya diproduksi oleh pabrikan bereputasi internasional.
                                  Iwata Genset Brand


                                    Iwata ATS AMF
                                    6. Pertimbangkan automatisasi ATS/AMF
                                    Jika ingin meminimalkan down time, dan menghindari human error bisa memilih menggunakan ATS (Automatic Transfer Switch) yaitu panel yang berfungsi untuk menyalakan genset pada saat main power off (PLN mati), dan mentransfer load ke Genset secara otomatis. Dan sebaliknya mematikan genset jika Main power on (PLN menyala kembali), dan mentransfer load ke PLN secara otomatis. Selain itu ATS juga berfungsi untuk charging battery secara rutin sehingga tidak drop pada saat dibutuhkan.
                                    Penambahan panel ATS tentu akan menambah budget pembelian genset, tetapi patut dipertimbangkan fungsinya yang sangat berguna.

                                    Warranty
                                    6. Masa Garansi
                                    Pastikan supplier memberi jaminan (warranty) yang cukup lama agar genset yang anda beli terjamin dalam jangka waktu yang cukup lama. Bisa jadi genset yang kita beli ternyata digunakan 1 atau 2 tahun kemudian karena hal2 tertentu. Pastikan memperoleh masa garansi yang cukup panjang dari supplier bereputasi baik.
                                      Fact & Logic
                                      7. Memilih genset dengan logika & fakta
                                      Adalah penting bagi anda untuk menentukan pilihan berdasarkan logika & fakta, jangan terperangkap black campaign ataupun iklan semata. Sudah menjadi rahasia umum jika para sales2 genset saling menjatuhkan dengan black campaign yaitu menjelek2kan produk lain. Anda wajib men-survey genset tersebut agar tahu kualitas barangnya seperti apa. Genset yang baik biasanya dengan tampilan yang rapi. Setiap potongan pelatnya pun sangat rapi karena dikerjakan dengan laser cut & finishing dengan powder coating, bukan cat biasa. Engine & alternator pun menggunakan engine berkualitas baik. Suaranya tidak berisik dan getarannya sedikit. Genset yang power nya full harus bisa ditest dengan load bank, supplier wajib memiliki load bank untuk testing.




                                        Kesalahan dalam membeli genset dapat berakibat fatal & merugikan anda yaitu :
                                        1. Genset banci, power yg dihasilkan kurang dari spesifikasi.
                                        2. Sulit dioperasikan, tidak user friendly
                                        3. Tidak safety karena tidak dilengkapi pengaman2.
                                        4. Mengeluarkan bunyi yang sangat bising.
                                        5. Emisi berlebih yang membahayakan pernapasan & lingkungan.
                                        6. Ketiadaan spareparts, consumables & after sales yang buruk.
                                        7. Genset yang terlalu mahal, over spec.
                                        8. Genset yang terlalu murah, under spec.
                                        9. Biaya operasi yang tinggi : boros bahan bakar & kerusakan yg tiada hentinya.
                                        10. Genset rekondisi yang dijual sebagai barang baru.
                                        Pembelian genset yang tepat adalah investasi, karena akan memberikan anda return kinerja yang baik bagi anda. Demikian tips dalam memilih genset, semoga bermanfaat

                                        PENGOPERASIAN GENERATOR SET (GENSET) PADA PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus Vannamei) PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG III PROGAM STUDI MEKANISASI PERIKANAN SEMESTER IV Oleh : ALDI KENEDI NIT : 16.2.02.001 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO 2018


                                        PENGOPERASIAN GENERATOR SET (GENSET) PADA PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus Vannamei) MILIK BAPAK
                                        SUWARDI DESA IMORENGGO KECAMATAN GALUR
                                        KABUPATEN KULON PROGO DAERAH
                                        ISTIMEWA YOGYAKARTA



                                        PROPOSAL
                                         PRAKTEK KERJA LAPANG III
                                        PROGAM STUDI MEKANISASI PERIKANAN
                                        SEMESTER IV


                                         










                                        Oleh :
                                         ALDI KENEDI
                                        NIT : 16.2.02.001



                                        KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
                                        BADAN RISET SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
                                        POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO
                                        2018



                                                                                  HALAMAN PERSETUJUAN          



                                        Judul          :  Pengoperasian Generator Set (Genset) Pada Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Milik Bapak Suwardi Desa Imorenggo Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta

                                        Nama        :    ALDI KENEDI
                                        NIT            :    16.2.02.001
                                        Jurusan     :    Mekanisasi Perikanan




                                        Proposal ini Disusun Sebagai Persyaratan
                                        Melaksanakan Praktek Kerja Lapang III
                                        Program Studi Mekanisasi Perikanan
                                        Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo Tahun Akademik
                                        2017/2018
                                                                                        

                                        Menyetujui.


                                         






                                        KATA  PENGANTAR


                                        Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Praktek Kerja Lapang III ini tepat pada waktunya.
                                        Dalam penyusunan Proposal  ini penulis banyak mendapat arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena  itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
                                        1.   Bapak Dr, Moch. Hery Riyadi Alauddin. S,Pi. M,Si selaku Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan  kegiatan praktek kerja lapang III.
                                        2.   Bapak Sutrisno, A.Pi, M.Si selaku Ketua Jurusan Mekanisasi Perikanan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapang III.
                                        3.   Bapak Bowo Priono, A.Pi, M.MA selaku dosen pembimbing yang telah  membimbing dalam yusunan Proposal Praktek Kerja Lapang III ini.
                                        4.   Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini.
                                        Penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan, dalam penyusunan proposal  ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun.

                                                                                                    Sidoarjo, April  2018
                                                                 

                                                                                                                                             Penulis



                                        DAFTAR ISI


                                                                                                                                                Halaman
                                        LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ...i
                                        KATA PENGANTAR .......................................................................................... ..ii
                                        DAFTAR ISI......................................................................................................... ... .iii
                                        DAFTAR TABEL .............................................................................................. ...vi
                                        DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ..vii
                                        DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................viii
                                        I.       PENDAHULUAN
                                        1.1.  Latar Belakang........................................................................................ ..1
                                        1.2.  Maksud dan Tujuan................................................................................ ..2
                                        1.2.1. Maksud............................................................................................ ..2
                                        2.2.1. Tujuan.............................................................................................. ..2

                                        II.      TINJAUAN PUSTAKA
                                        2.1.  Pengertian Generator Set ...................................................................... ..3
                                        2.2.  Prinsip Kerja Generator Set ................................................................... ..3
                                        2.3.  Spesifikasi .............................................................................................. ..4
                                        2.4.  Klasifikasi Generator Set ....................................................................... ..4
                                        2.4.1. Klasifikasi Generator Set Menurut Bahan Bakar ........................... ..6
                                        2.4.1.1.   Mesin Genset Gas ................................................................... 6
                                        2.4.1.2.   Mesin Genset Diesel................................................................ 6
                                        2.4.1.3.   Mesin Genset Bensin .............................................................. 7
                                        2.4.1.4.   Mesin Genset Portabel ............................................................ 7
                                        2.4.1.5.   Mesin Genset Turbin ............................................................... 8
                                        2.4.1.6.   Mesin Genset Urine.................................................................. 9
                                        2.4.2. Klasifikasi Generator Set Menurut Soundproofing ......................... ..8
                                        2.4.2.1.   Genset Open ........................................................................... 9
                                        2.4.2.2.   Genset Silent ......................................................................... 10
                                        2.5.  Komponen Generator Set ...................................................................... 11
                                        2.5.1. Mesin Diesel ................................................................................... 11
                                        2.5.2. Alternator ........................................................................................ 15
                                        2.5.3. Volatge Regulator ........................................................................... 15
                                        2.5.4. Control Panel .................................................................................. 16
                                        2.5.5. Baterai ............................................................................................ 17
                                        2.5.6. Exhaust  And Cooling System ....................................................... 17
                                        2.5.7. Tangki Bahan Bakar ....................................................................... 19
                                        2.5.8. Frame/ Kerangka Utama ............................................................... 20
                                        2.6. Pengoperasian Mesin Generator Set ..................................................... 20
                                        2.6.1. Sebelum Menyalakan Genset ........................................................ 21
                                        2.6.2. Saat Menyalakan Genset ............................................................... 22
                                        2.6.3. Cara Mematikan Diesel Genset ..................................................... 22
                                        2.7. Perawatan Mesin Generator Set ........................................................... 22
                                        2.7.1. Pemeliharaan Dua Mingguan ......................................................... 22
                                        2.7.2. Pemeliharaan Bulanan ................................................................... 24
                                        2.7.3. Pemeliharaan Tiga Bulanan ........................................................... 25
                                        2.7.4. Pemeliharaan Enam Bulanan ......................................................... 26
                                        2.7.5. Pemeliharaan Dua Belas Bulanan .................................................. 27
                                        2.8. Keselamatan, Kesehatan Keamanan Kerja ( K3 ) ............................... ...29
                                        2.8.1. Pengertian dari Keselamatan Kerja ................................................ 29
                                                   2.8.2. Ruang Lingkup K3 ........................................................................... 30
                                        2.8.3.  Keselamatan Di Tempat Kerja di Bidang Mesin ...................... ......30
                                        2.8.3.1.  Faktor Manusia/ Pribadi .........................................................  30
                                        2.8.3.2.   Faktor Lingkungan Kerja ....................................................... .32
                                        2.8.3.3.   Faktor Mesin .......................................................................... .33

                                        III. METODOLOGI
                                        3.1.  Waktu dan Tempat  Pelaksanaan ............................................................ 34
                                        3.2.  Metode Pelaksanaan................................................................................. 34
                                        3.3.  Sumber Data............................................................................................. 34
                                        3.3.1.    Data Primer...................................................................................... 34
                                        3.3.2.    Data Sekunder................................................................................. 35
                                        3.4.  Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 35
                                        3.4.1.    Observasi Atau Pengamatan........................................................... 35
                                        3.4.2.    Interview Atau Wawancara.............................................................. 35
                                        3.5.  Teknik Pengolahan dan Analisa Data....................................................... 36
                                        3.5.1.   Pengolahan Data.............................................................................. 36
                                        3.5.2.    Analisa Data..................................................................................... 36
                                        3.6.  Rencana Kegiatan Praktek ...................................................................... 37

                                        DAFTAR PUSTAKA
                                        LAMPIRAN


                                        DAFTAR  TABEL

                                        Halaman
                                        1.   Tabel 1. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Genset .................. .....5
                                        2.   Tabel 2. Perawatan Mesin Genset ........................................................... ........28



                                        DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                                    


                                        Lampiran                                                                                            Halaman
                                        1.      Daftar Pertanyaan............................................................................... 38
                                        2.      Jadwal Rencana Kegiatan.................................................................. 41






                                        DAFTAR GAMBAR

                                         Halaman
                                        1.    Gambar 1. Mesin Genset Gas ................................................................... 6
                                        2.    Gambar 2. Mesin Genset Diesel ................................................................ 7
                                        3.    Gambar 3. Mesin Genset Bensin ............................................................... 7
                                        4.    Gambar 4. Mesin Genset Portabel ............................................................. 8
                                        5.    Gambar 5. Mesin Genset Turbin ................................................................ 8
                                        6.    Gambar 6. Mesin Genset Urine  ................................................................ 9
                                        7.    Gambar 7. Generatir Set Dengan Format Terbuka (Open) ...................... 9
                                        8.    Gambar 8. Generator Set Dengan Format Tertutup (Silent) ................... .10
                                        9.    Gambar 9. Mesin Diesel........................................................................... .11
                                        10.  Gambar 10. Sistem Bahan Bakar............................................................. .12
                                        11.  Gambar 11. Sistem Pelumasan ............................................................... .13
                                        12.  Gambar 12. Sistem Pendingin ................................................................. .14
                                        13.  Gambar 13. Alternator ............................................................................. .16
                                        14.  Gambar 14. Voltage Generator ............................................................... .15
                                        15.  Gambar 15. Control Panel ....................................................................... .17
                                        16.  Gambar 16. Baterai .................................................................................. .17
                                        17.  Gambar 17. Cooling System ................................................................... .18
                                        18.  Gambar 18. Fuel Tank ............................................................................. .19
                                        19.  Gambar 19. Frame / Kerangka Utama .................................................... .20
                                                  


                                              I.      PENDAHULUAN


                                        1.1.        Latar Belakang
                                                    Menurut Purwadi (2009) Motor merupakan suatu alat yang dapat merubah suatu bentuk energi tertentu menjadi suatu kerja mekanis. Apabila suatu motor dapat menghasilkan kerja mekanik dari  perubahan suatu energi kimia melalui proses pembakaran maka maka disebut dengan motor bakar
                                                    Menurut Smith (2003), Motor bakar merupakan salah satu sumber tenaga penggerak yang banyak dipakai dalam segala bidang. Dalam mengoprasikan mesin budidaya pastilah membutuhkan sumber tenaga atau mesin pembangkit. Mesin yang digunakan biasanya berupa motor bakar atau motor listrik. Dalam pengunaanya, mesin dipilih secara tepat sesuai dengan kebutuhan dalam operasi. Kita banyak sekali menjumpai atau bahkan menggunakan peralatan-peralatan yang bermesin yang dikategorikan dalam mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) yang dibagi menjadi 2 yaitu mesin bensin dan mesin diesel
                                                    Mesin diesel merupakan sistem penggerak utama yang banyak digunakan baik untuk sistem transportasi maupun penggerak stasioner. Dikenal sebagai jenis motor bakar yang mempunyai efisiensi tinggi, penggunaan mesin diesel berkembang pula dalam bidang otomotif, antara lain untuk angkutan berat, traktor, bulldozer, pembangkit listrik di desa-desa, generator listrik darurat di rumah-sakit, Hotel dan sebagainya. Sedangkan genset sendiri adalah mesin yang dimaksudkan sebagai pembangkit energi listrik pengganti listrik PLN ketika tempat tersebut masih belum bisa dijangkau oleh listrik PLN. Karena mesin ini praktis dan simpel sehingga dapat dipindahkan sewaktu waktu.

                                        1.2.        Maksud dan Tujuan
                                        1.2.1  Maksud
                                                                                   Maksud dari Praktek Kerja Lapang III adalah ikut serta dalam kegiatan Pengoperasian Generator Set (Genset) Pada Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Milik Bapak Suwardi Desa Imorenggo Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta mulai tanggal 7 Mei sampai 3 Juni 2018.
                                        1.2.2    Tujuan
                                                    Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapang  (PKL) III adalah sebagai berikut :
                                        1.    Untuk memperdalam pemahaman tentang prinsip kerja komponen-komponen generator set.
                                        2.    Untuk memperoleh pengalaman dalam hal perawatan mesin genset pada pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei)
                                        3.    Untuk memperoleh ketrampilan dalam hal pengoperasian generator set pada pada Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei).

                                                   


                                                            II. TINJAUAN PUSTAKA



                                        2.1.  Pengertian Generator Set
                                                    Genset tentu saja alat yang sudah tidak asing lagi di telinga . Menurut Royen (2015). Genset merupakan kepanjangan dari Generator Set, Kalau di artikan secara harfiah Generator berati pembangkit listrik dan Set artinya satu set. Jadi pengertian Genset adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik. Dalam pelajaran fisika dapat dijelaskan ketika mesin genset memutar rotor pada generator sehingga timbul medan magnet pada kumparan stator generator, medan magnet yang timbul pada stator akan berinteraksi dengan rotor sehingga terjadilah arus listrik. Genset ini merupakan seperangkat atau gabungan antara Generator atau Alternator dan Engine yang dapat digunakan sebagai Alat Pembangkit Listrik. Mesin penggerak pada genset umumnya merupakan mesin pembakaran dalam berupa motor / mesin dengan bahan bakar solar dan ada juga yang menggunakan mesin dengan bahan bakar bensin. Sedangkan generator adalah perangkat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Prinsip kerja generator menggunakan prinsip percobaan faraday yaitu memutar magnet dalam kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka akan terjadi perubahan fluks gaya magnet (perubahan arah penyebaran medan magnet) di dalam kumparan dan menembus tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda potensial antara ujung-ujung kumparan (yang menimbulkan listrik).
                                        2.2. Prinsip Kerja Generator Set
                                                    Menurut Sutopo dan Mulyadi (2013). Cara kerja mesin generator set (genset) adalah dengan mengubah tenaga mekanis untuk menjadi tenaga listrik dengan melalui proses induksi elektromagnetik. Genset umumnya digunakan pada tempat–tempat yang melayani fasilitas umum seperti rumah sakit, gedung pertemuan, atau industri yang membutuhkan sumber daya bertenaga besar. Selain itu genset juga dibutuhkan pada area pedesaan yang belum memiliki akses untuk secara komersial menghasilkan listrik. Generator akan memperoleh energi mekanis yang berasal dari prime mover.
                                                    Generator arus bolak-balik (AC) biasa dikenal dengan sebutan sebagai alternator. Generator ini dapat mensuplai tenaga listrik saat terjadinya gangguan yang tidak diinginkan. Suplai tersebut akan digunakan untuk beban prioritas. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang telah terdiri dari panel, memiliki energi yang berasal dari solar dan terdapat kincir angin yang telah ditempatkan pada suatu tempat.
                                                    Genset juga dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau juga sebagai “off-grid” (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Generator sinkron (alternator) akan digunakan pada proses pembangkitan jika telah terpasang menjadi satu poros dengan motor diesel. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini memiliki kapasitas yang besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor.
                                        2.3. Spesifikasi
                                                    Genset adalah solusi mati lampu yang paling efektif & efisien untuk saat ini. Genset sangat umum digunakan untuk mengatasi masalah mati listrik. Memilih genset yang tepat bukanlah hal yang gampang jika kita tidak mengerti tentang genset. Sangat penting bagi anda untuk memilih genset yang berkualitas bagus dengan harga yang ekonomis. Agar dapat beroperasi terus menerus dalam jangka waktu yang panjang. Genset yang murah pun bukan jaminan anda akan berhemat, karena biaya operasi sebuah genset lah yang akan menentukan murah atau mahalnya sebuah genset. Genset ekonomis dengan kualitas tinggilah yang perlu anda cari sampai dapat. Nilai beli yang wajar dengan ketersediaan spareparts yang lengkap & dukungan after sales yang baik & responsive.
                                        Tabel 1. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Genset :
                                        No.
                                        Data yang diperlukan
                                        Keterangan
                                        1.
                                        Kebutuhan daya
                                        Biasanya dalam satuan KVA atau KW. Caranya bisa dengan mengukur ampere yang bekerja pada panel utama, atau meminta supplier genset untuk melakukan audit power & energy pada fasilitas anda.
                                        2.
                                        Dimensi dan penempatan
                                        Ukuran muat terpasang & bisa dimobilisasi ke tempat yang anda rencanakan.
                                        Penempatan Genset harus pada ruang dengan sirkulasi udara baik, suhu ruang yang sesuai, kelembapan yang minim, tidak banjir, beratap, ruang tidak terlalu sempit, ketinggian atap yang cukup, ada akses untuk pembuangan asap genset.
                                        Jauh dari jangkauan anak2, dan tentunya aman dari pencurian & sabotase.
                                        3
                                        Bahan Bakar yang Sesuai
                                        Demi mempermudah pengoperasian genset nantinya, yang perlu diperhatikan adalah bahan bakar yang akan digunakan. Tentu saja yang diharapkan adalah bahan bakar yang mudah ditemukan dan sangat terjangkau. Ada genset yang menggunakan bahan bakar bensin, solar, dan gas.
                                        Sumber : Muhammad Khairi, 2016
                                        2.4. Klasifikasi Generator Set                                                  
                                                    Seiring perkembangan jaman modernisasi genset dirancang untuk membantu seseorang untuk membangkitkan kebutuhan tenaga listrik, dengan kata lain banyak inovasi-inovasi yang baru mengenai teknologi genset yang dibuat seiring perkembangan yang ada, Oleh karena itu banyak jenis macam genset yang dibuat untuk memaksimalkan kinerja genset,


                                        2.4.1.  Klasifikasi Generator Set Menurut Bahan Bakar
                                                    Menurut Setiawan (2011),  Klasifikasi genset menurut bahan bakar yaitu:
                                        2.4.1.1.   Mesin Genset Gas 
                                                    Mesin genset ini menggunakan bahan bakar gas untuk menyalakannya, dengan gas sebagai berikut LPG (liquid Petroleum Gas) ,CNG ( Compressed Natural Gas). Diindustri dengan menggunakan CNG , Gas CNG sendiri harus menggunakan infrastruktur dari pipa gas yang langsung mendistribusikan CNG tersebut sebagai bahan bakar genset tersebut. Penggunaan gas CNG pun harus dipertimbangkan karena pembiayaannya sangat mahal. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini







                                        Gambar 1. Mesin Genset Gas
                                        Sumber: Agus Setiawan, 2011

                                        2.4.1.2.        Mesin Genset Diesel     
                                                    Mesin genset ini banyak digunakan secara umum karena sangat mudah menemukan genset ini dan kapasitas dari mesin genset ini juga cukup memenuhi kebutuhan mulai dari 5kw (5000 watt) sampai 2MW (2.000.000 watt), mesin genset inipun memiliki silinder dari 2 silinder sampai 16 silinder. Untuk urusan harga, mesin genset yang satu ini masih tergolong dalam genset murah, karena harganya yang masih cukup terjangkau dibandingkan dengan jenis mesin genset yang  lebih besar lainnya.



                                        Gambar 2. Mesin Genset Diesel
                                        Sumber: Agus Setiawan, 2011

                                        2.4.1.3.   Mesin Genset Bensin        
                                                    Mesin genset ini menggunakan bahan bakar bensin dan memiliki kapasitas maksimal 10kw (10.000 watt), Ukuranya yang tidak terlalu besar dan instalasinya yang juga tidak terlalu sulit membuat genset ini banyak sekali dicari, terlebih genset bensin juga masih bisa dikatakan termasuk dalam genset murah.






                                        Gambar 3. Mesin Genset Bensin
                                        Sumber: Agus Setiawan, 2011


                                        2.4.1.4.   Mesin Genset Portabel     
                                                    Karena semakin maju dan canggihnya teknologi saat ini, akhirnya sudah tersedia juga mesin genset yang bisa dibawa kemana-mana, yang tentu saja dengan ukuran yang tidak terlalu besar namun memiliki kapasitas daya listrik yang cukup memadai, yakni mesin genset portabel. Biasanya digunakan pada perkemahan atau penyelenggaraan acara luar ruangan namun membutuhkan listrik. Karena banyaknya orang yang mencari genset portabel saat ini, menjadi pihak yang jual genset portabel sepertinya akan sangat menguntungkan.



                                        Gambar 4. Mesin Genset Portabel
                                        Sumber: Agus Setiawan, 2011

                                        2.4.1.5.   Mesin Genset Turbin        
                                                    Mesin genset ini memiliki kapasitas listrik paling besar dari genset lain karena memiliki kapasitas diatas 2MW (2.000.000 watt), genset ini mampu menyalakan lampu hampir dikota kecil dengan cara menggabungkan beberapa turbin. Untuk membangun turbin membutuhkan hitungan yang sangat cermat sesuai dengan kondisi disekitarnya, karena adanya turbin maka kita sering mendengar turbin air, turbin uap, turbin air dll, Contoh turbin uap yang menggunakan tenaga uap untuk memutar mesin, dengan hasil putaran tersebut disalurkan keturbin lain untuk menghasilkan listrik, maupun turbin air yang memanfaatkan arus deras air yang membutuhkan putaran deras sehingga menghasilkan putaran kegenerator untuk menghasilkan listrik , sistem kerja tersebut juga seperti turbin-turbin lainnya.





                                        Gambar 5. Mesin Genset Turbin
                                                                                      Sumber: Supriyadi, 2017
                                        2.4.1.6.   Mesin Genset Urine          
                                                    Banyaknya inovasi yang dibuat, ada 4 pelajar afrika menemukan genset yang menggunakan bahan bakar urine, pelajar tersebut bernama Duro-Aina Adebola (14 tahun), Akindele Abiola (14 tahun), Faleke Oluwatoyin (14 tahun) dan Bello Eniola (15 tahun) mereka membuat genset dengan menggunakan urine sebagai bahan bakar dimana 1 liter urine bisa menghasilkan listrik selama 6 jam.




                                        Gambar 6. Mesin Genset Urine
                                        Sumber: Agus Setiawan, 2011


                                        2.4.2.  Klasifikasi Generator Set Menurut Soundproofing
                                                    Klasifikasi genset dari soundproofing nya Menurut Agus Setiawan (2011) dibedakan menjadi :
                                        2.4.2.1.   Genset Open







                                        Gambar 7. Genset Dengan Format Terbuka (Open)
                                        Sumber: Agus Setiawan, 2011
                                                    Yaitu genset dengan format terbuka (open), tidak menggunakan cover & peredam akustik sehingga bunyi yang dihasilkan tidak diredam sama sekali. Genset jenis ini biasanya digunakan ditempat2 terbuka yang tidak bermasalah dengan bunyi, atau diletakkan dalam ruangan kedap suara (engine room). Genset open lebih murah dibandingkan genset silent. Salah satu kekurangannya yaitu tidak mempunyai proteksi terhadap cuaca (panas, hujan & debu) karena tidak mempunyai cover.
                                        2.4.2.2.  Genset Silent





                                        Gambar 8. Genset Dengan Format Tertutup (Silent)
                                        Sumber: Agus Setiawan, 2011

                                                    Yaitu genset dengan format tertutup (Silent), menggunakan cover pelat berperedam akustik sehingga bunyi yang dihasilkan engine sebagian besar diredam sehingga suara yang timbul tinggal sedikit. Genset jenis ini tidak “silent” 100%, masih ada bunyi yang dihasilkan, tetapi sudah jauh berkurang dibandingkan genset jenis Open.
                                                    Fungsi cover juga untuk memproteksi terhadap cuaca (panas, hujan & debu) dan memperindah genset dari sisi estetika, dan nilai jual kembali juga cukup tinggi karena lebih banyak peminatnya dibanding genset open. Genset Silent bisa diletakkan dimana saja, karena suaranya tidak akan mengganggu karena masih dalam batas yang wajar. Misalnya bisa diletakkan di ruko, perumahan, pabrik, keramaian, dan lain lain.

                                        2.5. Komponen Generator Set
                                                         Dalam suatu instalasi Genset memerlukan komponen pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan efektif. Berikut komponen – komponen yang terdapat pada mesin genset, antara lain sebagai berikut :
                                        2.5.1. Mesin diesel
                                                   






                                        Gambar 9. Mesin Diesel
                                        Sumber: Stefanus, 2016

                                                    Mesin diesel adalah mesin termal yang menggunakan proses pembakaran internal (internal combustion engine) dengan menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar untuk mengubah energi yang tersimpan dalam ikatan kimia dari bahan bakar menjadi energi mekanik berdaya guna. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Namun dalam hal ini mesin diesel  diartikan sebagai sumber energi input mekanis untuk generator.
                                                    Berikut komponen  dari beberapa sistem yang ada pada mesin diesel:
                                        1.   Sistem Bahan Bakar
                                                   Menurut Maleev (1986), Sistem bahan bakar pada mesin diesel didefinisikan sebagai sistem yang diperlukan untuk menangani minyak bahan bakar dari titik diserahkan ke instalasi sampai mencapai pompa injeksi bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan harus memenuhi syarat terjadinya pembakaran di ruang bakar. Bahan bakar harus mempunyai titik nyala (autoignition) sedikit lebih rendah dari temperature yang dihasilkan dari langkah kompresi.






                                        Gambar 10. Sistem Bahan Bakar
                                        Sumber: Loker Pelaut.com, 2014


                                        Keterangan Gambar :
                                        1.    Pompa Penginjeksi Bahan Bakar (Injection Pump)
                                        2.    Pompa bahan bakar (Fuel Pump)
                                        3.    Pompa tangan untuk bahan bakar (Priming Pump)
                                        4.    Saringan bahan bakar pertama (Primary)
                                        5.    Saringan bahan bakar kedua (Secondary)
                                        6.    Penutup bahan bakar otomatis
                                        7.    Penginjeksi (Injection)
                                        8.    Tangki bahan bakar (Fuel Tank)
                                        9.    Pipa pengembali bahan bakar
                                        10.  Pipa bahan bakar tekanan tinggi
                                        11.  Pipa over flow
                                                   Sistem aliran bahan bakar ini dimulai dari storage tank penampung bahan bakar, kemudian dipompa tentunya sebelum masuk pompa harus difilter terlebih dahulu. Setelah itu bahan bakar akan masuk ke injection pump (pompa injeksi), untuk ditekan dengan besaran tekanan tertentu sehingga masuk ke injektor (injector). Injektor berfungsi sebagai atomizer (pengkabut) bahan bakar, yaitu mengubah bahan bakar menjadi butiran-butiran sangat kecil sehingga secara visual akan terlihat seperti kabut. Sehingga memudahkan bahan bakar meledak.
                                        2.   Sistem Pelumasan
                                                    Minyak pelumas atau oli merupakan komponen utama dalam sistem ini. Oli merupakan komponen utama yang sangat vital digunakan pada sistem yang bergerak, yang berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi pada dua komponen atau lebih yang bergesekan dan juga bisa untuk mengurangi panas yang terjadi pada saat gesekan itu sendiri.






                                        Gambar 11. Sistem Pelumasan
                                        Sumber: Loker Pelaut.com, 2014

                                        Keterangan Gambar :
                                        1.    Bak minyak
                                        2.    Pompa pelumas
                                        3.    Pompa minyak pendingin
                                        4.    Pipa hisap
                                        5.    Pendingin minyak pelumas
                                        6.    Bypass untuk pendingin
                                        7.    Saringan untuk minyak pelumas
                                        8.    Katup bypass untuk saringan
                                        9.    Pipa pembagi
                                        10.  Bearing poros engkol ( lager duduk )
                                        11.  Bearing ujung besar (lager putar)
                                        12.  Bearing poros bubungan
                                        13.  Sprayer atau nozzle penyemprot pendinginan piston
                                        14.  Piston
                                        15.  Pengetuk tangkai
                                        16.  Tangkai penolak
                                        17.  Ayunan
                                        18.  Pemadat udara I system turbine gas)
                                        19.  Pipa ke pipa penyemprot
                                        20.  Saluran pengembalian
                                        3.    Sistem Pendingin
                                                   Sistem yang digunakan oleh mesin diesel adalah sistem tertutup (close loop). Air merupakan media pendingin dari sistem ini. Tujuan dari sistem ini adalah mengurangi panas berlebih yang dihasilkan oleh kerja mesin diesel. Sehingga material komponen mesin diesel tidak terjadi overheating, lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :







                                        Gambar 12. Sistem Pendingin
                                        Sumber: Loker Pelaut.com, 2014
                                        Keterangan Gambar :
                                        1.    Pompa air untuk pendingin mesin
                                        2.    Pompa air untuk pendinginan intercooler
                                        3.    Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
                                        4.    Radiator
                                        5.    Thermostat
                                        6.    Bypass (jalan potong)
                                        7.    Saluran pengembalian lewat radiator
                                        8.    Kipas.
                                        2.5.2. Alternator




                                        Gambar 13. Alternator
                                        Sumber: Stefanus, 2016

                                                   Input mekanis dari mesin menghasilkan output listrik, alternator inilah bagian generator yang menghasilkan output listrik tersebut. Stator dan Rotor atau Amature merupakan komponen yang bekerja di dalam generator. Stator merupakan komponen stasioner. Rotor atau Amature merupakan komponen yang bergerak menghasilkan medan magnet.
                                        2.5.3. Voltage Regulator
                                                   Voltage Regulator merupakan komponen yang mengatur besarnya tegangan yang keluar dari generator. Hal ini sangat penting, karena jika listrik yang dihasilkan genset memiliki tegangan yang tidak stabil, tentu akan merusak alat-alat yang dipakai dengan genset tersebut, bahkan alat listrik bisa tidak berfungsi.






                                         Gambar 14. Voltage Generator
                                        Sumber: Stefanus, 2016
                                        2.5.4. Control Panel
                                                   Control Panel merupakan user interface dari generator yang berfungsi untuk mengontrol dan mengatur outlet listrik serta settingan generator. Menurut Akhdanazizan (2018). Berikut beberapa panel berdasarkan fungsi pengontrolnya:
                                        1.   Panel ATS (Automatic Transfer Switch)
                                                    ATS merupakan panel listrik yang berfungsi untuk mengontrol dua sumber listrik misalnya antara PLN dengan Genset sehingga diharapkan pergantian antara dua sumber listrik dapat di tangani dengan aman dan secara otomtis.
                                        2.   Panel AMF (Automatic Main Failure)
                                                    Panel AMF merupakan panel listrik yang berfungsi untuk mengontrol ON/OFF mesin genset secara otomatis. Yaitu jika listrik utama mengalami pemutusan sumber daya listrik maka panel kontrol akan menyalakan secara otomatis mesin genset dan jika sumber listrik utama menyala kembali maka panel kontrol akan mematikan mesin secara otomatis.
                                        3.   Panel Syncronizing Generator
                                                    Panel genset jenis ini merupakan panel listrik yang dirancang untuk mengabungkan dua atau lebih sumber listrik dari generator atau dengan kata lain memparalel generator, fungsi memparalel generator adalah untuk mendapatkan sumber daya listrik yang lebih besar pada jalur transmisi yang sama







                                        Gambar 15. Control Panel
                                        Sember: Akhdanazizan, 2018


                                        2.5.5. Baterai
                                                   Pada mulanya generator berfungsi karena adanya daya dari baterai. Jika baterai dalam kondisi rusak, sudah pasti tidak akan mampu menghidupkan generator. Baterai di charge secara otomatis ketika genset beroperasi.




                                        Gambar 16. Baterai
                                        Sumber: Stefanus, 2016


                                        2.5.6. Exhaust and Cooling System
                                                    Penggunaan generator secara terus-menerus menyebabkan berbagai komponennya memanas. Sangat penting untuk memiliki sistem pendingin dan ventilasi untuk menarik panas yang dihasilkan dalam proses. Air mentah / air tawar terkadang digunakan sebagai pendingin untuk generator, namun ini sebagian besar terbatas pada situasi spesifik seperti generator kecil di aplikasi kota atau unit dengan kapasitas daya 2.250 kW atau yang lebih tinggi. Hidrogen kadang-kadang digunakan sebagai pendingin untuk generator besar yang mempunyai unit gulungan stator, karena lebih efisien dalam menyerap panas daripada pendingin lainnya. Hidrogen menghilangkan panas dari generator dan memindahkannya melalui alat penukar panas ke sirkuit pendingin sekunder yang mengandung air de-mineral sebagai pendingin. Inilah sebabnya mengapa generator yang sangat besar dan pembangkit listrik kecil sering memiliki menara pendingin besar di sampingnya. Untuk semua aplikasi umum lainnya, baik perumahan maupun industri, radiator dan kipas standar dipasang pada generator dan berfungsi sebagai sistem pendingin utama.





                                        Gambar 17. Cooling System
                                        Sumber : Rajawaliindo.co.id, 2018

                                                    Penting untuk memeriksa sistem pendinginan generator setiap hari. Sistem pendingin dan pompa air harus dimurnikan setiap 600 jam dan alat penukar panas harus dibersihkan setiap 2.400 jam seteleh pengoperasian generator. Generator harus diletakkan di tempat terbuka dan berventilasi yang memiliki cukup pasokan udara segar. National Electric Code (NEC) menginstruksikan bahwa ruang minimal 3 kaki atau 100 cm harus di kosongkan di semua sisi generator untuk memastikan adanya aliran udara segar di sekitarnya.
                                                    Sedangkan Exhaust atau sistem pembuangan diartikan sebagai asap knalpot yang dipancarkan oleh generator sama seperti knalpot dari mesin diesel atau gasonline lainnya dan mengandung bahan kimia beracun yang perlu ditangani dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk memasang sistem pembuangan yang memadai untuk membuang gas buang tersebut.Pipa knalpot biasanya terbuat dari besi tuang, besi tempa, atau baja. Bagian ini perlu berdiri bebas dan tidak boleh berada di dekat mesin generator. Pipa knalpot biasanya menempel pada mesin dengan menggunakan konektor fleksibel untuk meminimalkan getaran dan mencegah kerusakan pada sistem pembuangan generator.
                                                    Pipa knalpot di arahkan ke luar ruangan dan mengarah menjauh dari pintu, jendela dan bagian lain dari rumah atau bangunan yang penting harus mengarah ke tempat yang tidak tertutup. Anda harus memastikan bahwa sistem pembuangan generator Anda tidak terhubung dengan peralatan lainnya. Anda juga harus berkonsultasi dengan peraturan kota setempat untuk menentukan apakah operasi generator Anda perlu mendapat persetujuan dari pihak berwenang atau tidak, karena beberapa tipe genset hasil pembuangannya menghasilkan polusi yang tidak sehat.
                                        2.5.7. Tangki Bahan Bakar




                                        Gambar 18.  Fuel Tank
                                        Sumber: Stefanus, 2016

                                                    Besarnya kapasitas tangki bahan bakar berbanding lurus lamanya genset mampu beroperasi. Biasanya tangki bahan bakar mampu menjaga genset untuk beroperasi selama 6 hingga 8 jam. Dan untuk aplikasi yang komersial biasanya menggunakan tangki bahan bakar eksternal yang tentunya berguna untuk memperlama waktu operasional dari genset.
                                        2.5.8. Frame / Kerangka Utama
                                                    Pendesainan frame atau kerangka utama cukup penting. Frame atau kerangka utama harus didesain sedemikian rupa agar betul-betul menjadi rumah yang aman bagi generator. rame atau kerangka utama harus didesain memiliki grounding, ini sangat penting untuk keselamatan pengguna.






                                        Gambar 19. Frame / Kerangka Utama
                                        Sumber: Stefanus, 2016



                                        2.6.  Pengoperasian Mesin Generator Set
                                                    Dalam mengoperasikan sebuah alat tentunya harus mengoperasikan sesuai dengan prosedur agar aman dan berjalan lancar. Begitupun juga dengan genset, sebelum mengoperasikannya kita harus memperhatikan SOP genset atau cara pengoperasian genset. Dan cara mematikan genset harus sesuai prosedur yang ada agar genset dapat berjalan dengan baik dan membuat Genset lebih tahan lama dibandingkan dengan pengoperasian yang tidak sesuai prosedur.
                                                    Sebelum kita mengoperasikan genset sebaiknya kita memperhatikan Standard Operating Procedure(SOP) atau cara pengoperasian genset, dan ada 11 hal yang harus dilakukan dalam pengoperasian genset, 7 diantaranya dilakukan sebelum menyalakan genset, 2 diantaranya dilakukan saat menyalakan genset, dan 2 diantaranya dilakukan saat mematikan genset, berikut langkah langkahnya
                                        1.6.1.    Sebelum Menyalakan Genset
                                        1.   Periksa bahan bakar (posisi kran pada daily tank harus ON atau tetap terbuka) sebagai tahap paling awal sebelum menyalakan sebuah generator set adalah wajib memeriksa ketersediaan bahan bakar kecuali jenis generator tanpa bahan bakar. Untuk jenis portable genset sebaiknya menggunakan bahan bakar premium. Jika kosong, isi secukupnya jangan terlalu penuh dan jangan pula terlampau sedikit.
                                        2.   Periksa air radiator. Jika air radiator dirasa kurang, segera tambahkan air radiator
                                        3.   Periksa air ACCU. Jika dirasa kurang maka segera tambahkan. Cara lain untuk pengecekan bisa dengan melakukan start langsung, jika masih baik maka sontak mesin akan menyala, namun jika beberapa kali ditekan tetapi tidak terjadi aktivitas mesin maka bisa jadi accu kurang baik. Lakukan pengecekan pada accu dan beberapa konektor yang berhubungan langsung dengan pembangkit mesin untuk memicu bergerak. Jika tidak ada masalah dengan konektor dan kabel maka ganti accu.
                                        4.    Periksa oli mesin. Jika dirasa kurang, segera tambahkan oli mesin.  Dalam kiat menggunakan genset kita memastikan Oli atau pelumas terisi penuh. Umumnya menggunakan oli tipe SAE 20-40 merek apapun bisa.
                                        5.    Periksa kabel R-S-T-N apakah sudah terpasang dengan benar
                                        6.   Pasang kabel ACCU dengan benar dan kuat. Warna merah adalah positif (+), sedangkan warna hitam (-)
                                        7.    Buka box panel, kemudian naikkan semua MCB. Hal ini dilakukan, karena jangan sampai arus yang nantinya akan dialirkan listrik menjadi bermasalah dan akhirnya menjadi short. Termasuk kabel yang menopang beban arus listrik. Pastikan MCB panel menuju generator dan saklar PLN pada posisi OFF. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran arus yang tidak teratur dan menyebabkan kecelakaan kerja.
                                        2.6.2.    Saat Menyalakan Genset
                                                    Hidupkan mesin tanpa beban (warming up) kurang lebih selama 10 menit
                                        Periksa Oil Meter, Battery Charge, Water Temperature, Volt Meter AC, Frequency Meter dan Hour Counter Meter), apakah sudah dalam keadaan baik ketika mesin dalam keadaan hidup.
                                        2.6.3.    Cara Mematikan Diesel Genset
                                                    Turunkan breaker atau matikan beban terlebih dahulu. Kemudian tunggu sekitar 5 menit untuk pendinginan mesin (cooling down), setelah itu baru matikan mesin. Jika menyimpang dari ketentuan, AVR generator pada mesin akan cepat rusak.
                                        2.7. Perawatan Mesin Generator Set
                                                    Agar genset selalu dalam keadaan baik dan efisien pada saat akan di oakai dalam keadaan darurat, pemeliharaan rutin genset mutlak harus dilakukan. Perawatan atau pemeliharaan genset harus dilakukan dengan baik sesuai petunjuk pada buku manual genset. Gunakan bahan bakar, pelumas dan suku cadang yang sesuai spesifikasi genset dan direkomendasikan oleh pabrikan agar genset dapat beroperasi dalam jangka waktu lebih lama dan maksimal serta meminimalkan gangguan selama masa pengoperasian. Pemeliharaan genset dilakukan secara rutin.
                                        2.7.1.    Pemeliharaan Dua Mingguan
                                                    Pemeliharaan mingguan dilakukan satu kali dalam satu pekan (7 hari) dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut: 



                                        1.   Pengecekan kapasitas air radiator
                                                    Pengecekkan kapasitas air radiator dilakukan untuk memastikan air radiator berada pada level cukup, jika air radiator berada pada level kurang harus ditambah sampai pada level cukup.
                                        2.   Pengecekan kapasitas oli mesin
                                                    Seperti halnya air radiator, oli mesin juga harus dipastikan berada pada level yang cukup, tambahkan jika oli mesin berada pada level kurang.
                                        3.   Pengecekan konektor dan kabel accumulator/battery
                                                    Konektor dan kabel accumulator/battery dibersihkan dari kemungkinan korosi yang timbul dan dikencangkan jika kendur.
                                        4.    Pengecekan persediaan bahan bakar
                                                    Bahan bakar solar pada tangki induk dan tangki harian dipastikan cukup untuk beroperasi selama 6 (enam) jam. Jika bahan bakar pada tangki harian berada pada level kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan pengisian dari tangki induk. Tapi jika bahan bakar pada tangki induk telah kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan proses pengadaan bahan bakar solar kembali. 
                                        5.   Pembersihan unit genset
                                                    Unit genset harus dibersihkan dari kotoran seperti debu, cairan atau kotoran lainnya agar kondisi unit genset selalu bersih. Gunakan kain bersih dan blower untuk membersihkan unit genset, jangan membersihkan unit genset dengan bahan pembersih yang bersifat korosif dan mudah terbakar.
                                        6.   Pembersihan ruang genset
                                                    Selain unit genset, ruangan genset juga harus selalu dijaga kebersihannya untuk menghindari serangga atau hewan pengerat bersarang di ruang genset, ruang genset yang bersih akan membuat sirkulasi udara bersih lebih baik.
                                        7.   Running test genset selama 15 menit
                                                    Genset yang berada pada posisi siaga (stand-by) harus secara rutin dipanaskan untuk menjaga
                                        2.7.2.    Pemeliharaan Bulanan
                                                    Pemeliharaan bulanan dilakukan satu kali dalam satu bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
                                        1.    Jadwal mingguan ditambah
                                                    Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
                                        2.    Pengecekan air accumulator/battery
                                                    Satu kali dalam satu bulan air accumulator/battery harus diperiksa kapasitas atau levelnya, level air accu yang baik berada diantara garis Low dan Full, jika ternyata air accu berada dibawah garis Low, tambahkan air accu sampai berada pada level antara garis Low dan Full.
                                        3.   Pengecekan V-Belt
                                                    V-belt berhubungan dengan kipas radiator dan berpengaruh besar terhadap proses pendinginan mesin agar mesin tidak mengalami panas berlebih (overheat), V-belt yg terlalu kendor atau terlalu kencang bisa mempengaruhi kinerja mesin dan proses pendinginan mesin. Pastikan kondisi V-Belt berada pada keadaan ideal, tidak kendor dan tidak terlalu kencang.
                                                    Kondisi V-belt yg ideal adalah jika ditekan dengan jari maka defleksinya antara 9.5mm sampai 12.7mm, jika memakai alat pengukur maka defleksinya antara 360Nm sampai 490Nm. Selain defleksi, kondisi fisik V-Belt juga dilihat apakah masih bagus atau sudah mengalami pecah atau retak, lakukan penggantian jika ditemukan tanda-tanda V-Belt telah banyak retakan atau pecahan.

                                        4.   Pengecekan control indicator genset
                                                    Control indicator berkaitan dengan parameter-parameter baik itu yang ada pada genset atau pada modul panel AMF-ATS. Perhatikan apakah parameter-parameter tersebut menunjukkan adanya ketidaknormalan/error atau semua indikator dan parameter menunjukkan bahwa genset masih beroperasi secara normal. Jika ditemukan adanya indikator atau parameter yang menunjukkan ketidaknormalan segera perbaiki genset agar kembali beroperasi normal.
                                        5.   Pengecekan instalasi kabel panel DC
                                                    Kabel-kabel DC berhubungan dengan sensor-sensor indikator, modul-modul dan pengisian accu genset. Kondisi kabel-kabel DC yang baik akan membuat sensor-sensor indikator, modul-modul dan pengisian accu genset juga bekerja baik.
                                        2.7.3.    Pemeliharaan Tiga Bulanan
                                                    Pemeliharaan 3 (tiga) bulanan dilakukan satu kali dalam tiga bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
                                        1.   Pengecekan a + b ditambah
                                                    Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan dan bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
                                        2.    Pembersihan filter udara
                                                    Filter udara adalah salah satu komponen penting pada mesin bakar termasuk mesin bakar diesel genset, filter udara yang terawat bersih menjamin udara yang masuk ke ruang pembakaran juga bersih sehingga mesin bekerja secara optimal.
                                        3.    Pembuangan endapan pada tangki bahan bakar
                                                    Dalam waktu yang lama sedikit demi sedikit kotoran yang ikut terbawa bahan bakar masuk kedalam tangki akan mengendap di dasar tangki, untuk itu perlu dilakukan pembuangan endapan kotoran ini agar tidak ikut terbawa masuk ke ruang bakar dan mengganggu proses pembakaran dalam mesin.
                                                    Selain itu pembuangan endapan kotoran ini juga membuat bahan bakar dalam tangki lebih bersih. Pembuangan endapan dalam tangki bahan bakar baik tangki induk ataupun tangki harian dilakukan dengan membuka kran atau baud drain di dasar tangki hingga kotoran terbuang keluar, tutup kembali kran atau baud drain jika kotoran telah terbuang.
                                        4.   Pengecekan system Charging Accu.
                                                    Sistem pengisian accu harus selalu bekerja normal untuk menjamin tegangan dan arus accu terjaga dalam kondisi baik sehingga genset dapat melakukan “Start” dengan mudah. Pengecekan sistem pengisian accu dilakukan dengan mengukur tegangan DC yang keluar, periksa perkabelan dan komponen lainnya, bersihkan bila perlu.
                                        2.7.4.    Pemeliharaan Enam Bulanan
                                                    Pemeliharaan 6 (enam) bulanan dilakukan satu kali dalam enam bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
                                        1.   Pengecekan a + b + c ditambah
                                                    Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan dan tiga bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
                                        2.   Ganti oli mesin
                                                    Pada pemeliharaan genset enam bulanan ini oli mesin harus diganti. Hal ini dilakukan karena viskositas oli mesin yang semakin jenuh serta banyaknya endapan gram-gram atau partikel-partikel pada oli pelumas yang disebabkan oleh gesekan komponen-komponen mesin selama mesin beroperasi mengakibatkan proses pelumasan mesin tidak sempurna.
                                                    Untuk itu oli mesin harus di ganti dengan oli baru dengan cara menguras oli pada mesin genset. Pengurasan oli lama pada mesin genset dapat dilakukan dengan membuka baut “Oil Drain” pada bagian bawah mesin, pastikan oli lama terkuras secara maksimal, kemudian tutup lubang “Oil Drain” dan masukan oli pelumas baru. Spesifikasi oli pelumas harus sesuai dengan mesin genset, lihat buku petunjuk pengoperasian dan perawatan untuk melihat spesifikasi oli.
                                        3.   Ganti filter oli
                                                    Pada pemeliharaan enam bulanan ini filter oli juga diganti dengan yang baru. Tidak jauh berbeda dengan pentingnya penggantian oli mesin genset, penggantian filter oli ini juga mempunyai tujuan utama agar proses pelumasan mesin bisa maksimal.
                                        2.7.5.    Pemeliharaan Dua Belas Bulanan
                                                    Pemeliharaan 12 (dua belas) bulanan dilakukan satu kali dalam dua belas bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
                                        1.    Pengecekan a + b + c + d ditambah
                                                    Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan, tiga bulanan dan enam bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
                                        2.    Ganti filter bahan bakar
                                                    Untuk menjaga kebersihan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar mesin genset, filter bahan bakar harus diganti setiap satu tahun sekali (setiap dua belas bulan). Gunakan filter bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin genset.
                                        3.   Ganti filter udara
                                                    Begitu juga dengan filter udara. Perlu kita ketahui bahwa proses pembakaran dalam ruang bakar mesin terjadi dengan adanya pencampuran bahan bakar solar dengan udara (oksigen) dan dipantik oleh busi. Dengan mengganti filter udara diharapkan dapat menjaga kebersihan udara yang masuk ke ruang bakar mesin genset sehingga pembakaran dapat terjadi dengan sempurna. Dengan pembakaran sempurna selain bisa memperbaiki baku mutu gas buang genset, mengurangi pemborosan bahan bakar, juga yang terpenting adalah mesin genset dapat beroperasi secara optimal.
                                        4.    Ganti air radiator
                                                    Air radiator (coolant) yang semakin jenuh juga harus diganti pada pemeliharaan tahunan, tujuannya adalah agar proses pendinginan mesin pada radiator dapat berlangsung secara maksimal untuk menjaga suhu mesin pada batas-batas normal saat genset beroparasi.
                                        5.   Pengecekan grounding
                                                    Grounding yang baik menjadi pengaman mesin genset secara umum dan komponen-komponen elektrikal mesin genset secara khusus dari gangguan kelebihan arus, tegangan atau ketidak normalan aspek elektrikal yang terjadi pada genset yang berasal dari luar seperti terkena petir ataupun yang berasal dari dalam mesin genset sendiri. Selain menjadi pengaman bagi mesin genset, grounding yang baik juga bisa menjadi pengaman bagi operator genset. Oleh sebab itu grounding genset harus dijaga agar selalu dalam kondisi baik. Lebih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini.
                                        Tabel 2. Perawatan Mesin Genset
                                        Jenis Perawatan
                                        Waktu Service
                                        Harian
                                        Mingguan
                                        Bulanan
                                        6 Bulan
                                        Tahunan
                                        1.
                                        2.
                                        3.
                                        4.
                                        5.
                                        6.
                                        Periksa Level Coolant
                                        Periksa Level Oli
                                        Periksa Level Solar
                                        Periksa Saluran Udara
                                        Periksa/Bersihkan Filter Udara
                                        Periksa Charger Baterai
                                        Buang Solar Pada Filter
                                        Buang Air Pada Tangki Solar
                                        Periksa Konsentrasi Coolant
                                        Periksa Tegangan Belt2
                                        Periksa Pengembunan Knalpot
                                        Periksa Baterai
                                        Ganti Filter Coolant
                                        Bersihkan CrankcaseBreather
                                        1.
                                        2.
                                        3.
                                        4.
                                        5
                                        6.
                                        Ganti Filter Udara
                                        Periksa Selang2 Radiator
                                        Ganti Filter Solar
                                        Bersihkan Sistem Pendingin

                                        Sumber: www.indotara.co.id, 2018

                                        2.8. Keselamatan, Kesehatan Keamanan Kerja ( K3 )
                                        2.8.1. Pengertian dari Keselamatan Kerja
                                                    Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).
                                        Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
                                        Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan (Sumakmur, 1993). Keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
                                        1. Sasarannya adalah lingkungan kerja
                                        2. Bersifat teknik.
                                         Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan kerja (atau sebaliknya) bermacam macam ; ada yang menyebutnya Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hyperkes) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing dikenal Occupational Safety and Health.
                                        2.8.2. Ruang Lingkup K3
                                        Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut (Rachman, 1990)
                                        1. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
                                        2. Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :
                                        o  Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
                                        o  Peralatan dan bahan yang dipergunakan
                                        o  Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
                                        o  Proses produksi
                                        o  Karakteristik dan sifat pekerjaan
                                        o  Teknologi dan metodologi kerja
                                        3. Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.
                                        4. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut bertanggung jawab atas keberhasilan usaha hyperkes.
                                        2.8.3. Keselamatan Di Tempat Kerja di Bidang Mesin
                                        Keselamatan di tempat kerja khususnya di bagian mesin dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berhubungan, diantaranya yaitu: faktor manusia, faktor lingkungan kerja, dan faktor mesin itu sendiri.
                                        2.8.3.1.   Faktor Manusia/ Pribadi
                                        Faktor manusia disini meliputi, antara lain kemampuan fisik, mental dan psikologi, pengetahuan, keterampilan, dan kelalaian. Pekerja yang sedang mengalami gangguan pada fisik, mental, dan psikologinya tidak dibenarkan melakukan pekerjaan apalagi yang berhubungan dengan mesin karena pekerjaan di bidang mesin memerlukan konsentrasi dan kewaspadaan yang tinggi sehingga dapat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan ketentuan agar tidak terjadi kecelakaan yang mungkin dapat menyebabkan kecacatan pada tenaga kerja. Selain itu, faktor pengetahuan dan keterampilan yang cukup juga diperlukan pekerja sebelum melakukan pekerjaannya khususnya di bidang mesin sehingga pekerja mampu mengoperasikan mesin dengan baik tanpa menyebabkan bahaya pada dirinya sendiri.
                                        Selain faktor-faktor diatas, sebelum memasuki tempat kerja (di bagian mesin) juga terhadapat hal-hal yang perlu dilakukan oleh pekerja agar meminimalisir kecelakaan kerja yaitu dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Alat pelindung diri yang diperlukan dalam menjalankan pekerjaan di bagian mesin antara lain:
                                        1.   Safety Helmet
                                                    Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
                                        2.   Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
                                                    Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. 
                                        3.   Sarung Tangan
                                                    Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. 
                                        4.   Penutup Telinga (Ear Plug/ Ear Muff)
                                                    Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
                                        5.   Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
                                                    Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja.
                                        6.   Masker (Respirator)
                                                    Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara yang buruk (misal berdebu, beracun, berasap, dan sebagainya).
                                        7.   Pelindung Wajah (Face Shield)
                                                    Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja.
                                        8.   Alat pelidung tubuh (apron)
                                                    Berfungsi untuk melindungi tubuh bagian depan yaitu dari leher sampai kaki dari berbagai kemungkinan luka, seperti terkena radiasi panas, percikan bunga api dan percikan beram dan lainnya.
                                        9.   Baju kerja
                                                    Baju harus dapat melindungi  pekerja dari luka akibat beram,  serpihan benda kerja, goresangoresan dan panas. Pakaian harus benar-benar ter-ikat atau pas dengan pemakainya. Dalam bekerja, baju terkancing secara  sempurna, sehingga tidak ada  bagian-bagian anggota badan  yang terbuka atau tidak terlindungi.
                                        2.8.3.2.   Faktor Lingkungan Kerja
                                        Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang atau keryawan dalam beraktifitas bekerja. Lingkungan kerja yang mendukung keselamatan dalam aktivitas bekerja di bidang mesin antara lain: pencahayaan, Suhu, kebersihan tempat kerja, dan pemasangan tanda-tanda peringatan seperti poster
                                        1.   Pencahayaan
                                        Pencahayaan didefinisikan sebagai jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan. Satuannya adalah lux (1 lm/m2), dimana lm adalah lumens atau lux cahaya. Salah satu faktor penting dari lingkkungan kerja yang dapat memberikan kepuasan dan produktivitas adalah adanya penerangan yang baik. Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan pekerja dapat melihat obyek-obyek yang dikerjakan secara jelas dan cepat.
                                        /Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri menyaratkan bahwa standar pencahayaan di tempat kerja khususnya di bidang mesin adalah minimal 200 lux.
                                        2.   Suhu/ Temperatur
                                        Manusia selalu berusaha mempertahankan keadaan normal tubuh dengan sistem tubuh yang sangat sempurna sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi diluar tubuhnya. Tubuh manusia menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan proses konveksi, radiasi, dan penguapan jika terjadi kekurangan atau kelebihan yang membebaninya. Tetapi, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan temperatur luar jika perubahannya tidak melebihi 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin terhadap temperatur normal ± 24 °C.
                                        3.      Kebersihan Tempat Kerja
                                        Keadaan tempat kerja yang berdebu,  licin,  becek,  berminyak, dan  berbau menyengat juga dapat mempengaruhi konsentrasi pekerja sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu, sudah sepatutnya tempat kerja perlu dibersihkan dahulu sebelum melakukan pekerjaan.
                                        2.8.3.1.   Faktor Mesin
                                        Faktor yang disebabkan oleh mesin yang dapat menyebabkan kecelakaan pada pekerja adalah keadaan mesin yang tidak baik (ada bagian yang rusak), mesin tanpa alat pengaman, dan kebisingan yang disebabkan oleh mesin.








                                                                               III. METODOLOGI

                                        3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
                                                    Praktek Kerja Lapang III akan dilaksanakan di Tambak Udang Vannamei Milik Bapak Suwardi Desa Imorenggo Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta mulai tanggal 7 Mei sampai 3 Juni 2018.
                                        3.2. Metode Pelaksanaan
                                                    Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang adalah metode survey. Menurut Nazir (1998), metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual serta memaparkan tentang obyeknya menginter prestasikan dan membandingkan dengan ukuran standar yang sudah ditentukan.
                                               Sedangkan untuk memperoleh keterampilan di lapangan digunakan sistem magang. Sistem magang adalah suatu metode belajar  dalam bentuk praktek secara langsung yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman kerja (Subagyo, 1991).
                                        3.3.   Sumber Data
                                        Dalam Praktek Kerja Lapag ini, sumber data yang digunakan dalam menyusun proposal ini adalah sumber data primer dan sekunder. Menurut Subagyo (1991), pengertian data primer dan data sekunder adalah:
                                        3.3.1.    Data primer
                                        Data primer adalah data yang dikumpulkan dan disalurkan secara langsung dari obyek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan. Adapun data yang diamati secara langsung yaitu spesifikasi mesin diesel penggerak genset, cara pengoperasian mesin diesel penggerak genset, fungsi genset tenaga diesel, bagian-bagian genset tenaga diesel dan fungsinya, perawatan serta kegunaan mesin diesel penggerak genset pada suplai listrik di tambak budidaya udang vannamei, dan analisa usaha pada biaya solar genset tenaga diesel.
                                        3.3.2.    Data sekunder
                                        Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh dari subyek yang diamati dengan cara mencari literatur yang berkaitan dengan pokok bahasan antara lain laporan tentang pengoperasian mesin genset tenaga diesel sebagai penyuplai tenaga listrik pada kegiatan budidaya perikanan, k3 pada pengoperasian genset tenaga diesel, keadaan umum lokasi, serta keadaan unit usaha budidaya udang vannamei.
                                        3.4.  Teknik Pengumpulan Data
                                        Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi dan wawancara. Menurut Narbuko dan Achmadi (2001):
                                        3.4.1.    Observasi atau pengamatan
                                        Observasi atau pengamatan yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati serta mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diamati. Pengamatan meliputi berbagai hal yang dilakukan seperti pengoperasian genset tenaga diesel pada budidaya udang vannamei serta analisa biaya solar pada genset tenaga diesel.
                                        3.4.2.    Interview atau wawancara
                                        Interview atau wawancara adalah proses tanya jawab yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih untuk mendapat infomasi secara langsung. Data yang diambil dengan wawancara menggunakan perangkat bantu berupa daftar pertanyaan (kuisioner) pada lampiran 1.


                                        3.5. Pengolahan dan Analisa Data
                                        3.5.1. Pengolahan Data
                                                    Subagyo (1991), setelah data primer dan data sekunder terkumpul kemudian data tersebut  diolah dengan cara:
                                        a. Editing
                                                  Editing adalah kegiatan mengecek, memeriksa dan mengoreksi data yang telah terkumpul.
                                        b. Tabulating
                                                    Tabulating adalah menyusun data ke dalam bentuk tabel agar mudah dimengerti.
                                        c. Analizing
                                                    Analizing adalah menganalisa data yang sudah terkumpul sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.
                                        Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penggunaan analisis deskriptif bertujuan agar menyajikan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa memberikan perlakuan apapun, sehingga dapat dengan mudah mengambil kesimpulan.
                                        Metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang benar mengenai suatu objek.
                                        3.5.2. Analisa Data
                                        Analisa yang digunakan bertujuan untuk mengetahui penggunaan mesin bensin pengerak pompa air secara berkala dan perawatannya.
                                        Adapun data motor diesel penggerak genset yang akan di analisa meliputi :          
                                        1. Spesifikasi
                                        Pada mesin pengerak genset ada spesifikasi yang tertera pada mesin tersebut. 
                                        2. Cara Pengoperasian
                                        Penggunaan mesin bensin pengerak pompa air sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur).
                                        3. Cara Perawatan
                                        Penggunaan mesin diesel pengerak genset yang digunakan setiap waktu pasti memerlukan perawatan yang baik dan secara berkala.
                                        4. Waktu Pengoperasian
                                        Pengoperasian mesin diesel pengerak genset yang setiap waktu harus memiliki data yang tertulis agar tidak terjadi kesalahan saat waktu pengecekan perawatan.
                                        3.6.      Rencana Kegiatan Praktek
                                                    Rencana kegiatan Peraktek Kerja Lapang III ini tentang Pengoperasian Generator Set Pada Tambak Udang Milik Bapak Suwardi Desa Imorenggo Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta tersusun pada jadwal lampiran 2.

                                                   



                                         DAFTAR PUSTAKA                
                                                                                                                                            
                                        Akhdanazizan. 2018. Control Panel Genset. https://akhdanazizan.com/panel-genset. [ 11 April 2018 ]
                                        Loker Pelaut.com 2014. Sistem Pendukung Mesin Diesel. http://lokerpelaut.com/3-sistem-pendukung-genset.html. [1 April 2018]

                                        Mahon, L. L. J. 1992. Diesel generator handbook. British Library Cataloguing
                                        Nazir. 1988. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta Timur
                                        Narbuko, C. dan Achmadi.  2001. Metode Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta
                                        Purwadi, Tri, dkk. 2009. Buku Panduan Praktikum Azas Konversi dan Konversasi.
                                        Royen. 2015. Pengertian Genset. http://www.eventzero.org/pengertian-dan-defenisi-generator-set/. [9 April 2018]
                                        Rachman, Abdul, et al, 1990. Pedoman Studi Hiperkes pada Institusi Pendidikan Tenaga Sanitasi, Jakarta : Depkes RI, Pusdiknakes.
                                        Rajawaliindo.co.id. 2018. Komponen Genset. https://rajawaliindo.co.id/blog-post/komponen-dan-cara-kerja-generator-genset/ [10 April 2018]
                                        S Agus. 2011. Jenis - Jenis Mesin Geset. https://www.indotara.co.id/jenis-jenis-mesin-genset&id=123.html. [1 April 2018]

                                        Sucipto & Agus Mulyadi .2013. Prinsip Kerja Genset, http://www.sutopo.com/cara-kerja-generator-set-genset/      [9 April 2018]


                                        Subagyo J. 1991. Metode Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta

                                        Sumakmur, 1993. Keselamatan dan pencegahan kecelakaan. Jakarta : Haji Masagung

                                        Smith dan Wilkes, 2003. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Tiga Serangkai.
                                        Stefanus. 2016. Komponen genset. https://www.indotara.co.id/komponen-pada-genset&id=401.html. [1 April 2018]

                                        V.L. Maleev.dkk.  1986. Diesel Engine Operation and Maintenance





                                        Lampiran 1. Daftar Pertanyaan



                                        I.          Keadaan Umum Usaha
                                        1.1.        Sejarah dan perkembangan tempat usaha
                                        1.    Kapan didirikan ?
                                        2.    Siapa yang mendirikan unit usaha ?
                                        3.    Berapa  modal awal yang ditanam ?
                                        4.    Bagaimana status kepemilikan modal ?
                                        5.    Bagaimana awal perkembangan usaha ?

                                        1.2.         Lokasi tata letak tempat usaha
                                        1.    Dimana alamat lengkap lokasi unit usaha  ?
                                        2.    Pertimbangan penentuan lokasi ?
                                        3.    Berapa jarak lokasi dari tepi pantai ?
                                        4.    Berapa luas tanah ?
                                        5.    Berapa banyak tambak ?

                                        2.   Sarana dan prasarana
                                                     2.1.  Sarana
                                        1.    Apa saja sarana yang ada disana ?
                                        2.    Fungsi masing masing sarana ?
                                        3.    Cara pemeliharaan ?
                                        2.2.    Prasarana
                                        1.    Berapa luas unit usaha ?
                                        2.    Fungsi masing masing prasarana ?
                                        3.    Tenaga Kerja
                                        1.    Berapa jumlah tenaga kerja ?
                                        2.    Bagaimana pengaturan jam kerja  ?

                                        4.    Mesin yang digunakan  
                                        1.    Mesin apa saja yang digunakan ?
                                        2.    Apa merk mesin yang digunakan ?
                                        3.    Bahan bakar apa yang digunakan ?
                                        4.    Sebutkan jenis-jenis mesin  ?
                                        5.    Bagaimana cara pengoperasian mesin  ?
                                        6.    Dimana mesin genset tersebut diletakkan ?

                                        5.     Generator set  
                                        1.      Bagaimana cara mengoperasikan generator set tersebut ?
                                        2.      Siapa yang bertugas mengoperasikan generator set tersebut ?
                                        3.      Apa jenis generator set tersebut ?
                                        4.      Sebutkan spesifikasi generator set rsebut ?
                                        5.      Berapa daya generator set tersebut ?
                                        6.      Kapan generator set digunakan ?
                                        7.      Bahan bakar apa yang digunakan pada generator set?
                                        8.      Berapa konsumsi bahan bakar yang diperlukan?
                                        9.      Berapa lama generator set tersebut dioperasikan ?
                                        10.    Apakah generator set tersebut  perlu dipanaskan mesinnya ?
                                        11.    Kendala pengoperasian generator set ?
                                        12.    Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah generator set?
                                        13.    Apa kegunaan generator set di tambak budidaya udang ?
                                        14.    Bagaimana prinsip kerja generator set tersebut ?

                                        6.      Perawatan  Mesin Generator Set
                                        1.        Siapa yang bertugas dalam perawatan mesin generator set ?
                                        2.        Bagaimana cara perawatan ?  
                                        3.        Dimana perawatan generator set ?
                                        4.        Cara perawatannya ?
                                        5.        Tujuan Perawatan ?
                                        6.        Kapan perawatan dilakukan ?
                                        7.        Bagian apa saja yang harus dirawat  ?
                                        8.        Bagaimana cara perawatan sistem pelumasan generator set ?
                                        9.        Apakah ada perawatan khusus mesin generator set ?
                                        7.      Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)
                                        1.      K3 apa yang ada di lokasi tersebut ?
                                        2.      Permasalahan K3 apa yang ada di lokasi ?
                                        3.      Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan K3 ?
                                        4.      Apa tujuan dari adanya K3 ?
                                        5.      Apakah ada peralatan khusus K3 di lokasi ?
                                        6.      Apa yang menjadi penyebab utama adanya kecelakaan kerja ?
                                        7.      Apakah ada petugas khusus K3 di lokasi tersebut ?


                                        Lampiran 2. Rencana Kegiatan







                                        BULAN




                                        No.
                                        Uraian Kegiatan
                                        MEI
                                        JUNI


                                        MINGGU KE-    1
                                        MINGGU KE- 2
                                        MINGGU KE-3
                                        MINGGU KE-4
                                        MINGGU KE- 1
                                        MINGGU KE-2
                                        MINGGU KE-3
                                        MINGGU KE-4
                                        1.
                                        Berangkat dari kampus
                                        X






                                        2.
                                        Tiba di lokasi PKL
                                        X






                                        3.
                                        Melapor pada instansi terkait
                                        X






                                        4.
                                        Melaksanakan PKL
                                        X
                                        X
                                        X
                                        X
                                        X

                                        5.
                                        Wawancara dan observasi
                                        X
                                        X
                                        X
                                        X
                                        X

                                        6.
                                        Menyusun konsep laporan

                                        X
                                        X
                                        X
                                        X

                                        7.
                                        Kembali ke Politeknik KP Sidoarjo



                                        X



                                         Lampiran 2. Rencana Kegiatan







                                        BULAN




                                        No.
                                        Uraian Kegiatan
                                        MEI
                                        JUNI


                                        MINGGU KE-    1
                                        MINGGU KE- 2
                                        MINGGU KE-3
                                        MINGGU KE-4
                                        MINGGU KE- 1
                                        MINGGU KE-2
                                        MINGGU KE-3
                                        MINGGU KE-4
                                        1.
                                        Berangkat dari kampus
                                        X






                                        2.
                                        Tiba di lokasi PKL
                                        X






                                        3.
                                        Melapor pada instansi terkait
                                        X






                                        4.
                                        Melaksanakan PKL
                                        X
                                        X
                                        X
                                        X
                                        X

                                        5.
                                        Wawancara dan observasi
                                        X
                                        X
                                        X
                                        X
                                        X

                                        6.
                                        Menyusun konsep laporan

                                        X
                                        X
                                        X
                                        X

                                        7.
                                        Kembali ke Politeknik KP Sidoarjo



                                        X




                                        DAFTAR PUSTAKA KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR ALDI KENEDI - BALOON GARJO

                                        DAFTAR PUSTAKA Amri dan Kanna. 2008. Budidaya Udang Vannamei Secara Intensif, Semi  Intensif, dan Tradisional. Gramedia Pustaka. Jakarta A...