Thursday, April 5, 2018

enset Continous Rating, Prime Rating Dan Stand By Rating

Tiap genset yang baik memiliki 3 macam kapasitas, yaitu kapasitas Continuous, Prime, dan Stand By. Beberapa produsen mesin genset secara eksplisit menuliskan 3 macam kapasitas ini, namun banyak pula yang hanya mencantumkan 1 kapasitas saja, yaitu kapasitas Prime. Karena itu, dalam memilih genset, hendaknya Anda jeli mencermati kapasitas genset apa yang ditawarkan oleh vendor, dan tentukan pula bagaimana genset tersebut akan Anda pakai.
  1. Prime Capacity
Prime Capacity (Kapasitas Utama) adalah kapasitas beban yang diharapkan dapat ditanggung genset untuk waktu yang tak terbatas. Beban juga bisa naik turun (ada beban kejut), tetapi total beban diharapkan berkisar pada 60-70% nilai kapasitas Prime yang tertera. Jika Anda tidak menanyakan jenis kapasitas genset, biasanya Vendor akan memakai Prime Capacity sebagai dasar pembuatan penawaran. Dalam kondisi ini genset dapat berjalan 24 jam sehari – 7 hari seminggu (24/7), tanpa henti, kecuali untuk perawatan rutin. Tapi jika hendak dipakai 100% nilai kapasitas Prime, lebih baik genset tidak dipakai lebih dari 8 jam sehari.
Jadi, misalnya kapasitas Prime yang tertera adalah 100KVA, maka genset dapat dipakai secara terus menerus (kontinu) pada kisaran 60-70KVA, dengan asumsi akan ada naik-turun beban atau beban kejut. Namun jika genset diharapkan menanggung 100KVA + beban kejut, lebih baik batasi pemakaian genset pada 8 jam sehari.
  1. Continous prime
Continuous Capacity (Kapasitas Berkelanjutan) adalah beban konstan yang dapat ditanggung oleh genset secara terus menerus (continuous). Kata kuncinya adalah KONSTAN.
Beban konstan artinya besar beban relatif stabil, tidak berubah-ubah dan minim beban kejut. Dalam kondisi ini genset dapat dijalankan 24/7, kecuali untuk perawatan. Biasanya kapasitas Continuous yang tertera adalah 90-95% dari kapasitas Prime. (Misal kapasitas Prime tertera 100KVA, maka kapasitas Continuous bisa tertera 90-95KVA). Idealnya genset hanya dibebani 70-80% kapasitas Continuous yang tertera.
  1. Stand By Capacity (Kapasitas Siaga) adalah kapasitas genset yang ditetapkan dengan pertimbangan bahwa genset jarang digunakan sehingga punya banyak waktu untuk istirahat (menjadi dingin), sehingga kapasitas Stand By yang tertera bisa 5-10% lebih besar daripada kapasitas Prime yang tertera. (Misal kapasitas Prime 100KVA, maka kapasitas Stand By yang tertera bisa berkisar antara 105-110 KVA). Genset yang dipakai berdasarkan kapasitas Stand By-nya tidak boleh menanggung beban lebih besar dari yang kapasitas Stand By yang tertera. Jika dipakai untuk menanggung beban 100% kapasitas Stand By tertera, genset sebaiknya hanya berjalan 1 jam saja, dan tidak lebih dari 100 jam per tahun

Pada prinsipnya, tiap genset didesain untuk menanggung beban sesuai Prime Capacity-nya. Jika ia dipaksa untuk menanggung beban lebih besar dari kapasitas Prima (kapasitas Stand By), ia masih sanggup asalkan tidak terlalu sering dan terlalu lama. Namun jika ia diberi beban yang ringan dan stabil (kapasitas Continuous), ia bisa berjalan terus menerus tanpa perlu istirahat. Ilustrasinya kurang lebih seperti ini:
  • Seorang atlit pelari maraton terlatih untuk berlari dengan kecepatan 20 km/j selama 4-5 jam lomba maraton di medan berbukit. Ini adalah kapasitas Prime nya.
  • Kalau ia diminta jogging dengan kecepatan 10km/j di jalan rata (kapasitas Continuous), ia pasti bisa dengan santai berjogging 8-10 jam!
  • Tapi jika ia dipaksa berlari sprint 36km/j di jalan yang menanjak (kapasitas Stand By), dia masih sanggup, tapi 20 detik saja jangan 4-5 jam seperti halnya lari maraton!
 Jadi, jangan hanya mencari gest dengan harga semurah-murahnya, tetapi Anda harus mengetahui betul, apakah kapasitas produk tersebut adalah Prime, Continuous maupun Standby

No comments:

Post a Comment

DAFTAR PUSTAKA KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR ALDI KENEDI - BALOON GARJO

DAFTAR PUSTAKA Amri dan Kanna. 2008. Budidaya Udang Vannamei Secara Intensif, Semi  Intensif, dan Tradisional. Gramedia Pustaka. Jakarta A...