Genset sebagai pembangkit daya listrik mempunyai kekhususan tersendiri dalam pengoperasiannya. Sudah seharusnya genset dioperasikan dalam kondisi ideal agar genset dapat beroperasi secara normal dan menghasilkan daya listrik yang optimal. Namun adakalanya genset beroperasi pada keadaan yang kurang ideal seperti posisi peletakkan atau kedudukkannya yang tidak stabil, ruangannya yang tidak mempunyai ventilasi yang baik, beban yang berlebihan atau lainnya yang disebabkan oleh situasi dan kondisi atau karena ketidaktahuan pemilik genset terhadap hal-hal penting yang perlu diketahui dan dipenuhi dalam pengoperasian genset.
Berikut ini beberapa hal penting yang yang harus diperhatikan dalam pengoperasian genset:
a. Mengoperasikan genset sesuai buku petunjuk operasional
Jalankan mesin genset sesuai buku petunjuk pengoperasian genset. Jangan menjalankan mesin genset jika belum mengetahui dengan baik perihal pengoperasian genset. Pastikan bahwa operator mengetahui cara-cara pengoperasian yang benar.
b. Jaga sirkulasi udara dalam ruang genset
Jika genset dioperasikan di dalam ruangan tertutup, maka harus dibuat sistem sirkulasi udara yang baik. Asap gas buang yang sangat beracun harus terbuang ke luar ruangan dengan baik. Jauhkan gas buang mesin dari manusia dan hewan piaraan. Udara panas dari radiator juga harus dikeluarkan langsung melalui ducting /cerobong dan tidak boleh ada aliran balik agar mesin tidak mengalami panas berlebih (overheat).
c. Hindari beban berlebih (Overload)
Generator mempunyai sebuah circuit breaker (MCCB) untuk pengaman beban lebih yang akan bekerja (trip) jika terjadi kelebihan beban. Jika hal ini terjadi maka harus dilakukan pengurangan beban sebelum menghidupkan genset kembali.
d. Peletakkan kedudukan genset
Saat beroperasi genset bisa menimbulkan getaran yang cukup kuat, sehingga sebelum dioperasikan harus dipastikan bahwa genset diletakkan di tempat yang permukaannya rata atau di atas pondasi yang kuat dan stabil, tidak labil. Pondasi yang tidak kuat dan labil bisa menyebabkan kerusakan genset.
e. Jauhkan genset dari tempat basah dan lembab
Menjalankan genset di tempat yang langsung terkena hujan, lembab atau genangan air dapat beresiko untuk terjadinya sengatan listrik. Hindarkan unit genset termasuk saluran pipa gas buang dari masuknya air hujan. Dianjurkan untuk memasang grounding pada genset dan beban serta memberikan atap pelindung untuk mesin genset.
f. Menjaga kebersihan genset
Genset harus dijaga kebersihannya dengan baik. Perawatan yang baik akan membuat Genset selalu bersih dan berada pada kondisi optimal. Jangan biarkan kebocoran-kebocoran yang terjadi berlangsung lama, bersihkan debu atau kotoran yang menempel pada unit genset termasuk radiator. Jangan meletakkan barang-barang yang tidak diperlukan di sekitar genset.
g. Matikan genset pada keadaan abnormal
Jika genset diketahui beroperasi secara tidak wajar atau menunjukkan ketidaknormalan seperti getaran yang sangat tinggi, suara yang kasar atau tersendat sendat, atau indikator ketidakwajaran lainnya maka segera matikan genset dan lakukan perbaikan.
h. Pasang kabel-kabel dengan baik dan benar
Kabel power dan kabel-kabel lainnya harus terpasang dan tertata dengan baik dan benar untuk menghindari hubungan singkat. Perhatikan petunjuk / kode pada stiker di terminal output. Kencangkan setiap kabel yang dipasang, jangan sampai kendor karena dapat mengakibatkan bahaya.
i. Jangan sentuh terminal tegangan keluaran (output)
Jangan menyentuh terminal output saat genset beroperasi karena dapat menimbulkan sengatan listrik. Putuskan circuit breaker (MCCB) saat akan melakukan pemasangan kabel power.
j. Berhati-hatilah terhadap bahaya kebakaran
Bahan bakar dan pelumas adalah bahan yang mudah terbakar. Jagalah jangan sampai berceceran di sekitar genset. Jagalah kebersihan bagian dalam genset karena mudah terbakar jika terkontaminasi minyak. Jauhkan genset dari lingkungan kerja yang menggunakan api.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas diharapkan dapat tercipta kondisi ideal sehingga genset dapat beroperasi secara normal.
2. Pengoperasian Genset Dalam Keadaan Normal
Pada dasarnya semua genset harus beroperasi secara otomatis, jika terjadi kegagalan atau gangguan pada sumber daya listrik utama maka panel AMF-ATS otomatis akan memutus jalur hubungan beban dengan sumber daya listrik utama, mengaktifkan genset dan menghubungkan jalur beban dengan sumber daya listrik genset.
Meskipun genset akan beroperasi secara otomatis jika terjadi kegagalan atau gangguan pada sumber daya listrik utama, namun pada saat genset beroperasi operator harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Gunakan alat pelindung diri
Saat beroperasi genset menimbulkan getaran dan suara yang cukup keras (kecuali genset tipe silent yang menggunakan peredam khusus). Semakin besar kapasitas daya genset akan menimbulkan getaran dan suara yang semakin keras, untuk mengurangi dampak negatif dari getaran dan suara yang cukup keras, seorang operator genset hendaknya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa headset agar telinga tetap aman.
b. Persediaan bahan bakar (BBM) solar pada level aman
Persediaan bahan bakar pada tangki BBM harus diperhatikan dan dijaga pada level aman, jangan sampai BBM habis pada saat genset beroperasi.
c. Perhatikan indikator dan parameter
Saat genset beroperasi perhatikan indikator-indikator pada modul genset dan modul AMF-ATS dan pastikan semua indikator menunjukkan bahwa genset beroperasi dengan normal. Begitu juga parameter seperti tegangan keluaran, frekuensi, arus beban dan lainnya menunjukkan nilai normal dan dalam batas wajar. Tegangan keluaran normal berada pada 220VAC, frekuensi 50-60Hz dan total arus beban tidak melebihi 80% dari kapasitas daya maksimal genset.
d. Pencatatan pengoperasian genset pada lembar Lifetime genset
Catat data waktu dan tanggal genset mulai beroperasi dan saat genset berhenti beroperasi. Catat pula hal-hal lain yang dianggap penting yang terjadi saat genset beroperasi.
e. Jaga keamanan ruangan genset
Setelah selesai mengoperasikan genset dan hendak meninggalkan ruang genset, pastikan ruang genset terkunci dengan aman dan tidak ada barang-barang tertinggal dalam ruang genset.
3. Gangguan Pada Sistem Otomatis Genset (AMF-ATS)
Adakalanya sistem AMF-ATS mengalami kegagalan atau gangguan, gangguan atau kegagalan fungsi ini terjadi dalam 2 (dua) kondisi sebagai berikut:
a. Gangguan pada saat sumber daya listrik utama (PLN) dalam keadaan normal
Gangguan ini bisa disebabkan karena adanya fluktuasi tegangan PLN, AMF-ATS membaca adanya kegagalan sumber daya listrik utama sehingga memutus hubungan beban dengan jalur PLN, pada kondisi yg sama AMF-ATS masih membaca adanya sumber daya listrik pada jalur PLN sehingga genset tidak diaktifkan.
Hal ini mengakibatkan COS pada ATS memutus hubungan beban dengan sumber listrik PLN namun tidak mengaktifkan genset dan tidak menghubungkan beban dengan sumber listrik genset, akibatnya terjadi efek listrik padam padahal sumber listrik PLN masih normal.
Cara mengatasi gangguan ini adalah sebagai berikut:
- Lihat COS pada panel ATS, COS yang berada pada posisi menggantung (hang) dan indikator pada COS tidak menunjukkan posisi “ON”.
- Pada genset 200kVA tekan tombol off / manual kemudian tekan kembali tombol auto hingga terdengar pada Contaktor bekerja, indikator menunjukkan posisi “ON” dan hubungan beban dengan sumber listrik utama kembali normal.
- Pada genset 400kVA putar manual hendel motoris COS dan hubungan beban dengan sumber listrik utama kembali normal.
- Jika masalah yang terjadi diikuti dengan adanya indikator kesalahan (error) pada modul AMF-ATS, tekan tombol “MANUAL” pada modul AMF-ATS, kemudian tekan tombol “AUTO” pada modul hingga sistem otomatis AMF-ATS kembali bekerja normal.
- Apabila langkah-langkah telah dilakukan namun sistem otomatis masih belum bekerja normal, segera hubungi vendor untuk dilakukan perbaikan segera.
Hal lain yang mungkin terjadi adalah sistem otomatis AMF-ATS tidak bekerja baik saat sumber listrik utama padam, akibatnya tidak ada suplai listrik sama sekali baik dari sumber listrik utama ataupun sumber listrik cadangan (genset), padahal seharusnya sistem otomatis bekerja dan mengaktifkan genset jika sumber listrik utama padam.
Cara mengatasinya sama dengan cara mengatasi gangguan pada saat sumber daya listrik utama (PLN) dalam keadaan normal
4. Pemeliharaan Genset
Agar genset selalu dalam keadaan baik, pemeliharaan rutin genset mutlak harus dilakukan. Perawatan atau pemeliharaan genset harus dilakukan dengan baik sesuai petunjuk pada buku manual genset. Gunakan bahan bakar, pelumas dan suku cadang yang sesuai spesifikasi genset dan direkomendasikan oleh pabrikan agar genset dapat beroperasi dalam jangka waktu lebih lama dan meminimalkan gangguan selama masa pengoperasian.
Pemeliharaan genset dilakukan secara rutin dengan rincian pemeliharaan yang akan dijelaskan dibawah ini.
I. Pemeliharaan 2 (dua) Mingguan
Pemeliharaan mingguan dilakukan satu kali dalam satu pekan (7 hari) dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
1) Pengecekan kapasitas air radiator
Pengecekkan kapasitas air radiator dilakukan untuk memastikan air radiator berada pada level cukup, jika air radiator berada pada level kurang harus ditambah sampai pada level cukup.
2) Pengecekan kapasitas oli mesin
Seperti halnya air radiator, oli mesin juga harus dipastikan berada pada level yang cukup, tambahkan jika oli mesin berada pada level kurang.
3) Pengecekan konektor dan kabel accumulator/battery
Konektor dan kabel accumulator/battery dibersihkan dari kemungkinan korosi yang timbul dan dikencangkan jika kendur.
4) Pengecekan persediaan bahan bakar
Bahan bakar solar pada tangki induk dan tangki harian dipastikan cukup untuk beroperasi selama 6 (enam) jam. Jika bahan bakar pada tangki harian berada pada level kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan pengisian dari tangki induk. Tapi jika bahan bakar pada tangki induk telah kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan proses pengadaan bahan bakar solar kembali.
5) Pembersihan unit genset
Unit genset harus dibersihkan dari kotoran seperti debu, cairan atau kotoran lainnya agar kondisi unit genset selalu bersih. Gunakan kain bersih dan blower untuk membersihkan unit genset, jangan membersihkan unit genset dengan bahan pembersih yang bersifat korosif dan mudah terbakar.
6) Pembersihan ruang genset
Selain unit genset, ruangan genset juga harus selalu dijaga kebersihannya untuk menghindari serangga atau hewan pengerat bersarang di ruang genset, ruang genset yang bersih akan membuat sirkulasi udara bersih lebih baik.
7) Running test genset selama 15 menit
Genset yang berada pada posisi siaga (stand-by) harus secara rutin dipanaskan untuk menjaga
II. Pemeliharaan Bulanan
Pemeliharaan bulanan dilakukan satu kali dalam satu bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
1) Jadwal mingguan ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
2) Pengecekan air accumulator/battery
Satu kali dalam satu bulan air accumulator/battery harus diperiksa kapasitas atau levelnya, level air accu yang baik berada diantara garis Low dan Full, jika ternyata air accu berada dibawah garis Low, tambahkan air accu sampai berada pada level antara garis Low dan Full.
3) Pengecekan V-Belt
V-belt berhubungan dengan kipas radiator dan berpengaruh besar terhadap proses pendinginan mesin agar mesin tidak mengalami panas berlebih (overheat), V-belt yg terlalu kendor atau terlalu kencang bisa mempengaruhi kinerja mesin dan proses pendinginan mesin. Pastikan kondisi V-Belt berada pada keadaan ideal, tidak kendor dan tidak terlalu kencang.
Kondisi V-belt yg ideal adalah jika ditekan dengan jari maka defleksinya antara 9.5mm sampai 12.7mm, jika memakai alat pengukur maka defleksinya antara 360Nm sampai 490Nm. Selain defleksi, kondisi fisik V-Belt juga dilihat apakah masih bagus atau sudah mengalami pecah atau retak, lakukan penggantian jika ditemukan tanda-tanda V-Belt telah banyak retakan atau pecahan.
4) Pengecekan control indicator genset
Control indicator berkaitan dengan parameter-parameter baik itu yang ada pada genset atau pada modul panel AMF-ATS. Perhatikan apakah parameter-parameter tersebut menunjukkan adanya ketidaknormalan/error atau semua indikator dan parameter menunjukkan bahwa genset masih beroperasi secara normal.
Jika ditemukan adanya indikator atau parameter yang menunjukkan ketidaknormalan segera perbaiki genset agar kembali beroperasi normal.
5) Pengecekan instalasi kabel panel DC
Kabel-kabel DC berhubungan dengan sensor-sensor indikator, modul-modul dan pengisian accu genset. Kondisi kabel-kabel DC yang baik akan membuat sensor-sensor indikator, modul-modul dan pengisian accu genset juga bekerja baik.
III. Pemeliharaan 3 (tiga) Bulanan
Pemeliharaan 3 (tiga) bulanan dilakukan satu kali dalam tiga bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
1) Pengecekan I + II ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan dan bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
2) Pembersihan filter udara
Filter udara adalah salah satu komponen penting pada mesin bakar termasuk mesin bakar diesel genset, filter udara yang terawat bersih menjamin udara yang masuk ke ruang pembakaran juga bersih sehingga mesin bekerja secara optimal.
3) Pembuangan endapan pada tangki bahan bakar
Dalam waktu yang lama sedikit demi sedikit kotoran yang ikut terbawa bahan bakar masuk kedalam tangki akan mengendap di dasar tangki, untuk itu perlu dilakukan pembuangan endapan kotoran ini agar tidak ikut terbawa masuk ke ruang bakar dan mengganggu proses pembakaran dalam mesin.
Selain itu pembuangan endapan kotoran ini juga membuat bahan bakar dalam tangki lebih bersih. Pembuangan endapan dalam tangki bahan bakar baik tangki induk ataupun tangki harian dilakukan dengan membuka kran atau baud drain di dasar tangki hingga kotoran terbuang keluar, tutup kembali kran atau baud drain jika kotoran telah terbuang.
4) Pengecekan system Charging Accu.
Sistem pengisian accu harus selalu bekerja normal untuk menjamin tegangan dan arus accu terjaga dalam kondisi baik sehingga genset dapat melakukan “Start” dengan mudah. Pengecekan sistem pengisian accu dilakukan dengan mengukur tegangan DC yang keluar, periksa perkabelan dan komponen lainnya, bersihkan bila perlu.
IV. Pemeliharaan 6 (enam) Bulanan
Pemeliharaan 6 (enam) bulanan dilakukan satu kali dalam enam bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
1) Pengecekan I + II + III ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan dan tiga bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
2) Ganti oli mesin
Pada pemeliharaan genset enam bulanan ini oli mesin harus diganti. Hal ini dilakukan karena viskositas oli mesin yang semakin jenuh serta banyaknya endapan gram-gram atau partikel-partikel pada oli pelumas yang disebabkan oleh gesekan komponen-komponen mesin selama mesin beroperasi mengakibatkan proses pelumasan mesin tidak sempurna.
Untuk itu oli mesin harus di ganti dengan oli baru dengan cara menguras oli pada mesin genset. Pengurasan oli lama pada mesin genset dapat dilakukan dengan membuka baut “Oil Drain” pada bagian bawah mesin, pastikan oli lama terkuras secara maksimal, kemudian tutup lubang “Oil Drain” dan masukan oli pelumas baru. Spesifikasi oli pelumas harus sesuai dengan mesin genset, lihat buku petunjuk pengoperasian dan perawatan untuk melihat spesifikasi oli.
3) Ganti filter oli
Pada pemeliharaan enam bulanan ini filter oli juga diganti dengan yang baru. Tidak jauh berbeda dengan pentingnya penggantian oli mesin genset, penggantian filter oli ini juga mempunyai tujuan utama agar proses pelumasan mesin bisa maksimal.
V. Pemeliharaan 12 (dua belas) Bulanan
Pemeliharaan 12 (dua belas) bulanan dilakukan satu kali dalam dua belas bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
1) Pengecekan I + II + III + IV ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan, tiga bulanan dan enam bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
2) Ganti filter bahan bakar
Untuk menjaga kebersihan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar mesin genset, filter bahan bakar harus diganti setiap satu tahun sekali (setiap dua belas bulan). Gunakan filter bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin genset.
3) Ganti filter udara
Begitu juga dengan filter udara. Perlu kita ketahui bahwa proses pembakaran dalam ruang bakar mesin terjadi dengan adanya pencampuran bahan bakar solar dengan udara (oksigen) dan dipantik oleh busi. Dengan mengganti filter udara diharapkan dapat menjaga kebersihan udara yang masuk ke ruang bakar mesin genset sehingga pembakaran dapat terjadi dengan sempurna.
Dengan pembakaran sempurna selain bisa memperbaiki baku mutu gas buang genset, mengurangi pemborosan bahan bakar, juga yang terpenting adalah mesin genset dapat beroperasi secara optimal.
4) Ganti air radiator
Air radiator (coolant) yang semakin jenuh juga harus diganti pada pemeliharaan tahunan, tujuannya adalah agar proses pendinginan mesin pada radiator dapat berlangsung secara maksimal untuk menjaga suhu mesin pada batas-batas normal saat genset beroparasi.
5) Pengecekan grounding
Grounding yang baik menjadi pengaman mesin genset secara umum dan komponen-komponen elektrikal mesin genset secara khusus dari gangguan kelebihan arus, tegangan atau ketidak normalan aspek elektrikal yang terjadi pada genset yang berasal dari luar seperti terkena petir ataupun yang berasal dari dalam mesin genset sendiri. Selain menjadi pengaman bagi mesin genset, grounding yang baik juga bisa menjadi pengaman bagi operator genset. Oleh sebab itu grounding genset harus dijaga agar selalu dalam kondisi baik.
Demikian program rutin pengoperasian dan perawatan Genset ini, tetapa pada kenyataan di lapangan setiap user atau perusahaan mempunyai standar prosedur operasional nya masing masing, tetapi paling tidak ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbanga.
No comments:
Post a Comment