Friday, August 2, 2019

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG 3 ALDI KENEDI - BALOON GARJO

II. TINJAUAN PUSTAKA



2.1.  Pengertian Generator Set
  Genset tentu saja alat yang sudah tidak asing lagi di telinga. Menurut Royen (2015). Genset merupakan kepanjangan dari Generator Set, Kalau di artikan secara harfiah Generator berati pembangkit listrik dan Set artinya satu set. Jadi pengertian Genset adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik. Dalam pelajaran fisika dapat dijelaskan ketika mesin genset memutar rotor pada generator sehingga timbul medan magnet pada kumparan stator generator, medan magnet yang timbul pada stator akan berinteraksi dengan rotor sehingga terjadilah arus listrik. Genset ini merupakan seperangkat atau gabungan antara Generator atau Alternator dan Engine yang dapat digunakan sebagai Alat Pembangkit Listrik. Mesin penggerak pada genset umumnya merupakan mesin pembakaran dalam berupa motor / mesin dengan bahan bakar solar dan ada juga yang menggunakan mesin dengan bahan bakar bensin. Sedangkan generator adalah perangkat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Prinsip kerja generator menggunakan prinsip percobaan faraday yaitu memutar magnet dalam kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka akan terjadi perubahan fluks gaya magnet (perubahan arah penyebaran medan magnet) di dalam kumparan dan menembus tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda potensial antara ujung-ujung kumparan (yang menimbulkan listrik).
2.2. Prinsip Kerja Generator Set
  Menurut Sutopo dan Mulyadi (2013). Cara kerja mesin generator set (genset) adalah dengan mengubah tenaga mekanis untuk menjadi tenaga listrik dengan melalui proses induksi elektromagnetik. Genset umumnya digunakan pada tempat–tempat yang melayani fasilitas umum seperti rumah sakit, gedung pertemuan, atau industri yang membutuhkan sumber daya bertenaga besar. Selain itu genset juga dibutuhkan pada area pedesaan yang belum memiliki akses untuk secara komersial menghasilkan listrik. Generator akan memperoleh energi mekanis yang berasal dari prime mover.
  Generator arus bolak-balik (AC) biasa dikenal dengan sebutan sebagai alternator. Generator ini dapat mensuplai tenaga listrik saat terjadinya gangguan yang tidak diinginkan. Suplai tersebut akan digunakan untuk beban prioritas. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang telah terdiri dari panel, memiliki energi yang berasal dari solar dan terdapat kincir angin yang telah ditempatkan pada suatu tempat.
  Genset juga dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau juga sebagai “off-grid” (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Generator sinkron (alternator) akan digunakan pada proses pembangkitan jika telah terpasang menjadi satu poros dengan motor diesel. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini memiliki kapasitas yang besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor.
2.3. Spesifikasi
  Genset adalah solusi mati lampu yang paling efektif & efisien untuk saat ini. Genset sangat umum digunakan untuk mengatasi masalah mati listrik. Memilih genset yang tepat bukanlah hal yang gampang jika kita tidak mengerti tentang genset. Sangat penting bagi anda untuk memilih genset yang berkualitas bagus dengan harga yang ekonomis. Agar dapat beroperasi terus menerus dalam jangka waktu yang panjang. Genset yang murah pun bukan jaminan anda akan berhemat, karena biaya operasi sebuah genset lah yang akan menentukan murah atau mahalnya sebuah genset. Genset ekonomis dengan kualitas tinggilah yang perlu anda cari sampai dapat. Nilai beli yang wajar dengan ketersediaan spareparts yang lengkap & dukungan after sales yang baik & responsive.
Tabel 1. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Genset :
No.
Data yang diperlukan
Keterangan

1.
Kebutuhan daya
Biasanya dalam satuan KVA atau KW. Caranya bisa dengan mengukur ampere yang bekerja pada panel utama, atau meminta supplier genset untuk melakukan audit power & energy pada fasilitas anda.

2.
Dimensi dan penempatan
Ukuran muat terpasang & bisa dimobilisasi ke tempat yang anda rencanakan.
Penempatan Genset harus pada ruang dengan sirkulasi udara baik, suhu ruang yang sesuai, kelembapan yang minim, tidak banjir, beratap, ruang tidak terlalu sempit, ketinggian atap yang cukup, ada akses untuk pembuangan asap genset.
Jauh dari jangkauan anak2, dan tentunya aman dari pencurian & sabotase.

3
Bahan Bakar yang Sesuai
Demi mempermudah pengoperasian genset nantinya, yang perlu diperhatikan adalah bahan bakar yang akan digunakan. Tentu saja yang diharapkan adalah bahan bakar yang mudah ditemukan dan sangat terjangkau. Ada genset yang menggunakan bahan bakar bensin, solar, dan gas.

Sumber : Muhammad Khairi, 2016
2.4. Klasifikasi Generator Set
Seiring perkembangan jaman modernisasi genset dirancang untuk membantu seseorang untuk membangkitkan kebutuhan tenaga listrik, dengan kata lain banyak inovasi-inovasi yang baru mengenai teknologi genset yang dibuat seiring perkembangan yang ada, Oleh karena itu banyak jenis macam genset yang dibuat untuk memaksimalkan kinerja genset,
2.4.1.  Klasifikasi Generator Set Menurut Bahan Bakar
  Menurut Setiawan (2011),  Klasifikasi genset menurut bahan bakar yaitu:

Mesin Genset Gas
  Mesin genset ini menggunakan bahan bakar gas untuk menyalakannya, dengan gas sebagai berikut LPG (liquid Petroleum Gas) ,CNG ( Compressed Natural Gas). Diindustri dengan menggunakan CNG , Gas CNG sendiri harus menggunakan infrastruktur dari pipa gas yang langsung mendistribusikan CNG tersebut sebagai bahan bakar genset tersebut. Penggunaan gas CNG pun harus dipertimbangkan karena pembiayaannya sangat mahal. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini








Gambar 1. Mesin Genset Gas
Sumber: Agus Setiawan, 2011

Mesin Genset Diesel
  Mesin genset ini banyak digunakan secara umum karena sangat mudah menemukan genset ini dan kapasitas dari mesin genset ini juga cukup memenuhi kebutuhan mulai dari 5kw (5000 watt) sampai 2MW (2.000.000 watt), mesin genset inipun memiliki silinder dari 2 silinder sampai 16 silinder. Untuk urusan harga, mesin genset yang satu ini masih tergolong dalam genset murah, karena harganya yang masih cukup terjangkau dibandingkan dengan jenis mesin genset yang  lebih besar lainnya.




Gambar 2. Mesin Genset Diesel
Sumber: Agus Setiawan, 2011

Mesin Genset Bensin
  Mesin genset ini menggunakan bahan bakar bensin dan memiliki kapasitas maksimal 10kw (10.000 watt), Ukuranya yang tidak terlalu besar dan instalasinya yang juga tidak terlalu sulit membuat genset ini banyak sekali dicari, terlebih genset bensin juga masih bisa dikatakan termasuk dalam genset murah.






Gambar 3. Mesin Genset Bensin
Sumber: Agus Setiawan, 2011


Mesin Genset Portabel
  Karena semakin maju dan canggihnya teknologi saat ini, akhirnya sudah tersedia juga mesin genset yang bisa dibawa kemana-mana, yang tentu saja dengan ukuran yang tidak terlalu besar namun memiliki kapasitas daya listrik yang cukup memadai, yakni mesin genset portabel. Biasanya digunakan pada perkemahan atau penyelenggaraan acara luar ruangan namun membutuhkan listrik. Karena banyaknya orang yang mencari genset portabel saat ini, menjadi pihak yang jual genset portabel sepertinya akan sangat menguntungkan.




Gambar 4. Mesin Genset Portabel
Sumber: Agus Setiawan, 2011

Mesin Genset Turbin
  Mesin genset ini memiliki kapasitas listrik paling besar dari genset lain karena memiliki kapasitas diatas 2MW (2.000.000 watt), genset ini mampu menyalakan lampu hampir dikota kecil dengan cara menggabungkan beberapa turbin. Untuk membangun turbin membutuhkan hitungan yang sangat cermat sesuai dengan kondisi disekitarnya, karena adanya turbin maka kita sering mendengar turbin air, turbin uap, turbin gas, dll. Contoh turbin uap yang menggunakan tenaga uap untuk memutar mesin, dengan hasil putaran tersebut disalurkan keturbin lain untuk menghasilkan listrik, maupun turbin air yang memanfaatkan arus deras air yang membutuhkan putaran deras sehingga menghasilkan putaran kegenerator untuk menghasilkan listrik , sistem kerja tersebut juga seperti turbin-turbin lainnya.






Gambar 5. Mesin Genset Turbin
Sumber: Supriyadi, 2017
2.4.2.  Klasifikasi Generator Set Menurut Soundproofing
  Klasifikasi genset dari soundproofing nya Menurut Agus Setiawan (2011) dibedakan menjadi :
 Genset Open






Gambar 6. Genset Dengan Format Terbuka (Open)
Sumber: Agus Setiawan, 2011

  Yaitu genset dengan format terbuka (open), tidak menggunakan cover & peredam akustik sehingga bunyi yang dihasilkan tidak diredam sama sekali. Genset jenis ini biasanya digunakan ditempat2 terbuka yang tidak bermasalah dengan bunyi, atau diletakkan dalam ruangan kedap suara (engine room). Genset open lebih murah dibandingkan genset silent. Salah satu kekurangannya yaitu tidak mempunyai proteksi terhadap cuaca (panas, hujan & debu) karena tidak mempunyai cover.
Genset Silent





Gambar 7. Genset Dengan Format Tertutup (Silent)
Sumber: Agus Setiawan, 2011

  Yaitu genset dengan format tertutup (Silent), menggunakan cover pelat berperedam akustik sehingga bunyi yang dihasilkan engine sebagian besar diredam sehingga suara yang timbul tinggal sedikit. Genset jenis ini tidak “silent” 100%, masih ada bunyi yang dihasilkan, tetapi sudah jauh berkurang dibandingkan genset jenis Open.
  Fungsi cover juga untuk memproteksi terhadap cuaca (panas, hujan & debu) dan memperindah genset dari sisi estetika, dan nilai jual kembali juga cukup tinggi karena lebih banyak peminatnya dibanding genset open. Genset Silent bisa diletakkan dimana saja, karena suaranya tidak akan mengganggu karena masih dalam batas yang wajar. Misalnya bisa diletakkan di ruko, perumahan, pabrik, keramaian, dan lain lain.
2.5. Komponen Generator Set
  Dalam suatu instalasi Genset memerlukan komponen pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan efektif. Berikut komponen – komponen yang terdapat pada mesin genset, antara lain sebagai berikut :
2.5.1. Mesin diesel
 






Gambar 8. Mesin Diesel
Sumber: Stefanus, 2016

  Mesin diesel adalah mesin termal yang menggunakan proses pembakaran internal (internal combustion engine) dengan menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar untuk mengubah energi yang tersimpan dalam ikatan kimia dari bahan bakar menjadi energi mekanik berdaya guna. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Namun dalam hal ini mesin diesel  diartikan sebagai sumber energi input mekanis untuk generator.
  Berikut komponen  dari beberapa sistem yang ada pada mesin diesel:
Sistem Bahan Bakar
  Menurut Maleev (1986), Sistem bahan bakar pada mesin diesel didefinisikan sebagai sistem yang diperlukan untuk menangani minyak bahan bakar dari titik diserahkan ke instalasi sampai mencapai pompa injeksi bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan harus memenuhi syarat terjadinya pembakaran di ruang bakar. Bahan bakar harus mempunyai titik nyala (autoignition) sedikit lebih rendah dari temperature yang dihasilkan dari langkah kompresi.






Gambar 9. Sistem Bahan Bakar
Sumber: Loker Pelaut., 2014


Keterangan Gambar :
Pompa Penginjeksi Bahan Bakar (Injection Pump)
Pompa bahan bakar (Fuel Pump)
Pompa tangan untuk bahan bakar (Priming Pump)
Saringan bahan bakar pertama (Primary)
Saringan bahan bakar kedua (Secondary)
Penutup bahan bakar otomatis
Penginjeksi (Injection)
Tangki bahan bakar (Fuel Tank)
Pipa pengembali bahan bakar
Pipa bahan bakar tekanan tinggi
Pipa over flow
Sistem aliran bahan bakar ini dimulai dari storage tank penampung bahan bakar, kemudian dipompa tentunya sebelum masuk pompa harus difilter terlebih dahulu. Setelah itu bahan bakar akan masuk ke injection pump (pompa injeksi), untuk ditekan dengan besaran tekanan tertentu sehingga masuk ke injektor (injector). Injektor berfungsi sebagai atomizer (pengkabut) bahan bakar, yaitu mengubah bahan bakar menjadi butiran-butiran sangat kecil sehingga secara visual akan terlihat seperti kabut. Sehingga memudahkan bahan bakar meledak.
Sistem Pelumasan
  Minyak pelumas atau oli merupakan komponen utama dalam sistem ini. Oli merupakan komponen utama yang sangat vital digunakan pada sistem yang bergerak, yang berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi pada dua komponen atau lebih yang bergesekan dan juga bisa untuk mengurangi panas yang terjadi pada saat gesekan itu sendiri.










Gambar 10. Sistem Pelumasan
Sumber: Loker Pelaut., 2014

Keterangan Gambar :
Bak minyak
Pompa pelumas
Pompa minyak pendingin
Pipa hisap
Pendingin minyak pelumas
Bypass untuk pendingin
Saringan untuk minyak pelumas
Katup bypass untuk saringan
Pipa pembagi
Bearing poros engkol ( lager duduk )
Bearing ujung besar (lager putar)
Bearing poros bubungan
Sprayer atau nozzle penyemprot pendinginan piston
Piston
Pengetuk tangkai
Tangkai penolak
Ayunan
Pemadat udara I system turbine gas)
Pipa ke pipa penyemprot
Saluran pengembalian
Sistem Pendingin
  Sistem yang digunakan oleh mesin diesel adalah sistem tertutup (close loop). Air merupakan media pendingin dari sistem ini. Tujuan dari sistem ini adalah mengurangi panas berlebih yang dihasilkan oleh kerja mesin diesel. Sehingga material komponen mesin diesel tidak terjadi overheating, lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :







Gambar 11. Sistem Pendingin
Sumber: Loker Pelaut, 2014
Keterangan Gambar :
Pompa air untuk pendingin mesin
Pompa air untuk pendinginan intercooler
Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
Radiator
Thermostat
Bypass (jalan potong)
Saluran pengembalian lewat radiator
Kipas.
2.5.2. Alternator
  Input mekanis dari mesin menghasilkan output listrik, alternator inilah bagian generator yang menghasilkan output listrik tersebut. Stator dan Rotor atau Amature merupakan komponen yang bekerja di dalam generator. Stator merupakan komponen stasioner. Rotor atau Amature merupakan komponen yang bergerak menghasilkan medan magnet.




Gambar 12. Alternator
Sumber: Stefanus, 2016

2.5.3. Voltage Regulator
  Voltage Regulator merupakan komponen yang mengatur besarnya tegangan yang keluar dari generator. Hal ini sangat penting, karena jika listrik yang dihasilkan genset memiliki tegangan yang tidak stabil, tentu akan merusak alat-alat yang dipakai dengan genset tersebut, bahkan alat listrik bisa tidak berfungsi.




 Gambar 13. Voltage Generator
Sumber: Stefanus, 2016

2.5.4. Control Panel
  Control Panel merupakan user interface dari generator yang berfungsi untuk mengontrol dan mengatur outlet listrik serta settingan generator. Menurut Akhdanazizan (2018). Berikut beberapa panel berdasarkan fungsi pengontrolnya:
Panel ATS (Automatic Transfer Switch)
  ATS merupakan panel listrik yang berfungsi untuk mengontrol dua sumber listrik misalnya antara PLN dengan Genset sehingga diharapkan pergantian antara dua sumber listrik dapat di tangani dengan aman dan secara otomtis.
Panel AMF (Automatic Main Failure)
  Panel AMF merupakan panel listrik yang berfungsi untuk mengontrol ON/OFF mesin genset secara otomatis. Yaitu jika listrik utama mengalami pemutusan sumber daya listrik maka panel kontrol akan menyalakan secara otomatis mesin genset dan jika sumber listrik utama menyala kembali maka panel kontrol akan mematikan mesin secara otomatis.
Panel Syncronizing Generator
  Panel genset jenis ini merupakan panel listrik yang dirancang untuk mengabungkan dua atau lebih sumber listrik dari generator atau dengan kata lain memparalel generator, fungsi memparalel generator adalah untuk mendapatkan sumber daya listrik yang lebih besar pada jalur transmisi yang sama








Gambar 14. Control Panel
Sember: Akhdanazizan, 2018


2.5.5. Baterai
  Pada mulanya generator berfungsi karena adanya daya dari baterai. Jika baterai dalam kondisi rusak, sudah pasti tidak akan mampu menghidupkan generator. Baterai di charge secara otomatis ketika genset beroperasi.





Gambar 15. Baterai
Sumber: Stefanus, 2016


2.5.6. Exhaust System
  Dalam prinsip kerja motor diesel terdapat empat langkah kerja salah satunya langkah buang yang berhubungan dengan exhaust system. sistem pembuangan diartikan sebagai asap knalpot yang dipancarkan oleh generator sama seperti knalpot dari mesin pembakaran dalam yang mengandung bahan kimia beracun yang perlu ditangani dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk memasang sistem pembuangan yang memadai untuk membuang gas buang tersebut,
  Pipa knalpot di arahkan ke luar ruangan dan mengarah menjauh dari pintu, jendela dan bagian lain dari rumah atau bangunan yang penting harus mengarah ke tempat yang tidak tertutup. Anda harus memastikan bahwa sistem pembuangan generator Anda tidak terhubung dengan peralatan lainnya. Anda juga harus berkonsultasi dengan peraturan kota setempat untuk menentukan apakah operasi generator Anda perlu mendapat persetujuan dari pihak berwenang atau tidak, karena beberapa tipe genset hasil pembuangannya menghasilkan polusi yang tidak sehat.
bagian bagian pipa pembuangan yaitu
Kepala silinder, dimana pipa pembuangan dimulai, kecuali pda mesin dua langkah dimana saluran pembuangan di tempatkan dibagian bawah dinding silinder.
Header dimana pipa dari beberapa ruang bakar atau silinder bergabung.
Turbochanger, yang menggunakan tenaga atau energi yang masih tersisa untuk menekan (kompres) udara untuk dimasukkan keruang bakar sehingga mesin bekerja lebih efisien.
Peredam suara atau disebut muffler yang berfungsi untuk mengurangi kebisingan mesin.

Gambar 16. Exhaust System
Sumber : Jonpurba, 2010

2.5.7. Tangki Bahan Bakar




Gambar 17.  Fuel Tank
Sumber: Stefanus, 2016

  Besarnya kapasitas tangki bahan bakar berbanding lurus lamanya genset mampu beroperasi. Biasanya tangki bahan bakar mampu menjaga genset untuk beroperasi selama 6 hingga 8 jam. Dan untuk aplikasi yang komersial biasanya menggunakan tangki bahan bakar eksternal yang tentunya berguna untuk memperlama waktu operasional dari genset.

2.5.8. Frame / Kerangka Utama
  Pendesainan frame atau kerangka utama cukup penting. Frame atau kerangka utama harus didesain sedemikian rupa agar betul-betul menjadi rumah yang aman bagi generator. rame atau kerangka utama harus didesain memiliki grounding, ini sangat penting untuk keselamatan pengguna.






Gambar 18. Frame / Kerangka Utama
Sumber: Stefanus, 2016



2.6.  Pengoperasian Mesin Generator Set
  Dalam mengoperasikan sebuah alat tentunya harus mengoperasikan sesuai dengan prosedur agar aman dan berjalan lancar. Begitupun juga dengan genset, sebelum mengoperasikannya kita harus memperhatikan SOP genset atau cara pengoperasian genset. Dan cara mematikan genset harus sesuai prosedur yang ada agar genset dapat berjalan dengan baik dan membuat Genset lebih tahan lama dibandingkan dengan pengoperasian yang tidak sesuai prosedur.
  Sebelum kita mengoperasikan genset sebaiknya kita memperhatikan Standard Operating Procedure (SOP) atau cara pengoperasian genset, dan ada 11 hal yang harus dilakukan dalam pengoperasian genset, 7 diantaranya dilakukan sebelum menyalakan genset, 2 diantaranya dilakukan saat menyalakan genset, dan 2 diantaranya dilakukan saat mematikan genset, berikut langkah langkahnya
Sebelum Menyalakan Genset
Periksa bahan bakar (posisi kran pada daily tank harus ON atau tetap terbuka) sebagai tahap paling awal sebelum menyalakan sebuah generator set adalah wajib memeriksa ketersediaan bahan bakar kecuali jenis generator tanpa bahan bakar. Untuk jenis portable genset sebaiknya menggunakan bahan bakar premium. Jika kosong, isi secukupnya jangan terlalu penuh dan jangan pula terlampau sedikit.
Periksa air radiator. Jika air radiator dirasa kurang, segera tambahkan air radiator
Periksa air ACCU. Jika dirasa kurang maka segera tambahkan. Cara lain untuk pengecekan bisa dengan melakukan start langsung, jika masih baik maka sontak mesin akan menyala, namun jika beberapa kali ditekan tetapi tidak terjadi aktivitas mesin maka bisa jadi accu kurang baik. Lakukan pengecekan pada accu dan beberapa konektor yang berhubungan langsung dengan pembangkit mesin untuk memicu bergerak. Jika tidak ada masalah dengan konektor dan kabel maka ganti accu.
Periksa oli mesin. Jika dirasa kurang, segera tambahkan oli mesin.  Dalam kiat menggunakan genset kita memastikan Oli atau pelumas terisi penuh. Umumnya menggunakan oli tipe SAE 20-40 merek apapun bisa.
Periksa kabel R-S-T-N apakah sudah terpasang dengan benar
Pasang kabel ACCU dengan benar dan kuat. Warna merah adalah positif (+), sedangkan warna hitam (-)
Buka box panel, kemudian naikkan semua MCB. Hal ini dilakukan, karena jangan sampai arus yang nantinya akan dialirkan listrik menjadi bermasalah dan akhirnya menjadi short. Termasuk kabel yang menopang beban arus listrik. Pastikan MCB panel menuju generator dan saklar PLN pada posisi OFF. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran arus yang tidak teratur dan menyebabkan kecelakaan kerja.
Saat Menyalakan Genset
  Hidupkan mesin tanpa beban (warming up) kurang lebih selama 10 menit
Periksa Oil Meter, Battery Charge, Water Temperature, Volt Meter AC, Frequency Meter dan Hour Counter Meter), apakah sudah dalam keadaan baik ketika mesin dalam keadaan hidup.
Cara Mematikan Diesel Genset
  Turunkan breaker atau matikan beban terlebih dahulu. Kemudian tunggu sekitar 5 menit untuk pendinginan mesin (cooling down), setelah itu baru matikan mesin. Jika menyimpang dari ketentuan, AVR generator pada mesin akan cepat rusak.
2.7. Perawatan Mesin Generator Set
  Agar genset selalu dalam keadaan baik dan efisien pada saat akan di oakai dalam keadaan darurat, pemeliharaan rutin genset mutlak harus dilakukan. Perawatan atau pemeliharaan genset harus dilakukan dengan baik sesuai petunjuk pada buku manual genset. Gunakan bahan bakar, pelumas dan suku cadang yang sesuai spesifikasi genset dan direkomendasikan oleh pabrikan agar genset dapat beroperasi dalam jangka waktu lebih lama dan maksimal serta meminimalkan gangguan selama masa pengoperasian. Pemeliharaan genset dilakukan secara rutin.
Pemeliharaan Dua Mingguan
  Pemeliharaan mingguan dilakukan satu kali dalam satu pekan (7 hari) dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut: 



Pengecekan kapasitas air radiator
  Pengecekkan kapasitas air radiator dilakukan untuk memastikan air radiator berada pada level cukup, jika air radiator berada pada level kurang harus ditambah sampai pada level cukup.
Pengecekan kapasitas oli mesin
  Seperti halnya air radiator, oli mesin juga harus dipastikan berada pada level yang cukup, tambahkan jika oli mesin berada pada level kurang.
Pengecekan konektor dan kabel accumulator/battery
  Konektor dan kabel accumulator/battery dibersihkan dari kemungkinan korosi yang timbul dan dikencangkan jika kendur.
 Pengecekan persediaan bahan bakar
  Bahan bakar solar pada tangki induk dan tangki harian dipastikan cukup untuk beroperasi selama 6 (enam) jam. Jika bahan bakar pada tangki harian berada pada level kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan pengisian dari tangki induk. Tapi jika bahan bakar pada tangki induk telah kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan proses pengadaan bahan bakar solar kembali. 
Pembersihan unit genset
  Unit genset harus dibersihkan dari kotoran seperti debu, cairan atau kotoran lainnya agar kondisi unit genset selalu bersih. Gunakan kain bersih dan blower untuk membersihkan unit genset, jangan membersihkan unit genset dengan bahan pembersih yang bersifat korosif dan mudah terbakar.
Pembersihan ruang genset
  Selain unit genset, ruangan genset juga harus selalu dijaga kebersihannya untuk menghindari serangga atau hewan pengerat bersarang di ruang genset, ruang genset yang bersih akan membuat sirkulasi udara bersih lebih baik.
Running test genset selama 15 menit
  Genset yang berada pada posisi siaga (stand-by) harus secara rutin dipanaskan untuk menjaga
Pemeliharaan Bulanan
  Pemeliharaan bulanan dilakukan satu kali dalam satu bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
Jadwal mingguan ditambah
  Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
Pengecekan air accumulator/battery
  Satu kali dalam satu bulan air accumulator/battery harus diperiksa kapasitas atau levelnya, level air accu yang baik berada diantara garis Low dan Full, jika ternyata air accu berada dibawah garis Low, tambahkan air accu sampai berada pada level antara garis Low dan Full.
Pengecekan V-Belt
  V-belt berhubungan dengan kipas radiator dan berpengaruh besar terhadap proses pendinginan mesin agar mesin tidak mengalami panas berlebih (overheat), V-belt yg terlalu kendor atau terlalu kencang bisa mempengaruhi kinerja mesin dan proses pendinginan mesin. Pastikan kondisi V-Belt berada pada keadaan ideal, tidak kendor dan tidak terlalu kencang.
  Kondisi V-belt yg ideal adalah jika ditekan dengan jari maka defleksinya antara 9.5mm sampai 12.7mm, jika memakai alat pengukur maka defleksinya antara 360Nm sampai 490Nm. Selain defleksi, kondisi fisik V-Belt juga dilihat apakah masih bagus atau sudah mengalami pecah atau retak, lakukan penggantian jika ditemukan tanda-tanda V-Belt telah banyak retakan atau pecahan.

Pengecekan control indicator genset
  Control indicator berkaitan dengan parameter-parameter baik itu yang ada pada genset atau pada modul panel AMF-ATS. Perhatikan apakah parameter-parameter tersebut menunjukkan adanya ketidaknormalan/error atau semua indikator dan parameter menunjukkan bahwa genset masih beroperasi secara normal. Jika ditemukan adanya indikator atau parameter yang menunjukkan ketidaknormalan segera perbaiki genset agar kembali beroperasi normal.
Pengecekan instalasi kabel panel DC
  Kabel-kabel DC berhubungan dengan sensor-sensor indikator, modul-modul dan pengisian accu genset. Kondisi kabel-kabel DC yang baik akan membuat sensor-sensor indikator, modul-modul dan pengisian accu genset juga bekerja baik.
Pemeliharaan Tiga Bulanan
  Pemeliharaan 3 (tiga) bulanan dilakukan satu kali dalam tiga bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
Pengecekan a + b ditambah
  Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan dan bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
Pembersihan filter udara
  Filter udara adalah salah satu komponen penting pada mesin bakar termasuk mesin bakar diesel genset, filter udara yang terawat bersih menjamin udara yang masuk ke ruang pembakaran juga bersih sehingga mesin bekerja secara optimal.
Pembuangan endapan pada tangki bahan bakar
  Dalam waktu yang lama sedikit demi sedikit kotoran yang ikut terbawa bahan bakar masuk kedalam tangki akan mengendap di dasar tangki, untuk itu perlu dilakukan pembuangan endapan kotoran ini agar tidak ikut terbawa masuk ke ruang bakar dan mengganggu proses pembakaran dalam mesin.
  Selain itu pembuangan endapan kotoran ini juga membuat bahan bakar dalam tangki lebih bersih. Pembuangan endapan dalam tangki bahan bakar baik tangki induk ataupun tangki harian dilakukan dengan membuka kran atau baud drain di dasar tangki hingga kotoran terbuang keluar, tutup kembali kran atau baud drain jika kotoran telah terbuang.
Pengecekan system Charging Accu.
  Sistem pengisian accu harus selalu bekerja normal untuk menjamin tegangan dan arus accu terjaga dalam kondisi baik sehingga genset dapat melakukan “Start” dengan mudah. Pengecekan sistem pengisian accu dilakukan dengan mengukur tegangan DC yang keluar, periksa perkabelan dan komponen lainnya, bersihkan bila perlu.
Pemeliharaan Enam Bulanan
  Pemeliharaan 6 (enam) bulanan dilakukan satu kali dalam enam bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
Pengecekan a + b + c ditambah
  Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan dan tiga bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
Ganti oli mesin
  Pada pemeliharaan genset enam bulanan ini oli mesin harus diganti. Hal ini dilakukan karena viskositas oli mesin yang semakin jenuh serta banyaknya endapan gram-gram atau partikel-partikel pada oli pelumas yang disebabkan oleh gesekan komponen-komponen mesin selama mesin beroperasi mengakibatkan proses pelumasan mesin tidak sempurna.
  Untuk itu oli mesin harus di ganti dengan oli baru dengan cara menguras oli pada mesin genset. Pengurasan oli lama pada mesin genset dapat dilakukan dengan membuka baut “Oil Drain” pada bagian bawah mesin, pastikan oli lama terkuras secara maksimal, kemudian tutup lubang “Oil Drain” dan masukan oli pelumas baru. Spesifikasi oli pelumas harus sesuai dengan mesin genset, lihat buku petunjuk pengoperasian dan perawatan untuk melihat spesifikasi oli.
Ganti filter oli
  Pada pemeliharaan enam bulanan ini filter oli juga diganti dengan yang baru. Tidak jauh berbeda dengan pentingnya penggantian oli mesin genset, penggantian filter oli ini juga mempunyai tujuan utama agar proses pelumasan mesin bisa maksimal.
Pemeliharaan Dua Belas Bulanan
  Pemeliharaan 12 (dua belas) bulanan dilakukan satu kali dalam dua belas bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
Pengecekan a + b + c + d ditambah
  Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan, tiga bulanan dan enam bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
Ganti filter bahan bakar
  Untuk menjaga kebersihan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar mesin genset, filter bahan bakar harus diganti setiap satu tahun sekali (setiap dua belas bulan). Gunakan filter bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin genset.
Ganti filter udara
  Begitu juga dengan filter udara. Perlu kita ketahui bahwa proses pembakaran dalam ruang bakar mesin terjadi dengan adanya pencampuran bahan bakar solar dengan udara (oksigen) dan dipantik oleh busi. Dengan mengganti filter udara diharapkan dapat menjaga kebersihan udara yang masuk ke ruang bakar mesin genset sehingga pembakaran dapat terjadi dengan sempurna. Dengan pembakaran sempurna selain bisa memperbaiki baku mutu gas buang genset, mengurangi pemborosan bahan bakar, juga yang terpenting adalah mesin genset dapat beroperasi secara optimal.
Ganti air radiator
  Air radiator (coolant) yang semakin jenuh juga harus diganti pada pemeliharaan tahunan, tujuannya adalah agar proses pendinginan mesin pada radiator dapat berlangsung secara maksimal untuk menjaga suhu mesin pada batas-batas normal saat genset beroparasi.
Pengecekan grounding
  Grounding yang baik menjadi pengaman mesin genset secara umum dan komponen-komponen elektrikal mesin genset secara khusus dari gangguan kelebihan arus, tegangan atau ketidak normalan aspek elektrikal yang terjadi pada genset yang berasal dari luar seperti terkena petir ataupun yang berasal dari dalam mesin genset sendiri. Selain menjadi pengaman bagi mesin genset, grounding yang baik juga bisa menjadi pengaman bagi operator genset. Oleh sebab itu grounding genset harus dijaga agar selalu dalam kondisi baik. Lebih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini.
Tabel 2. Perawatan Mesin Genset
Jenis Perawatan
Waktu Service


Harian
Mingguan
Bulanan
6 Bulan
Tahunan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Periksa Level Coolant






Periksa Level Oli






Periksa Level Solar






Periksa Saluran Udara






Periksa/Bersihkan Filter Udara






Periksa Charger Baterai






Buang Solar Pada Filter






Buang Air Pada Tangki Solar






Periksa Konsentrasi Coolant






Periksa Tegangan Belt2






Periksa Pengembunan Knalpot






Periksa Baterai






Ganti Filter Coolant






Bersihkan CrankcaseBreather






1.
2.
3.
4.
5
6.

Ganti Filter Udara






Periksa Selang2 Radiator






Ganti Filter Solar






Bersihkan Sistem Pendingin







Sumber: www.indotara.co.id, 2018

2.8. Keselamatan, Kesehatan Keamanan Kerja ( K3 )
2.8.1. Pengertian dari Keselamatan Kerja
  Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).
Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan (Sumakmur, 1993). Keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
1. Sasarannya adalah lingkungan kerja
2. Bersifat teknik.
 Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan kerja (atau sebaliknya) bermacam macam ; ada yang menyebutnya Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hyperkes) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing dikenal Occupational Safety and Health.
2.8.2. Ruang Lingkup K3
Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut (Rachman, 1990)
1. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
2. Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :
Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
Peralatan dan bahan yang dipergunakan
Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
Proses produksi
Karakteristik dan sifat pekerjaan
Teknologi dan metodologi kerja
3. Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.
4. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut bertanggung jawab atas keberhasilan usaha hyperkes.
2.8.3. Keselamatan Di Tempat Kerja di Bidang Mesin
Keselamatan di tempat kerja khususnya di bagian mesin dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berhubungan, diantaranya yaitu: faktor manusia, faktor lingkungan kerja, dan faktor mesin itu sendiri.
Faktor Manusia/ Pribadi
Faktor manusia disini meliputi, antara lain kemampuan fisik, mental dan psikologi, pengetahuan, keterampilan, dan kelalaian. Pekerja yang sedang mengalami gangguan pada fisik, mental, dan psikologinya tidak dibenarkan melakukan pekerjaan apalagi yang berhubungan dengan mesin karena pekerjaan di bidang mesin memerlukan konsentrasi dan kewaspadaan yang tinggi sehingga dapat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan ketentuan agar tidak terjadi kecelakaan yang mungkin dapat menyebabkan kecacatan pada tenaga kerja. Selain itu, faktor pengetahuan dan keterampilan yang cukup juga diperlukan pekerja sebelum melakukan pekerjaannya khususnya di bidang mesin sehingga pekerja mampu mengoperasikan mesin dengan baik tanpa menyebabkan bahaya pada dirinya sendiri.
Selain faktor-faktor diatas, sebelum memasuki tempat kerja (di bagian mesin) juga terhadapat hal-hal yang perlu dilakukan oleh pekerja agar meminimalisir kecelakaan kerja yaitu dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Alat pelindung diri yang diperlukan dalam menjalankan pekerjaan di bagian mesin antara lain:
Safety Helmet
  Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
  Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. 
Sarung Tangan
  Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. 
Penutup Telinga (Ear Plug/ Ear Muff)
  Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
  Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja.
Masker (Respirator)
  Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara yang buruk (misal berdebu, beracun, berasap, dan sebagainya).
Pelindung Wajah (Face Shield)
  Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja.
Alat pelidung tubuh (apron)
  Berfungsi untuk melindungi tubuh bagian depan yaitu dari leher sampai kaki dari berbagai kemungkinan luka, seperti terkena radiasi panas, percikan bunga api dan percikan beram dan lainnya.
Baju kerja
  Baju harus dapat melindungi  pekerja dari luka akibat beram,  serpihan benda kerja, goresangoresan dan panas. Pakaian harus benar-benar ter-ikat atau pas dengan pemakainya. Dalam bekerja, baju terkancing secara  sempurna, sehingga tidak ada  bagian-bagian anggota badan  yang terbuka atau tidak terlindungi.
Faktor Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang atau keryawan dalam beraktifitas bekerja. Lingkungan kerja yang mendukung keselamatan dalam aktivitas bekerja di bidang mesin antara lain: pencahayaan, Suhu, kebersihan tempat kerja, dan pemasangan tanda-tanda peringatan seperti poster
Pencahayaan
Pencahayaan didefinisikan sebagai jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan. Satuannya adalah lux (1 lm/m2), dimana lm adalah lumens atau lux cahaya. Salah satu faktor penting dari lingkungan kerja yang dapat memberikan kepuasan dan produktivitas adalah adanya penerangan yang baik. Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan pekerja dapat melihat obyek-obyek yang dikerjakan secara jelas dan cepat.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri menyaratkan bahwa standar pencahayaan di tempat kerja khususnya di bidang mesin adalah minimal 200 lux.
Suhu/ Temperatur
Manusia selalu berusaha mempertahankan keadaan normal tubuh dengan sistem tubuh yang sangat sempurna sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi diluar tubuhnya. Tubuh manusia menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan proses konveksi, radiasi, dan penguapan jika terjadi kekurangan atau kelebihan yang membebaninya. Tetapi, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan temperatur luar jika perubahannya tidak melebihi 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin terhadap temperatur normal ± 24 °C.
Kebersihan Tempat Kerja
Keadaan tempat kerja yang berdebu,  licin,  becek,  berminyak, dan  berbau menyengat juga dapat mempengaruhi konsentrasi pekerja sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu, sudah sepatutnya tempat kerja perlu dibersihkan dahulu sebelum melakukan pekerjaan.
Faktor Mesin
Faktor yang disebabkan oleh mesin yang dapat menyebabkan kecelakaan pada pekerja adalah keadaan mesin yang tidak baik (ada bagian yang rusak), mesin tanpa alat pengaman, dan kebisingan yang disebabkan oleh mesin.

No comments:

Post a Comment

DAFTAR PUSTAKA KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR ALDI KENEDI - BALOON GARJO

DAFTAR PUSTAKA Amri dan Kanna. 2008. Budidaya Udang Vannamei Secara Intensif, Semi  Intensif, dan Tradisional. Gramedia Pustaka. Jakarta A...