Saturday, August 3, 2019

BAB V - HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG 4 ALDI KENEDI - BALOON GARJO

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Spesifikasi Air Blast Freezer
Model : Screw Condensasing Unit SH 55 P
No : 8T-03006
Ukuran : 5,5 x 5,5 x 3 m
Daya : 74 HP
Bahan Pendingin : Freon 22
Kapasitas : 600 – 800 Kg
Ketebalan Dinding : 15 cm
Temperatur yang Dicapai : - 45ºC
Buatan : Jepang
Kontruksi air blast freezer dibuat sebaik mungkin untuk mencegah kebocoran pada ruang pendingin, salah satu contohnya jika kontruksi lantai bocor maka akan terdapat gumpalan es pada ventilalor yang mengakibatkan lantai tidak rata, berikut kontruksinya : tanah, pasir, batu kecil, pipa pvc (d:10mm), batu kecil, lantai kerja, cor 15cm, plastik layer atau alumunium foil, epoxy, cor 6cm, mlantai kerja 5cm, semen di rolax, plastik layer atau alumium foil, piyuseet (lapisan dinding tampa kulit).
5.2.  Cara Kerja Air Blast Freezer
  Pada saat kompresor dihidupkan bahan pendingin berbentuk gas bertemperatur dan bertekanan rendah dari evaporator dihisap oleh kompresor dan ditekan menuju kondensor dengan tekanan dan temperatur yang tinggi dan berangsur-angsur didinginkan temperatur dengan media pendingin air hingga mencapai titik kondensasinya dan selanjutnya bahan pendingin akan berubah menjadi cair yang bertekanan tinggi dan bertemperatur ruangan kemudian bahan pendingin disalurkan ke katup ekspansi untuk semprotkan atau dikabutkan sehingga bahan pendingin berubah menjadi uap dengan temperatur dan bertekanan rendah, kemudian bahan pendingin masuk evaporator dengan tekanan rendah sehingga bahan pendingin akan menguap seluruhnya, saat terjadi proses penguapan bahan pendingin akan menyerap panas dari benda yang berada disekitar evaporator sehingga temperatur benda tersebut menjadi turun. Kemudian bahan pendingin kembali ke proses awal.
Gambar 30. Cara Kerja Air Blast Freezer
Sumber : Data Primer, 2019

5.3 Komponen Air Blast Freezer (ABF)
  Air Blast Freezer (ABF) yang digunakan PT. Misaja Mitra Pati menggunakan mesin dengan merk KOBELCO yang dibuat di Jepang. Sehingga kualitas terjamin. Berikut penjelasan kompoen utama, komponen bantu, dan komponen kontrol :
5.3.1. Komponen Utama
1. Kompresor
  Jenis kompresor yang dipakai untuk Air Blast Freezer berdasarkan kontruksinya merupakan jenis kompresor tertutup atau semi hermatik  dengan  motor penggeraknya terpasang atau dihubungkan dengan tertutup rapat akan tetapi masih dapat dipisahkan atau dilepaskan karena terdapat fasilitas untuk membuka, melepas atau memisahkan antara rumah kompresor dengan rumah motor penggeraknya. Penghubung antara kompresor dan motor penggerak tersebut adalah berupa beberapa buah mur atau baut yang terpasang mengelilingi sambungan rumah motor dan kompresor.


 


Gambar 31. Kompresor
Sumber : Data Primer, 2019
 
Berdasarkan cara kerjanya kompresor ini merupakan kompresor jenis Kompresor ulir (Screw Compressor) yaitu sebuah kompresor dimana untuk memompa atau mengisap bahan pendingin pada kompresor tersebut menggunakan gerakan torak berbentuk ulir, gerakan torak berbentuk ulir tersebut adalah gerak berputar bukan gerak translasi, putaran ulir tersebut nantinya mengisap dan menekan bahan pendingin keluar dari kompresor menuju kondensor.
 2. Kondensor
  PT. Misaja Mitra Pati menggunakan kondensor dengan pendinginan air jenis tabung dan pipa (Shell and Tube Condenser) dengan panjang 4m . Kondensor ini terletak dibawah kompresor. Kondensor tipe ini memiliki keuntungan yaitu tidak berisik dan komponen tertutup sehingga aman jika tersentuh saat mesin beroperasi. kondensor ini memerlukan komponen bantu yaitu Water Colling Tower yang dihubungkan dengan pipa berdiameter 8mm, air masuk dari pipa bagian bawah kondensor kemudian masuk kedalam pipa-pipa dengan kecepatan ±1,5 – 2 m/det. dan keluar pada pipa bagian atas kondensor. Aliran air berlawanan arah dengan aliran bahan pendingin.




Gambar 32. Kondensor
Sumber : Data Primer, 2019

 
3. Katup Ekpansi
  Katup ekspansi merupakan konponen utama yang berfungsi untuk mengatur aliran bahan pendingin yang akan masuk ke dalam evaporator sesuai jumlah kebutuhan yang diperlukan. Katup ekspansi yag dipakai pada mesin ABF ini mengunakan katup ekspansi jenis thermostatik (Thermostatik Expansion Valve). Katup ekspansi terletak pada ruangan pendingin yang berdekatan dengan evaporator, hal ini dikarenakan katup ekspansi yang digunakan jenis thermostatik sehingga terdapat tabung perasa untuk menyeimbangkan tekanan di dalam evaporator.
4. Evaporator
  Evaporator merupakan komponen pokok yang berfungsi untuk menguapkan bahan pendingin cair sehingga dengan adanya proses penarikan panas pada benda-benda yang ada disekitar evaporator. PT. Misaja Mitra Pati menggunakan dua evaporator dalam satu ruangan, evaporator yang dipakai di berdasarkan cara kerjanya menggunakan evaporator kering (Dry Evaporator), evaporator ini menggunakan pipa panjang yang dibengkokkan, dimana bahan pendingin masuk dari bentuk cair menjadi gas, bahan pendingin yang masuk kedalam evaporator diatur oleh katup ekspansi sejumlah yang diperlukan untuk pendinginan.
  Berdasarkan bentuknya evaporator ini jenis evaporator pipa dengan sirip (Finned Tube Evaporator), evaporator ini terdiri pipa-pipa yang dibengkokkan dan diberi plat penguat dan sirip untuk memperluas penyerapan pipa evaporator agar dapat menyerap panas lebih banyak. untuk memperbesar kapasitas evaporator ditambah dengan empat kipas (Fan) per evaporator. Jadi terdapat dua evaporator dengan delapan kipas yang dipakai dalam satu ruangan Air Blast Freezer.
5.3.2. Komponen Bantu
1. Oil Separator
  Oil separator atau pemisah minyak pelumas merupakan komponen bantu mesin refrigerasi yang berfungsi untuk memisahkan minyak yang terbawa oleh bahan pendingin yang didorong dari kompresor menuju kondensor.

 




Gambar 33. Oil Separator
Sumber : Data Primer,2019

  Cara kerja komponen ini adalah saat bahan pendingin masuk dari pipa samping oli separator bahan pendingin akan di hadapkan ke dinding bagian dalam oil separator sehingga antara minyak pelumas dengan bahan pendingin dapat terpisah dengan sendirinya, minyak pelumas yang akan tertampung di bagian bawah oil separator dan bahan pendingin akan menguap keatas melewati saluran yang berhubungan dengan kondensor yang terdapat di bagian atas oil separator. Oli yang tertampung didalam oil separator akan di salurkan ke oil colling yang kemudian di salurkan kembali ke dalam kompresor.
2. Oil Cooling
  Oil colling atau pendingin oli merupakan komponen yang berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas dari oil separator yang kemudian di teruskan ke kompresor.





Gambar 34. Oil Cooling
Sumber : Data Primer, 2019

  Cara kerja oil colling ini adalah saat minyak pelumas yang ditampung didalam oil separator akan masuk ke oil colling yang didalamnya terdapat sel-sel bersirip dan aliran antara minyak pelumas dengan air pendingin dari colling tower berlawanan arah sehingga mempercepat pendingian pada minyak pelumas, dan minyak pelumas disalurkan naik ke filter oli sebelum masuk ke kompresor.
3. Cooling Tower
  Menara pendingin adalah alat bantu unutk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara kontak langsung dengan uadar secara konveksi paksa menggunakan kipas atau fan. Kontruksi colling tower terdiri dari sytem pemipaan, colling tower fan, water column, sprinkler, over flow, drain port, sentrifugal pump.
  Proses yang terjadi mulai dari kondensor, temperatur akan naik karena menyerap sejumlah kalor di kondensor, air akan bergerak naik dengan didorong oleh pompa sentrifugal ke bagian atas coling tower, kemudian air keluar melalui lubang yang ada di sprinkler. Sprinkler akan berputar sambil melepas air dan mendistribusikan secara merata pada water column dan bersinggungan dengan aliran udara yang berlawanan (air panas turun ke bagian bawah colling tower, sementara udara masuk dari bagian bawah untuk meneruskan keluar dari bagian atas). Pada saat persinggungan antara air dan udara ini, sejumlah kalor akan dilepaskan dari air yang bertemperatur lebih tinggi ke udara yang bertemperatur lebuh rendah. Akibarnya temperatur air akan turun. Temperatur air yang sudah dingin ini akan ditampung dibak untuk kemudian disirkulasikan lagi menuju ke kondensor agar bisa menyerap kalor lagi.





Gambar 35. Colling Tower
Sumber : Data Primer, 2019

4. Filter Dryer
  Filter dryer merupakan tabung penyimpan refrigerant cair dan berisikan fiber dan desiccant (bahan pengering). Yang  berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat dalam refrigerant, dan juga berfungsi sebagai pengering uap air yang masih tersisa didalam sistem karena gagal dalam pemvakuman. Filter dryer menerima cairan refrigerant bertekanan tinggi dari kondensor dan disalurkan ke intercoler. Filter dryer ini dapat dilepas karena ada fasilitas untuk melepasnya dan dibersihkan bagian dalamnya.




Gambar 36. Filter Dryer
Sumber : Data Primer, 2019
5. Intercooler
  Intercooler hanya ada pada kompresor dengan dua tingkat tekanan, intercooler lebih dikenal dengan pengendali panas yang berfungsi untuk mendinginkan tekanan udara yang terdapat pada tabung kompresor, sehingga mampu digunakan untuk keperluan lainnya. Suhu yang dimiliki oleh tekanan udara dalam kompresor ini lenih tinggi jika dibandingkan dengan suhu ruangan.
 





Gambar 37. Intercooler
Sumber : Data Primer, 2019

6. Selenoid Valve
  Selenoid valve merupakan sebuah katup yang berfungsi jika ada arus listrik yang akan masuk ke kumparan atas koil selenoid valve tersebut. Komponen ini bekerja hanya membuka dan menutup saja. Digunakan untuk pump down atau pengevakuaian dan pengumpulan refrigerant pada liquid line. Proses pump down ini diterapkan dan dimanfaatkan agar daya awal atau beban kompresor ketika akan dinyalakan kembali tidak terlalu berat





Gambar 38. Selenoid Valve
Sumber: Data Primer, 2019

7. Sight Glass
  Kaca penduga berfungsi untuk melihat apakah refrigerant yang melewati  sight glass benar-benar cair atau uap dan untuk melihat cukup tidaknya refrigeran yang mengalir dalam sistem. Dan sight glass ini akan menunjukkan apakah dalam masih terdapat uap air, terihat dari indikator warna




Gambar 39. Sight Glass
Sumber : Data Primer, 2019

  Kaca penduga dipasang pada saluran sebelum masuk ke katup ekspansi, indikator memberikan warna hijau sebagai tanda kecil kandungan air kering (Dry), dan warna kuning sebagai tanda kecil kandungan air banyak atau basah (Wet).
8. Heat Excarger
  Alat ini merupakan alat tambahan yang berfungsi untuk menyinggungkan cairan refrigerant yang akan masuk ke evaporator dengan refrigerant yang akan kembali ke kompresor. PT.Misaja Mitra Pati dengan menggunakan bahan seperti spon berwarna hitam melingkari pipa kemudian ditutup dengan selotip warna putih ada juga wana merah.




Gambar 40. Heat Excharge
Sumber : Data Primer, 2019

  Adanya komponen penukar panas ini menguntungkan bagi evaporator dan kompresor karena, refrigerant yang akan masuk ke evaporator menjadi lebih dingin karena kandungan panas berkurang sehingga penguapan bahan pendingin yang terjadi di evaporator lebih banyak menyerap sejumlah panas maka kapasitas pendiginan keseluruhan akan meningkat. Dan uap refrigerant yang akan masuk ke kompresor akan menjadi panas dan butiran-butiran cairan refrigerant yang terbawa padat dapat menguap, sehingga kompresor terhindar dari refrigerant cair.

9. Akumulator






Gambar 41. Akumulator
Sumber : Data Primer, 2019

Akumulator adalah alat yang berfungsi memisahkan antara refrigerant cair dengan refigerant uap yang bertekanan rendah agar refrigerant cair tidak terhisap masuk kedalam kompresor. Akumulator dipasang diantara evaporator dengan kompresor. 
5.3.3. Komponen Kontrol
1.  Manometer
  Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan pada sistem refrigerasi. Yaitu saluran pengeluaran (Discharge), saluran pengisapan (Sucsion), saluran minyak pelumas (Oil Supply), dan Intermediate. Hal ini agar bisa mengkontrol tekanan yang ada, dari hasil yang dibaca akan dapat menyimpulkan bahwa mesin itu dalam keadaan normal, defrost, atau gangguan






Gambar 42. Manometer
Sumber : Data Primer, 2019


  Dari sampel pada saat mesin air blast freezer ini beroperasi tekanan yang dihasilkan masing-masing manometer sebagai berikut :
saluran pengeluaran (Discharge) :
saluran pengisapan (Sucsion) :
saluran minyak pelumas (Oil Supply) :
Intermediate :
  Dilihat hasil diatas tekanan yang dialami koompresor masih terbilang baik dan tidak mengalami kendala.
2.  Thermostat
  Thermostat adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suhu, dengan satuan Celcius, namun pada mesin air blast freezer ini thermostat digunakan untuk mengukur suhu yang ada pada Discharge Temp : 60 ºC, dan Suction Temp: -25 ºC. Dari temperatur yang dilihat masih dibilang baik. Lebih jelasnya dapat dilihat gambar 38. Manometer diatas, letaknya di sebelah kiri.
3. Lampu Indikator
  Lampu indikator juga bisa dikatakan komponen kontrol karena bisa menandakan bahwa komponen ABF beroperasi normal pada tiap-tiap komponen atau mengalami defrost.
5.3.4. Komponen Pengaman
1. Saklar Tekanan Tinggi
  Saklar tekanan tinggi (HPS) adalah saklar lsitrik yang kerjanya dipengaruhi oleh keadaan refrigerant didalam mesin pendingin yang bertekanan tinggi, alat ini dapat mematikan kompresor secara automatic apabila tekanan pengeluaran kompresor terlalu tinggi (lebih tinggi dari batas tekanan yang telah ditemtukan).
2. Saklar Tekanan Rendah
  Pada prinsipnya alat ini merupakan suatu saklar automatic yang bekerja berdasarkan tekanan hisap dari kompresor, apabila tekanan hisap kompresor terlalu rendah (lebih rendah dari tekanan yang telah ditentukan), maka alat ini akan memutuskan aliran listrik ke motor penggerak kompresor sehingga kompresor akan mati. Apabila tekanan penghisapnya naik sesuai dengan yang ditentukan maka secara automatic akan menghidupkan kompresor kembali.
Saklar Tekanan Minyak Pelumas
  Alat kontrol yang dapat mematikan kompresor secara automatic apabila tekanan minyak pelumas pada kompresor terlalu rendah. Alat ini terdapat dua buah diafragma yang masing-masing kerjanya dipengaruhi oleh tekanan minyak pelumas dan tekanan penghisapan kompresor, oleh karena itu alat ini selalu dihubungkan dengan saluran pelumasan dan saluran penhispan kompresor.
5.4. Pengoperasian Mesin Pendingin
  Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan keadaan mesin refrigerasi untuk siap dioperasikan sehingga dapat mencegah terjadinya hal atau keadaan yang tidak diinginkan pada saat mesin dioperasikan keadaan. Untuk menjalankan mesin refrigerasi kita harus mengetahui tahapan yang benar dan sesuai prosedur, berikut tahapannya :
Periksa kapasitas oli pada kaca pengamat pada bagian samping kompresor.
Periksa kontrol panel dan voltase sumber listrik.
Putar saklar fan dan pompa cooling tower pada posisi on, tunggu beberapa menit.
Tekan tombol on yang berwarna hijau. Kemudian lihat lampu indikator jika menyala berarti komponen sudah beroperasi.
Biarkan beberapa saat hingga putaran normal.
Periksa saluran pemasukan, saluran pengeluaran, dan saluran pelumas.
Periksa temperatur tekanan saluran pemasukan dan pengeluaran.
Periksa suhu ruangan pendingin di atas pintu masuk ruangan.
Jika sudah selesai maka langsung tekan tombol off berwarna merah, hingga kompresor benar-benar berhenti.
Setelah berhenti putar saklar pompa dan fan cooling tower pada posisi off.
Kemudian tutup panel.
Pada saat mesin beroperasi selalu ada penjurnalan untuk mengontrol mesin tersebut dalam kondisi baik atau tidak baik, sehingga ketika terjadi masalah langsung bisa dilakukan perbaikan. Penjurnalan mesin dapat dilihat pada lampiran 4. Dalam kegiatan penjurnalan hal yang perlu dicatat adalah Discharge, Sucsion, Intermediate, Oil suply, Temperature Discharge, Temperature Sucsion.

5.5. Perawatan dan Perbaikan Mesin Pendingin
  Perawatan merupakan tindakan yang harus dilakukan untuk menjaga kesiapan atau umur ekonomis mesin tersebut. Berikut penjelasannya
5.5.1. Pergantian Oli
  Pergantian minyak pelumas dilakukan secara berkala, hal ini dilakukan untuk mencegah atau memperkecil terjadinya gesekan antara dua benda yang saling bergesekan seingga menimbulkan keausan atau terjadi kemacetan pada kontruksi kompresor, selain itu minyak pelumas juga bisa dipakai untuk membantu pendinginan pada kompresor. minyak pelumas yang dipakai adalah SUNISO SL 32.







Gambar 43. Minyak Pelumas
Sumber : Data Primer, 2019

  Pada kontruksi air blast freezer oli yang dibutuhkan adalah kurang lebih 20L atau setara dengan lima galon minyak pelumas. Dalam pergantian minyak pelumas dilakukan setelah 3.000 jam mesin beroperasi atau 6 bulan sekali. Adapun cara untuk mengganti minyak pelumas lama dengan minyak pelumas yang baru.
Siapkan alat meliputi : pompa oli, selang oli, kunci inggris, bak, kain lap.
Matikan kompresor terlebih dahulu, kemudian matikan fan dan pompa cooling tower.
Tutup semua kran vakum pada kompesor.
Buka kran pemutus dari oil separator menuju oil cooling.
Hubungkan dengan selang oli, tutup pipa dari oil separator dengan kran pemutus agar tidak terbuang.
Buka kran untuk membuka oli , siapkan bak untuk wadah oli bekas.
Biarkan sampai uap dari bahan pendingin yang tercampur hilang kemudian masukan kewadah tertutup.
Hubungan selang oli dengan pompa oli, kemudian masukkan pompa oli dilubang tabung oli.
Pompa lebih dahulu untuk membuang udara atau kotoran yang menyumbat pada selang oli. Kemudian pompa sampai oli menunjukkan hampir penuh.
Hubungan kembali saluran oli dan kencangkan hingga rapat.
5.5.2. Pengisian Freon
Pengisian freon dilakukan saat bahan pendingin kurang ditandai dengan suhu pendinginan kurang, bahan pendingin yang digunakan adalah freon 22








Gambar 44. Freon 22
Sumber : Data Primer, 2019

  Bahan pendingiin jenis freon 22 memiliki keunggulan tidak korosif, tidak mudah terbakar, tidak beracun, tekanan penguapan terjadi pada suhu -30 s/d -40ºC, namun bahan pendingin ini juga memiliki kekurangan yaitu : tekanan kondensasinya tinggi, tidak menyerap uap air, jika bocor sulit diketahui, tidak dapat tercampur oli jika suhu rendah.
Kurangnya bahan pendingin terjadi adanya kebocoran, atau mungkin hal lain, adapun proses untuk mengeluarkan dan mengisi freon pada mesin air blast freezer :
Siapkan peralatan : bak berisi es, kunci inggris, tabung freon 22 kosong, kain lap, manifold regulator, selang penghubung.
Matikan mesiin air blast freezer.
Buka pengunci pada pengunci yang terletak pada saluran setelah kondensor, kemudian hubungkan dengan selang penghubung.
Siapkan bak berisi es dan sambung tabung freon dengan selang penghubung kemudian buka kran pada tabung freon.
Tekan tabung freon pada bak yang berisi es hingga tabung benar-benar jatuh sampai bawah atau tidak mengambang.
Tutup pengunci pada saluran setelah kondensor, agar tidak terbuang. Kemudian lepas selang penghubung dengan tabung freon.
Taruh tabung freon pada ruangan yang tidak terkena langsung sinar matahari.
Ketika sudah selesai maka masuk ke tahap pengisian.
Siapkan mesin vakum, kemudian vakum kurang lebih semalam.
Setelah dikira sudah vakum maka lepas saluran vakum kemudian hubungkan dengan manifold regulator.
Karena mengisi freon nya pada saluran tinggi maka hubungkan saluran high pressure pada manifold regulator. Buka kran low pressure pada manifold regulator terlebih dahulu untuk membuang udara yang ada pada manifold regulator. Kemudian tutup kran low pressure.
Buka kran pada tabung freon dan kran high pressure kemudian letakkan terbalik tabung freonnya.
Lihat kaca pengamat pada manifold regulator jika sudah tidak ada pergerakan bahan pendingin maka tabung tersebut sudah habis.
Ketika sudah penuh maka lepas manifold regulator kan tutup pengunci, dan mesin siap dioperasikan.

No comments:

Post a Comment

DAFTAR PUSTAKA KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR ALDI KENEDI - BALOON GARJO

DAFTAR PUSTAKA Amri dan Kanna. 2008. Budidaya Udang Vannamei Secara Intensif, Semi  Intensif, dan Tradisional. Gramedia Pustaka. Jakarta A...