IV. KEADAAN UMUM
4.1. Lokasi Perusahaan
PT. Misaja Mitra berlokasi di Jalan Raya Pati-Tayu Km 18, Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyosao, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah dengan luas area 17.200 m². Adapun batas-batas wilayah PT. Misaja Mitra Pati antara lain :
Sebelah Utara : Kecamatan Tayu
Sebelah Selatan : Kecamatan Trangkil
Sebelah Timur : Perkampungan penduduk Desa Waturoyo
Sebelah Barat : Jalan Raya Pati-Tayu
Gambar 10. Lokasi Perusahaan
Sumber : Google Maps, 2019
Pemilihan Lokasi tersebut berdasarkan pada beberapa faktor sebagai berikut :
Ketersediaan bahan baku udang yang melimpah disekitar Kabupaten Pati terdapat tambak udang disepanjang pantai utara dan sekitarnya.
Kemudahan dalam mendapatkan sumber tenaga kerja berkualitas dengan upah yang relatif murah.
Ketersediaan sumber air bersih yang melimpah untuk proses produksi dan sumber listrik yang mencukupi.
Keberadaan Jalan Raya Pati-Tayu memberikan kemudahhan dan kelancaran transportasi bagi perusahaan dalam melakukan ekspor.
4.2. Sejarah Berdirinya Perusahaan dan Perkembangan Perusahaan
PT. Misaja Mitra merupakan salah satu cabang perusahaan PT. Misaja Mitra yang berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara PT. Pelindo Jaya (Indonesia) dengan Toho Bussan Kaisha Co, Ltd (Jepang) dengan status Penanaman Modal Asing (PMA). Kesepakatan antara kedua perusahaan tercantum dalam Agreement for Join Enterprise tanggal 19 April 1984 di Kabupaten Pati.
Pembagian kepemilikan sahamnya didominasi oleh perusahaan Toho Bussan Kaisha Co, Ltd sebesar 60,01% dan sisanya dimiliki oleh PT. Pelindo Jaya. Namun PT. Misaja Mitra merupakan gabungan dari 2 buah kata yaitu Misaja yang berasal dari bahasa sansekerta yang berarti mencari dan kata Mitra yang artinya rekan, karena saat itu PT. Pelindo Jaya sedang mencari rekan bisnis. Sampai saat ini perusahaan mempunyai tiga cabang yaitu Kota Baru (Kalimantan Selatan), Tarakan (Kalimantan Timur) dan Pati (Jawa Tengah).
PT. Misaja Mitra Pati merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha pembekuan udang. Perusahaan didirikan pada tanggal 19 April 1994 dengan akte notaris Sugianto, SH No.14/1994/A.N/K dan mulai beroperasi pada tanggal 14 April 1994 (24 tahun). Sistem penerapan mutu yang dilakukan oleh PT. Misaja Mitra disesuaikan dengan tujuan pasar. Perkembangan penerapan mutu dan beberapa penghargaan yang diperoleh antara lain :
10 besar terbaik kategori penerapan HACCP di perusahaan perikanan seluruh Indonesia pada bulan Desember 2000.
Memperoleh sertifikat HACCP pada Desember 1999 dengan grade A.
Penerapan A Excellent untuk penerapan HACCP dan GMP pada Desember 2001.
Start HPLC pada bulan Februari 2005.
Meraih Higer Level Certificate of Comformity dari EFISIS Eropa sebagai perusahaan penyedia produk makanan sesuai standar EFISIS Eropa pada Juli 2005.
Meraih sertifikat Quality Management System ISO 9001:2000 (License No. QEC22876) pada bulan Oktober 2005.
Meraih sertifikat Quality Management System ISO 9001:2000 (License No. QEC22876) pada bulan April 2005.
4.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang dilaksanakan di PT. Misaja Mitra adalah struktur organisasi lini dan staff yaitu organisasi yang dapat merealisasikan tujuan secara langsung dan karyawan dapat memberikan bantuan pelayanan dan saran untuk mempermudah tujuan perusahaan. Adapun struktur organisasi PT. Misaja Mitra dapat dilihat pada Lampiran 3.
4.4. Kegiatan Pokok Perusahaan
PT. Misaja Mitra adalah perusahaan pengolahan udang. Produk yang dihasilkan adalahn udang beku bentuk blok (block frozen), baik itu Head On (HO), Head Less (HL) atau udang kupas (Peleed) akan tetapi pada tahun 1996 kemampuan produksi mencapai 4-5 tan perhari dan produk yang dihasilkan adalah Nobashi Ebi yaitu udang beku yang telah mengalami proses pelurusan terlebih dahulu kemudian divakum, peeled and deveined (PD) yaitu produk udang beku tanpa kepala, kulit dan telah dibuang ususnya, dan panko ebi yaitu produk udang beku yang dilapisi tepung roti.
PT. Misaja Mitra merupakan salah satu perusahaan yang berinduk di perusahaan Toho Bussan Co, Ltd, dalam hal pencarian pasar, produksinya tergantung order sesuai permintaan buyer. Pada awalnya, perusahaan ini hanya memproduksi udang TSK (peeled) dan Nobashi Ebi. Namun karena permintaan yang terus menurun maka PT. Misaja Mitra mengalami kerugian sehingga diputuskan untuk tidak lagi memproduksi Nobashi Ebi dan pada tahun 1996, PT. Misaja Mitra mulai memproduksi produk baru yaitu panko ebi atau dalam bahasa Indonesia disebut udang roti.
Jenis produk yang diproduksi PT. Misaja mitra dibedakan menjadi 3 yaitu breaded dan value added product yang merupakan produk utama yaitu panko ebi, untuk produk kedua ini adalah Nobashi Ebi dan sisanya adalah produk block atau peeled dengan merk TSK (Tokyo Sempaku Kaisha).
4.5. Ketenagakerjaan
Keberhasilan suatu perusahaan diperlukan beberapa faktor pendukung salah satunya adalah tenaga kerja. Adapun jumlah tenaga kerja di PT. Misaja Mitra dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel Jumlah Tenaga Kerja PT. Misaja Mitra
Tenaga Kerja
Administrasi
Pengolahan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Tenaga Asing
3
-
-
-
Tenaga Tetap
1
-
16
93
Tenaga Harian / Borongan
-
5
79
749
Jumlah
4
5
95
842
Sumber : PT. Misaja Mitra, 2019
Pada tabel menunjukkan bahwa total jumlah tenaga kerja PT. Misaja Mitra adalah 946 orang dengan rincian 99 laki-laki dan 847 perempuan yang terbagi atas 3 tenaga yaitu tenaga asing, tenaga tetap, tenaga harian / borongan. Hari kerja PT Misaja Mitra dimulai hari Senin sampai dengan hari Sabtu, sedangkan hari Minggu dan hari besar nasional adalah hari libur bagi karyawan, kecuali karyawan yang bertugas piket untuk hari itu. PT. Misaja Mitra telah menetapkan rata-rata 8 jam untuk setiap hari kerja. Dengan pemberian waktu istirahat selama 1 jam pada hari Senin hingga Kamis, sedangkan untuk hari Jum’at waktu istirahat 2 jam. Adapun pembagian jam kerja tiap hari di PT. Misaja Mitra dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel. Pembagian Jam Kerja PT. Misaja Mitra
No
Hari
Jam kerja
Jam istirahat
1.
Senin-Kamis
08.00-16.00
12.00-13.00
2.
Jum’at
08.00-16.00
11.30-13.30
3.
Sabtu
08.00-15.00
12.00-13.00
Sumber : PT. Misaja Mitra, 2019
Pada Tabel bahwa pembagian jam kerja disesuaikan dengan adanya bahan baku, jika jumlah bahan baku banyak maka waktu kerja ditambah sebagai waktu lembur kerja bagi karyawan. Untuk kesejahteraan karyawan PT. Misaja Mitra memberikan beberapa fasilitas, diantaranya adalah mendaftarkan semua keryawan ke dalam program BPJS, memberikan uang lembur dam makan bagi keryawan yang lembur, mendapatkan pelayanan kesehatan, memberikan waktu cuti 2 kali dalam satu bulan.
4.6. Sarana dan Prasarana
4.6.1. Sarana
Meja Kerja
Digunakan dalam proses pembekuan udang yang terbuat dari bahan stainless steel seta ukurannya dari tiap-tiap meja disesuaikan dengan fungsinya. Meja kerja di PT. Misaja Mitra terdiri dari :
Meja Sortir
Digunakan sebagai tempat udang pada saat dilakukan sortir mutu, size dan warna. Ukuran dari meja sortir dengan p x l x t adalah 200 x 100 x 90 cm.
Gambar 11. Meja Sortir
Sumber : Data Primer, 2019
Meja Potong Kepala
Untuk ukuran dari meja potong kepala dengan p x l x t adalah 200 x 200 x 90 cm dan pada bagian tengah dari meja tersebut dilengkapi dengan saluran pembuangan kepala dan mengarah pada keranjang yang berada dibawah meja.
Gambar 12. Meja Potong Kepala
Sumber : Data Primer, 2019
Meja Tiris
Gambar 13. Meja Tiris
Sumber : Data Primer, 2019
Digunakan untuk meniriskan air pada udang sebelum udang ditimbang yang memiliki lubang-lubang kecil untuk meniriskan udang dengan ukuran meja 200 x 200 x 90 cm.
Meja pengemasan
Hampir sama dengan meja sortasi hanya ukuran yang membedakan karena meja pengemasan lebih besar ukurannya dengan p x l x t yaitu 200 x 120 x 100 cm.
Keranjang
Keranjang plastik memiliki bentuk persegi panjang dan berlubang. Ada tiga macam keranjang yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 12.
Keranjang warna biru
Sebagai wadah sementara bagi udang hasil potongan kepala, cabut usus, iris dan gencet serta sebagai wadah untuk penimbangan udang (1,8 kg) sebelum disusun didalam pan.
Keranjang warna hijau
Yang berfungsi dalam bentuk samling dan untuk menampung hasil sortasi.
Keranjang warna merah muda
Yang berfungsi sebagai wadah udang pada saat pembokaran dan pencucian udang dalam bak fiberglass.
Gambar 14. Keranjang
Sumber : Data Primer, 2019
Bak Fiberglass
Bak Fiberglass berfungsi untuk tempat penampungan udang. Terdiri dari dua macam ukuran.
Ukuran 200 x 175 x 75 cm dengan kapasitas 500 kg yang digunakan untuk menampung udang sebelum diproses jika suplai bahan baku melebihi kapasitas produksi per hari (5 ton/hari).
Ukuran 125 x 70 x 60 cm dengan kapasitas 250 kg digunakan untuk menampung udang yang akan diproses dan untuk pencucian udang setelah pemotongan kepala dan setelah proses dikoreksi.
Gambar 15. Bak Fiberglass
Sumber : Data Primer, 2019
Timbangan
Timbangan Duduk
Bermerek “Yamato” (model D903) digunakan untuk menimbang berat udang. Timbangan duduk ini mempunyai kapasitas 100 kg.
Timbangan Gantung
Bermerk “Hakutou” digunakan untuk menimbang udang pada saat cek size di ruang penerimaan bahan baku.
Timbangan Digital
Bermerek “And” (model EW-3006) dengan kapasitas 5 kg digunakan untuk menimbang perekor udang sehingga diketahui beratnya khususnya pada produk Nobashi Ebi dan Sumisho. Timbangan digital ini mempunyai kapasitas 300 gram dengan tingkat ketelitian 0,0001 gram.
Gambar 16. Timbangan
Sumber : Data Primer, 2019
Long Pan
Digunakan sebagai tempat penyusunan udang saat pembekuan. Pan ini terbuat dari bahan stainless steel berukuran 60 x 20 x 6 cm.
Gambar 17. Long Pan
Sumber : Data Primer, 2019
Metal Detector
Gambar 18. Metal Detector
Sumber : Data Primer. 2019
Digunakan untuk mendeteksi adanya serpihan logam pada produk sebelum produk dikemas. Alat ini bermerk “ANRITSU”. Yang berjumlah 6 unit alat ini akan mengeluarkan bunyi yang sangat nyaring jika mendeteksi adanya logam pada produksi.
Mesin Strapping Band
Digunakan untuk mengikat MC yang berisi produk dengan band (tali plastik) tali polypropylene. Alat ini semi otomatis sesuai dengan warna yang telah ditentukan oleh PT. Misaja Mitra dengan merk MEIWA. Tipe TP-201 dan TP-202 yang mempunyai kecepatan ikatan 2,5 detik/strap.
Gambar 19. Mesin Strapping Band
Sumber : Data Primer, 2019
Alat Potong Kepala (Sok/Kuku Stainless Steel).
Gambar 20. Alat Potong Kepala
Sumber : Data Primer, 2019
Digunakan untuk membantu mempermudah proses pemotongan kepala dan kupas.
Alat Pencabut Usus
Menggunakan jarum yang ujungnya runcing dengan panjang adalah 9,5 cm dan pisau runcing yang memiliki ujung 5 cm.
Gambar 21. Alat Pencabut Usus
Sumber : Data Primer, 2019
Alat Iris
Menggunakan pisau kecil yang penjangnya 12 cm.
Gambar 22. Alat Iris
Sumber : Data Primer, 2019
Bak Cuci Tangan
Digunakan untuk mencuci tangan pekerjaan setiap 30 menit sekali disetiap ruangan proses.
Bak Stainless Stell (bak pencuci)
Gambar 23. Bak Pencuci
Sumber : Data Primer, 2019.
Bak pencucian digunakan untuk pencucian udang tahap 1 dan ke 2 berkapasitas udang 100 kg.
Contact plate freezer (CPF)
PT Misaja Mitra Pati mempunyai dua unit contact plate freezer horizontal. CPF dengan merk “Nissin” dan “Sabroe” dengan kapasitas masing-masing 650 kg dan 350 kg, suhu pembekuan – 40 °C dan lama pembekuan Nissin 4,5 jam sedangkan Sabroe 2,5 jam. menggunakan bahan pembeku Freon R 507.
Air blast freezer (ABF)
ABF merupakan kamar pembeku berukuran (3 x 3 x 4) m³ dengan suhu -45°C dan menggunakan sistem hembusan udara dingin dengan refrigerant Freon R 22. Agar pembekuan optimal jumlah rak dorong berisi panko ebi yang masuk setiap kali pembekuan dibatasi 6 buah rak.
Tunnel
PT. Misaja Mitra mempunyai 3 unit tunnel dengan suhu - 40°C dan waktu pembekuan 2-3 jam, sebelum digunakan untuk membekukan udan mesin tersebut di pre cooling selama 2 jam. Dengan menggunakan froen R 22.
4.6.2. Prasarana
Ruang Kantor dan Accounting
Merupakan ruang kariawan dan staffsebagai pusat kegiatan administrasi yang mendukung jalannya proses produksi. Luas dari bangunan kantor dan accounting adalah 126 m².
Gambar 24. Ruang Kantor dan Accounting
Sumber : Data Primer, 2019
Ruang Proses Pengolahan
Ruang proses pengolahan dibuat terpisah antara tahapan yang satu dengan yang lain dengan luas ruangan yang disesuaikan dengan fungsinya.
Ruang Penerimaan Bahan Baku
Digunakan sebagai tempat untuk penerimaan bahan baku (udang) dari supplier. Luas ruangan penerimaan bahan baku adalah 10 m² yang dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan kaki bagi karyawan yang bertugas di ruangan tersebut, alat pengering tangan (Hand Dryer), AC, kipas angin, filter air bersih, dan peralatan proses.
Ruang Potong Kepala
Digunakan sebagai tempat untuk proses potong kepala (produk HL) serta pemotongan antena, rostrum dan pembelahan perut udang (prosuk HO). Luas ruang potong kepala adalah 115,20 m² yang dilengkapi dengan tempat cuci kaki, tangan, alat pengering tangan (Hand Dryer), mesin pencuci udang, filter air bersih serta peralatan proses.
Ruang Sortasi
Digunakan sebagai tempat untuk memisahkan berdasarkan berat dan warna. Luas dari ruangan ini adalah 112 m² yang dilengkapi dengan dua unit mesin grading, AC, pompa air, filter air bersih serta peralatan proses.
Ruang Kupas dan Pencabutan Usus
Digunakan sebagai tempat untuk pengupasan kulit udang dari bentuk HL menjadi PD, proses pencabutan usus dan penimbangan udang. Luas dari ruang kupas dan pencabutanusus adalah 148,26 m².
Ruang Nobashi Ebi dan PD Siver
Digunakan untuk proses pembuatan Nobashi Ebi dan produk PD Siver yaitu produk yang disusun secara rapi dan manarik. Luas dari ruangan ini adalah 80,29 m².
Labolatorium
Merupakan ruangan dengan luas 74,30 m² digunakan untuk pengujian bahan baku, produk akhir, bahan pembantu serta sarana dan prasarana lainnya.
Ruang Ganti Karyawan
Ruang ganti karyawan terdiri dari tiga bagian yaitu ruang ganti untuk karyawan borongan dengan luas 112,00 m², karyawan harian dengan luas ruangan 320,00 m² dan karyawan laki-laki dengan luas ruangan 44,00 m².
Gambar 25. Ruang Ganti Karyawan
Sumber : Data Primer, 2019
Cold Storage
Gambar 26. Cold Storage
Sumber : Data Primer, 2019
Ruang yang digunakan untuk menyimpan produk yang telah dibekukan dengan suhu - 20 ̊C dengan fluktuasi ± 20 ̊C dan berkapasitas 3000 master carton (MC). Pada cold storage ini dilengkapi dengan anteroom yang berfungsi untuk mengurangi adanya perubahan suhu di dalam cold storage akibat membuka dan menutupnya pintu cold storage. Ruangan ini juga dilengkapi dengan alat pengukur suhu untuk memantau suhu ruangan.
Toilet Karyawan
Toilet yang ada di PT. Misaja Mitra Pati berjumlah 647 orang karyawan dengan dilengkapi dengan sarana untuk cuci tangan, sabun, handuk, sandal toilet dan shower untuk keramas.
Gambar 27. Toilet Karyawan
Sumber : Data Primer, 2019
Penampungan Air (Water Tank)
Merupakan tempat yang digunakan untuk menampung air bersih dari air artesis yang nantinya akan digunakan dalam proses produksi udang dengan kapasitas 84,00 m³.
Gambar 28. Penampungan Air
Sumber : Data Primer, 2019
Unit Pengolahan Limbah
Merupakan tempat pengolahan limbah cair dengan ukuran p x l x t adalah 6 x 4 x 2 m yang dibagi menjadi beberapa petak untuk proses aerasi dan proses pengendapan pada air limbah.
Gambar 29. Unit Pengolahan Limbah
Sumber : Data Primer, 2019
Ruang Mekanik
Ruangan yang digunakan untuk tempat bekerja dan penyimpanan alat untuk crow mekanik.
Ruang Penunjang
Ruang penunjang yang terdapat di PT. Misaja Mitra terdiri dari dapur, musholla, pos penjagaan, kantor bea cukai, kantin, mes karyawan, tempat loandry, gudang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
DAFTAR PUSTAKA KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR ALDI KENEDI - BALOON GARJO
DAFTAR PUSTAKA Amri dan Kanna. 2008. Budidaya Udang Vannamei Secara Intensif, Semi Intensif, dan Tradisional. Gramedia Pustaka. Jakarta A...
-
Kehidupan Agama Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Medang periode jawa tengah atau dikenal dengan kerajaan Mataram kuno ,sebuah kerajaan berc...
-
PENGOPERASIAN MESIN GENSET TENAGA DIESEL PADA UDANG VANNAMEI ( Litopenaeus Vannamei ) di PT. SIDOJOYO GROUP KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPAT...
-
Klasifikasi Klasifikasi udang putih atau Udang Vaname menurut (Effendie, 1997) adalah sebagai berikut : Kingdom ` : Animalia Sub Kingdom...
No comments:
Post a Comment